Kinerja pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) sangat dipengaruhi oleh gaya dorong propeller, yang secara langsung memengaruhi daya angkat pesawat di udara. Gaya dorong propeller pada UAV ini dikenal juga dengan gaya thrust. Berbagai faktor, seperti dimensi, desain propeller, daya mesin UAV, dan kondisi pengoperasian, memengaruhi gaya thrust yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian dengan membandingkan kinerja propeller sangat penting untuk mengetahui gaya thrust terbaik yang mampu dicapai. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja propeller dengan perhitungan teoritis pada variasi pitch propeller 7, 8, 9, 10, 11, 12 (Inch) dengan diameter propeller 16 Inch. Perhitungan teoritis didasarkan pada konsep gaya dan perubahan momentum fluida yang melewati propeller. Perhitungan teoritis tersebut divalidasi oleh eksperimen pengujian thrust dengan metode Ground Test pada propeller 16x10 (Diameter x Pitch Propeller) untuk mengetahui kesesuaian perhitungan teoritis dengan eksperimen. Eksperimen dilakukan pada rangkaian uji thrust dengan mesin UAV pada variasi putaran mesin 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 (Rpm). Validasi ini berguna untuk memastikan bahwa model perhitungan yang digunakan dapat merepresentasikan kondisi nyata di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa thrust tertinggi dihasilkan pada propeller dengan pitch 12 inch dengan putaran mesin 7000 Rpm, yaitu sebesar 5,1358 Kgf. Data keseluruhan menjelaskan bahwa pada peningkatan pitch propeller dan putaran mesin menunjukkan adanya kenaikan gaya thrust yang dihasilkan. Pitch propeller dapat berpengaruh terhadap thrust yang dihasilkan karena mampu meningkatkan sudut serang setiap bilah terhadap aliran udara. Sudut serang yang lebih besar ini memungkinkan propeller memindahkan lebih banyak udara dalam setiap putaran. Demikian juga dengan putaran mesin yang meningkat akan memperkuat dorongan setiap propeller terhadap udara sekeliling yang dilaluinya.