Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat

Optimalisasi Lahan Perkarangan Melalui Budidaya Sayuran Dengan Metode Vertikultur Di Perumahan Sidokare Indah Sidoarjo Ahmad Haris Hasanuddin Slamet; Sekar Ayu Wulandari; Septine Brillyantina; Dini Nafisatul Mutmainah; Rahmat Dhandy; Asmunir; Nurwahyuningsih
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4298

Abstract

Verticulture is a planting technology by placing plants vertically on a narrow land. This community service aimed to build velticulture technology as an alternative to realizing food security in urban environments, especially in Pondok Sidokare Indah Housing Complex with minimal/limited yard land for vegetable cultivation. The community service activity was conducted in the yard of the house of one of the members of the Family Empowerment and Welfare Group (PKK) Pondok Sidokare Indah Housing Complex, Sidokare Village RT.31/RW.09, Sidoarjo District, Sidoarjo Regency. This activity was conducted in November 2022. Socialization and instruction in vegetable production utilizing verticulture technology were the methods employed in this community service by a team of lecturers which consisted of several activities, including outreach to housewives in the PKK Housing group Pondok Sidokare Indah, then followed by demonstration activities for planting vegetable seeds. Based on the outcomes of community service activities at Pondok Sidokare Indah Housing, it is intended that it will increase the skill and knowledge of PKK members at Pondok Sidokare Indah Housing in cultivating vegetables with verticulture techniques so that they can utilize their respective yards to be more productive. Vertikultur merupakan teknologi menanam dengan meletakan tanaman secara vertikal pada lahan yang sempit. Pengabdian ini bertujuan untuk menjadikan teknologi veltikultur menjadi alternatif dalam mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan perkotaan terutama di Perumahan Pondok Sidokare Indah dengan lahan pekaranan yang minim/terbatasan dalam budidaya tanaman hortikultura. Kegiatan ini dilakukan di halaman atau pekarangan rumah salah satu anggota Ibu-Ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Perumahan Pondok Sidokare Indah, Desa Sidokare RT.31/RW.09, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2022. Kegiatan pengabdian ini mengunakan metode dalam bentuk demonstrasi pelatihan budidaya sayuran dengan menggunakan teknologi vertikultur dan sosialisasi oleh tim dosen pengabdian dimana rangkaian kegiatan terdiri dari: 1) kegiatan sosialisasi kepada Ibu-Ibu kelompok PKK Perumahan Pondok Sidokare Indah, kemudian dilanjutkan dengan 2) kegiatan demonstrasi penanaman bibit tanaman sayuran. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian di Perumahan Pondok Sidokare Indah diharapkan dapat meningkatkan skill dan pengetahuan warga khususnya Ibu-Ibu PKK Perumahan Pondok Sidokare Indah dalam budidaya sayuran dengan teknik vertikultur agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing sehingga menjadi lebih produktif.
Edukasi Revitalisasi dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Bank Sampah Berbasis Komunitas dalam Upaya Mewujudkan Desa Sepande Asri Slamet, Ahmad Haris Hasanuddin; Dhandy, Rahmat; Mutmainah, Dini Nafisatul; Wulandari, Sekar Ayu; Brillyantina, Septine; Asmunir, Asmunir; Nasrudin, Ahmad Nasri; Firnanda, Aprinda Dewi Yudian
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i2.5592

Abstract

Household waste has become a crucial issue that demands serious attention to preserve environmental sustainability. Every year, waste management programs are implemented to create a clean and healthy environment. One of the regions that has intensified its efforts in addressing this issue is Sidoarjo Regency, East Java. Among the areas facing challenges in waste management is Sepande Village, particularly RW 05 in Candi District. The primary issue in this village is the poor handling of waste from small-scale industries, such as tempe production, which often ends up on the streets, polluting the environment. To address this problem, educational efforts involving community participation are essential. These efforts aim to realize a clean and green Sepande Village through several strategic steps. First, household waste revitalization techniques are taught to residents to help them understand proper waste management methods. Second, the introduction of community- based waste banks provides an effective solution. Residents are trained to separate organic and inorganic waste and to record the collected recyclable waste. Through this community-based approach, Sepande Village is expected not only to become cleaner and healthier but also to inspire other villages to manage their waste independently and sustainably. Sampah rumah tangga menjadi isu penting yang memerlukan perhatian serius demi menjaga kelestarian lingkungan. Setiap tahun, program pengelolaan sampah terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu daerah yang semakin intens dalam mengatasi persoalan ini adalah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Di antara wilayah-wilayah yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah, Desa Sepande, khususnya RW 05 di Kecamatan Candi, menjadi sorotan. Masalah utama di desa ini adalah penanganan limbah industri kecil seperti pengolahan tempe yang belum tertata dengan baik, sehingga limbah sering berakhir di jalanan dan mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya edukasi yang melibatkan partisipasi komunitas setempat. Edukasi ini bertujuan mewujudkan Desa Sepande Asri melalui beberapa langkah strategis. Pertama, teknik revitalisasi sampah rumah tangga diajarkan kepada masyarakat, agar mereka memahami cara mengelola sampah dengan bijak. Kedua, pengelolaan sampah berbasis bank sampah diperkenalkan sebagai solusi yang efektif. Masyarakat diajarkan cara memilah sampah organik dan anorganik, serta mencatat hasil pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang. Dengan pendekatan berbasis komunitas ini, diharapkan Desa Sepande tidak hanya menjadi lebih bersih dan sehat, tetapi juga dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.