Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

EKSPLORASI Bacillus sp. ASAL RHIZOSFER PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI AGEN HAYATI PENGENDALI LAYU FUSARIUM PISANG SECARA IN-VITRO Yurifals, Vionanda Apta; Fatmawaty, Andi Apriany; Sulistyorini, Endang; Saylendra, Andree
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 1 (2025): Jurnal Agroteksos April 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i1.1322

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi isolat Bacillus sp. dari rhizosfer pisang, khususnya dari rhizosfer pisang kepok kuning. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Tanah dan Agroklimat serta Laboratorium Ilmu Dasar dan Perlindungan Tanaman, Departemen Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dari Oktober 2024 hingga Januari 2025. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial dengan 4 ulangan, terdiri dari 8 perlakuan isolat bakteri Bacillus sp. rhizosfer pisang kepok kuning dan 1 perlakuan kontrol sebagai pembanding. Hasil persentase daya hambat setelah transformasi pada 7 Hari Setelah Inokulasi (HSI) menunjukkan: BRPK 1 (33,89%), BRPK 2 (41,88%), BRPK 3 (32,69%), BRPK 4 (36,07%), BRPK 5 (31,42%), BRPK 6 (35,35%), BRPK 7 (38,21%), dan BRPK 8 (36,75%). Uji gram menggunakan KOH 3% dan pewarnaan gram menunjukkan bahwa seluruh isolat BRPK merupakan bakteri gram positif dengan bentuk basil (batang). Berdasarkan hasil uji patogenisitas terhadap 8 isolat, ditemukan bahwa isolat BRPK 1, BRPK 5, dan BRPK 7 memiliki sifat patogenik. Pada pengamatan makroskopis morfologi koloni, ditemukan variasi bentuk dan tepi koloni dari isolat BRPK.
Effects of Doses Goat Manure and NPK Fertilizer on Growth and Yield of Pakcoy Alvita, Alifah Manda; Fatmawaty, Andi Apriany; Muztahidin, Nur Iman; M., Kartina A.
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1.6440

Abstract

The research aimed to know influence giving doses of goat manure fertilizer and NPK 16:16:16 fertilizer on the growth and result of plant pakcoy. This research completed in the experiment land Faculty of Agriculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa at Sindangsari village, Pabuaran district Serang regency Banten Province and Laboratory of Soil and Agroclimate Faculty of Agriculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa. The research used a factorial Randomized Group Design consist two factors. The first factor was a dose of goat manure fertilizer (P) consists of four levels; 141 g/polybag, 212 g/polybag, and 283 g/polybag, and 354 g/polybag. The second factor was a NPK 16:16:16 fertilizer; 1.1 g/polybag, 2.1 g/polybag, 3.2 g/polybag, and 4.2 g/polybag. The results of research showed the giving goat manure fertilizer a dose of 354 g/polybag gave influence a real of the plant height parameter, number of leaves, root length, and fresh weight of plant. The results of research showed the giving NPK 16:16:16 fertilizer a dose of 3.2 g/polybag gave influence a real of all observation parameters.
Concentration Banana Peel Liquid and Dose Chicken Manure Fertilizer toward growth Lettuce (Lactuca sativa L.) Hastanah, Nurul; AM, Kartina; Fatmawaty, Andi Apriany; Rohmawati, Imas
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1.6464

Abstract

Lettuce is a vegetable plant originating from West Asia. Lettuce plants in Indonesia can be panted from the owlands to the highlands by considering selecting varieties. The high demind of Lettuce is not followed by an increase in production, low lettuce production is due to poor soil fertility and low levels of nutients in the soil due to excessive use of inorganic fertilizers and not paying attention to dosage. The use of organic fertilizer can increase soil fertility which is damaged by the use of inorganic fertilizer. The research was aimed to know effect of application the concentrstion of banana peel liquid based organic fertilizer and chicken manure fertilizer on the growth and yield of lettuce. The research was conducated in Sukajadi Barat Rt/Rw 001/005, Sukajadi Villager, Cibaliunh district, Pandeglang city, Banten. The method used Randomized Completely Block Design (RCBD) Concentration Banana peel liquid; 15%, 25%, and 35%. Dose chicken manure fertilizer; 71 g/polybag, 106 g/polybag, 141 g/polybag. The result research showed giving banana peel liquid influential real against all parameters except plant fresh weight. The giving chicken manure fertilizer influential real against all parameters except plant fresh weight. The conclusion of this research is the giving banana peel liquid at a concentration 25% gives the best results and chicken manure fertilizer at a dose 106 g/polybag gives the best results.
PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK KOTORAN HEWAN DAN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) Dewi, Resti Susilawati; Susiyanti, Susiyanti; Rohmawati, Imas; Fatmawaty, Andi Apriany; Yenny, Ratna Fitry
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3520

Abstract

This study aims to determine the type of animal manure fertilizer and the best type of vitamin B complex on the growth of durian plants (Durio zibethinus Murr.). The research used was a factorial Randomized  Block Design (RBD) with two factors and three replications. The first factor with 3 levels: P1 : goat manure fertilizer, P2 : cow manure fertilizer and P3: chicken manure fertilizer. The second factor with 3 levels: V1: B1 thiamin, V2: B3 nicotinic acid and V3: B6 pyridoxine. The results showed that the application of cow dung fertilizer had a significant effect on the parameters of shoot number increase and leaf number increase. The type of vitamin B complex B1 thiamin significantly influenced the parametersof shoot number increase and leaf number increase. There is an interaction between the treatment of various types of animal manure fertilizer and types of vitamin B complex on the parameters of shoot number increase and leaf number increase. Durian cultivation can be done using cow dung fertilizer and vitamin B complex at appropriate doses. Keywords: animal manure fertilizer, durian, vitamin B complex INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan jenis vitamin B kompleks yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman durian (Durio zibethinus Murr.). Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama dengan 3 taraf: P1: pupuk kotoran kambing, P2: pupuk kotoran sapi dan P3: pupuk kotoran ayam Faktor kedua dengan 3 taraf: V1: B1 thiamin, V2: B3 asam nikotinat dan V3: B6 piridoksin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan jumlah tunas dan pertambahan jumlah daun. Jenis vitamin B kompleks B1 thiamin berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan jumlah tunas dan pertambahan jumlah daun. Terdapat interaksi antara perlakuan macam pupuk kotoran sapi dan jenis vitamin B kompleks terhadap parameter pertambahan jumlah tunas dan pertambahan jumlah daun. Budidaya tanaman durian dapat dilakukan menggunakan pupuk kotoran sapi dan vitamin B kompleks dengan dosis yang sesuai. Kata kunci: pupuk kotoran hewan, durian, vitamin B kompleks
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merill.) DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KECAMATAN KARANG TANJUNG KABUPATEN PANDEGLANG Saesarani, Ayu; Hermita, Nuniek; Fatmawaty, Andi Apriany; Utama, Putra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3911

Abstract

This research aims to determine land suitability classes for soybeans using a geographic information system (GIS), limiting factors, and land improvement efforts that can be made to land suitability for soybeans in Karang Tanjung District, Pandeglang Regency. There were several stages in the data collection method, namely the survey stage, field observation, and laboratory analysis. The data collected was analyzed using the matching method and then analyzed descriptively. The research results show that the actual land suitability class for soybean plants is N (not suitable) with factors inhibiting water availability (rainfall). Efforts that can be made to improve non-permanent limiting factors in land suitability for soybeans include carrying out demolition activities during land processing, liming, applying organic material, fertilizing, making terraces, planting parallel to contours, and planting ground cover crops. Keyword: Geographic Information System, Land Suitability, Soybean Plants INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG), faktor pembatas dan upaya perbaikan lahan yang dapat dilakukan terhadap kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai di Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang. Terdapat beberapa tahapan dalam metode pengumpulan data, yaitu tahap survei, observasi lapangan  dan analisis laboratorium. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode pencocokan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kedelai  adalah N (tidak sesuai) dengan faktor penghambat ketersediaan air (curah hujan). Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki faktor pembatas bersifat non permanen kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai yaitu melakukan kegiatan pembongkaran pada saat pengolahan lahan, pengapuran, pemberian bahan organik, pemupukan, pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman tanaman penutup tanah. Kata kunci: Sistem Informasi Geografi, Kesesuaian lahan, Tanaman Kedelai
Aplikasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman Selada Hijau (Lactuca sativa L.) Aisyah, Agis Fitrianing; Fatmawaty, Andi Apriany; Muztahidin, Nur Iman; Sodiq, Abdul Hasyim
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 1 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i1.1856

Abstract

Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) merupakan komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang tinggi. Bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran akan kebutuhan gizi, menyebabkan permintaan selada meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tanaman selada yaitu dengan cara melakukan pemupukan dan penggunaan varietas yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair dan jenis varietas yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dilaksanakan pada bulan Januari  sampai Maret 2024 yang bertempat di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama varietas tanaman selada (V) yang terdiri dari 3 taraf percobaan, yaitu V1 =Varietas new grand rapids, V2 =varietas kriebo, dan v3 =varietas Green coral. Faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk organik cair (K) terdiri dari 5 taraf, yaitu K0 = Kontrol, K1 =3 ml/l, K2 =6 ml/l, K3 =9 ml/l, dan K3 =12 ml/l. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi K2 memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter tinggi tanaman (22,17 cm), jumlah daun (23,33 helai), bobot basah (95,89 g), panjang akar (11,33 cm), dan bobot kering (3,82 g). Perlakuan varietas green coral memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot basah (78,00 g), panjang akar (10,63 cm), dan bobot kering (3,68 g). Terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi pupuk organik cair dan perlakuan varietas tanaman terhadap panjang akar dan bobot kering tanaman pada kombinasi perlakuan konsentrasi pupuk organik cair 6 ml/L dan varietas green coral