Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI MEDICATION ERROR PADA PRESCRIBING RESEP PRAKTEK DOKTER BPJS DI APOTEK AFINA BULAN DESEMBER 2022 Ida Rusdi Ana; Ratih Purwanti; Chici Riansih
Jurnal Permata Indonesia Vol 14 No 2 (2023): Volume 14, Nomor 2, November 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v14i2.266

Abstract

Medication error adalah setiap kejadian yang dapat menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien. Medication error dapat terjadi pada fase penulisan resep yaitu prescribing error. Praktek dokter BPJS di Apotek afina memiliki banyak pasien, sehingga resep yang masuk dapat berpotensi medication error. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi medication error pada prescribing resep paktek dokter BPJS di Apotek Afina. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini meneliti kelengkapan resep pada fase prescribing yaitu bagian inscriptio, invocatio, praescriptio, signatura, subscriptio dan pro. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan rumus slovin. Yaitu dari populasi 620 lembar resep menjadi 243 lembar sampel resep. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel, dan di analisa secara univariat. Pada hasil penelitian ini menemukan beberapa potensi medication error pada prescribing resep. Pada bagian inscriptio ditemukan 17% potensi medication error yang terdiri dari tidak mencantumkan tanggal penulisan resep. Pada bagian praescriptio ditemukan 22% yang berpotensi menyebabkan medication error karena tidak mencantumkan bentuk obat. Pada bagian subscriptio ditemukan 79% yang berpotensi dikarenakan tidak adanya tanda tangan dokter. Dan pada bagian pro ditemukan 99% yang terdiri dari usia pasien 62%, alamat pasien 19%, jenis kelamin 97% dan berat badan pasien 93%. Terakhir adalah bagian pro sebesar 9% yang tidak mencantumkan aturan pakai. Identifikasi potensi medication error pada prescribing resep di Apotek Afina sebesar 93%. Potensi medication error terbesar ada pada bagian Pro. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah fase fase dalam pengkajian resep yang belum ada dan belum terukur.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT ISPA NON PNEUMONIA DI PUSKESMAS PLAYEN 2 PERIODE JANUARI- DESEMBER 2022 Seviona Della Puspita; Ratih Purwanti; Chici Riansih
Jurnal Permata Indonesia Vol 15 No 1 (2024): Volume 15, Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v15i1.301

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau kurang tepat dapat menyebabkan dampak buruk bagi pasien yaitu resistensi atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik. Pencegan tingginya resistensi menggunakan indikator POR Nasional yang menetapkan persentase penggunaan antibiotik dan memperhatikan kriteria rasional yang terdiri dari tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat lama pemakaian, tepat rute pemberian dan tepat kewaspadaan efek samping obat.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui persentase penggunaan antibiotik, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat lama pemakaian obat, tepat rute pemberian dan persentase tepat kewaspadaan efek samping pada penyakit ISPA Non Pneumonia. Penelitian ini menggunakan deskriptif retrospektif dengan pengumpulan data melalui resep dan data rekam medis diagnosa tunggal Sinusitis Akut, Tonsilitis Akut, Common Cold, dan ISPA Multiple Area Tak Tentu. Hasil penelitian untuk Persentase Anitbiotik (%AB) Common Cold 15% dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 16%. Persentase tepat indikasi Sinusitis Akut 95%, Tonsilitis Akut 89%, Common Cold 85% dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 84%. Persentase Tepat Pemilihan Obat Sinusitis Akut 97%, Tonsilitis Akut 94%, Common Cold 85%, dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 84%. Persentase Tepat Dosis Sinusitis Akut 94%, Tonsilitis Akut 94%, Common Cold 85% dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 84%. Persentase Tepat Lama Pemakaian Obat Sinusitis Akut 91%,Tonsilitis Akut 85%, Common Cold 85% dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 84%. Persentase Tepat Rute Pemberian Obat Sinusitis Akut 100%, Tonsilitis Akut 100%, Common Cold 100%, dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 100%. Persentase Tepat Kewaspadaan Efek Samping Obat pada Sinusitis Akut 100%, Tonsilitis Akut 100%, Common Cold 100% dan ISPA Multiple Area Tak Tentu 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa persentase penggunaan antibiotik sesuai dengan PORNAS kurang dari 20% dan persentase 6 kriteria masih ditemukan penggunaan antibiotik yang kurang sesuai dengan acuan PORNAS.
COMBINATION OF ALOE VERA GEL (Aloe Vera Linn) AND LIME PEEL EXTRACT (Citrus Aurantifolia) AS ANTIBACTERIAL IN HANDSOAP Ratih Purwanti; Maria Basilia Wunga; Cut Novrita Rizki
Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol 3, No 2 (2023): BIOSAINSDIK : JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN
Publisher : Prodi Tadris Biologi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/biosainsdik.v3i2.1848

Abstract

The preparation of handsoap using a combination of aloe vera gel (Aloe Vera Linn) and lime peel extract (Citrus Aurantifolia) as antibacterial has been made. Aloe vera and lime peel are known to have antibacterial activity so they have the potential to be used as active substances in handsoap. The aim of this research is to determine the antibacterial activity of handsoap preparations from a combination of aloe vera gel and lime peel extract. This research uses experimental methods. Handsoap were made using 4 formulas with varying concentrations of aloe vera gel of 0% (F0), 2% (F1), 4% (F2) and 6% (F3) and a concentration of lime peel extract of 8% for all formulas. The handsoap preparation was then tested for its pH and antibacterial activity. The pH for F0 is 8.10, F1 is 6.60, F2 is 6.67 and F3 is 6.53. The results showed that the inhibition zone (mm) for F0 was 24.17, F1 was 25.97, F2 was 34.96 and F3 was 25.60. The pH of all formulas meets SNI requirements so they are safe to use, while the antibacterial activity of all formulas meets the very strong category.
UJI MUTU SEDIAAN SABUN MANDI PADAT TRANSPARAN ESKTRAK ETANOL BUAH TIN (FICUS CARICA L.) Purwanti, Ratih; Sari, Atiqah Luqiyana; Christiandari, Hanita
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i1.5697

Abstract

Buah tin (Focus carica L.) memiliki kandungan senyawa flavonoid, kuersentin, antosianin, kumarin, fenol, alkaloid, saponin, tannin, terpenoid dan sterol sehingga berpotensi digunakan sebagai antiok sidan dan antibakteri pada sabun mandi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sediaan sabun mandi padat ekstrak buah tin (Focus carica L) yang meliputi pH, kadar asam lemak bebas, kadar alkali bebas, tinggi dan stabilitas busa. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan desain one shoot case styudy. Buah tin diekstrak secara maserasi dengan pelarut etanol. Sabun mandi padat dibuat dengan 3 (tiga) formulasi (F1, F2 dan F3) dengan variasi konsentrasi ekstrak buah tin yaitu 3 %, 4% dan 5%. Selanjutnya dilakukan uji pH, kadar asam lemak bebas, kadar alkali bebas, tinggi busa dan stabilitas busa. Hasil penelitian didapatkan nilai pH  pada sediaan sabun mandi pada pengujian hari ke-10 untuk F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 8,1; 8,2 dan 8,2. Kadar asam lemak bebas pada F1 sebesar 1,59%, F2 sebesar 1,72% dan F3 sebesar 1,48%. Stabilitas busa sediaan sabun mandi padat pada F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 82.24%, 80% dan 83.94%. Tinggi busa pada sediaan sabun mandi padat F1 sebesar 92mm , F2 sebesar 100 dan F3 sebesar 110. Sediaan sabun mandi padat ekstrak buah tin (Ficus carica L.) dengan konsentrasi 3%, 4% dan 5% telah memenuhi syarat uji mutu sediaan sabun mandi menurut SNI 2016
EVALUASI SIFAT FISIK MINYAK RAMBUT DARI GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Burm f) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK Yahya, Riski; Purwanti, Ratih; Tri Susilani, Amalina
Jurnal Permata Indonesia Vol 16 No 2 (2024): Volume 16, Nomor 2, November 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v16i2.324

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm f) dapat digunakan dalam hair styling terutama untuk rambut kriting dan rambut yang susah dirapikan. Gel lidah buaya mengandung vitamin A, vitamin B, dan asam amino untuk mengatasi ketombe dengan menurunkan tanda gejala. Pomade adalah produk kosmetika yang digunakan untuk rambut, sejenis minyak rambut yang terbuat dari bahan berminyak dan bahan lilin, digunakan untuk menata rambut. Penelitian ini bertujuan Mengetahui sifat fisik minyak rambut dari gel lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm f) dengan variasi konsentrasi ekstrak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan menggunakan gel lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm f) dengan variasi konsentrasi 0%, 5%, 7,5%, dan 10%. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gel lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm f), sementara variabel terikat adalah uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji pH. Hasil penelitian menunjukan bahwa F0 dengan konsentrasi 0% berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur setengah padat, beraroma vanila, homogen, pH rata-rata 6,50 ± 0,20, dan daya sebar rata-rata 5,00 ± 0,00. Hasil F1 dengan konsentrasi 5% berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur setengah padat, beraroma vanila, homogen, pH rata-rata 6,50 ± 0,10, dan daya sebar rata-rata 5,16 ± 0,28. Hasil F2 dengan konsentrasi 7,5% berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur setengah padat, beraroma vanila, homogen, pH ratarata 6,50 ± 0,00, dan daya sebar rata-rata 5,50 ± 0,50. Hasil F3 dengan konsentrasi 10% berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur setengah padat, beraroma vanila, homogen, pH rata-rata 6,36 ± 0,15, dan daya sebar rata-rata 5,83 ± 0,28. Sediaan minyak rambut dengan konsentrasi gel lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm f) 5% memiliki sifat fisik yang baik dan memenuhi syarat.
INOVASI EKSTRAK DAUN KELOR UNTUK MENINGKATKAN GIZI BALITA STUNTING: TRANSFORMASI PENGELOLAAN DATA ADMINISTRASI POSYANDU UNTUK SOLUSI GIZI SEHAT Riansih, Chichi; Yani Noor, Ahmad; Nur Seha, Harinto; Purwanti, Ratih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2, Oktober 2024
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpmpi.v7i2.315

Abstract

Background: Stunting is a serious health problem in Indonesia that has long-term effects on children under five. Moringa leaf extract, rich in nutrients, could be a potential solution to improve under-five nutrition. In addition, conventional Posyandu data management limits the effectiveness of monitoring. The purpose of this activity is to improve the nutrition of stunted toddlers through moringa leaf extract and transform Posyandu data management with a digital system in Barukan Village, Manisrenggo, Klaten, Central Java. method: The activity was conducted on October 21, 2024 in Barukan Village, Klaten, with education and training for 55 health cadres and 1 village midwife. The results showed that moringa extract improved the nutritional status of children under five and reduced the prevalence of stunting, while the digital system facilitated monitoring and reporting. In conclusion, the combination of moringa extract and digital transformation proved effective in tackling stunting and can be scaled up across Indonesia.
Edukasi Pencegahan Anemia melalui Gerakan Minum Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di Desa Mlandi, Kabupaten Wonosobo Sansiska Rifani; Laily Liddini; Nafiatul Nur Fatimah; Daffa Hanif Antoni; Amana Laraswati; Ali Muyit Sabin; Firliyanti Maylina; Sentya Fauzia; Ratih Purwanti; Devista Rahma; Abdi Zulfa
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 4 (2025): April
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i4.4081

Abstract

Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Sebanyak 30,7% remaja putri mengalami anameia di Kabupaten Wonosobo khususnya desa Mlandi. Anemia dapat dicegah melalui konsumsi tablet penambah darah. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terkait edukasi mengenai Anemia bagi remaja desa Mlandi bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih dalam terkait definisi anemia, cara penanggulangan hingga pentingnya mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin. Program pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 300 siswa/i SMP Ma’arif Mlandi dan MTs Muhammadiyah Mlandi. Metode yang digunakan adalah pemberian materi dan diawali dengan pre-test, kemudian diakhiri dengan post-test dan gerakan minum tablet penambah darah serentak. Hasil menunjukan bahwasannya saat pre-test 20% siswa/i mengetahui anemia sedangkan 80% masih belum paham apa itu anemia. Setelah dilakukan pemaparan materi secara jelas, terdapat peningkatan signifikan dimana 90% siswa/i memahami anemia dan 10% masih kurang memahami apa itu anemia. Edukasi pencegahan anemia melalui gerakan minum tablet tambah darah diharapkan mampu mengurangi angka anemia di desa Mlandi.
COMBINATION OF ALOE VERA GEL (Aloe Vera Linn) AND LIME PEEL EXTRACT (Citrus Aurantifolia) AS ANTIBACTERIAL IN HANDSOAP Purwanti, Ratih; Wunga, Maria Basilia; Rizki, Cut Novrita
Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol 3, No 2 (2023): BIOSAINSDIK : JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN
Publisher : Prodi Tadris Biologi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/biosainsdik.v3i2.1848

Abstract

The preparation of handsoap using a combination of aloe vera gel (Aloe Vera Linn) and lime peel extract (Citrus Aurantifolia) as antibacterial has been made. Aloe vera and lime peel are known to have antibacterial activity so they have the potential to be used as active substances in handsoap. The aim of this research is to determine the antibacterial activity of handsoap preparations from a combination of aloe vera gel and lime peel extract. This research uses experimental methods. Handsoap were made using 4 formulas with varying concentrations of aloe vera gel of 0% (F0), 2% (F1), 4% (F2) and 6% (F3) and a concentration of lime peel extract of 8% for all formulas. The handsoap preparation was then tested for its pH and antibacterial activity. The pH for F0 is 8.10, F1 is 6.60, F2 is 6.67 and F3 is 6.53. The results showed that the inhibition zone (mm) for F0 was 24.17, F1 was 25.97, F2 was 34.96 and F3 was 25.60. The pH of all formulas meets SNI requirements so they are safe to use, while the antibacterial activity of all formulas meets the very strong category.
COLIFORM BACTERIA CONTAMINATION TEST IN PACKAGED TEA DRINKS SOLD IN JEMBATAN MERAH STREET, CONDONGCATUR, SLEMAN USING MPN METHOD Purwanti, Ratih; Rege, Feblin Wini; Rizki, Cut Novrita
Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol 5, No 1 (2025): Vol 5, No 1 (2025): BIOSAINSDIK : Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan
Publisher : Prodi Tadris Biologi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/biosainsdik.v5i1.2409

Abstract

Iced tea is a popular drink that is most in demand because of its sweet and refreshing cold taste. However, iced tea contaminated with bacteria can cause illness to consumer. Coliform bacteria are bacteria that contaminate many foods and drinks. These bacteria can contaminate food or drinks through soil, dust, insects, animal feces, and water. This study aims to determine the results of coliform bacteria contamination tests on packaged iced tea drinks sold in the Jalan Jembatan Merah area, Condongcatur, Sleman. This study is a descriptive study. Samples of 5 packaged iced tea drinks were tested for bacterial contamination using the MPN method variety 3.3.3. through three stages of testing, namely, predictive test, confirmatory test, and complementary test. The results of the predictive test obtained 4 iced tea samples positive for coliform. In the confirmatory test, there were 2 iced tea samples that were positive for coliform bacteria contamination, namely sample B with an MPN index value of 6/100 mL and sample D with an MPN index value of 3/100 mL. In the complementary test, sample B was found to be contaminated by Enterobacter bacteria and sample D was contaminated with Escherichia coli.
THE ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF SOLID SOAP CONTAINING LEMONGRASS (Cymbopogon nardus L.) ETHANOLIC EXTRACT AGAINTS Staphylococcus aureus Purwanti, Ratih; Juniarsih, Kenanga Arum; Rizki, Cut Novrita
Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol 1, No 2,November (2021): BIOSAINSDIK : Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan
Publisher : Prodi Tadris Biologi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/biosainsdik.v1i2,November.1188

Abstract

The antiseptic soap is a soap that has the ability to kill bacteria better than ordinary soap. To increase the antibacterial activity of soap, synthetic chemicals are generally added (TCC and TCS) which have a negative impact on health and the environment. Natural ingredient that can be used as an antibacterial in antiseptic soap is Lemongrass (Cymbopogon nardus L.). Lemongrass contains essential oil that can inhibit the growth of Staphyloccoccus aureus bacteria. This study aims to make a solid bath soap formulation with various concentration of Lemongrass ethanolic extract, namely Formula I (1%), Formula II (5%), Formula III (10 %). The formulation of bath soap without extract (F0) was used as a negative control. This research is an experimental study with a One Shot Case Study design. The examinations carried out were high foam and antibacterial activity by the well method. The results showed that the preparation of solid bath soap with Lemongrass (Cymbopogon nardus L) ethanolic extract at F0, F1(1%), F2(5%) and F3 (10%) showed antibacterial activity. The diameters of the inhibition zones at F0, F1, F2 and F3 were 1.11mm, 1.70mm, 1.11mm, and 1.02mm, respectively. The height of the soap foam obtained at F0, F1, F2 and F3 respectively was 6.5 cm, 5.6 cm, 5.3 cm and 5 cm. The most effective soap formulation and has the potential to be developed as an antiseptic soap is F1 with an extract concentration 1%. The height of the soap foam in F1 produced was 5.6 cm and the bacteriostatic inhibition zone was 1.7 mm.