Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan

KOMUNIKASI POLITIK DAN POLARISASI PUBLIK: STUDI LITERATUR DARI PERSPEKTIF MEDIA MASSA Srikandi, Melati Budi
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 11 No. 2 (2024): 2024 Desember
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/gjikplp.v11i2.351

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi polarisasi politik dan mengidentifikasi strategi komunikasi politik yang efektif untuk menguranginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis literatur yang relevan, termasuk penelitian terdahulu, laporan, dan artikel dari sumber terpercaya. Hasil penelitian menunjukan Polarisasi politik dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti identitas politik yang kuat, ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, peran elite politik, dan pengaruh media massa, terutama algoritma media sosial dan penyebaran disinformasi. Strategi komunikasi politik yang efektif meliputi transparansi dan akuntabilitas, pemanfaatan media sosial secara positif, peran tokoh masyarakat sebagai mediator, dan peningkatan literasi politik dan media. Temuan ini menunjukkan pentingnya komunikasi politik yang demokratis dan inklusif untuk mengurangi polarisasi. Transparansi dan akuntabilitas membangun kepercayaan publik, sementara media sosial dapat dimanfaatkan untuk dialog konstruktif. Tokoh masyarakat dapat menjembatani perbedaan, dan literasi politik membantu masyarakat mengolah informasi secara kritis. Kesimpulannya Polarisasi politik merupakan tantangan kompleks yang membutuhkan pendekatan multi-faceted. Strategi komunikasi politik yang efektif, yang melibatkan transparansi, pemanfaatan media sosial secara positif, peran tokoh masyarakat, dan peningkatan literasi politik, merupakan kunci untuk mengurangi polarisasi dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis.