Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Asupan Energi Protein, Status Penyakit Infeksi, dan Pendidikan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan Sitti Zakiyyah Putri; Sitti Maryam Bachtiar
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.312

Abstract

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur. Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah asupan energi, protein, status penyakit infeksi dan pendidikan orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi protein, status penyakit infeksi, dan pendidikan orang tua dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Totoli yang berjumlah 98 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan α=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mengalami asupan energi dan protein yang rendah, status penyakit infeksi yang jarang terjadi, dan rata-rata pendidikan Ibu Rendah. Kesimpulan Hasil Analisis ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan kejadian stunting nilai p = 0.010 (p ˃ 0.05), ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan kejadian stunting nilai p = 0.003 (p ˃ 0.05), tidak ada hubungan yang bermakna antara status penyakit infeksi dengan kejadian stunting nilai p = 1.000 (p ˃ 0.05), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan orang tua dengan kejadian stunting pada nilai p = 0.013 (p ˃ 0.05) dengan kejadian stunting pada balita usia 25 – 60 bulan. Saran bagi responden sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan terkait status gizi pada anak, utamanya dalam pemenuhan asupan energi, Protein dan faktor yang mempengaruhi status gizi anak dan dampak yang dapat terjadi karena kekurangan gizi. Sehingga responden mampu melakukan tindakan pencegahan terhadap status gizi buruk anak khususnya kejadian stunting. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan ilmu Asupan energi, Asupan Protein, Status penyakit infeksi, dan pendidikan orang tua terhadap kejadian stunting pada balita.
Penerapan Massage Punggung pada Ibu Inpartu Kala I dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman (Nyeri) Nur Wahidah; Nasriani; Sitti Zakiyyah Putri
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.314

Abstract

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal yang tentunya dalam menimbulkan rasa nyeri pada persalinan kala I karena aktivitas di dalam tubuh untuk mengeluarkan bayi. Untuk mengurangi nyeri tersebut maka dilakukan tindakan non farmakologi berupa massage punggung. Tujuan penelitian adalah Untuk memberikan gambaran penerapan massage punggung pada ibu inpartu kala I dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman (nyeri). Penelitian ini merupakan rancangan studi kasus deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi dengan menggunakan instrumen berupa format pengkajian kebutuhan rasa aman nyaman (nyeri) dengan melakukan teknik wawancara dan observasi. Setelah diberikan tindakan keperawatan berupa massage punggung pada ibu inpartu kala i, nyeri yang dirasakan mengalami penurunan dari skala nyeri berat (8) menjadi skala nyeri sedang (5). Hasil tersebut membuktikan bahwa dengan memberikan massage punggung sangat efektif dalam mengurangi nyeri yang dirasakan ibu pada kalaI persalinan. Kesimpulan dari penelitian adalah nyeri berkurang setelah diberikan tindakan massage punggung. Disarankan agar salah satu teknik non farmakologi yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah massase punggung, sehingga tindakan ini bisa dilakukan oleh suami atau keluarga secara mandiri.