Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

GAMBARAN EPIDEMIOLOGI FAKTOR RISIKO PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL ika primayanti; Ario Danianto; Rizkinov Jumsa; NN Geriputri; Marie Yuni Andari
Unram Medical Journal Vol 11 No 1 (2022): vol 11 no 1
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i1.624

Abstract

Preeclampsia is one of the main causes of maternal death in addition to bleeding and infection. The increasing incidence of preeclampsia is of course a problem amid increasing efforts to provide maternal health services. Risk factors for the incidence of preeclampsia can be found through history assessment and special examinations at antenatal care. Through early detection of risk factors for preeclampsia, it is hoped that maternal and perinatal morbidity and mortality can be prevented. This study aims to identify in order to obtain an epidemiological description of the risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women. The research design was descriptive observational with cross sectional approach. The research data were obtained from interviews, KIA’s book, accompanied by blood pressure checks and proteinuria examinations through a simple dip test of second trimester pregnant women who underwent antenatal care in July - November 2021 About 52 sample have been taken by purposive sampling technique. Obtained 8 of 9 moderate risk factors for preeclampsia in respondents with the most factor being Mean Arterial Pressure (MAP) >90mmHg about 17 respondents (32.7%) while in high risk factors for preeclampsia where the most factor is a history of chronic hypertension namely 2 respondents (3.8%).
Edukasi Penyelaman Aman bagi Nelayan Pesisir Montong Lombok Barat Eustachius Hagni Wardoyo; Yoga Pamungkas Susani; Decky Aditya Zulkarnaen; Ida Ayu Eka Widiastuti; Bayu Tirta Dirja; Dini Suryani; Ika Primayanti; Muhammad Ghalvan Sahidu; Didit Yudhanto; Ardiana Ekawanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.562 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1649

Abstract

Traditional diver diving activities look for fish by archery underwater frequently do not pay attention to safety aspects, so there is an increasing risk of causing diving injuries. Diving injuries are preventable injuries, if safe diving guidelines are followed and obeyed. Diving injuries symptoms can be mild to severe, so education about prevention and recognition of disease disorders that can occur due to diving is being given. The community service is carried out in two simultaneous activities: diving safety lectures and general medical examination. The participants, 30 participants for general medical examination, and 4 participants for traditional divers. Of the 30 participants for general medical examination, it was predominantly female (18/30), with an age range of 4-60 years with a median age of 37 years. The most common diseases that are complained of are upper respiratory tract infections (ARI) (8/30), skin complaints (6/30), hypertension (6/30), diabetes (4/30), headaches (3/30), diarrhea (1/30), musculoskeletal complaints (1/30) and toothache (1/30). Education is carried out to all participants. The media used were a slide projector and x-banner. Four traditional divers comes with 3 Decompression sickness and 1 barotrauma. Questions coverage diving preparation, Diving techniques and do's and don't's after diving. The community service went well with 34 enthusiastic participants filled by questions. Three most common diseases being ARI, skin complaints and hypertension and diving injuries of decompression sickness and barotrauma.
Skrining Kelainan Mata Pada Siswa SDIT Abata Mataram Ni Nyoman Geriputri; Ika Primayanti; Eva Triani; Rika Hastuti Setyorini; Ida Lestari Harahap
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.863 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.243

Abstract

Abstrak: Mata sebagai panca indera penting memerlukan pemeriksaan dan perawatan teratur. Pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan sejak usia dini untuk mendeteksi adanya kelainan refraksi dan kondisi mata lainnya yang dapat mengarah pada gangguan penglihatan permanen. Anak–anak usia sekolah terpapar pada sekumpulan penyakit dan kelainan mata yang sebagian berpotensi menimbulkan gangguan penglihatan permanen baik pada masa kanak–kanak maupun masa kehidupan selanjutnya. Kelainan refraksi dan kondisi mata lainnya berpotensi mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar atau mengganggu performa akademisnya. Penglihatan yang buruk tidak hanya menghalangi kegiatan belajar di sekolah tetapi juga berpengaruh pada masa dewasa nantinya karena 80% proses belajar anak–anak diperoleh melalui sistem visual. Sebagian besar kondisi ini dapat dicegah atau diobati bila ditemukan lebih awal. Kelainan mata pada anak seringkali sulit untuk ditemui karena berbagai faktor, baik dari internal anak maupun faktor eksternal, yaitu dari guru dan orang tua. Kurangnya pengetahuan mengenai tanda dan gejala kelainan mata menjadi penyebab terlambatnya penanganan gangguan penglihatan yang dapat dicegah. Deteksi kelainan mata pada siswa SDIT Abata Mataram dapat dilakukan melalui skrining secara berkala. Berdasar hasil kegiatan skrining yang dilakukan pada siswa SDIT Abata Mataram didapatkan 15% dari 26 siswa mengalami kelainan yang dicurigai sebagai gangguan refraksi, tanpa adanya kelainan lain pada mata. Dianjurkan kepada guru agar menyampaikan hasil pemeriksaan kepada orang tua/wali murid untuk selanjutnya memeriksakan putra/putrinya yang memiliki kelainan refraksi ke dokter spesialis mata. Kata Kunci: Skrining, Kelainan Mata
Penyuluhan dan Demonstrasi Deteksi Dini Tumor Payudara dengan Metode ‘SADARI’ pada Ibu-ibu RT 09 Pagesangan Mataram Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Ika Primayanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.149 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.567

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular yang jumlahnya cukup tinggi adalah keganasan/kanker. Jenis kanker yang banyak diderita dan ditakuti oleh perempuan adalah kanker payudara. Kanker payudara adalah kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan persentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan. Diperlukan upaya preventif dengan melakukan deteksi dini terhadap tumor/keganasan payudara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 09 Kelurahan Pagesangan Mataram mengenai cara sederhana melakukan deteksi tumor payudara secara mandiri dan peserta mampu melakukan pemeriksaan payudara dengan metode SADARI secara mandiri. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, demonstrasi keterampilan pemeriksaan payudara dengan metode SADARI dan tanya jawab. Indikator keberhasilan kegiatan dinilai dari peningkatan pengetahuan ibu sebelum dan setelah kegiatan dengan menganalisis hasil pre dan posttest berupa 10 pertanyaan isian singkat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 20 Agustus 2019, dengan dihadiri oleh 27 orang ibu-ibu RT 09 Kelurahan Pagesangan Mataram. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan, berdasarkan rerata nilai pre dan posttest, yaitu masing-masing 25, 93 dan 71,85. Penyuluhan dan demonstrasi pemeriksaan payudara dengan metode SADARI mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahamam ibu-ibu RT 09 Kelurahan Pagesangan Mataram sebagai upaya deteksi dini yang sederhana terhadap tumor/keganasan pada payudara.
PELATIHAN FUNDUSKOPI DIREK SEBAGAI SARANA PENYEGARAN KETERAMPILAN DIAGNOSTIK - DETEKSI DINI KELAINAN MATA DAN SISTEMIK BAGI DOKTER PUSKESMAS DI KOTA MATARAM Jurnal Pepadu; Monalisa Nasrul; Isna K Nintyastuti; Dewi Suryani; Ika Primayanti; Wahyu S Affarah
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2280

Abstract

Funduskopi direk merupakan pemeriksaan fisik kunci dalam diagnosis kelainan mata dan sistemik dimana lulusan dokter diharapkan bisa melakukan dan menginterpretasi kelainan secara mandiri (SKDI 2019). Berbagai faktor mengakibatkan kompetensi ini tidak sepenuhnya bisa dipraktekkan oleh lulusan dokter. Diantaranya ketiadaan oftalmoskop direk serta kurangnya kepercayaan diri dokter umum dalam melakukan dan menginterpretasi pemeriksaannya. Pelatihan diadakan selama kurang lebih 4 jam tatap muka yang terdiri dari kuliah interaktif dilanjutkan dengan sesi latihan hands-on dalam kelompok berisi 5 peserta yang dibimbing oleh 1 spesialis mata dan dilengkapi dengan pasien standar- manikin funduskopi. Pelatihan didahului dan diakhiri dengan test tertulis. Didapatkan 80% Puskesmas di kota Mataram tidak memiliki oftalmoskop direk dan 18% memiliki namun dalam kondisi rusak. Terlihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan dokter umum di akhir pelatihan. Ketersediaan oftalmoskop direk bersama dengan kemampuan dokter umum dalam melakukan dan interpretasi pemeriksaan sesuai kompetensinya merupakan bagian penting dari keberhasilan deteksi dini kelainan mata dan sistemik di Puskesmas sebagai bagian dari pencegahan dan penganggulangan kebutaan di NTB.
PEMBERDAYAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) DI LINGKUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM Ika Primayanti; Ni Nyoman Geriputri; I Komang Gerudug; I Ketut Artastra; WS Affarah
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.448

Abstract

Dewasa ini penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan yang disebabkan oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya serta bertambahnya harapan hidup. Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Keterlibatan masyarakat pada Posbindu PTM dilakukan secara terintegrasi dan rutin di lingkungan tempat tinggal dalam wadah desa/kelurahan siaga aktif, di lingkugan tempat kerja ataupun di organisasi/ lembaga lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko penyakit tidak menular dan status kesehatan civitas akademika FK Unram. Kegiatan diawali dengan wawancara faktor risiko, pemeriksaan fisik berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan dilanjutkan pemeriksaan darah sederhana (rapid test) untuk mengetahui kadar gula darah puasa, kolesterol, dan asam urat. Kegiatan skrining diikuti 38 orang terdiri dari 21 laki-laki dan 17 orang perempuan tenaga kependidikan FK Unram. Berdasarkan hasil skrining didapatkan 6 orang (15,78%) memiliki tekanan darah >120/80 mmHg, 11 orang (28,95%) mengalami hiperkolesterolemia dan 2 orang (5,26%) dari 38 tendik. Selain itu, didapatkan juga 6 orang memiliki riwayat merokok dan 1 orang dengan riwayat hipertensi. Dilakukan edukasi kepada semua tenaga kependidikan terkait upaya pencegahan dan pengendalian PTM. Bagi tendik yang mengalami masalah kesehatan dianjurkan memeriksakan diri lebih lanjut ke Klinik Unram. Pembentukan dan pengembangan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di lingkungan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dapat menjadi salah satu wadah dalam pengembangan tindakan promotif dan preventif
The Role of Neutrophil in The Pathophysiology of Frailty Syndrome Muhammad Ghifari Rifanhsa; Ilsa Hunaifi; Ika Primayanti
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 4 (2023): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i4.5780

Abstract

Neutrophils, also known as polymorphonuclear leukocytes, play a significant role in fueling systemic inflammation and tissue damage within the context of frailty, a clinical syndrome associated with increased susceptibility to stressors and decreased functional performance typically linked to aging. This literature review delves into the interplay between neutrophils and frailty, shedding light on their contribution to age-related systemic inflammation. The investigation explored the correlation between heightened neutrophil levels, diminished physical activity, increased frailty, and elevated white blood cell counts. These findings underscore the substantial role of neutrophils in the development of frailty, necessitating further research to enhance comprehension of their involvement for more effective prevention and intervention strategies. The implications of this study emphasize the importance of tailored exercise regimens, promoting optimal nutrition practices, efficiently managing chronic inflammation, and improving the control of chronic diseases as essential approaches to address frailty among older individuals.
Informasi Kesehatan Pendengaran Pada Bayi dan Anak Melalui Program Kesehatan TVRI NTB Yuliyani, Eka Arie; Putu Aditya Wiguna; Ika Primayanti; Anak Agung Ayu Niti Wedayani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9997

Abstract

As one of the modern media, television has an important role in conveying various information, including about the world of health. Through attractive and audio-visual displays, television can make it easier for people to receive the health information conveyed. Commemorating world hearing day, TVRI NTB station collaborates with Unram Hospital to provide health education through the "Sehat and Bugar" program with the theme "The Importance of Screening for Hearing Loss in Babies and Children". The aim of implementing this health program is to provide an understanding of the importance of hearing detection in babies and children as early as possible and to increase the knowledge of the NTB community regarding the growth and development of babies and children, especially regarding the ability to hear and speak according to their age. This event was well received by the community. These results can also be seen on Live Streaming which has been watched 121 times and can be used as an evaluation for similar activities in the future