Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Reproduksi Ideologi pada Buku Teks Sosiologi SMA Kurikulum 2006 dan 2013 Naufal Mamduh; Rakhmat Hidayat
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 1 No 2 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v1i2.11

Abstract

Artikel ini fokus pada dua aspek penting, (1) praktik reproduksi ideologi negara dalam buku ajar sosiologi untuk sekolah menengah atas dalam kurikulum 2006 dan 2013 lalu (2) konteks sosial politik dalam kurikulum 2006 dan 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif seperti, studi literatur, wawancara mendalam dan analisis framing dengan model Gamson dan Modigliani. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa konteks dalam kurikulum 2006 adalah kebijakan otonomi daerah, pemilihan pada tahun 2004 dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Karenanya konteks dalam kurikulum 2013 adalah bonus demografi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dari analisis framing, ditemukan beberapa wacana dominan seperti multikulturalisme, globalisasi, kearifan lokal dan ideologi dominan seperti stabilitas sosial dan harmoni masyarakat. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks sosiologi SMA merupakan bagian dari aparatur negara ideologis dengan ideologi dominan membentuk siswa dan semuanya dimaksudkan untuk mengabadikan status quo dari kelas penguasa.
Penguatan Identitas sebagai Strategi Bertahan Warga Adat Sunda Wiwitan Febi Dwi Anggraeni; Rakhmat Hidayat
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 2 No 2 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v2i2.27

Abstract

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan strategi bertahan masyarakat AKUR Sunda Wiwitan dalam mempertahankan identitasnya dan menjelaskan bagaimana penguatan identitas yang dilakukan masyarakat AKUR Sunda Wiwitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mempertahankan identitas masyarakat AKUR Sunda Wiwitan, terdapat peran agen sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai lembaga yaitu mulai dari keluarga, komunitas maupun pendidikan. Kebertahanan masyarakat AKUR Sunda Wiwitan dapat dianalisis menggunakan konsep identitas budaya dari Stuart Hall. Identitas budaya setidaknya dapat dilihat dari dua cara berpikir, yaitu identitas budaya sebagai wujud (identity as being) dan identitas budaya sebagai proses menjadi (identity as becoming). Apabila dilihat dari posisi sebagai sebuah wujud, masyarakat AKUR memiliki identitas budaya dalam hal budaya bersama. Masyarakat AKUR memiliki sejarah leluhur yang sama serta simbol dan kode kebudayaan bersama, seperti bahasa, ritual, kesenian, atribut, dan yang lainnya. Selanjutnya, untuk identitas budaya sebagai proses menjadi (identity as becoming) dimaksudkan bentuk-bentuk identitas senantiasa berubah, seperti halnya masyarakat AKUR yang melakukan sebuah reorganisasi komunitas sebagai bentuk dari strategi bertahan, mulai dari ADS, PACKU, dan terakhir AKUR.
Harmonisasi Agama dan Etnis Dalam Komunitas Sunda Wiwitan : Studi Kasus : Agama Islam dan Etnis Sunda Wiwitan di Kampung Adat Urug Dewi Rachma Febriany; Rakhmat Hidayat
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 3 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v3i2.46

Abstract

Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang menyebabkan Sunda Wiwitan masih bertahan di tengah masyarakat Islam di Kampung Adat Urug dan mendeskripsikan relasi atau hubungan antara agama Islam dan etnis Sunda Wiwitan di Kampung Adat Urug. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sunda Wiwitan di Kampung Adat Urug, ini berbeda dengan Sunda Wiwitan di daerah lain. Masyarakat Kampung Adat Urug seluruhnya memeluk agama Islam, namun tetap mempertahankan etnis Sunda Wiwitan. Harmonisasi antara agama dan etnis dapat menyatu dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,maupun pada setiap rangkaian kegiatan upacara adat yang mengandung makna dari agama Islam juga tidak menghilangkan unsur adat istiadat dan tradisi Sunda Wiwitan.
Populisme dan Intoleransi Dalam Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Digital Indonesia Ratu Eka Shaira; Tresna Dwi Nurida; Rakhmat Hidayat
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 3 No 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v3i1.51

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang permasalahan populisme sebagai ‘thin ideology' dan taktik politik yang menjadi salah satu pengaruh terhadap terjadinya intoleransi di Indonesia. Hal ini didorong oleh adanya disrupsi teknologi di abad ke-21 yang semakin masif, khususnya dalam media komunikasi berupa media sosial yang berujung pada efektifnya pengumpulan massa untuk membuat kubu politik dan menciptakan sekat-sekat sosial diantara masyarakat digital multikultural Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahaya populisme bagi masyarakat digital serta menawarkan solusi untuk menekan ancaman dari populisme itu sendiri. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif, dengan cara menganalisis data-data sekunder seperti jurnal ilmiah, artikel dan kanal berita elektronik serta komponen lain yang mendukung penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa populisme memiliki kaitan yang sangat erat dengan adanya intoleransi dalam masyarakat digital Indonesia. Dampak dari pengumpulan massa politik dimanfaatkan untuk membangun orasi citra ‘pahlawan’ yang peduli terhadap nasib rakyat disemati pesan-pesan berbau apokaliptik dan pesimistis yang merujuk kepada otoritas yang disebut elite melalui berita-berita hoax sebagai perantara. Karakteristik yang berupa populisme agama di Indonesia menjadi dominasi dalam kasus intoleransi serta isu radikalisme saat ini. Adapun solusi untuk mengurangi dampak buruk dominasi tersebut adalah meningkatkan literasi masyarakat digital, menerapkan strategi kebudayaan secara tepat sasaran, menegakkan kode etik jurnalistik, serta membangun sebuah regulasi yang jelas sesuai dengan teori efektivitas hukum oleh Soerjono Soekanto.
Inovasi Bahan Pembelajaran Fisika Materi Fluida Menggunakan Kajian Aliran Air Bendungan Hidayat, Rakhmat; Prihandono, Trapsilo; Sudarti, Sudarti
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v9i12022p080

Abstract

Abstrak: Pembelajaran fisika merupakan fenomena alam yang dapat ditemui dan dapat dipelajari di kehidupan sehari-hari. Aliran air Bendungan Sampean Baru dapat dijadikan contoh penerapan fluida dinamis karena dapat ditemui di lingkungan sekitar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aliran air bendungan sampean baru sebagai dasar untuk pembuatan LKPD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran lebar aliran sungai, kedalaman sungai, dan pengukuran menggunakan metode apung (floating method), dilanjutkan dengan perhitungan matematis untuk mendapatkan luas penampang, kecepatan aliran, dan debit aliran. Hasil kajian fluida menunjukkan bahwa lebar aliran sungai berbanding terbalik dengan luas penampang aliran dan sesuai dengan hukum persamaan kontinuitas. Dari hasil analisis bahan pembelajaran fisika materi fluida berbasis kontekstual menggunakan kajian aliran air dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika pada materi persamaan kontinuitasAbstract: Physics learning is a natural phenomena that can be found and learned in everyday life. The water flow of Sampean Baru Dam can be used as an example of the application of dynamic fluids because it can be found in the environment around the students. This study aims to examine the water flow from the Bendungan Sampean Baru as a basis for making LKPD. This research uses a descriptive qualitative method.  The measurements taken were the measurement of the width of the river flow, the depth of the river, and measurements using the floating method, followed by mathematical calculations to obtain the cross-sectional area, flow velocity, and flow discharge. The results of the fluid study show that the width of the river flow is inversely proportional to the cross-sectional area of the flow and is in accordance with the law of continuity equations. From the results of the analysis, contextual-based fluid physics learning using water flow, can improve students' understanding of physics learning on the continuity equation material.
The Rational Choice of Outer Baduy People Choosing Non-Formal Education: Case Study at PKBM Kencana Ungu, Leuwidamar Village Lebak District Hidayat, Rakhmat; Minarmi, Minarmi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v8i1p1-20

Abstract

This research was conducted because there is a phenomenon of customary and educational dilemmas in the Baduy Tribe. The Baduy tribe has a usual prohibition for requiring their children to access formal education. This dilemma makes Non-Formal Education (PNF) an alternative mechanism for the Baduy Tribe to access education. The PNF was carried out through the existence of the Society Learning Center or Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kencana Ungu. This paper explains two critical things. Firstly, it describes the learning culture of the Outer Baduy people in PNF at PKBM Kencana Ungu. Secondly, it tells the people of the Outer Baduy Tribe choosing PNF at PKBM Kencana Ungu from the perspective of rational choices. This research uses a qualitative approach with descriptive methods—the data is obtained through observation, interviews, and documentation. The researchers interviewed 12 informants in-depth, namely traditional leaders, the Head of PKBM Kencana Ungu, three (3) tutors from PKBM Kencana Ungu, and seven (7) people from the Outer Baduy Tribe who accessed education at PKBM Kencana Ungu. The research location was at the Kencana Ungu PKBM in Dukuh Village, Leuwidamar Village, Leuwidamar District, Lebak Regency. The conclusion of this paper shows that the learning culture of the Outer Baduy Tribe has changed from an oral culture that was passed down from generation to generation to a written culture. This change in learning culture causes changes in the behavior of the Outer Baduy Tribe towards customary arrangements. This change in learning culture causes changes in the conduct of the Outer Baduy Tribe towards everyday arrangements. In addition, the primary considerations for the Outer Baduy people accessing education at PKBM Kencana Ungu are rational choices based on a calistung learning culture, rational choices based on social status, and rational choices based on mindset. The rational choice theory used in this paper refers to James Coleman. These various preferences have various implications for several aspects of the life of the Outer Baduy people, namely educational implications, socio-cultural implications, economic implications, and psychological implications.  Pilihan Rasional Suku Baduy Luar Memilih Pendidikan Non Formal: Studi Kasus  di PKBM Kencana Ungu Desa Leuwidamar Kabupaten LebakPenelitian ini dilakukan karena ada fenomena dilema adat dan pendidikan di Suku Baduy. Suku Baduy memiliki larangan adat untuk mewajibkan anaknya mengakses pendidikan formal.  Adanya dilema tersebut menjadikan Pendidikan Non Formal (PNF) sebagai mekanisme alternatif bagi Suku Baduy untuk mengakses pendidikan. PNF tersebut dilakukan melalui keberadaan PKBM Kencana Ungu. Paper ini menjelaskan dua hal penting. Pertama, mendeskripsikan budaya belajar masyarakat Suku Baduy Luar pada PNF di PKBM Kencana Ungu. Kedua, mendeskripsikan masyarakat Suku Baduy Luar memilih PNF di PKBM Kencana Ungu dalam perspektif pilihan rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti mewawancarai 12 informan secara mendalam, yakni tokoh pemimpin adat, Kepala PKBM Kencana Ungu, tiga (3) orang tutor PKBM Kencana Ungu dan tujuh (7) orang Suku Baduy Luar yang mengakses pendidikan di PKBM Kencana Ungu. Lokasi penelitian dilakukan di PKBM Kencana Ungu yang berada di Kampung Dukuh Desa Leuwidamar Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Kesimpulan dari paper ini menunjukkan bahwa  budaya belajar pada Suku Baduy Luar mengalami perubahan dari budaya lisan yang didapatkan secara turun-temurun saat ini berubah menjadi budaya tulisan. Perubahan budaya belajar ini menyebabkan perubahan perilaku Suku Baduy Luar terhadap tatanan adat. Selain itu, pertimbangan dasar masyarakat Suku Baduy Luar mengakses pendidikan di PKBM Kencana Ungu yaitu, pilihan rasional berdasarkan budaya belajar calistung, pilihan rasional berdasarkan status sosial dan pilihan rasional berdasarkan pola pikir. Teori pilihan rasional yang digunakan dalam paper ini mengacu kepada James Coleman.Berbagai preferensi tersebut memberikan berbagai implikasi pada beberapa aspek kehidupan masyarakat Suku Baduy Luar, yaitu implikasi pendidikan, implikasi sosial budaya, implikasi ekonomi dan implikasi psikologis.
Social License Index: Penerimaan Sosial Masyarakat Lingkar Tambang PT Hengjaya Mineralindo Muchtazar, Muchtazar; Cahyono, Harry; Setiawan, Firman; Hidayat, Rakhmat; Fitrah, La Ode
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 10 (2024): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v2i10.611

Abstract

Ekspektasi dan harapan stakeholder terus berubah dan telah mempengaruhi cara pandang perusahaan saat ini. Social License to Operate adalah peluang perusahaan untuk menguatkan hubungan dengan stakeholder, meningkatkan reputasi dan persaingan pasar, dan akses secara berkelanjutan terhadap sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau sejauh mana posisi dan penerimaan masyarakat lingkar tambang terhadap eksistensi PT HM hingga saat ini. Penelitian ini berfokus pada penjabaran hasil penerimaan sosial yang diperoleh PT Hengjaya Mineralindo melalui pendekatan kuantitatif deskriptif dan perspektif community acceptance di dalam konsep Social License to Operate. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui survei di dua desa lingkar tambang, maka ditemukan bahwa penerimaan sosial PT Hengjaya Mineralindo adalah 4.08 (high approval), artinya perusahaan telah berhasil memiliki persetujuan yang tinggi dari stakeholder. Penerimaan sosial yang cukup tinggi ini didukung karena adanya komitmen perusahaan untuk terus berupaya memberikan dedikasi dan kinerja secara baik dan berkelanjutan bagi setiap pemangku kepentingan, mulai dari shareholder, karyawan, rekan bisnis, hingga masyarakat lokal lingkar tambang.
Values Education in J. Drost's Perspective Pujianto, Rizky; Hidayat, Rakhmat
Baileo: Jurnal Sosial Humaniora Vol 1 No 3 (2024): May 2024
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/baileofisipvol1iss3pp230-243

Abstract

This study explores J. Drost’s perspective on values-based education, emphasizing values as the core foundation of the school system. Through a structured literature review, this research analyzes Drost’s writings by identifying primary texts, conducting critical comparisons, and synthesizing the strengths and weaknesses of his educational thought. Colossus Gonzaga School is presented as a concrete manifestation of Drost’s philosophy, offering an alternative educational model that places human dignity and moral values at the center of the learning process. Drost’s ideas emerged in contrast to the authoritarian and instrumental nature of education during Indonesia’s New Order regime, proposing instead a liberating, humanistic framework. The study finds that Drost’s vision aligns with broader efforts in Indonesia to reorient education as a tool for personal and social emancipation, as seen in the works of Ki Hadjar Dewantara, Moh. Syafei, and Father Mangun. The novelty of this study lies in its comprehensive reconstruction of Drost’s contributions within both historical and pedagogical contexts, highlighting how his values-based approach continues to resonate in contemporary educational discourse. This research offers relevant insights for developing social and humanities scholarship by reaffirming the importance of value-driven education as a response to technocratic and depersonalised schooling models.
IMPLEMENTASI ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGESTIMASI COMPUTATIONAL THINKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN HYBRID: STUDI KASUS STMIK IKMI CIREBON Hidayat, Rakhmat; Astuti, Rini; Irma Purnamasari, Ade
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 7 No. 1 (2023): JATI Vol. 7 No. 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v7i1.6504

Abstract

Pembelajaran hybrid merupakan gabungan antara pembelajaran tradisional dan elektronik yang dilakukan melalui internet, seperti melalui web dan streaming video, yang dapat dipadukan dengan pembelajaran tatap muka. Dalam pembelajaran hybrid, computational thinking sangat penting sebagai metode untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan teknik dan algoritma yang sering digunakan dalam membuat program perangkat lunak. Namun, masih terdapat permasalahan dalam pemahaman mahasiswa tentang implementasi computational thinking dalam pembelajaran hybrid serta belum ditemukan cara yang tepat untuk mengukur nilai computational thinking di STMIK IKMI Cirebon. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi computational thinking mahasiswa dalam pembelajaran hybrid dengan menggunakan metode k-nearest neighbor. Data yang digunakan untuk mengestimasi nilai computational thinking mahasiswa adalah data kartu hasil studi semester 6 mahasiswa angkatan 2019 dan hasil kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma k-nearest neighbor memiliki tingkat akurasi sebesar 97,86% dengan nilai root mean squared error sebesar 0,128. Penelitian ini memberikan informasi bahwa estimasi computational thinking dalam pembelajaran hybrid menggunakan teknik machine learning dapat memberikan hasil yang relatif rendah dalam nilai error serta tingkat akurasi yang memuaskan. Hasil penelitian ini dapat membantu pihak kampus dalam mengembangkan pembelajaran hybrid dengan menerapkan computational thinking secara lebih efektif dan optimal, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Pendampingan Partisipatif Restorasi Terumbu Karang Binaan PT Hengjaya Mineralindo di Perairan Pulau Bapa, Kabupaten Morowali Sadarun, Baru; Afu, La Ode Alirman; Syam, Sahril; Cahyono, Harry; Nugroho, Oktsyavitto Adithya; Umbay, Virgo Lelono; Hidayat, La Ode Alfitrah; Hidayat, Rakhmat; Kurnianto, Harry Eko; Virginia, Chrisma; Lestari, Firda; Ihsas, Mijwadul
JUKEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): JUKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, September 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jukemas.v2i3.1177

Abstract

Aktivitas pembangunan di wilayah pesisir Morowali telah memberikan tekanan signifikan terhadap ekosistem terumbu karang, menyebabkan degradasi habitat dan penurunan keanekaragaman hayati. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan program pengabdian masyarakat berupa pendampingan partisipatif restorasi ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Bapa, Kabupaten Morowali, dengan dukungan PT Hengjaya Mineralindo sebagai mitra binaan. Program ini bertujuan memulihkan ekosistem terumbu karang sekaligus meningkatkan kapasitas dan kesadaran ekologis masyarakat pesisir dalam pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi (85%), keberhasilan transplantasi bibit karang mencapai 82%, serta peningkatan tutupan karang hidup sebesar 12% dalam enam bulan pasca-implementasi. Program ini memberikan model kolaborasi efektif antara akademisi, industri, dan masyarakat dalam konservasi pesisir, yang dapat direplikasi di wilayah pesisir Indonesia lainnya.