Claim Missing Document
Check
Articles

Kontribusi Kegiatan Non-Kurikuler terhadap Pengembangan Keterampilan Abad 21 Mahasiswa Teknik Informatika Farman, Indra; A, Hermila; Alamsyah, Nur; Saputra, Andi Muh Akbar
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 5 No 1 (2025): April (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/edulec.v5i1.309

Abstract

Di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0, dunia kerja menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, komunikasi efektif, kolaborasi, dan kreativitas. Namun, pembelajaran kurikuler di perguruan tinggi sering kali belum sepenuhnya mampu mengakomodasi pengembangan keterampilan tersebut secara optimal. Kegiatan non-kurikuler dipandang sebagai alternatif strategis yang mampu melengkapi proses pembelajaran formal dalam membentuk profil lulusan yang kompeten dan adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kegiatan non-kurikuler terhadap pengembangan keterampilan abad 21 pada mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Teknik Informatika, dengan teknik purposive sampling untuk menentukan responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, dan analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan non-kurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan abad 21, dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,753 dan nilai signifikansi 0,000. Temuan ini menunjukkan bahwa 75,3% variasi keterampilan abad 21 mahasiswa dapat dijelaskan oleh tingkat partisipasi dalam kegiatan non-kurikuler. Dengan demikian, kegiatan non-kurikuler terbukti menjadi elemen penting dalam mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa untuk menghadapi tantangan global secara holistik.
Assessing The Community Practices and Perceptions on Waste Sorting in Urban Indonesia: A Case Study in Gorontalo City Maryati, Sri; Ahaliki, Budiyanto; Bau, Rahmat Taufik R.L; A, Hermila; Engelen, Adnan; Juniarti, Gita; Indrawan, Indrawan
Geographica: Science and Education Journal Vol 7, No 1 (2025): June
Publisher : USN Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/gsej.v7i1.2495

Abstract

This study examines the practices and perceptions of urban residents regarding household waste sorting in Gorontalo City, Indonesia.  This study involved 400 household respondents, covering eight sub-districts and 50 urban villages within Gorontalo City. Five key dimensions were assessed including knowledge of environmental and economic benefits, individual motivation, preferences for sorting incentives, perceived difficulty, and actual sorting habits. Data were analyzed using descriptive quantitative techniques with tabulation and percentage analysis. The findings reveal that 73.75% of respondents are aware of the benefits of waste sorting. However, only 32.75% are motivated by environmental awareness, while others are constrained by limited facilities or habitual barriers. Incentive preferences show that 41.25% of respondents favor financial compensation, while 42% prefer improved access to sorting infrastructure. In terms of perceived difficulty, 48.5% consider waste sorting easy, but 37.5% find it moderately difficult and 14% perceive it as difficult. Ultimately, only 12.75% of respondents consistently sort their waste, 39.75% do so occasionally, and 47.5% never engage in sorting. These findings highlight a significant knowledge action gap and underscore the need for integrated policy strategies that combine education, infrastructure development, and incentive-based community engagement to foster sustainable household waste sorting behavior.
An Analysis of ChatGPT Response Variations to Identical Prompts Across Different Devices: A Case Study in Informatics Education A., Hermila; Bau, Rahmat Taufik R.L; Sudirman, Randi; Siyad, Abdulaziz Ahmed
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 6, No 2 (2025): April
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v6i2.202

Abstract

AbstractThe development of artificial intelligence (AI) in education has brought about various innovations, one of which is using ChatGPT as a learning tool. However, the diversity of answers provided by ChatGPT when used on different devices is still a critical question. This study aims to analyze the variation in ChatGPT's answers to the same prompt content when used on computer devices with different specifications. This research method uses an experimental approach by comparing ChatGPT output results on five types of devices with different operating systems, processors, and BIOS. The analysis is based on the level of similarity of the sentence and the meaning of the answer, with the categories “very different” (20% similarity), “different” (50% similarity), “almost the same” (70% similarity), and “same” (90% similarity). The results show a significant variation in the answers produced, with some devices giving almost identical responses while others show differences in sentence structure and information arrangement. Hardware factors, including processor type and operating system, are thought to contribute to these differences. The implications of these findings are highly relevant in the context of secondary education, where the use of ChatGPT as a learning tool is increasing. Variations in answers can lead to differences in understanding among students using devices with different specifications, thus requiring more attention from educators and AI technology developers. This study makes an important contribution in highlighting the challenges and opportunities of applying AI in education. Recommendations include standardizing the use of AI in the classroom and developing AI models that are more consistent in responding across devices. Thus, fairness and effectiveness in using AI in education can be continuously improved. AbstrakPerkembangan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan telah menghadirkan berbagai inovasi, salah satunya melalui pemanfaatan ChatGPT sebagai alat bantu pembelajaran. Namun, keberagaman jawaban yang diberikan oleh ChatGPT ketika digunakan pada perangkat yang berbeda masih menjadi pertanyaan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi jawaban ChatGPT terhadap konten prompt materi yang sama ketika digunakan di perangkat komputer dengan spesifikasi berbeda. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan membandingkan hasil keluaran ChatGPT pada lima jenis perangkat dengan perbedaan sistem operasi, prosesor, dan BIOS. Analisis dilakukan berdasarkan tingkat kesamaan kalimat dan makna jawaban, dengan kategori "sangat berbeda" (20% kesamaan), "berbeda" (50% kesamaan), "hampir sama" (70% kesamaan), dan "sama" (90% kesamaan). Pada eksperimen ini juga digunakan chatGPT versi 3.5 free yang ada pada laptop siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang cukup signifikan dalam jawaban yang dihasilkan, dengan beberapa perangkat memberikan respons yang hampir identik, sementara yang lain menunjukkan perbedaan struktur kalimat dan susunan informasi. Faktor perangkat keras, termasuk jenis prosesor dan sistem operasi, diduga memiliki kontribusi terhadap perbedaan ini. Perangkat dengan sistem operasi dan prosesor terbaru menunjukkan kesamaan jawaban ChatGPT hingga 90%, sedangkan perangkat dengan spesifikasi rendah cenderung menghasilkan variasi lebih besar. Meskipun belum ada bukti empiris kuat, temuan ini mengindikasikan bahwa spesifikasi perangkat dapat memengaruhi konsistensi respons AI. Implikasi dari temuan ini sangat relevan dalam konteks pendidikan menengah, di mana penggunaan ChatGPT sebagai alat bantu belajar semakin meningkat. Variasi jawaban dapat menyebabkan perbedaan pemahaman di antara siswa yang menggunakan perangkat dengan spesifikasi berbeda, sehingga memerlukan perhatian lebih dari pendidik dan pengembang teknologi AI. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam menyoroti tantangan dan peluang penerapan AI dalam pendidikan. Rekomendasi yang diberikan meliputi standarisasi penggunaan AI dalam kelas serta pengembangan model AI yang lebih konsisten dalam memberikan respons di berbagai perangkat. Dengan demikian, keadilan dan efektivitas pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan dapat terus ditingkatkan).Kata Kunci: ChatGPT; variasi jawaban; kecerdasan buatan; pendidikan menengah; spesifikasi perangkat
POTENSI MAGGOT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI KOTA GORONTALO Engelen, Adnan; Maryati, Sri; Ahaliki, Budiyanto; RL Bau, Rahmat Taufik; A, Hermila; Juniarti, Gita; Indrawan, Indrawan
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 9 No 1 (2025): Journal Of Agritech Science -Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v9i1.1469

Abstract

Pengelolaan sampah organik menjadi tantangan utama di banyak kota, termasuk Kota Gorontalo, akibat meningkatnya volume limbah seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. Pendekatan tradisional seringkali tidak efektif, sehingga diperlukan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berorientasi pada ekonomi sirkular. Salah satu pendekatan yang potensial adalah pemanfaatan larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) atau maggot dalam menguraikan sampah organik. Maggot memiliki kemampuan mendegradasi limbah organik dengan cepat dan efisien, sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik. Melalui studi pustaka, ditemukan bahwa model pengelolaan sampah berbasis maggot telah berhasil diterapkan di berbagai daerah dengan dampak positif terhadap pengurangan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), peningkatan kualitas lingkungan, serta penciptaan peluang ekonomi lokal. Di Kota Gorontalo, pendekatan ini berpotensi diimplementasikan melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha. Edukasi publik dan pengembangan infrastruktur pengolahan menjadi elemen penting untuk menunjang keberhasilan program ini. Studi ini menekankan bahwa pengelolaan sampah organik menggunakan maggot tidak hanya mendukung prinsip ekonomi sirkular, tetapi juga memberikan solusi strategis bagi pengurangan pencemaran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi kebijakan dan dukungan lintas sektor menjadi faktor kunci dalam merealisasikan pengelolaan sampah berkelanjutan di Gorontalo, sekaligus menjadi contoh praktik baik bagi wilayah lain di Indonesia.
Peningkatan Kompetensi TIK Guru Melalui Pelatihan Teknologi Pembelajaran di SMP Negeri 2 Telaga, Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Pakaja, Jemmy A; Mulyanto, Arip; Dwinanto, Arif; A, Hermila
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v14i2.33421

Abstract

Penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi menjadi bagian integral dari metode pengajaran yang modern. Keterbatasan dalam pemanfaatan TIK sering kali menjadi penghambat bagi para guru, terutama di daerah-daerah yang akses terhadap pelatihan teknologi masih terbatas. Guru di SMP Negeri 2 Telaga Kabupaten Gorontalo, hampir sebagian besar belum sepenuhnya menguasai TIK dalam proses belajar mengajar, sehingga kurang optimal dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada guru-guru agar menguasai dan menggunakan TIK sebagai sarana pembelajaran yang efektif dan interaktif dalam mendukung proses pembelajaran.  Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahapan utama, yakni: sosialisasi/penyajian materi TIK; demonstrasi dan pelatihan penggunaan aplikasi pembelajaran; serta praktik pembuatan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Hasil menunjukkan peningkatan terhadap  pemahaman guru terkait integrasi TIK dalam pembelajaran, kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran digital, serta motivasi guru dalam memanfaatkan TIK dalam proses mengajar.  Selain itu, kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri guru dalam menggunakan teknologi, sehingga mereka merasa lebih siap untuk mengintegrasikan teknologi pembelajaran ke dalam kegiatan belajar mengajar, baik secara daring maupun luring.
Peningkatan Literasi Visual pada Generasi Muda di Kota Gorontalo melalui Bedah Film Pendek ‘Panggoba’ Bau, Rahmat Taufik R.L; A, Hermila; Juniarti, Gita; Nasiru, La Ode Gusman; Rumambie, Wira Pratama; Thomas, Abdul Wahab
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v14i2.33529

Abstract

Upaya pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi visual dan pemahaman sinematografi di kalangan generasi muda di Kota Gorontalo dengan fokus pada praktik bedah film. Berlatarbelakang paparan konten visual yang masif di era digital dan kurangnya kemampuan analisis kritis terhadap konten tersebut, bedah film ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang sinematografi sebagai fondasi visual cerita. Metodologi pelaksanaan pengabdian melibatkan identifikasi prinsip-prinsip belajar aktif dan relevansi langsung, dimulai dengan tahap pra-pelaksanaan untuk menentukan tujuan dan sasaran, yaitu meningkatkan literasi film dan melatih analisis kritis bagi generasi muda yang tertarik pada sinematografi. Film yang dibedah adalah short movie berjudul "‘Panggoba’" karena film ini memiliki potensi memicu generasi muda untuk berdiskusi tentang budaya Gorontalo. Kegiatan bedah film ini dilaksanakan pada 9 Mei 2025, di Justmie X Justcoffee Gorontalo. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan budaya ‘Panggoba’ dan bagaimana mengemas budaya tersebut di dalam sebuah film pendek. Adapun feedback peserta menunjukkan peningkatan pemahaman tentang budaya ‘Panggoba’ dan sinematografi, serta minat untuk praktik pembuatan film secara langsung, mengindikasikan dampak positif dan berkelanjutan dari kegiatan ini. Hasilnya adalah 68 generasi muda yang terlibat dalam program ini memiliki peningkatan pengetahuan dan minat di bidang sinematografi. Program ini direkomendasikan untuk berlanjut dengan pelatihan praktis, mendorong generasi muda untuk menghasilkan film bertema budaya Gorontalo.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Pada Materi Peralatan Komputer di SMA Negeri 7 Prasetya Gorontalo Azis, Ilham Abd.; Suhada, Sitti; Dwinanto, Arif; Hadjaratie, Lillyan; Mas'ud, Huzaima; Suwandi, Ihsanulfu'ad; A, Hermila
Inverted: Journal of Information Technology Education Vol 5, No 2: Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/inverted.v5i2.32113

Abstract

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi peralatan komputer sering kali disebabkan oleh keterbatasan media pembelajaran konvensional yang kurang mampu memvisualisasikan komponen-komponen secara nyata. Kondisi ini mendorong perlunya inovasi media pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) pada materi peralatan komputer serta mengetahui tingkat kelayakannya. Metode yang digunakan adalah Research and Development (RD) dengan model ADDIE, yang terdiri dari lima tahapan: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan guru, serta angket kepada ahli materi, ahli media, dan siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran AR yang dikembangkan tergolong “sangat layak”, dengan persentase dari ahli materi sebesar 89,29%, serta dua ahli media masing-masing sebesar 90% dan 80%. Uji coba kepada siswa menggunakan instrumen System Usability Scale (SUS) menghasilkan skor rata-rata 73 (kategori “Good”) dan reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,75, yang menunjukkan konsistensi pengukuran yang baik. Kesimpulannya, media pembelajaran berbasis AR ini tidak hanya layak digunakan, tetapi juga mampu memberikan alternatif pembelajaran yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam memahami materi peralatan komputer
Analisis Pola Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Distribusi Infrastruktur Persampahan di Kota Gorontalo Maryati, Sri; Ahaliki, Budiyanto; Bau, Rahmat Taufik R.L; A, Hermila; Engelen, Adnan
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 4, No 1 (2025): Geosfera : Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/geojpg.v4i1.34654

Abstract

Urban waste is a complex environmental issue, particularly in mid-sized cities like Gorontalo City, where the increase in generation is disproportionate to the capacity of management infrastructure. This study aims to analyze household waste management patterns and evaluate the distribution of waste infrastructure. A descriptive quantitative approach was used through a stratified sampling survey of 400 households in nine sub-districts. The results showed that 46.5% of respondents rely on Government Environmental Agency services, while 15% still burn waste and 6.3% dispose of it in rivers or vacant lots. Thirty-three percent of respondents assessed irregular collection, with service disparities clearly visible between central and outlying sub-districts. An analysis of infrastructure distribution revealed uneven distribution of recycling waste management units, with Kota Selatan sub-district lacking such facilities. Community suggestions emphasized the addition of fleets, segregated recycling waste management units, education, waste banks, and the use of digital technology. This study concluded that successful waste management is determined not only by technical aspects but also by regulations, institutions, education, and community participation.
Penguatan Identitas Budaya melalui Media Film: Pelestarian Bahasa dan Tradisi Gorontalo bagi Generasi Muda Bau, Rahmat Taufik R.L; A., Hermila; Nasiru, La Ode Gusman
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 3 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i3.20723

Abstract

Proyek pengabdian ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Gorontalo melalui produksi film pendek, dengan kaum muda berusia 19 hingga 25 tahun sebagai audiens utama. Berdasarkan survei, kelompok usia ini teridentifikasi sebagai pengguna pasif Bahasa Gorontalo dan memiliki keterlibatan yang terbatas dengan tradisi lokal. Narasi film pendek ini berfokus pada tantangan akademik, yaitu penyelesaian skripsi, sebuah tema yang relevan dengan audiens, sekaligus mengangkat elemen budaya seperti "panggoba," sosok bijak dalam tradisi Gorontalo. Prinsip desain visual seperti kesatuan, keseimbangan, kontras, dan penekanan diterapkan sepanjang produksi untuk meningkatkan nilai budaya dan edukatif dari film ini. Kolaborasi dengan ahli budaya lokal serta perhatian pada keaslian setting, kostum, dan dialog memastikan bahwa film ini merepresentasikan warisan Gorontalo dengan akurat. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda, dengan umpan balik dari survey kami menemukan bahwa generasi muda, khususnya kelompok usia 18-25 tahun, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya melestarikan bahasa dan tradisi Gorontalo. Sebagian besar responden dalam kategori ini menilai bahwa pelestarian budaya melalui media modern, seperti film, adalah cara yang sangat efektif.
Pendampingan dalam Membaca, Berpikir, dan Menulis Kritis pada Mahasiswa A, Hermila; Juniarti, Gita; Fitroh, Ismaul; Bau, Rahmat Taufik R.L.; Mursalim, Muhammad Akram
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2534

Abstract

Technology can help get work done, but the presence of technology also has the potential to reduce students' critical thinking because technology can complete student work, so students do not need to read and write. It encourages the community service team to carry out activities by critically assisting students in reading, thinking, and writing. The service is carried out using a PAR approach, starting with research about the relation of students' interest in reading and their critical thinking. It is used as a basis for socialization about scientific literacy. After it, the community service team held discussions, asked questions about the books the students had read, and encouraged students to write their critical thoughts into essays. The results showed that 49 students had completed scientific articles based on their critical thinking. This activity is in partnership with GRAIM Unity literacy community and was held from February to June 2023.