Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Kadar Air Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) pada Variasi Suhu Pengeringan Erik Arya Tandi; Ratih Purwanti; Mir-a Kemila
Jurnal Permata Indonesia Vol 12 No 1 (2021): Volume 12,Nomor 1, Mei 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.646 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v12i1.4

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculate) is one of the plants that can be used as an anti-diabetic drug. Sambiloto herb extracts are packaged as herbal medicinal preparations in accordance with CPOTB procedures to meet quality requirements. One of the quality requirements of herbal medicine is water content < 10%. The purpose of this study was to determine the water content of the extract of Sambiloto herbs (Andrographis paniculate) at various drying temperatures. This research is a type of experimental research with a one shoot case study design. Sambiloto herb extract was made by percolation extraction method with 96% ethanol as solvent. The viscous extract obtained was added with starch binder in order to obtain dry herb extract. The dried extracts were analyzed for their water content before and after entering the drying procedure. The drying temperature was varied at 40◦C, 50◦C and 60◦C. The results showed that the water content before drying at 40C, 50◦C and 60◦C was 16.92%, 7.58%, 7.05% and 5.10%, respectively. Statistical test obtained a significant value of 0.000 <0.05 so it is significantly different. Conclusion : The drying temperature affects the water content of the extract of Sambiloto herbs (Andrographis paniculate) Keyword : Sambiloto, Water content, herbal extracts
PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA DAUN KELOR (Moringa oleifera) YANG TUMBUH DI DATARAN RENDAH, DATARAN RENDAH MENENGAH, DAN DATARAN TINGGI Ratih Purwanti
Jurnal Permata Indonesia Vol 13 No 1 (2022): Volume 13, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.204 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v13i1.46

Abstract

Moringa plant known as medicinal plant by using all part of tree start from leaf, bark, seed, until root. Nutrients contained in moringa plant is protein, β-caroten, vitamin c, minerals, especially iron and calcium. Vitamin c has keeping body fitness and prevent various types of disease. The Purpose to Know the comparison of vitamin c levels in moringa leaves (Moringa oleifera L) that grow in the lowlands, middle lowland, and highlands. Method of this research is an experimental research using one-shot case study desain. Object of the research is young moringa leaves taken from lowlands (2,5 MASL), middle lowland (325 MASL), and highlands (823 MASL) taken by cluster sampling to determine the area to be taken and proportionate stratified random sampling to determine leaves used. The independent variable is difference in the height of the place to grow. The dependent variable is comparison of vitamin c in moringa leaves (Moringa oleifera L). Statistical analysis using SPSS one way anova variation. Result highest level of vitamin c until lowest is young moringa leaves (Moringa oleifera L) from highlands (0,3252%), middle lowland (0,1951%), lowlands (0,0975%). Highest level of vitamin c is moringa leaves (Moringa oleifera L) from highlands. In future research, other methods of determining vitamin c levels can be carried out. Keyword : Moringa plant, Vitamin C, Grown
Uji Sifat Fisik Body Scrub dari Ekstrak Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea batatas Lam ) Ratih Purwanti; Nadhia Hanan Yumna
Jurnal Permata Indonesia Volume 11, No.2, November 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.399 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v11i2.67

Abstract

Body scrub adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit. Ubijalar ungu mempunya kandungan antosianin yang tinggi sebagai antikanker, antioksidandan antihipertensi. Ubi jalar ungu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan ubi warnalainnya, terutama dalam hal kandungan antosianin yang lebih tinggi, juga kandunganvitamin A dan E. Ubi jalar ungu memiliki kandungan serat, karbohidat komplek, vitaminB6, asam folat, dan rendah kalori. Oleh karena kandungan antioksidannya, ubi jalar unguberpotensi dijadikan sebagai alternatif zat aktif antioksidan pada sediaan kosemtik.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik sediaan body scrub dari ekstrak cairubi jalar ungu dengan parameter daya lekat, daya sebar, pH dan Homogenitas. Jenispenelitian ini adalah eksperimental. Ubi jalar ungu diambil ekstraknya dengan cara diperasselanjutnya ekstrak dibuat dalam sedian krim body scrub. Krim dibuat dengan 3 (tiga)formulasi F1, F2, dan F3 dengan variasi konsentrasi ubi jalar ungu 35%, 40% dan 45%.Sediaan yang diperoleh diuji sifat fisiknya (Homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat). Semua formula menunjukkan homogenitas yang baik. Uji pH pada F1, F2 dan F3 berturut-turut 6,4; 6,4 dan 6,5. Uji daya sebar pada ketiga formula didapatkan rata-rata daya sebar F1, F2 dan F3 yaitu 3,5 cm, 4,8 cm dan 6,3 cm. Uji daya lekat pada ketiga formuladidapatkan rata-rata F1, F2 dan F3 yaitu 6,27 detik, 3,83 detik dan 3,52 detik. Berdasarkanhasil dapat disimpulkan semua formula mempunyai homogenitas dan pH yang memenuhisyarat. Daya sebar yang memenuhi syarat adalah F3 dan uji daya lekat memenuhi syaratuji syarat adalah F1.
Analisa Kualitatif Zat Warna Rhodamin B pada Lipstik dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Mursyidah; Ratih Purwanti; Hanita Christiandari
Jurnal Permata Indonesia Volume10, Nomor2, November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.434 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v10i2.78

Abstract

Masalah yang muncul dibalik peredaran produk kosmetik adalah penggunaan bahan berbahaya yangdapat mengganggu kesehatan konsumen. Menurut BPOM produk kosmetik yang mengandung bahan berbahayasalah satunya adalah lipstik yang mengandung pewarna Rhodamin B, merupakan pewarna sintetis yang seringdisalahgunakan menjadi pewarna kosmetik dan makanan serta dapat menyebabkan kanker (karsinogenik) biladigunakan dalam jangka waktu yang lama. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi zat warna Rhodamin Bpada lipistik yang beredar di pasar “Sunday Morning”Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.Identifikasi Rhodamin B dilakukan dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Eluen yang digunakan yaitueluen n- butanol, etil asetat dan amoniak ( 55 : 20 : 25 ). Sampel diambil menggunakan teknik Random sampling.Hasil identifikasi Rhodamin B menggunakan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa terdapat 5 sampeldari 13 sampel teridentifikasi positif mengandung Rhodamin B yang ditandai dengan nilai Rf sampel dan warnabercak secara visual dan sinar UV 254 nm, yaitu pada sampel 02= 0,75, sampel 07= 0,73, sampel 10=0,75,sampel 11=0,73 dan sampel 12= 0,74. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat 5 merk lipstik yang dijualpedagang pasar “Sunday Morning” Yogyakarta positif mengandung Rhodamin B.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH ( Allium Sativum L) TERHADAP Staphylococcus aureus Ratih Purwanti; Edy Suprasetya; Ida Kurniawati
Jurnal Permata Indonesia Volume 8, Nomor 2, November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v8i2.87

Abstract

Fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik saat ini menjadi masalahutama dalam dunia kefarmasian. Hal ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalampengobatan. Bawang putih (Allium sativum L) secara tradisional telah dikenal sejak lama sebagaiantibiotik dan banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan alami dari beberapa penyakitkarena infeksi. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri yang terkandung dalam bawangputih adalah allisin, alkaloid, saponin dan tanin. Bakteri Staphylococcus aureus merupakanbakteri gram positif penyebab penyakit seperti bisul, jerawat, pneumonia, meningitis danarthtritis.Tujuan : Mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih sebagai antibakteri terhadapbakteri Staphylococcus aureus. Metode Penelitian : Penelitian Eksperimental dengan desainPost Only Control. Bawang putih (Allium sativum L) diekstrak dengan metode maserasi denganpelarut etanol. Ekstrak etanol bawang putih dibuat dengan variasi konsentrasi 25%, 50%, 75%dan 100%. Akuadest digunakan sebagai kontrol. Kemudian diamati daya hambatnya terhadapbakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Hasil : Pada konsentrasi 25%, zonahambat bakteri yang dihasilkan sebesar 0,826 cm, konsentrasi 50% sebesar 0,836 cm,konsentrasi 75% sebesar 0,896 cm, dan konsentrasi 100% adalah 1,028 cm.Kesimpulan : Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih mempunyai aktivitas anti bakteriterhadap S. Aureus. Semakin besar konsentrasi ekstrak, aktivitasnya juga semakin besar.
PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK BAWANG HITAM (Allium Sativum Linn.) SEBAGAI OBAT HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ( Wet granul ) Joko Santoso; Ratih Purwanti; Yosef Yana
Jurnal Permata Indonesia Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.825 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v9i1.100

Abstract

Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 1 milyar jiwa pada tahun 2008. Bawang hitam memiliki aktivitas antioksidan yang luar biasa karena kaya akan senyawa bioaktif seperti ajoene, S-allyl-L-sistein dan polifenol yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan : Mengetahui formulasi yang baik dalam pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam ( A. Sativum ) sebagai obat hipertensi dengan menggunakan metode granulasi basah ( wet granul ). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental dengan menggunakan rancangan/design One Shot Case Study/Postest Only Design. Subyek penelitian ini adalah bawang hitam yang dibuat ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Variabel bebas adalah formulasi ekstrak bawang hitam dengan variasi bahan pengikat mucilago amili. Variabel terikat adalah waktu alir granul dan keseragaman bobot kapsul. Hasil : Formula yang tepat dalam pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam berdasarkan hasil uji waktu alir dengan rata-rata 12, 11 dan 9,20 detik adalah formula I, II, dan III sedangkan berdasarkan hasil keseragaman bobot kapsul adalah formula I dan II dilihat dari prosesntase per kapsul yang tidak melebihi standar yang ditetapkan ( > 10 detik/ 100gram).Kesimpulan : Terdapat perbedaan hasil pada uji waktu alir granul dan uji keseragaman bobot kapsul dengan formula I dan formula II adalah formula yang paling tepat digunakan dalam proses pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam dengan penggunaan bahan pengikat mucilago amili sebesar 5% dan 8%.
PENGARUH JENIS ADSORBEN DALAM PROSES ENFLEURASI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum Sanctum L.) Robi Faisal; Ratih Purwanti; Chotijatun N
Jurnal Permata Indonesia Vol 7 No 1 (2016): Volume 7, Nomor 1, Mei Tahun 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.874 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v7i1.134

Abstract

Abstrak : Telah dilakukan kajian pengaruh jenis adsorben dalam proses enfleurasi minyak atsiri daun kemangi (Ocimum Sanctum L.) terhadap efektivitas adsorbsi minyak atsiri. Adsorben yang digunakan yakni mentega kuning, mentega putih, dan vaselin album. Mentega kuning berasal dari lemak hewani, mentega putih berasal dari lemak nabati dan vaselin album berasal dari lemak hidrokarbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga adsorben memberikan hasil rendemen minyak atsiri yang berbeda. Rendaman minyak atsiri daun kemangi menggunakan adsorben mentega kuning adalah sebesar 4,22%, mentega putih sebesar 3,92% dan vaselin album sebesar 1,84%. Warna minyak atsiri yang dihasilkan menggunakan ketiga adsorben adalah kuning dengan bau khas daun kemangi.Di antara ketiga adsorben diketahui bahwa adsorben yang paling efektif adalah mentega kuning.
Edukasi Kewaspadaan Terhadap Zat Kimia Berbahaya di Sekitar Kita di Dusun Bligo, Ngluwar, Magelang Ratih Purwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Volume 1, Nomor 1, Oktober 2021
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.63 KB) | DOI: 10.59737/jpmpi.v1i1.18

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari pengaruh zat-zat kimia. Bahkan seiring perkembangan zaman yang semakin modern, zat-zat kimia menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kebutuhan rumah tangga. Misalnya kebutuhan detergen, sabun, obat nyamuk, pewangi pakaian, pemutih pakaian, pengharum ruangan, kosmetik, penyedap makanan dan masih banyak lagi. Penambahan zat-zat kimia ke dalam sebuah produk rumah tangga memang mampu memberikan hasil yang maksimal. Namun jarang sekali masyarakat memperhatikan dampak negatif dari penggunaan produk-produk berbahan kimia tersebut. Pemberian informasi kepada masyarakat tentang zat-zat kimia di sekitar kita menjadi sangat penting agar masyarakat dapat selalu waspada akan dampak negatif yang ditimbulkan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhada zat-zat berbahaya yang terdapat pada produk-produk rumah tangga di sekitar kita. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Dusun Bligo, Ngluwar. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan secara langsung kepada masyarakat. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa secara aktif yang berperan membantu memaparkan materi kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini yaitu peserta dapat menyebutkan zat-zat kimia berbahaya seperti steoroform, BPA dan melanin, menyebutkan dampak negatif serta mengetahui cara penanganan dan penggunaan yang baik dan aman.
Penanganan Bahan Kimia Berbahaya Pada Produk Rumah Tangga di Padukuhan Gandok, Sleman Ratih Purwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Volume 2, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.209 KB) | DOI: 10.59737/jpmpi.v2i1.42

Abstract

Seiring dengan kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan, saat ini telah banyak dijumpaiproduk-produk rumah tangga yang sangat membantu dalam pekerjaan rumah tangga di kehidupansehari-hari. Produk-produk rumah tangga tersebut misalnya pembersih, pewangi, pemutih dan produkpembasmi serangga. Umumnya, produk rumah tangga diproduksi secara sintesis dari bahan kimia yangmempunyai sifat dan kemampuan tertentu. Misalnya pembersih lantai yang mengandung senyawa fenolyang mempunyai kemampuan membunuh bakteri. Namun sayangnya, zat aktif dari produk rumahtangga adalah dikategorikan sebagai bahan kimia berbahaya. Kegiatan pengabdian masyarakat inibertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahan kimi berbahaya pada produkrumah tangga serta cara penangannya. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga diPadukuhan Gandok, Sleman. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepadamasyarakat melalui penyuluhan tentang penanganan bahan kimia berbahaya pada produk rumahtangga seperti pemutih, pengharum ruangan, pembasmi serangga dan pembersih. Kegiatandilaksanakan di kampus Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta. Kemudian di akhir kegiatan diberikan kuesioner evaluasi untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi sosialisasiyang diberikan. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan peserta tentang penangananbahan kimia berbahaya pada produk rumah tangga. Sebelum dilakukan sosialisasi, tingkatpengetahuan peserta yaitu sebesar 64,28% sedangkan tingkat pengetahuan peserta setelah diberikansosialisasi yaitu sebesar 71,67%
Eksperimen Sains Sederhana di KB-TKIT Salman Al-Farisi 2 Yogyakarta Ratih Purwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1, Maret 2023
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpmpi.v3i1.210

Abstract

Early Childhood Education (PAUD) is essentially education that is held with the aim of facilitating the growth and development of children as a whole or emphasizing the development of all aspects of the child's personality. Therefore PAUD provides an opportunity for children to develop their personality and potential to the fullest. Children have a very high curiosity. This curiosity needs to be facilitated by adults, including parents/tutors/teachers who function as children's teachers. Children can learn anything from an early age, including learning science. Learning science from an early age begins by introducing nature and the environment. This will enrich the child's experience. Children learn to experiment, explore, and investigate their surroundings. This Community Service Activity (PkM) aims to improve children's skills in honing the ability to think about simple science events and provide education to children about simple experiments. This activity is carried out in the form of simulations and direct practical assistance to TK- KBIT Salman Al-Farisi 2 Yogyakarta. The first experiment was blowing up a balloon with a bottle. The second experiment is to make rainbow colors in a bottle and the third is a lava lamp. The result of this activity is that participants can carry out simple science experiments and gain scientific knowledge from the experiments carried out Keywords: experiments, childhood, science