Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : BudAI: Multidisciplinary Journal of Islamic Studies

Model Pendidikan Spiritual Berbasis Pembiasaan pada Siswa Sekolah Vokasi Sumiyati, Sumiyati; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.2.1.26-37

Abstract

Lulusan sekolah vokasi diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan secara intelektual dan penguasaan kompetensi keterampilan saja namun juga harus memiliki kecerdasan spiritual.  Kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan di era disrupsi yang penuh dengan tantangan untuk memberikan kemampuan kepada lulusan agar dapat bertahan dalam segala kondisi. Untuk mengatasi tantangan ini, peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga mampu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Jumo, Kabupaten Temanggung, dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran guru PAI dalam pembinaan kecerdasan spiritual siswa, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan spiritual di SMK Negeri Jumo, (3) menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa, serta (4) mendeskripsikan implementasi metode pembiasaan dalam pendidikan spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru PAI berperan dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kecerdasan spiritual melalui pendidikan spiritual serta memberikan tambahan wawasan agama Islam; (2) Pelaksanaan pendidikan spiritual meliputi kegiatan pembiasaan seperti membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran, membaca Al-Qur'an, sholat Dhuha dan Dhuhur berjamaah, pengajian bulanan setiap Jumat, serta pembiasaan membaca Asmaul Husna; (3) Faktor pendukung meliputi motivasi dan keteladanan guru, kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambat meliputi perbedaan tingkat kemampuan dan kesadaran siswa, keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan; (4) Metode pembiasaan terbukti efektif dalam membentuk kecerdasan spiritual siswa di SMK Negeri Jumo. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran guru PAI dalam mengintegrasikan pendidikan spiritual ke dalam kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas secara intelektual dan spiritual. 
Strategi Guru PAI Dalam Menanamkan Sikap Toleransi Siswa di SMK Negeri Jumo Kabupaten Temanggung Mustapsiroh, Siti; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.3.1.8-13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memberikan informasi tentang pembentukan nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran agama di SMK Negeri Jumo. (2) Mengidentifikasi bentuk nilai-nilai toleransi yang di lakukan di SMK Negeri Jumo. Penelitian ini adalah penelitian lapangan berdasarkan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru pendidikan agama, orang tua siswa dan siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengelolaan data dan analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Nilai toleransi siswa di SMK Negeri Jumo yakni sikap untuk menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan siswa lain, menguatkan keyakinan dan keimanan untuk menumbuhkan rasa empati dan simpati meskipun berbeda agama, menerapkan kasih sayang sebagai suatu ajarana agama, sikap tidak membandingkan kelompok yang satu dengan yang lainnya, penguatan silaturahmi baik antara guru dengan guru maupun siswa dengan guru yang memiliki keyakinan yang berbeda, dan menerapkan sikap terbuka untuk menerima perbedaan. (2) Upaya yang dilakukan dalam membentuk nilai toleransi peserta didik yaitu memberikan pembelajaran sesuai agama peserta didik, pembelajaran agama diharapkan mampu membentuk nilai toleransi pada peserta didik agar mereka dapat memahami arti menghargai dan menghormati walaupun berbeda agama dengan mengintegrasikan nilai toleransi setiap pembelajaran, diharapkan agar toleransi antara peserta didik dapat terbentuk dengan sendirinya dan selanjutnya melalui kegiatan rutin peserta didik misalnya upacara hari senin, peringatan maulid Nabi Muhammad kegiatan rutin ini dapat membentuk nilai toleransi peserta didik, juga dibentuk melalui ekstrakurikuler seperti palang merah remaja, osis dan pramuka yang pelaksanaanya diajarkan untuk saling menyayangi, menghargai, menghormati dengan tidak membeda-bedakan agama.
Implementasi Kegiatan Jumat Amal dalam Menumbuhkan Karakter Kepedulian Sosial Bagi Peserta Didik Tingkat Sekolah Dasar Hartono, Hartono; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.4.1.59-74

Abstract

Kemajemukan masyarakat Indonesia berpotensi menimbulkan perbedaan pandangan yang dapat memicu konflik sosial. Oleh karena itu, penanaman nilai kepedulian sosial sejak dini menjadi krusial untuk membentuk generasi yang toleran dan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi kegiatan Jumat Amal dalam membentuk karakter kepedulian sosial pada siswa sekolah dasar. Penelitian dilakukan di SDN Muktiharjo Kidul 04 Semarang dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi; wawancara dilakukan secara mendalam kepada guru dan siswa, sementara observasi difokuskan pada aktivitas Jumat Amal yang berlangsung di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Jumat Amal berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap kasih sayang, tanggung jawab, dan hidup harmonis pada siswa. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam perilaku toleransi, tolong-menolong, empati terhadap teman, serta disiplin di sekolah. Penanaman karakter kepedulian sosial dilakukan melalui pembiasaan amal baik seperti infak, sedekah, berbagi, dan makan bersama setiap hari Jumat. Guru berperan sebagai model teladan yang konsisten, sehingga perilaku siswa terbentuk melalui proses imitasi dan internalisasi nilai. 
Pola Integrated Learning Pembelajaran PAI dalam Membentuk Multiple Intelligence Siswa MTs Salafiyah Syafa'atun, Tria; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.4.1.87-96

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keresahan akan pembelajaran agama yang hanya menggunakan model pembelajaran klasik pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu (1) mengetahui perencanaan pola integrated learning pada pembelajaran PAI dalam membentuk multiple intelligence siswa, (2) mengetahui implementasi pola integrated learning pada pembelajaran PAI dalam membentuk multiple intelligence siswa, (3) mendeskripsikan evaluasi penggunaan pola integrated learning pada pembelajaran PAI dalam membentuk multiple intelligence siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan peneliti bertindak sebagai pengumpul data, instrument kunci, pengamat dan reporter. Hasil dari penelitian ini adalah (1) telah berhasil mengetahui bahwa pola integrated leaarning dapat membentuk multiple intelligence siswa pada mata pelajaran PAI, (2) pola integrated learning diaplikasikan dengan baik oleh guru mapel pada pembelajaran PAI, (3) berhasil mendeskripsikan evaluasi penggunaan pola integrated learning pada pembelajaran PAI dalam membentuk multiple intelligence siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pola integrated learning pada pembelajaran PAI sudah tepat untuk meningkatkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta membentuk multiple intelligence siswa secara alami.