Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGETAHUAN STROKE DAN FAKTOR RISIKONYA PADA PENDERITA HIPERTENSI-NON HIPERTENSI Asmin, Elpira; Mus, Rosdiana; Noya, Farah; Yunita, Melda; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla; Sulfiana, Sulfiana; Bandjar, Fitri Kardasih; Rahawarin, Halidah; Agustin, Rachmawati Dwi; de Lima, Filda V.I.
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.20

Abstract

Seseorang yang mengalami hipertensi menyebabkan rusaknya dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah di otak tersumbat atau bahkan pecah. Faktor risiko stroke antara lain merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan pengetahuan stroke pada penderita hipertensi dan non hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampelnya adalah penderita hipertensi dan non hipertensi berusia 18 tahun sampai usia 60 tahun yang berdomisili di Kota Tual. Sampel sebanyak 96 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami hipertensi (93,75%) lebih banyak dibandingkan yang tidak hipertensi. Responden yang mengalami hipertensi mengaku pernah mendengar stroke sebanyak 92,4%, sedangkan yang tidak pernah mendengar stroke lebih banyak yaitu 96,7%. Penderita hipertensi sebagian besar memiliki faktor risiko seperti rendahnya pengetahuan tentang stroke, mengonsumsi minuman beralkohol, merokok dan obesitas. Rekomendasi dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi masyarakat terkait faktor risiko stroke dan dapat termotivasi untuk menghindari rokok serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Sosialisasi terkait stroke sangat diperlukan untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
KAJIAN ETNOBOTANI DAN ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT PESISIR GUGUS KEPULAUAN KEI, KOTA TUAL, MALUKU Agustin, Rachmawati Dwi; Noya, Farah Christina; de Lima, Filda Vionita Irene; Asmin, Elpira; Rahawarin, Halidah; Sulfiana, Sulfiana; Bandjar, Fitri Kadarsih; Mus, Rosdiana; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla; Yunita, Melda
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.27

Abstract

Masyarakat Kota Tual, Gugus Kepulauan Kei, Maluku merupakan salah satu kelompok masyarakat yang saat ini masih memanfaatkan tanaman sebagai bahan baku obat tradisional. Namun, pengetahuan lokal tersebut belum terdokumentasikan dengan baik hingga saat ini dan hanya bersifat empiris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melaporkan tanaman obat yang digunakan sebagai pengobatan empiris di Kota Tual sehingga tanaman obat dapat digunakan sebagai bahan baku pengembangan obat tradisional yang diolah secara modern. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik probabilitas proporsional terhadap besarnya populasi. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan penyajian data dengan cara kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur persentase sitasi (FC). Data etnobotani diperoleh dari 64 informan lokal. Hasil menunjukkan diperoleh 14 spesies tanaman yang termasuk dalam 12 famili telah diidentifikasi. Famili yang paling banyak teridentifikasi adalah Apocynaceae, diikuti oleh Myrtaceae, dan Lamiaceae. Sebagian besar obat herbal dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Daun (79,69%) merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan, diikuti oleh batang (9,37%), akar (7,81%), dan buah (3,13%). Alstonia beatricis, Tinospora cordifolia, dan Orthosiphon aristatus memiliki nilai FC tertinggi. Sebagian besar tanaman digunakan untuk pengobatan diabetes, kolesterol, dan demam. Metode pengolahan yang paling sering digunakan adalah dengan merebus (67,18%). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beragam tanaman obat yang digunakan di masyarakat Kota Tual yang dapat berkontribusi pada pengembangan obat-obatan tanaman baru. Pengetahuan lokal tentang terapi herbal dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer dan sebagai panduan untuk studi farmakologis di masa mendatang. Tanaman yang kurang dikenal dengan skor FC tinggi dapat diselidiki secara fitokimia dan farmakologis dalam penelitian di masa mendatang.
Aktivitas Antibakteri Gel Hand Sanitizer Minyak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt.) dengan Variasi Gelling Agent RACHMAWATI DWI AGUSTIN; YUNIASIH MULYANI JUBELIENE TAIHUTTU
Hang Tuah Medical Journal Vol 22 No 2 (2025): Hang Tuah Medical Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/htmj.v22i2.479

Abstract

Hand hygiene is important because hands are one of the intermediary pathways for the entry of microbes into the body. Efforts to maintain cleanliness by diligently washing hands and using a practical way of using hand sanitizer. The alcohol content in hand sanitizers can have a long-term impact on skin health, for that alternative alcohol substitutes can use natural ingredients as the basic ingredients of antiseptic hand sanitizers. Nutmeg seed oil contains active compounds as antibacterial ingredients. This study aims to determine the correct formulation of nutmeg oil hand sanitizer gel preparation and test its effectiveness in inhibiting the growth of pathogenic bacteria, namely Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa. Gel preparations were made with variations of the gelling agent Carbopol and CMC-Na. The stability test of the physical properties of the gel preparation includes organoleptic test, homogeneity test, and pH test. Antibacterial activity test by disc diffusion method. The results showed that the gel preparation had a characteristic nutmeg odor, with a clear color for the CMC-Na base and white for the Carbopol base. The pH values obtained for all preparations ranged from 5.7-6.2. The results of the antibacterial activity test showed that the nutmeg oil hand sanitizer gel based on CMC-Na and Carbopol had the ability to inhibit Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa bacteria quite well. The conclusion of this study is that the formulation of CMC-Na-based nutmeg seed oil gel formulation is considered to be the optimal formulation in inhibiting the growth of pathogenic bacteria and has a consistent physical form.