Norfai Norfai, Norfai
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Paparan Pestisida terhadap Kejadian Anemia pada Petani Hortikultura Agustina, Norsita; Norfai, Norfai
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.188 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n4.1398

Abstract

Pengaruh keracunan pestisida terhadap kadar hemoglobin menyebabkan penurunan produksi atau peningkatan penghancuran sel darah merah. Tujuan penelitian ini mengetahui dan menganalisis paparan pestisida, jenis kelamin, masa kerja, dan status gizi terhadap kejadian anemia pada petani hortikultura. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional.  Jumlah sampel berjumlah 50 petani hortikultura di RT. 07. Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru pada bulan Juni-Agustus 2018. Data kadar cholinesterase dan kadar hemoglobin didapatkan melalui uji laboratorium di Laboratorium dasar Dinas Kota Banjarmasin, sedangkan data status gizi didapatkan dengan cara melakukan pengukuran menggunakan alat timbangan digital dan stature meter serta data jenis kelamin dan masa kerja didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariate, bivariate dengan uji statistik chi square menggunakan alat bantu program komputer aplikasi statistical product and service solutions (SPSS) dengan nilai kemaknaan p=0,05. Variabel yang secara statistik terdapat hubungan bermakna dengan kejadian anemia pada petani hortikultura adalah paparan pestisida (variabel independen) dan status gizi (variabel perancu) dengan nilai p≤0,05, sedangkan variabel yang secara statistik tidak terdapat hubungan dengan kejadian anemia pada petani hortikultura adalah jenis kelamin dan masa kerja dengan nilai p>0,05. Paparan pestisida dan status gizi mempunyai kontribusi dan peranan yang sangat penting terjadi anemia pada petani hortikultura.Kata kunci: Anemia, paparan pestisida, petani hortikultura Pesticides Exposure and Anemia in Horticultural FarmersPesticide poisoning is a serious problem in agricultural communities in poor and developing countries. Pesticide poisoning on hemoglobin levels causes a decrease in production or increased destruction of red blood cells. The purpose of this study was to explore and analyze the influence of pesticide exposure, gender, working period and nutritional status on the incidence of anemia in horticultural farmers. This was a cross-sectional analytical survey on 50 horticultural farmers in Banjarbaru Landasan Ulin Utara Village RT. 07. Data on cholinesterase levels and hemoglobin levels was obtained through laboratory tests at the Banjarmasin City’s basic laboratory while the nutritional status data were obtained through measurements using digital scale and stature meter. Data on gender and working period were gained through questionnaire-based interviews. Data collected were analyzed using univariate and bivariate statistics with the chi square statistical test using the statistical product and service solutions (SPSS) with a significance value of p=0.05. Variables with statistically significant relation with the incidence of anemia in horticultural farmers were exposure to pesticides (independent variables) and nutritional status (confounding variables) with a  p-value of ≤0.05 while variables that are not statistically related to anemia in horticultural farmers are gender and working period with a p-value of >0.05. Pesticide exposure and nutritional status have a very important contribution and role in the occurrence of anemia among horticultural farmers.Key words: Anemia, exposure of pesticides, farmers of  horticulture
HUBUNGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VII DENGAN STATUS KARIES GIGI DI SMP NEGERI 3 KOTA BANJARMASIN Rahman, Eddy; Norfai, Norfai
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v5i1.4996

Abstract

Abstrak World Health Organization (WHO) memandang bahwa penyakit gigi dan mulut adalah salah satu penyakit yang lazim berkembang di masyarakat diseluruh dunia. Walaupun terdapat banyak jenis penyakit gigi dan mulut namun lubang gigi atau karies gigi merupakan masalah gigi dan mulut yang utama dibanyak negara. Diperkirakan sebanyak 6,5 milyar orang diseluruh dunia pernah mengalami karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan menjelaskan hubungan perilaku kesehatan gigi murid kelas VII dengan status karies gigi di SMP Negeri 3 Kota Banjarmasin. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden yang diteliti 262 murid. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian, responden yang status karies gigi rendah sebanyak 69,8%. Pada analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan status karies gigi adalah pengetahuan (p =0,000), sikap (p =0,049) dan tindakan (p = 0,031). Saran dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi di SMP Negeri 3 Kota Banjarmasin untuk memberikan perhatian lebih dalam pendidikan kesehatan gigi secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Program UKGS lebih diintensifkan dengan memberikan pelayanan kesehatan di sekolah. Kata-kata kunci: Perilaku, status karies gigi Abstract World Health Organization (WHO) perceive that the diseases of the teeth and the mouth is one disease is customarily evolve in the community around the world. Although there are many kinds of diseases of the teeth and mouth but hole teeth or dental caries is a matter of teeth and mouth in many major countries.  It is estimated that some 6.5 billion people around the world has ever had dental caries. The purpose of this research is studies and define the health behavior teeth students of grade VII with the status of dental caries in public junior high schools 3 city Banjarmasin. The type of research this is a quantitative use the approach of cross sectional .The number of respondents surveyed 262 students . he results of the collection of data were analyzed using univariat statistics, using test bivariat chi square. The results of research , respondents who the status of dental caries low as many as 69.8 % .Bivariat in the analysis, variable are associated with the status of dental caries is the variable knowledge  (p = 0,000) , the attitude (p = 0.049 and the act of (p = 0.031). Advice increase the health of teeth in public junior high schools 3 city banjarmasin to pay more attention in health education teeth in a planned manner, directed and sustainable. UKGS program more is intensified by providing health services in their schools. Keywords: Behaviour,  acceptability of dental caries
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN SABUN DALAM MENCUCI TANGAN TERHADAP JUMLAH KUMAN Norfai, Norfai; Abdullah, Abdullah
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v5i2.5485

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan jenis quasi eksperimen sungguhan dengan rancangan Posttest only Control Group Desain dengan menggunakan lima perlakuan, dengan setiap kelompok terdiri dari lima kali pengulangan berjumlah 25 sampel. Data dikumpulkan berdasarkan hasil pemeriksaaan telapak tangan di UPT. Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Hasil pegumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariat dan bivariat uji statistik One Way Anova untuk membandingkan perbedaan mean lebih dari dua kelompok dengan derajat kemaknaan α = 0,05 jika data berdistribusi normal dan varians data harus sama, jika data tidak memenuhi persyaratan, maka dilakukan dengan uji Kruskal Wallis. Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan, maka dilakukan analisis Post Hoc dengan Uji Tukey, sedangkan analisis Post Hoc untuk uji Kruskal Wallis adalah uji Mann-Whitney dengan alat bantu program komputer. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kuman dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir saja yaitu berjumlah 7,00 CFU/cm2, sabun antibacterial A berjumlah 4,80 CFU/cm2, hand sanitizer A berjumlah 2,60 CFU/cm2, hand sanitizer B berjumlah 1,80 CFU/cm2 dan kelompok control berjumlah 11,20 CFU/cm2 dan ada perbedaan jumlah angka kuman antara mencuci tangan menggunakan air mengalir saja, sabun antibacterial A, hand sanitizer A, hand sanitizer B, dan kelompok kontrol, sedangkan yang paling efektif dalam menurunkan jumlah jumlah kuman yaitu hand sanitizer B yang mengandung bahan aktif alkohol 70%. Penelitian ini diharapkan kepada anak-anak agar mau dan mampu dalam berperilaku mencuci tangan pakai sabun pada lima waktu penting yang direkomendasikan pakar kesehatan.Kata-kata kunci: Efektivitas, penggunaan sabun, jumlah kumanAbstractThis research is a type of quasi experiment with Posttest only Control Group Design with using five treatments, with each group consisting of five times repetition totaling 25 samples. Data were collected based on the results of palm examination in Banjarmasin UPT. Health Office Labratory . The result of data collection was analyzed by using univeariate statistic and bivariate of One Way Anova statistic test to compare difference of mean more than two groups with significance degree α = 0,05 if normal distributed data and variant data must be same, if the data did not fulfill requirement, then done with Kruskal Wallis test. To know which group has difference, a Post Hoc analysis was performed with Tukey's test, while Post Hoc analysis for Kruskal Wallis test was a Mann-Whitney test with computer program aids. Based on results showed that the average number of germs in hand washing by using running water only 7.00 CFU / cm2, soap of antibacterial A amounting to 4.80 CFU / cm2, hand sanitizer A amounted to 2.60 CFU / cm2, hand sanitizer B is 1.80 CFU / cm2 and the control group is 11.20 CFU / cm2 and there is a difference in the number of germs between handwashing with running water only, soap of antibacterial A, hand sanitizer A, hand sanitizer B, and control group, while the most effective in reduce the amount of germs that is hand sanitizer B containing 70% alcohol active. This research is expected for children to be willing and able to do hand washing with soap at five important times recommended by health experts.Keywords: Effectiveness, use of soap, number of germs
Analisis Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Umum dan pasien BPJS pada Pelayanan Rawat Jalan Di Rumah sakit tk. Iii dr. R. Soeharsono Banjarmasin tahun 2022 fadhliah, fadhliah; Norfai, Norfai; Hadi, Zuhrupal; Dhewi, Siska; Wirasati, Rinie Indah Chandra
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 1 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i1.14918

Abstract

Berdasarkan data Rumah Sakit TK. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin menunjukkan presentase bulan September hingga bulan Oktober terdapat penurunan hasil kepuasan pasien pada kategori ruang pemeriksaan dokter dalam keadaan bersih dan rapi serta dokter, perawat poli berpenampilan rapih dan ramah dari 98,7% menjadi 97,7%, pada bulan Oktober untuk waktu lama tunggu Rawat Jalan yaitu >60 menit berjumlah 63,9% dan di bulan September untuk waktu lama tunggu Rawat Jalan yaitu >60 menit mencapai 82,2% sehingga melebihi standar yang ditetapkan dari peraturan Menteri Kesehatan tentang bagaimana layanan minum rumah sakit yang menjelaskan lama durasi menunggu rawat jalan maksimal 60 menit. Menganalisis perbedaan tingkat kepuasan pasien umum dan pasien BPJS pada pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit TK. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin. Survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel terdiri dari 98 pasien umum dan 100 pasien BPJS. Pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Uji statistik menggunakan Independent Sampel T test, apabila tidak memenuhi syarat, maka menggunakan uji alternatif yaitu uji Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Mayoritas responden dari pasien umum dan pasien BPJS menyatakan puas pada pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit TK. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin tahun 2022 yaitu sebanyak 92 pasien umum (93,9%) dan sebanyak 91 pasien BPJS (91%). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tingkat kepuasan pasien umum dan pasien BPJS pada pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit TK. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin tahun 2022 (p-value=0,445) > nilai α (0,05). Secara garis besar dapat diartikan bahwa kegiatan operasional Rumah Sakit TK. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin menerapkan pelayanan kesehatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dilakukan secara profesional.Kata Kunci: Kepuasan pasien, pasien umum, pasien BPJS.
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN Noorhidayah, Noorhidayah; Elsi Setiandari Lely Octaviana; Norfai, Norfai
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v11i1.105

Abstract

Pendahuluan: Diare merupakan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Pekauman yang salah satu penyebabnya yaitu ibu balita yang belum menerapkan personal hyegine dan menjaga sanitasi lingkungan yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sanitasi lingkungan dan personal hygine dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. Metode: Metode dalam penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu 82 responden. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen adalah kuesioner dengan analisis uji statistik chi square. Hasil: Hasil analisis menunjukkan responden yang mempunyai balita menderita diare yaitu 55 orang (67,1%), responden dengan personal higiene tidak baik sebesar 55 responden (67,1%) dan sanitasi lingkungan tidak baik sebesar 36 responden (43,9%).  Hasil analisis menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil ada hubungan personal higiene dengan nilai p-value = 0,000 dan sanitasi lingkungan dengan nilai p-value = 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan personal higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita. Saran: Diharapkan kepada petugas kesehatan meningkatkan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat tentang diare, dan bagi ibu yang mempunyai balita dapat memperhatikan sanitasi lingkungan dan personal hyegine yang baik dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian diare pada balita.
Hubungan Pengetahuan Siswi Dan Dukungan Lingkungan Keluarga Terhadap Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pabahana Sari, Hijriyana Yunita; Rizal, Achmad; Rahman, Eddy; Norfai, Norfai; Jalpi, Agus
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 2 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i2.10959

Abstract

Menarche terjadi pada usia 10-15 tahun, namun ada juga yang mengalami lebih cepat atau dibawah usia tersebut. Menurut Kemenkes RI (2018) umur kejadian menarche di Indonesia rata-rata terjadi pada umur 12,4 tahun dengan prevalensi 60%, pada usia 9-10 tahun sebanyak 2,6%, usia 11-12 tahun sebanyak 30,3%, dan pada usia 13 tahun sebanyak 30%. Sisanya mengalami menarche di atas umur 13 tahun. hasil survei di Amerika Serikat tahun 2013 mengenai masalah remaja dalam menghadapi pubertas, diperoleh hasil 5-50% remaja mengalami kecemasan premenarche. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Siswi dan Dukungan Keluarga terhadap Kecemasan Menghadapi Menarche pada Siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pabahanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IV, V dan VIMIN Pabahanan yaitu sebanyak 131 siswi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan menarche dengan kecemasan menghadapi menarche pada siswi (p = 0,000 < α 0,05) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pabahanan. Terdapat hubungan dukungan lingkungan keluarga dengan kecemasan menghadapi Menarche pada siswi (p = 0,000 < α 0,05) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pabahanan. Saran bagi tenaga kesehatan masyarakat sebaiknya melakukan penyuluhan kesehatan terkait dengan pengetahuan menarche, sehingga hal ini tidak dianggap tabu lagi oleh masyarakat.
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Pra Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2023 Rahman, Eddy; Amelia, Millyna Tasya; Norfai, Norfai; Mahmudah, Mahmudah; Hadi, Zuhrupal
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 12, No 1 (2025): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v12i1.19058

Abstract

Terjadi peningkatan hipertensi dalam 3 tahun terakhir di Puskesmas Landasan Ulin yaitu pada tahun 2020 sebanyak 550 orang, tahun 2021 sebanyak 1.049 orang, dan tahun 2022 sebanyak 1.123 orang. Menganalisis faktor risiko kejadian hipertensi pada pra lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2023. Jenis penelitian merupakan survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 172 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan (p-value=0,046), status pekerjaan (p-value=0,024) dan kualitas tidur (p-value=0,048) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p-value=0,347), pendapatan kepala keluarga (p-value=0,846) dan status gizi (p-value=0,922) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Diharapkan Puskesmas Landasan Ulin dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi kepada masyarakat. Mengoptimalkan penyuluhan kesehatan secara berkala, mengadakan sosialisasi seperti pertemuan komunitas atau seminar mengenai hipertensi, mengoptimalkan pembagian leaflet dan poster ketempat-tempat umum, dan mengadakan kampanye kesadaran tentang hipertensi secara berkesinambungan. Kata Kunci : Hipertensi, Faktor Risiko, Pra Lansia
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI Noorhidayah, Noorhidayah; Elsi Setiandari Lely Octaviana; Amalia, Rizqi; Norfai, Norfai
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v13i1.312

Abstract

Pendahuluan: Pola makan berperan langsung terhadap pengaturan tekanan darah. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menjadi pemicu atau pelindung terhadap penyakit hipertensi. Begitu juga peran Petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan, nutrisionis) memiliki peran strategis dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola makan dan peran petugas kesehatan dengan kejadian penyakit hipertensi.  Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan desain cross sectional dengan besar sampel 92 responden. Instrumen yang di gunakan  kuesioner pola makan dan peran petugas kesehatan. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian hipertensi pada responden sebagian besar dengan tekanan darah normal sebanyak 47 (51,1%) responden. Responden dengan pola makan baik dengan tekanan darah normal sebanyak 36 orang (64,3%), Peran Petugas Kesehatan berada pada kategori tinggi sebanyak 35 orang (63,6%). Ada hubungan pola makan dengan kejadian penyakit hipertensi dngan p-value 0,003 dan peran petugas dengan p-value 0,006. Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini yaitu pola makan dan peran petugas kesehatan yang baik dapat menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi di Puskesmas X. Saran: Diperlukan peran petugas kesehatan melalui suatu program edukasi penyuluhan kesehatan di masyarakat tentang hipertensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan dan menjaga pola makan yang sehat.
PELATIHAN DAN PEMBUATAN TRIPIKON DALAM MENJAGA SANITASI LINGKUNGAN KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KUIN SELATAN Agustina, Norsita; Indah, Meilya Farika; Rahman, Eddy; Chandra, Chandra; Asrinawaty, Asrinawaty; Hadi, Zuhrupal; Rizal, Achmad; Jalpi, Agus; Norfai, Norfai; Suryanto, Deny; Handayani, Eka; Fauzan, Akhmad; Mahmudah, Mahmudah; Ariyanto, Edy
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.636

Abstract

Kelurahan Kuin Selatan merupakan wilayah kawasan dataran rendah/tinggi/rawa dan dekat dengan sungai. Yang dinama angka Buang Air Sembarangan (BABS) di sungai hampir 95%. Sehingga dengan begitu juga angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh air juga tinggi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan oengabdian kepada masyarakat ialah sosialisasi pelatihan pembuatan tripikon kemudian diakhiri dengan pemasangan tripikon di tempat yang telah disepakati bersama mitra. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah berdasarkan hasil pre-test nilai rerata tingkat pengetahuan peserta tentang tripikon dan manfaatny sebesar 65 dengan nilai maksimum adalah 75. Dan nilai minimum adalah 45, kemudian dilakukannya sosialisasi serta pelatihan pembuatan tripikon setelah diberikan intervensi dilakukan post-test menjadi 87 dengan nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum 76. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya peningkatan nilai rerata skor pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan serta pelatihan pembuatan tripikon. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah mitra mampu dan memahami tripikon serta mampu mempraktikkan membuat tripikon guna menjaga sanitasi lingkungan khususnya daerah sungai sekitar kuin selatan.
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Siti Mariam Banjarmasin Tahun 2023 Mawaddah, Najah Marlina; Netty, Netty; Norfai, Norfai
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 13 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v13i2.843

Abstract

Nutritional fulfilment plays an important role for school-age children. Children who consume nutritious food regularly will be more assured of their health and fitness to carry out activities, so that they can achieve maximum learning achievement. This study aims to determine and analyse the relationship between breakfast habits and nutritional status with student learning achievement at Madrasah Ibtidaiyah Siti Mariam Banjarmasin in 2023. This type of research is quantitative using an analytical survey with a cross sectional approach. The sample size was 55 respondents and used simple random sampling technique. Data collection using a questionnaire. Statistical test analysis used is univariate analysis and bivariate analysis of chi-square test with 95% confidence level. Based on the results of statistical tests, there is a significant relationship between breakfast habits and learning achievement with ρ = 0.001 and there is a significant relationship between nutritional status and learning achievement ρ = 0.000. The relationship between breakfast habits, nutritional status and learning achievement can be an indicator for students to have breakfast regularly because it can improve learning achievement. It is recommended for schools to collaborate with the nearest public health centre to provide education about the importance of nutrition at school age comprehensively by involving the role of parents of these students.