Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TREND BERHIJAB SYAR’I MUSLIMAH DALAM PERSPEKTIF KIAI Amaliati, Siti
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol 1 No 1 (2018): March 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.873 KB)

Abstract

Tulisan ini hendak  menganalisis secara utuh motivasi wanita muslimah memakai hijab syari serta  mendapatkan gambaran kompleks tentang pemahaman kiai terkait motivasi muslimah berhijab syar?i. Fenomena hijab syar?i di kalangan wanita muslimah telah merebak di seluruh sudut-sudut wilayah mulai perkotaan hingga pedesaan. Hijab syar?i yang dipakaipun beragam corak dan motif, mulai dari penutup kepala yang menjuntai dari atas kepala hingga dada dan baju panjang hingga menutupi mata kaki. Gambaran model pakaian demikianlah yang menjadi kiblat muslimah dalam berbusana dan berpakaian saat ini. Idealisnya ketika seorang  muslimah berhijab syar?i maka dapat dijadikan sebagai tolak ukur keshalihahan, ketaatan dan kepatutan seseorang dalam beragama. Namun realitanya ketika wanita muslimah berhijab syar?i[1] masih dilatarbelakangi dengan berbagai motivasi seperti motif teologis, motif psikologis, dan motif modis (trend fashion), maka hal ini menjadi pertanyaan yang menarik untuk dibahas tentang tampilan hijab syar?inya. Sementara Kiai merupakan individu yang dipandang memiliki andil yang cukup besar dan berpengaruh dalam masyarakat. Sosok kiai dapat menjadi panutan dan model bagi masyarakat di  sekitarnya, baik dari sisi perkataannya maupun perbuatannya. Maka bagaimana pandangan seorang kiai dalam melihat dan menyikapi fenomena hijab syar?i di kalangan wanita muslimah.  Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan field reseach observasion dan bersifat deskriptif. Hasil dari observasi tersebut kemudian dijadikan sebagai data untuk mengetahui pandangan kiai tentang fenomena hijab syar?i. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memakai hijab syar?i di kalangan wanita masih sebatas mengikuti trend berbusana kekinian, berhijab syar?i lebih pada motivasi psikologis dan kurangnya pengetahuan tentang keislaman.
Implementasi Kebijakan Kurikulum Berbasis Turats pada Mata Kuliah Bahasa Arab dan Nahwu Program Studi Pendidikan Bahasa Arab di Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik Amaliati, Siti
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 2, No 1 (2014): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.684 KB) | DOI: 10.22219/jkpp.v2i1.1736

Abstract

Siti AmaliatiGuru KBIT Al Ummahe-mail: amalia_gresik@yahoo.comAbstract:This research used a qualitative approach. Based on the research findings and discussion, it can be concluded 1) in the substance of Turath-based curriculum policy in Arabic and Nahwu courses in Arabic Education program in INKAFA Gresik, the components of curriculum have been based on Turath. 2) The implementation of Turath-based curriculum policy with several stages is started from rector to implementer, which is Arabic Education program. 3) The inhibiting factors in the implementation are a) students who use references beside Turath (books of Indonesian translation or other sources); b) The number of language laboratory is fewer compared to the number of the users. 4) The solution in the implementation of Turath-based policy is the establishment of the Institute for Tutoring Yellow Kitab / Turath (LABBAIK). However, the solution about the addition of language laboratory media to support Arabic language courses has been resolved.Keywords: policy implementation, turathAbstrak:Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian disimpulkan sebagai berikut: 1) Substansi kebijakan kurikulum berbasis turats pada mata kuliah bahasa Arab dan Nahwu di Program studi Pedidikan Bahasa Arab di INKAFA Gresik bahwa komonen kurikulum berdasarkan turats 2) Implementasi kebijakan kurikulum berbasis turats dengan beberapa tahapan mulai dari rektor hingga implementator yaitu program studi PBA 3) adanya penghambat dalam implementasi a) mahasiswa yang menggunakan referensi-referensi selain turats (buku-buku terjemah bahasa Indonesia atau sumber-sumber yang lain) b) Jumlah laboratorium bahasa lebih sedikit dibandingkan dengan penggunanya 4) adanya solusi dalam implementasi kebijakan berbasis turats yaitu dengan adanya Lembaga Bimbingan Belajar kitab kuning/turats (LABBAIK) namnu, belum ditemukannya solusi tentang penambahan jumlah media laboratorium bahasa sebagai pendukung mata kuliah bahasa Arab.Katakunci: implementasi kebijakan, turats
Pendidikan Karakter Perspektif Abdullah Nashih Ulwan dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dan Relevansinya Menjawab Problematika Anak di Era Milenial Amaliati, Siti
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2 No 1 (2020): Spiritualitas pada Anak Usia Dini : Issue : June
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cej.v2i1.1520

Abstract

ABSTRAK : Melalui pendidikan karakter manusia bisa mendapatkan kemuliaan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Namun, kondisi karakter anak-anak saat ini atau istilah viralnya “Kidz Jaman Now”sangat memprihatinkan. Kedekatan dengan gawai tanpa bisa memilah sisi baik dan buruknya menjadikan meraka bertingkah aneh dan meniru apapun yang dilihatnya, salah pergaulan, amoral, berbohong dan seterusnya. Tulisan ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan karena penulis mengulas konsep pemikiran Abdullah Nashih Ulwan melalui kitab karangannya berjudul TarbiyatulAulad fil Islamsebagai jawaban atas permasalahan pendidikan karakter “Kidz Jaman Now”. Menurutnya, dasar pendidikan karakter dalam Islam harus berlandaskan al Qurandan al Hadist.  Lima Langkah  dalam  keberhasilan  pendidikan  karakter pembiasaan, keteladanan, nasehat, memberikan perhatian, dan memberikan hukuman. Selain itu materi pendidikan karakter yang meliputi pendidikan keimanan, akhlak, fisik, intelektual, mental/psikis, sosial dan pendidikan seks wajib diberikan pada anak agar mereka siap menjalani kehidupan dengan baik. seluruh konsep tersebut sangat relevan dalam menjawab persoalan “Kidz Jaman Now”. ABSTRACT : The education of human character can gain glory as creation creature of Allah SWT. but, the children's character now or the term pupular "Kidz Jaman Now" is very concern.They are  dependenly with the gadget without being able to sort out the good and bad, and they make a strange acting and imitating anything, misconduct, immorality, lying etc.This article uses a literature study approach because the author commented on the concept of the thought of Abdullah Nashih Ulwan through his book titled Tarbiyatul Aulad fil Islam to answer the problem of character education "Kidz Jaman Now".According to him, the basic character education in Islam must be based on Al Quran and Al Hadist.Five steps in the success of education character habituation, transparency, advice, giving attention, and giving punishment.In addition, the character education material that includes the education of faith, morality, physical, intellectual, mental/psychic, social and sex education must be given to children so that they are ready to live a life well.The whole concept is very relevant in answering the issue of "Kidz Jaman Now".
The Effect of Religiosity on Psychological Well-Being with Intensity of Taklim Assembly Recitation as a Mediator Nuruddaroini, M. Ahim Sulthan; Amaliati, Siti; Kholis, Nur; Asrohah, Hanun
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 35 No. 2 (2024): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v35i2.5495

Abstract

Religiusitas telah lama diakui sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being dengan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim sebagai variabel intervening. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 71 jamaah majelis taklim di Kalimantan Selatan yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tiga instrumen: skala religiusitas Huber dan Huber, Ryff's Psychological Well-Being Scales (PWB), dan kuesioner intensitas mengikuti pengajian majelis taklim yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software SPSS 25.0 dan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat religiusitas berpengaruh signifikan secara langsung terhadap psychological well-being (β = 0.804, p < 0.001) dan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim (β = 0.778, p < 0.001), serta intensitas mengikuti pengajian majelis taklim berpengaruh signifikan terhadap psychological well-being (β = 0.658, p < 0.001). 2) Variabel tingkat religiusitas mampu menjelaskan 43,4% variasi psychological well-being, 41,2% variasi intensitas mengikuti pengajian majelis taklim, dan 42,7% variasi psychological well-being melalui intensitas mengikuti pengajian majelis taklim. 3) Intensitas mengikuti pengajian majelis taklim terbukti menjadi variabel intervening yang memediasi pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being (sobell test statistic = 5.08924301, p = 0.000000036). Temuan ini mendukung teori dan penelitian sebelumnya tentang peran religiusitas dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis, serta menunjukkan pentingnya keterlibatan dalam kegiatan keagamaan, khususnya pengajian majelis taklim, dalam memperkuat hubungan tersebut. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan program-program berbasis agama yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup masyarakat, dengan melibatkan majelis taklim sebagai mitra strategis. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam hubungan antara religiusitas dan psychological well-being, seperti kepribadian, dukungan sosial, dan konteks budaya.
Pemberdayaan Masyarakat Revolusi Mental Melalui Gerakan Literasi Sekolah Amaliati, Siti; Maani, Arifatul; Anggraeni, Desi; Fajriani, Adinda Nurul; Widadi, Nurul; Farthonia, Romy Thoriq; Zainullah, Muhammad Haris; Masitho, Dewi
Journal of Community Sustainability Vol. 1 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : EL-EMIR INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/jocs.v1i2.96

Abstract

The community service activity titled "Mental Revolution Through School Literacy Movement" aims to enhance the literacy culture among elementary school students. This program employs an action research approach consisting of four main stages: planning, action, observation, evaluation, and reflection. Through a series of activities such as independent reading, group discussions, and book reviews, students are encouraged to understand the importance of literacy in everyday life. The results of this activity indicate an increase in students' motivation to read, as well as the development of critical thinking and communication skills. The symbolic awards given to students who show high enthusiasm contribute to a positive competitive atmosphere, encouraging other students to participate more actively. The reflection conducted at the end of the activity shows that students feel more confident and motivated to read more, indicating the program's success in fostering positive reading habits. Additionally, the integration of literacy with character education proves to be essential in shaping students' resilient mentality. This program not only successfully instills reading habits but also demonstrates the crucial role of educational institutions in building a literacy culture in society, which in turn contributes to the development of superior and competitive human resources in the future.
The Effect of Religiosity on Psychological Well-Being with Intensity of Taklim Assembly Recitation as a Mediator Nuruddaroini, M. Ahim Sulthan; Amaliati, Siti; Kholis, Nur; Asrohah, Hanun
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 35 No. 2 (2024): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v35i2.5495

Abstract

Religiusitas telah lama diakui sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being dengan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim sebagai variabel intervening. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 71 jamaah majelis taklim di Kalimantan Selatan yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tiga instrumen: skala religiusitas Huber dan Huber, Ryff's Psychological Well-Being Scales (PWB), dan kuesioner intensitas mengikuti pengajian majelis taklim yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software SPSS 25.0 dan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat religiusitas berpengaruh signifikan secara langsung terhadap psychological well-being (β = 0.804, p < 0.001) dan intensitas mengikuti pengajian majelis taklim (β = 0.778, p < 0.001), serta intensitas mengikuti pengajian majelis taklim berpengaruh signifikan terhadap psychological well-being (β = 0.658, p < 0.001). 2) Variabel tingkat religiusitas mampu menjelaskan 43,4% variasi psychological well-being, 41,2% variasi intensitas mengikuti pengajian majelis taklim, dan 42,7% variasi psychological well-being melalui intensitas mengikuti pengajian majelis taklim. 3) Intensitas mengikuti pengajian majelis taklim terbukti menjadi variabel intervening yang memediasi pengaruh tingkat religiusitas terhadap psychological well-being (sobell test statistic = 5.08924301, p = 0.000000036). Temuan ini mendukung teori dan penelitian sebelumnya tentang peran religiusitas dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis, serta menunjukkan pentingnya keterlibatan dalam kegiatan keagamaan, khususnya pengajian majelis taklim, dalam memperkuat hubungan tersebut. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan program-program berbasis agama yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup masyarakat, dengan melibatkan majelis taklim sebagai mitra strategis. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam hubungan antara religiusitas dan psychological well-being, seperti kepribadian, dukungan sosial, dan konteks budaya.
Ecopedagogy and Environmental Literacy in Research Trends in Indonesia Amaliati, Siti; Rusydiyah, Evi Fatimatur; Bakar, M.Yunus Abu
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 16 No 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.5359

Abstract

This study analyzes the trend and development of eco-pedagogy literacy in Indonesia from 2016 to 2024. The method used was a Systematic Literature Review (SLR) with the PRISMA protocol, analyzing 27 articles that met the inclusion criteria. The results of this study showed 1) a significant increase in the number of publications related to eco pedagogy literacy, especially publications in 2023, 2) Qualitative research with high school students as subjects and questionnaires as research tools are often used, 3) Problem-Based Learning (PBL) and Contextual Learning (CL) are the most common learning strategies applied in eco pedagogy. In addition, environmental awareness is the theme most often associated with ecopedagogy literacy in Indonesia. The study also revealed that the Research and Development (RnD) approach is rarely applied, so there are opportunities for developing innovative learning modules and educational media that are more interactive in introducing eco-pedagogy. This research contributes to understanding how environmental education can be strengthened through eco pedagogy and encourages further research that focuses on using technology in learning to improve environmental literacy. As such, the findings are highly relevant to supporting the development of more sustainable education programs in Indonesia.
Transformasi Teknologi untuk Memperkuat Kreativitas dan Seni Anak dalam Mendukung Pembelajaran TIK di Sekolah Amaliati, Siti; Maani, Arifatul; Fauziah, Fauziah
Journal of Community Sustainability Vol. 1 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : EL-EMIR INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/jocs.v1i4.123

Abstract

This Community Service (PkM) activity aims to develop children's creativity and art skills through the introduction of information and communication technology (ICT), especially the use of Microsoft Paint applications. This activity was carried out at Teras Literasi Gresik by involving elementary school children as the main subjects. The program is designed to integrate technology learning with art experiences, so that children not only understand the theory, but also practice directly the features of Paint such as drawing, coloring, and editing images. A practice-based approach is applied to improve children's digital skills early on, while familiarizing them with using computer software in a fun and applicable way. The implementation results showed that participants were active and enthusiastic in participating in the activities, although some still needed assistance to operate the device. question and answer session at the end of the activity showed the participants' increased understanding of the material taught. Limited facilities, such as the number of devices available, became a major challenge in this activity, but did not reduce the overall effectiveness of the program. This activity succeeded in creating an interactive learning atmosphere, improving digital literacy, and preparing children to adapt to more complex technologies in the future. This program makes a real contribution to the development of children's digital and artistic skills in the context of basic education
Innovations of Integrated Islamic Education in Indonesia and Brunei Darussalam: Trends, Challenges, and Opportunities Fitriani, Ely; Fatimatur Rusydiyah, Evi; Amaliati, Siti; Doloh, Nurisan; Koowa, Fareesah
SYAMIL: Journal of Islamic Education Vol 13 No 1 (2025): SYAMIL: Journal of Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v13i1.8505

Abstract

Integrated Islamic education has become an integral part of efforts to innovate in religious education that aligns with the progress of the times. This study presents a systematic literature review on educational innovation through integrated Islamic education. The method employed in this research is Systematic Literature Review (SLR), utilizing the PRISMA protocol with its stages, including identification, screening, eligibility, inclusion, abstraction, and data analysis. The process is assisted by the applications Publish or Perish, Zotero, and the PRISMA Flow Diagram on the web. The research findings indicate that the distribution of studies on integrated Islamic education in Indonesia amounts to 21 articles, while in Brunei Darussalam, there are 3 articles. As for integrated Islamic education in Indonesia, it can be observed in the form of improvisation of learning models, internalization of Islamic values in general content, curriculum redesign, and student activity management. Meanwhile, in Brunei Darussalam, the Malay Islamic Monarchy (MIB) concept is employed, and this concept has led to the implementation of the SPN-21 curriculum policy, which aims to create individuals who are faithful, pious, morally upright, and proficient in technology.
SEKOLAH RAMAH KELUARGA: LITERASI EDUKATIF UNTUK ORANGTUA DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN ANAK Amaliati, Siti; Khamdani, Akhmad; Rohman, Imdadur; Muksin, Muksin; Maulah, Chikmatul; Amalia, Rizca
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v3i2.2264

Abstract

This community service program aims to enhance parents' educational literacy in supporting their children's development through a training session on making homemade, natural playdough. The activity was conducted at TK Muslimat NU 294 Ya-Taman Manyarejo Gresik using the Asset-Based Community Development (ABCD) approach. The results indicate that the training not only improved parents’ understanding of safe play materials and the importance of fine motor stimulation but also encouraged their active involvement in the children’s learning process at home. Additionally, the training strengthened collaboration between the school and families and created a more participatory learning environment. The homemade playdough was also perceived as safer, more economical, and environmentally friendly. Parents appreciated the practical and applicable solutions provided for use with their children at home. These findings highlight the importance of implementing similar programs in other early childhood education institutions to foster a safer, more enjoyable, and holistic learning environment. Keywords: Family Friendly School, Educational Literacy, Playdough