Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KOMBINASI FILLER LIMESTONE DAN ABU BATU PADA CAMPURAN LASTON LAPIS AUS MENGGUNAKAN METODE MARSHALL: Combination of Limestone and Stone Ash Filler on Asphalt Concrete Wearing Course using the Marshall Method Desi Widianty; Moh Mahli; Ratna Yuniarti; Made Mahendra; Aryani Rofaida
Spektrum Sipil Vol 9 No 1 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i1.240

Abstract

Filler digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kerapatan dari campuran aspal. Limestone dengan unsur utamanya kalsium dalam bentuk halus dapat meningkatkan viskositas campuran yang membuat daya lekat antar agregat menjadi tinggi. Penelitian ini menggunakan kombinasi filler antara limestone dan abu batu sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% serta kadar aspal optimum sebesar 6,75% pada campuran laston wearing course. Pengujian dan analisis menggunakan metode marshall berupa pemeriksaan volumetric dan mekanis. Pengaruh penambahan filler limestone lebih dari 50% pada abu batu menunjukkan penurunan nilai VIM dan VMA, sedangkan VFB semakin meningkat. Nilai stabilitas dan marshall quotient dengan penambahan limestone cenderung menurun, hal ini disebabkan karena interlocking antar agregat semakin berkurang dan banyak aspal yang bisa mengisi rongga campuran. Nilai marshall quotient mengalami penurunan berarti tingkat plastisitasnya tinggi maka campuran tidak akan mudah mengalami retak. Sebaliknya, semakin banyak aspal yang mengisi rongga nilai flow cenderung meningkat. Penggunaan filler limestone lebih dari 50% pada campuran laston wearing course tidak memenuhi persyaratan karena mempunyai nilai flow di luar interval 2-4%.
Pemanfaatan Limbah Keramik sebagai Pengganti Agregat Halus Pada Campuran Laston AC-BC Widianty, Desi; Alit Karyawan, I Dewa Made; Rohani, Rohani; Yuniarti, Ratna; Salsabila, Fera Fitri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v8i1.43606

Abstract

The continuous development of artificial aggregates aims to address the limitations of natural aggregates. The increase in ceramic waste can have a negative impact on the environment. It is hoped that research using ceramic waste as an alternative aggregate can overcome the limitations of natural aggregates while reducing environmental pollution. This research focuses on assessing the volumetric and mechanical characteristics of Laston AC-BC mixtures, replacing natural fine aggregate with ceramic waste. Additionally, to determine the percentage of ceramic fine aggregates that meets the performance of the laston AC-BC mixture. Utilizing ceramic waste, 60/70 pen asphalt with 6% KAO, coarse aggregate, fine aggregate, and fly ash, the ceramic pieces are processed to meet standard particle sizes. The laston AC-BC mixture was designed with varying ceramic fine aggregate proportions of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. Results indicate that ceramic fine aggregate effectively replaces natural fine aggregate up to a maximum of 55.45%, impacting VMA and VIM positively. Conversely, the voids filled with asphalt decrease as the percentage of ceramic fine aggregates used increases. The VIM value still meets Bina Marga requirements up to 55.45% use and the VFB value up to 60.6% ceramic fine aggregate. The Laston AC-BC mixture using fine ceramic aggregate can reduce the stability and flow value, although it still meets Bina Marga requirements but potentially reducing load-bearing capacity. ABSTRAK Pembuatan agregat buatan ataupun memanfaatkan bahan lain sebagai pengganti atau substitusi agregat alam terus berkembang untuk pemenuhan kebutuhan agregat atas keterbatasan sumber daya alam. Limbah keramik selama ini hanya dimanfaatkan sebagai timbunan, jika dibiarkan dan tidak dimanfaatkan kembali akan berakibat mengotori lingkungan. Pemanfaatan limbah keramik sebagai agregat alternatif diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik volumetrik dan mekanis campuran laston AC-BC dengan mengganti agregat halus alam dengan agregat halus keramik. Selain itu juga untuk mengetahui prosentase limbah keramik sebagai agregat halus yang memenuhi kinerja campuran beraspal AC-BC. Bahan terdiri dari limbah keramik, aspal pen 60/70 dengan KAO 6%, agregat (kasar, halus dan filler abu batu). Potongan keramik terlebih dahulu dipecahkan dan dihaluskan hingga memenuhi standar diameter butir agregat halus. Campuran laston AC-BC dirancang menggunakan lima variasi agregat halus keramik yaitu 0, 25, 50,75 dan 100%. Hasil analisis diperoleh bahwa agregat halus keramik bisa menggantikan agregat halus alam sampai prosentase maksimum 55,45%. Semakin banyak agregat halus keramik yang digunakan dapat meningkatkan rongga antar agregat dan rongga dalam campuran laston AC-BC. Sebaliknya rongga yang terisi oleh aspal mengalami penurunan seiring meningkatnya prosentase agregat halus keramik yang dipakai. Nilai VIM yang masih memenuhi persyaratan Bina Marga sampai penggunaan 55,45% dan nilai VFB sampai 60,6% agregat halus keramik. Selain itu Campuran laston AC-BC yang menggunakan agregat halus keramik dapat menurunkan nilai stabilitas dan flow campuran, walaupun masih memenuhi persyaratan Bina Marga tapi nilai tersebut cenderung membuat kemampuan campuran menahan beban semakin rendah berkurang.
PENGARUH WORD OF MOUTH (WOM), CITRA MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH: STUDI KASUS PADA MAHASISWA ITSKES MUHAMMADIYAH SELONG Hartiani, Hartiani; Yuniarti, Ratna; Zainuddin, Muhammad
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management Vol. 4 No. 3 (2024): Bussman Journal | September - Desember 2024
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/buss.v4i3.264

Abstract

The increase in the number of students every year nationally is an opportunity and challenge for universities (PT) to be able to capture the interest of new students, in order to determine the decision to choose to study at the campus in question. The purpose of this study is to see the influence of word of mouth (WOM), reference groups, and brand image on the decision to choose college. This research was conducted on ITSKes Muhammadiyah Selong, East Lombok, West Nusa Tenggara, Public Administration Study Program. The sample in this study is 95 people. The sampling technique used is purposive sampling. The results of data analysis showed that the Word of Mouth (WOM) variable had a nonsignificant effect on the decision to choose a college, but WOM had a significant effect on the decision to register through brand image. Likewise, the reference group variable had a non-significant effect on the selection decision, and the reference group had a significant effect on the choice decision mediated by the brand image. On the direct influence, brand image has a positive and significant effect on the decision to choose to study at ITSKes Muhammadiyah Selong
Analisis Karakteristik Volumetrik Campuran Laston Berdasarkan Dust Binder Ratio dan Ketebalan Film Aspal Yuniarti, Ratna; Widianty, Desi; Rohani, Rohani; Hasyim, Hasyim; Mahendra, Made
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 10 No. 4 (2024): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v10i4.684

Abstract

fine particles and asphalt in asphalt concrete. The dust binder ratio also influences the asphalt film thickness, which plays an important role in increasing the resistance of asphalt mixture to humidity and temperature. The aim of this study was to analyze the effects of the dust binder ratio and asphalt film thickness on the volumetric properties of mixtures with various aggregate particle size distributions. Based on the analysis results, it was concluded that the dust binder ratio is inversely proportional to the thickness of the asphalt film. The dust binder ratio and asphalt film thickness had a significant effect on the volumetric properties of the mixture. The greater the value of the dust binder ratio, the more voids in the mixture, whereas the voids in the mineral aggregates and the voids filled with bitumen decreased. The thicker the asphalt film, the fewer the voids in the mix, and the voids in the mineral aggregates and those filled with bitumen increased. In this study, the volumetric properties of the mixture that met the Bina Marga specifications were obtained through the use of filler and asphalt with a dust binder ratio value between 1.2-1.32.
Modernisasi administrasi santri melalui peningkatan literasi statistik pengurus pondok pesantren AL-Madinatul Islamiyah Rumeneng Yuniarti, Ratna; Rahman, Abdul Chalel; Iqbal, Muhammad Atha’; Maulida, Ismiati; Amri, Ahmad Syafiq
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27093

Abstract

AbstrakKurangnya kualitas sarana administrasi dan minimnya pemberdayaan pengurus pondok pesantren AL-Madinatul Islamiyah mengakibatkan kualitas pelayanan yang belim optimal. Semakin kompleksnya komponen administrasi di lingkungan pendidikan pondok pesantren membutuhkan metode yang lebih modern. Untuk mewujudkan modernisasi ini dibutuhkan SDM, sarana, dan prasarana pendudukung. Kegiatan administrasi ini meliputi pembayaran, data siswa data guru, bahkan data penerimaan siswa baru. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang statistic, dan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pengelolaan administrasi berbasis website. Tim memberikan pembinaan melalui 2 pendekatan yaitu pendampingan perancangan web dan mengadakan workshop peningkatan pengetahuan dan keterampilaan kemampuan literasi statistic. Jumlah target peserta pada worksop ini adalah 32 orang. Workshop dilakukan selama 2 hari yang meliputi penjelasan tentang inovasi administrasi, literasi sttaitistik dan digitalisasi administrasi. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis hasil pretes dan postes. Sehigga didapatkan bahwa kemampuan literasi statistic peserta diklasifikasikan menjadi 3 keamampuan yaitu rendah, sedang dan tinggi dengan rincian 3 orang peserta kategori kemampuan rendah, 28 peserta kategori kemampuan sedang, dan 1 orang peseta kategori kemampuan tinggi dengan presentase peningkatan sebesar 72,20%. Kata kunci: modernisasi; administrasi; literasi statistik. AbstractAdministrative components in the Islamic boarding school is increasingly complex. These administrative activities include payments, student data, teacher data, and even new student admissions data.It require more modern methods. To realize this modernization methods need support sistem such as human resources, facilities and infrastructure. so that there are no errors in data collection team held this program. This program to increase participants' knowledge and skills about statistics, and to increase partners' knowledge and skills in managing website based administration. The team provides coaching through 2 approaches, namely web design assistance and holding workshops to increase knowledge and skills in statistical literacy abilities. The number of participants in this workshop was 32 people. The workshop was held for 2 days which included explanations about administrative innovation, statistical literacy and administrative digitalization. Evaluation is carried out by analyzing the results of the pretest and posttest. So it was found that the participants' statistical literacy abilities were 3 classified abilities, low, medium and high, with details of 3 participants in the low ability category, 28 participants in the medium ability category, and 1 participant in the high ability category. And increased 72,20% Keywords: modernization; administration; statistical literacy.
Analisis Kepekaan Terhadap Perubahan Temperatur pada Aspal Modifikasi Polimer Yuniarti, Ratna; Karyawan, IDM Alit; Mahendra, Made; Hasyim, Hasyim; Rohani, Rohani; Salsabila, Fera Fitri
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v11i2.815

Abstract

In tropical countries such as Indonesia, high-temperature resistance of asphalt is required to avoid premature damage to road pavement construction. One of the methods to solve this problem is to prepare polymer-modified asphalt. This study aimed to examine the temperature change sensitivity of polymer-modified asphalt using the penetration index value. The polymers used were HDPE, LLDPE, PVC, and styrofoam. Based on the analysis, it was concluded that the conventional asphalt 60/70 used in this study did not satisfy the minimum softening point requirement of 48 °C. With the use of polymers, modified asphalt is produced with a higher hardness than unmodified asphalt. Compared to other polymers, LLDPE-modified asphalt has the lowest penetration index value and is the most sensitive to temperature changes, making it more susceptible to permanent deformation. At all the styrofoam concentrations used, the penetration index was negative, while a positive penetration index value was achieved with 3% and 4% PVC. In HDPE-modified asphalt, the use of polymers has a significant impact and produces the highest penetration index. This indicates that HDPE-modified asphalt is more resistant to temperature changes and exhibits better performance under various weather conditions   In tropical countries such as Indonesia, high-temperature resistance of asphalt is required to avoid premature damage to road pavement construction. One of the methods to solve this problem is to prepare polymer-modified asphalt. This study aimed to examine the temperature change sensitivity of polymer-modified asphalt using the penetration index value. The polymers used were HDPE, LLDPE, PVC, and styrofoam. Based on the analysis, it was concluded that the conventional asphalt 60/70 used in this study did not satisfy the minimum softening point requirement of 48 °C. With the use of polymers, modified asphalt is produced with a higher hardness than unmodified asphalt. Compared to other polymers, LLDPE-modified asphalt has the lowest penetration index value and is the most sensitive to temperature changes, making it more susceptible to permanent deformation. At all the styrofoam concentrations used, the penetration index was negative, while a positive penetration index value was achieved with 3% and 4% PVC. In HDPE-modified asphalt, the use of polymers has a significant impact and produces the highest penetration index. This indicates that HDPE-modified asphalt is more resistant to temperature changes and exhibits better performance under various weather conditions.
SOSIALISASI BERSAHABAT DENGAN BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI DESA PEMENANG BARAT KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Budianto, Muh Bagus; Yasa, I Wayan; Setiawan, Ery; Widianty, Desi; Yuniarti, Ratna
Jurnal Bakti Nusa Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v2i1.24

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, karena letak Indonesia yang berada pada gugusan gunung api (ring of fire) dunia dan dilewati tiga lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia. Sejak akhir bulan Juli hingga akhir tahun 2018 telah terjadi gempa bumi di Lombok. Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan, terjadinya tanah longsor, runtuhnya bangunan rumah, tempat ibadah, perkantoran dan jatuhnya korban jiwa maupun yang luka-luka. Kabupaten Lombok Utara merupakan wilayah terparah yang terkena dampak gempa Lombok, karena wilayah ini sangat dekat dengan pusat gempa. Banyaknya korban dan rusaknya infrastruktur akibat gempa harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan masyarakat, agar ke depan dapat disusun kebijakan yang lebih ramah terhadap gempa. Selain itu di masyarakat juga perlu dilatih dan dibangkitkan budaya sadar bencana alam termasuk gempa bumi dan tsunami melalui penyuluhan. Hasil kegiatan meningkatnya kapasitas pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi dan meningkatnya kesadaran masyarakat memitigasi gempa bumi dan tsunami, sehingga bila terjadi gempa lagi masyarakat telah siap dan dapat hidup harmonis dengan keadaan alam.
THE EFFECT OF ADDITIONAL BANANA STEMS FIBER POWDER ON CHARACTERISTICS OF PHYSICAL ASPHALT PROPERTIES: Pengaruh Penambahan Serbuk Serat Pelepah Batang Pisang Terhadap Karakteristik Sifat Fisik Aspal Widianty, Desi; Karyawan, IDM Alit; Yuniarti, Ratna
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 2 No. 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.979 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.5883

Abstract

Asphalt is a pavement material that works as an aggregate binder and filler Natural polymer in the form of cellulose from banana stem leaves has the potential to be used as an alternative material added on asphalt to increase the quality of asphalt itself. The reason for the use of cellulose from banana stem is because it is easy to get and can reduce waste of banana stem. The design of the specimens used pure asphalt pen 60/70 mixed with banana stems fiber powder. Percentage of additive material were 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; and 0.4% of the asphalt weight. The specimens made for each physical asphalt test were three samples. The results of the analysis and discussion found that the additional banana stems fiber powder on the pure asphalt produced an increase in physical characteristics of asphalt. The optimal percentage of adding banana stems fiber powder was obtained at 0.1% percentage since all test values fulfilled the 60/70 asphalt requirement. The additional banana stems fiber powder of 0.1% resulted in a decrease in penetration value from 70.7 (0.1 mm) to 67.4 (0.1 mm), ductility value from 146 cm to 102.3 cm, weight loss from 0 , 14% to 0.09%, and the specific gravity from 1.042 to 1.037. The additional banana stems fiber powder with asphalt resulted in an increase of softening point from 44.2 º C to 44.7 º C, the viscosity value from 300.99 cst to 320.80 cst. Aspal merupakan bahan perkerasan jalan sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat, sehingga aspal harus memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya terhadap kelenturan dan kelekatannya. Polimer alam berupa selulosa dari pelepah batang pisang memiliki potensi dijadikan alternatif bahan tambah pada aspal untuk meningkatnya kualitas dari aspal. Pertimbangan penggunaan selulosa dari batang pisang dikarenakan mudah didapatkan dan dapat mengurangi limbah batang pisang dan menjadi bahan yang bermanfaat. Metode yang dilakukan untuk membuat aspal jenis baru ini dengan mempersiapkan bahan tambah berupa pelepah batang pisang menjadi serbuk serat. Rancangan benda uji menggunakan aspal murni pen 60/70 yang dicampur dengan bahan aditif dari serbuk serat pelepah batang pisang. Prosentase bahan tambah sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; dan 0,4% dari berat aspal. Benda uji dibuat masing–masing sebanyak tiga sampel untuk setiap pengujian sifat fisik aspal. Hasil analisis dan pembahasan didapatkan bahwa penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal murni menghasilkan peningkatan terhadap karakteristik sifat fisik aspal. Prosentase optimal penambahan serat batang pisang didapat pada prosentase 0,1%, karena semua nilai pengujian memenuhi persyaratan aspal 60/70. Penambahan serbuk serat batang pisang sebesar 0,1% mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dari 70,7 (0,1 mm) menjadi 67,4 (0,1 mm), nilai daktilitas dari 146 cm menjadi 102,3 cm, kehilangan berat dari 0,14% menjadi 0,09%, dan berat jenis dari 1,042 menjadi 1,037. Penambahan serbuk serat batang pisang dengan aspal mengakibatkan kenaikan titik lembek dari 44,2ºC menjadi 44,7ºC, nilai viskositas dari 300,99 cst menjadi 320,80 cst. Penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dan nilai daktilitas serta meningkatkan nilai titik lembek aspal sehingga aspal lebih tahan pada temperatur yang lebih tinggi.