Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN CAKRAM GIZI SEBAGAI UPAYA PEMANTAUAN STATUS GIZI ANAKDI BUNDA DAYCARE Permana Putri, Endah Budi; Putri, Pratiwi Hariyani
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.146 KB)

Abstract

Anak usia prasekolah (di bawah 7 tahun) merupakan masa usia prasekolah dimana masa kritis dalam pembentukansumber daya yang berkualitas. Pada masa ini anak juga sedang mengalami perkembangan motorik yang pesat termasuk perkembangan motorik halus. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembanganmotorik halus pada anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuandan keterampilan mengenai pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan mengetahui status gizi idealmenggunakan cakram gizi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, simulasi dan tanya jawab. Hasil luarandari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal dan peningkatanpengetahuan dan pemahaman responden.
Literature Review : Dietary Diversity dan Status Gizi pada Siswa yang Mendapat Program Makan Siang dan Tidak Mendapat Makan Siang di Sekolah Yuliani, Kartika; Putri, Pratiwi Hariyani; P Putri, Endah Budi; Amany, Nadia
Journal of Islamic Medicine Vol 5, No 1 (2021): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2021
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v5i1.11534

Abstract

Latar belakang: Program pemberian makan khususnya makan siang untuk siswa di sekolah telah lama dianjurkan oleh UN WFP. Program tersebut diduga dapat membantu memperbaiki asupan makan, dietary diversity, dan bahkan status gizi siswa. Meskipun demikian, literatur yang membuktikan dugaan tersebut masih terbatas. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan dietary diversity dan status gizi siswa yang mendapat program makan siang dan tidak mendapat program makan siang di sekolah. Metode: Penelitian dilakukan secara systematic literature review. Berdasarkan pencarian literatur dari 3 database, diperoleh 5 artikel yang di-review. Hasil : Ada perbedaan dietary diversity pada siswa yang diberi program makan siang dan siswa yang tidak diberi makan siang dari sekolah dengan kecenderungan dietary diversity siswa yang mendapat makan siang dari sekolah lebih baik dari siswa yang tidak mendapat program makan siang dari sekolah. Meskipun demikian, perbedaan status gizi pada siswa yang mendapat makan siang dan tidak mendapat makan siang dari sekolah masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hal tersebut disebabkan oleh adanya literatur mengatakan bahwa rata-rata z-score IMT/U (indeks massa tubuh menurut usia) siswa yang mendapat makan siang dari sekolah lebih baik dari pada siswa yang tidak mendapat makan siang dari sekolah, namun beberapa literatur lain menunjukkan hasil yang sebaliknya. Kesimpulan: Siswa yang mendapat program makan siang memiliki dietary diversity yang lebih baik dibanding siswa yang tidak mendapat program makan siang dari sekolah.Kata kunci : Program pemberian makan, Program makan siang, Dietary diversity, Status gizi, Siswa
Peningkatan Kapasitas Ibu Dalam Upaya Meningkatkan Keragaman Makanan Balita Melalui Edukasi Putri, Pratiwi Hariyani; Wulandari, Catur; Mutiarani , Anugrah Linda; Dwijayanti , Ira; Susantri, Merry
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1250

Abstract

The problem of nutrition in toddlers is still a global challenge and is the goal of SDG's. Masangan Kulon Village, Sidoarjo Regency is one of the villages with a high wasting problem in toddlers. Education for toddler mothers is one of the activities that can provide benefits to increase knowledge so that it can change behavior and is expected to reduce nutritional problems in toddlers. Community service activities aim to increase the knowledge of mothers of toddlers about healthy, nutritious, balanced and dietary diversity for toddlers through education. The results of community service activities have increased knowledge before and after education. Increasing knowledge of toddler mothers is expected to be able to change behavior in feeding, especially in terms of dietary diversity.
Pantau Aktivitas Fisik Dan Lingkar Pinggang Untuk Cegah Sindrom Metabolik Di Kalangan Santriwati PP Al Hidayah 2 Bangkalan Setiarsih, Dini; Kardina , Rizki Nurmalya; Prilistyo , Dwimantoro Iman; Putri, Pratiwi Hariyani; Nuriannisa , Farah; Hisbullah , Farda Jamalia
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1251

Abstract

Studi terdahulu menyebutkan 3 dari 10 santriwati di PP Al Hidayah 2 Bangkalan mengalami kelebihan berat badan dan mayoritas santriwati hanya melakukan aktivitas fisik ringan. Kedua faktor tersebut menjadi faktor risiko terjadinya sindrom metabolik dan penyakit degenaratif. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mencegah kejadian gizi lebih dan meningkatkan aktivitas fisik di kalangan santriwati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengukuran antropometri meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang serta observasi terhadap aktivitas fisik selama jangka waktu satu bulan. Sasaran kegiatan adalah santriwati yang berusia 16-18 tahun berjumlah 20 orang. Hasil pengukuran lingkar pinggang menunjukkan bahwa 4 dari 20 santriwati mengalami obesitas sentral. Dan mayoritas santriwati menjalani aktivitas fisik tingkat ringan dengan rata-rata waktu 17,45 menit per hari. Setelah dilakukan pemantauan aktivitas fisik dengan mengoptimalkan peralatan olah raga yang tersedia (sepeda statis dan treadmill), rerata waktu untuk aktivitas fisik meningkat menjadi 35,10 menit per hari dan jenis aktivitas fisik juga meningkat menjadi sedang. Meskipun terjadi tren yang meningkat untuk aktivitas fisik, monitoring dan evaluasi harus terus dilakukan melalui pemantauan rutin minimal satu kali dalam satu semester. Demikian pula pengukuran antropometri khususnya lingkar pinggang juga perlu dilakukan secara berkala.
DEMONSTRASI PEMBUATAN FROZEN FOOD BERBASIS IKAN LELE DI DESA MASANGAN KULON Mutiarani, Anugrah Linda; Dwijayanti, Ira; Putri, Pratiwi Hariyani; Pratiwi, Viera Nu’riza
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23697

Abstract

Banyak orangtua saat ini yang memilih memberikan makanan praktis dan rendah zat gizi pada anak. Kesibukan dan tidak adanya waktu serta ketidakmampuan mengolah makanan yang praktis dan sehat menjadi alasan sebagian orangtua. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan makanan praktis dan sehat (frozen food) dengan metode yang interaktif. Demontrasi merupakan proses penyampaian informasi yang menyenangkan, lebih jelas dan konkret sehingga ibu balita akan lebih mudah dalam memahami informasi yang diberikan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini selama 6 bulan dengan jumlah sasaran 30 ibu balita, pengambilan sampel menggunakan accidental sampling methode. Pelaksanaan pengabdian ini diawali dengan pembuatan media poster dan video pengolahan frozen food. Setelah media siap, dilaksanakan edukasi kepada ibu balita yang diawali dengan pretest, kemudian demonstrasi pembuatan nugget berbahan dasar ikan lele dan penayangan video pembuatan bakso ikan lele serta pelaksanaan postest. Uji statistic yang digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi adalah Wilcoxon sign rank test. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah edukasi pembuatan frozen food dengan nilai p=0,000. Pengetahuan ibu balita meningkat menjadi 80% yang menjawab benar setelah diberikan edukasi. Seluruh peserta sangat antusias dan bersemangat selama kegiatan berlangsung. Metode demonstrasi dan media video dapat digunakan sebagai salah satu metode edukasi yang interaktif dan menyenangkan.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Desa Tanggap Stunting Putri, Pratiwi Hariyani; Wulandari, Catur; Mutiarani, Anugrah Linda; Nuriannisa, Farah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11044

Abstract

Stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada balita. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 % pada tahun 2024. Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan prevalensi stunting yang masih cukup tinggi yaitu 16,1%. Tujuan kegiatan ini adalah pelibatan kader posyandu, Tim penggerak PKK, Ibu dan/atau pengasuh balita, kader remaja dalam kegiatan yang akan dibuat menjadi 4 pojka (Kelompok kerja) : 1) Pokja (kelompok kerja) pelatihan pembuatan PMT tinggi protein hewani, 2) Pokja (Kelompok kerja) pelatihan pengukuran LILA dan screening status gizi balita berdasarkan LILA, 3) Pokja (Kelompok kerja) Pojok literasi gizi, 4) Pokja (Kelompok kerja) pembentukan kader remaja dalam pencegahan stunting. Program kerja yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sehingga mewujudkan Desa Tanggap Stunting
Senam Aerobik Efektif Menurunkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Stres pada Mahasiswi Overweight dan Obesitas Yuliani, Kartika; Putri, Pratiwi Hariyani; Nuriannisa, Farah; Herdiani, Novera; Nisak, Zulfa Shofawatun; Fatmawati, Yuni
Journal of Islamic Medicine Vol 6, No 2 (2022): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v6i2.14122

Abstract

Background:   The Covid-19 pandemic increases the risk of weight gain and stress in young adults, especially female college students. Adequate exercise interventions are needed to prevent the incidence of obesity and its complications.  Objective :   To determine the effectiveness of aerobic dance exercise and walking on body mass index (BMI) and stress in overweight or obese female college students.   Methods :  This study was an experimental pre-posttest design with 28 people sample size divided into 2 groups, namely the intervention group (aerobic exercise) and the control group (walking). The treatment was given for 4 weeks with a frequency of 3 times a week. Results : The results showed a significant decrease in stress scores before and after treatment in the intervention and control groups (p 0.05). The post-test stress scores between the intervention and control groups were also significantly different, which means that aerobic exercise has a better effect on reducing stress than walking. A significant decrease in BMI also occurred before and after treatment in the intervention group from an average of 27.65 (2.39) to 27.34 (2.41), but this did not occur in the control group. Conclusion :   Aerobic exercise is proven to be effective in reducing BMI and stress in overweight or obese female students, while walking is only effective for reducing stress but cannot reduce BMI in overweight or obese female studentsKeywords : Female College Student, Body Mass Index, Stress, Aerobic Dance, Walking
Anemia in Pregnancy Based on Rural and Urban Areas Wulandari, Catur; Putri, Pratiwi Hariyani; Mutiarani, Anugrah Linda; Nuriannisa, Farah; Hisbullah, Farda Jamalia; Mabruroh, Farah Nur Laily; Lu'luah, Jauharotul; Solekha, Miftakhul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 21 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v21i1.22585

Abstract

From 2013 to 2018, the proportion of anemia in pregnant women in urban and rural areas increased from 37.1% to 48.9%. This study aims to analyze the differences in determinants of anemia in pregnancy based on place of residence. Research was conducted in 2024. The research sample in rural areas was 39 pregnant women with anemia, and in urban areas was 31 pregnant women with anemia. Ratio scale data, including nutritional intake, is tested for normality with the Kolmogorov-Smirnov test, then tested using the t-independent test. Other variables are tested using the Mann-Whitney test. Regarding the various determinant factors studied, including the age of pregnant women, nutritional status, and gravida status, there is no significant difference (p-value > 0.05) in pregnant women with anemia in rural and urban areas. There is a significant difference (p-value < 0.05) between nutritional knowledge, food expenditure, and nutritional intake in pregnant women with anemia in rural and urban areas. Based on the determinant factors of anemia in pregnancy studied, food expenditure, nutritional knowledge of pregnant women, protein, iron, and vitamin C intake in pregnant women with anemia in rural and urban areas differ significantly.
Pemberdayaan Remaja Melalui Edukasi Terapi Herbal Dalam Penanganan Gejala Premenstrual Syndrome Rizki, Lailatul Khusnul; Safitri, Yati Isnaini; Abidah, Siska Nurul; Rahayu, Esty Puji; Putri, Pratiwi Hariyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2025): JPM SEPTEMBER 2025
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v11i2.2732

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan reproduksi yang umum dialami oleh remaja putri, ditandai dengan gejala fisik dan emosional seperti nyeri haid, kelelahan, mudah marah, serta gangguan konsentrasi. Di Kelurahan Kemasan, Krian, Sidoarjo, hasil observasi awal menunjukkan sebagian besar remaja putri mengalami gejala PMS namun belum mengetahui cara penanganan yang tepat dan aman. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja mengenai penanganan PMS melalui terapi herbal. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif tentang PMS dan terapi herbal, praktik langsung pembuatan ramuan jamu kunyit asam dan wedang jahe, serta evaluasi melalui pretest dan posttest. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta, dari 12% sebelum pelatihan menjadi 85% setelah pelatihan. Seluruh peserta mampu mengikuti praktik pembuatan ramuan herbal dan menyatakan minat untuk menerapkannya secara mandiri. Kegiatan ini mendapat dukungan kader PKK dan perangkat kelurahan yang berencana mengintegrasikan program ke dalam agenda pembinaan remaja. Edukasi terapi herbal efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan remaja dalam menangani PMS secara alami. Disarankan kegiatan serupa dikembangkan dengan cakupan lebih luas serta pemantauan berkelanjutan untuk mengoptimalkan dampaknya.