Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

CHARYFA CAKERY DALAM FOOD PHOTOGRAPHY SEBAGAI MEDIA PROMOSI INSTAGRAM Zalfa Nadhifah; Silviana Amanda A.T; Ratih Candrastuti
Specta: Journal of Photography, Arts, and Media Vol 5, No 2 (2021): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v5i2.5713

Abstract

Charyfa Cakery in Food Photography as Promotion Media at Instagram. Bakery is a rapidly developing culinary business. As a result, the consumption of bakery products increased, and new businesses in the culinary field began to emerge. To promote their food products, culinary entrepre- neurs use food photography. Charyfa Cakery, which produces cakes and bread with a marketing target of the upper-middle class, promotes their products through Instagram by sharing commercial photos or videos processed using photographic techniques. This research aims to create food pho- tography as a promotional tool for Charyfa Cakery to replace the previous photo on Instagram social media with available light lighting techniques and concepts that match the target market to get new consumers. The methods used in making this photo work are observation, data collection about the bakery, food photo references, interviews with the owner of Charyfa Cakery, and literature studies that can assist in the writing process. The results of this final project are food photographs with nat- ural images using available lighting techniques. Food styling and selection of property for Charyfa Cakery’s image with a middle and upper target market is a clean shot and minimalist property by utilizing the framing proportion to strengthen the impression on the main object of the photo.ABSTRAKBakery merupakan usaha yang memiliki perkembangan cukup pesat dibidang makanan. Tingginya daya tarik dan kemudahan akses dimedia digital membuat masyarakat mulai mengeksplore informasi budaya kuliner yang ada di dunia. Sehingga perkembangan konsumsi produk bakery meningkat dan mulai bermuculan usaha baru dibidang kuliner dan mempromosikan produk makanannya dalam food photography melalui media sosial Instagram dengan membagikan foto atau video yang sudah diproses dengan teknik fotografi dan dikomersilkan, antara lain Charyfa Cakery yang memproduksi kue dan roti dengan target pemasaran kalangan menengah keatas.Tujuan pembuatan karya ini adalah pemotretan food photography sebagai alat promosi Charyfa Cakery untuk menggantikan foto sebelumnya dimedia sosial Instagram dengan teknik pencahayaan available light  dan konsep sesuai target market untuk mendapatkan konsumen baru.Metode yang digunakan dalam membuat karya foto ini dengan observasi data tentang bakery, referensi foto makanan, wawancara dengan pemilik Charyfa Cakery dan studi pustaka yang dapat membantu dalam proses penulisan.Hasil penelitian dari karya tugas akhir ini adalah untuk memotret makanan, teknik pencahayaan available light karena hasil gambar terkesan natural. Food styling dan pemilihan props untuk image Charyfa Cakery dengan target market menengah keatas adalah clean shot dan property yang minimal dengan memanfaatkan pembagian bidang dalam frame sehingga dapat memperkuat kesan pada objek utama foto.
Pelatihan Foto Makanan Dengan Menggunakan Kamera Handphone Untuk Komite Sekolah TK Tunas Muda I IKKT Erlina Novianti; Asih Retno Dewanti; Silviana Amanda Aurelia Tahalea; Malcheni Malcheni
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.3.967-976.2021

Abstract

Komite Sekolah TK Tunas Muda I IKKT merupakan Komite Sekolah yang aktifmenyelenggarakan dan mengikuti kegiatan yang positif. Berdasarkan survei yang dilakukan, sebagian besar anggota Komite Sekolah mempunyai usaha kuliner yang memutuhkan media foto sebagai promosi. Oleh karena itu tim Pengabdian kepada Masyarakat FSRD Universitas Trisakti ikut berperan serta dengan memberikan pelatihan membuat foto makananan dengan menggunakan kamera handphone. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi oleh instruktur. Setelah peserta PkM mendapatkan materi pelatihan, peserta PkM akan mempraktikkan secara langsung yang didampingi oleh tim PkM. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara online, dikarenakan kondisi Jakarta masih dalam situasi pandemi Covid-19. Hasil dari pelatihan ini yaitu berupa foto makanan yang menarik, yang dapat digunakan sebagai media promosi usaha kuliner yang dimiliki oleh peserta PkM. Selain itu pelatihan ini dapat menambah pengetahuan mengenai fotografi, menambah kreativitas dalam memilih properti yang digunakan dalam pemotretan serta dapat menata makanan sehingga tampilan foto terlihat sangat menarik.
Training Of Using Used Accessories Into New Accessories As A Business Opportunity Erlina Novianti; Silviana Amanda A.T; Ratih Candrastuti
Comment: an International Journal of Community Development Vol 3 No 3 (2021)
Publisher : Perkumpulan Peneliti Ilmu Lingkungan - Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, women have a lot of accessories, but sometimes the accessories have been damaged or the model is dated. Recycling accessories, it can be done by reusing used accessories that can be created into new accessories. This community service activity was organized by the Trisakti University Photography Study Program targeting the wives of the Air Force soldiers at the Iswahjudi Madiun Air Base. This training aims to provide creative and educational activities about reprocessing unused accessories into new accessory products that can be sold. The method used is experimental, the community service coordinator and participants will practice directly making accessories from used materials. The benefit of this activity is to bridge between the institution and the community so that there is a positive institutional contribution in society and provide knowledge in recycling goods that are around us and provide skills in making accessories that can be used as business opportunities.
BUDAYA FASHION DI JALANAN DALAM STREET PHOTOGRAPHY Silviana Tahalea
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 12 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.647 KB) | DOI: 10.25105/dim.v12i2.59

Abstract

AbstractFashion is a code that needed a description to understand about the personwho's wearing the dress. Every clothes that's worn by somebody brings a strongmessage about the person wearing the clothes, there for cloting in generallybecoming a way to communicate with the world. Fashion it self by any mean canbe represent by our own preception and prespective. This fashion power issuehas becoming my concern, fashion it self also becoming an identity of a changingof an era. In other conception, fashion can de define as a lifestyle or an identity ofa person in certain situation. Fashion always evolving according to an era in adynamic condition.Street fashion phenomenon become a culture in big cities and it's getting morecommon in everyday life an in fashionably modern life. Street is an interstingcontext of fashion as a place for replacing a studio position for photographer anda catwalk for a fashionista. Fashion image is no longger addresed for aprofesional figure model. Now a days fashion is a daily life setting on today'ssociety everyday life. I'm choosing Jakarta's down town, specially SudirmanStreet, because it was one of the most crowded public space in Jakarta. We couldeasily found bussiness center, economic center to a shopping center inSudirman Street. People from various social background, education, jobs andneeds with a various style of fashion could easily be found in here.AbstrakFesyen adalah sebuah kode yang butuh pendeskripsian untuk mengertitentang orang yang mengenakannya. Setiap pakaian yang dikenakanseseorang membawa pesan yang kuat tentang si pemakainya. Olehkarena itu, pakaian seseorang pada umumnya merupakankomunikasinya dengan dunia luar.The purpose of this study was to document the trend of Street Fashion these daysin Jakarta. From these results it can be concluded that the type of fashion that isin the Sudirman area is adjusting place or in other words the way people identifythemselves is to understand their environment.Fashion sendiri dapat diartikanberbagai macam, sesuai dengan persepsi dan perpektif kita masingmasing.Hal inilah yang menjadi ketertarikan untuk bicara mengenaikekuatan fashion, fashion sendiri dapat diartikan bagian dari identitasperubahan era atau zaman. Dalam konsepsi lain fashion juga dapatdidefinisikan sebagai gaya hidup atau identitas seseorang didalamlingkungannya. Fashion terus berkembang sesuai tuntutan zaman dandalam kondisi yang selalu dinamis.Fenomena street fashion yang semakin membudaya di kota besar dansemakin terlihat didalam keseharian kehidupan modern yang semakinfashionable. Jalan merupakan konteks yang menarik untuk fesyen sebagaitempat untuk menggantikan posisi studio bagi para fotografer dancatwalk bagi para penggemar fesyen. Image fesyen tidak lagi hanyadiperuntukan bagi figur model profesional. Sekarang ini fesyen adalahseting kehidupan sehari-hari masyarakat urban.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan trend streetfashion yang sedang berlangsung saat ini di Jakarta. Dari hasil penelitiantersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jenis fesyen yang ada dikawasan Sudirman adalah menyesuaikan tempat atau dengan kata laincara masyarakat mengidentifikasi dirinya adalah dengan memahamilingkungannya.
KRITIK FOTOGRAFI: MENDESKRIPSIKAN SEBUAH FOTO DARI SISI SUBJEK, BENTUK, MEDIA DAN GAYA Silviana Tahalea
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 16 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.276 KB) | DOI: 10.25105/dim.v16i1.6165

Abstract

AbstractIn the formal education of bachelor photography, the knowledge and ability to criticize a photo is fundamental, this is what distinguishes bachelor photography from photography courses, the ability to criticize a photo with the aim of defining photos, interpreting photographs, explanations aesthetic or aesthetic argumentation. Referring to Terry Barrett’s writing about photo criticism, there are several stages to criticizingor interpreting a photo, namely: Describing photos, interpreting photos and evaluating photos. As an initial step, it will be explained about describing a photo. How to start describing a photo, what are the elements that can be described in a photo and how to be able to describe a photo based on the actual facts. Descriptive information includes statements about the subject matters of the photo, the media used, forms of designelements, the surrounding environment, including information about the photographer who made the photo, time of photo taking, issues and social phenomena that were popular when taking photos. Describing a photo is the first approach that can be used to analyze a photo.Abstrak Dalam keilmuan formal fotografi jenjang strata-1, pengetahuan dan kemapuan untuk mengkritik sebuah foto menjadi hal yang fundamental, hal ini yang membedakan keilmuan fotografi strata-1 dengan kursus fotografi, yaitu kemampuan untuk mengkritisi sebuah foto dengan tujuan untuk mendefinikan foto, menginterpretasi foto, penjelasan estetik maupun argumentasi estetik. Mengacu pada tulisan Terry Barret mengenai kritik foto, ada beberapa tahapan untuk mengkritisi atau memaknai sebuah foto yaitu: Mendeskripsikan foto, Menginterpretasi foto dan mengevaluasi foto. Sebagai tahap awal akan dipaparkan mengenai mendeskripsikan sebuah foto. Bagaimana memulai mendeskrisikan sebuah foto, apa saja elemen yang dapat dideskripsikan dalamsebuah foto dab bagaimana caranya agar dapat mendeskrisikan foto sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Informasi deskriptif meliputi pernyataan tentang subject matters foto tersebut, media yang digunakan, bentuk-bentuk elemen design, lingkungan sekitar, termasuk informasi tentang fotografer yang membuat foto tersebut, waktu pengambilan foto, issue dan gejala sosial yang popular saat waktu pengambilan foto. Mendeskrisikan sebuah foto merupakan pendekatan yang paling mudah yang dapat digunakan untuk menganalisa sebuah foto.
CITYSCAPEPHOTOGRAPHY KOTA JAKARTA DENGANMENGGUNAKAN TEKNIK SLOW SPEED Muhammad Wahyu Robbani; Silviana Amanda Aurelia Tahalea
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 17 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1751.73 KB) | DOI: 10.25105/dim.v17i1.7852

Abstract

AbstractCityscape Photography kota Jakarta dengan Menggunakan Teknik Slow Speed. The author describe the city of Jakarta as the idea of the creation of photography cityscape works in the form of buildings, tourist objects or crowd centers, vechicle lights, the existence of the city, characterized by the city of Jaarta. By using exploration and improvisation methods to see and study the condition of the situatuin to determine the point of view of the object of shooting. The visualization process of photographic works is done using a camera, wide-angle lens, tripod, remote and wide sharp space techniques combined with a slow speed technique. To display the entire object and slow speed is used to create a line effect from vechicle lights and buildings that look magnificent so that an aesthetic work is produced.The works presented in the title Jakarta City Beauty as the Object of Creating Cityscape Photography by using the slow speed technique are clear evidence of the face of the city of Jakarta at night, and early morning in the city of Jakarta. The concept of creating photos is the beauty of Jakarta, including buildings, vehicles passing by, city lights, skyscrapers, downtown, downtown corners, city atmosphere, city characteristics that become attractive sights in Jakarta. Photographic works produced in total totaling 7 photos, the title of the photo include: People’s Crossing Bridge (JPO) Bung Karno Stadium, Setia Budi Reservoir, HI Roundabout Stop.  AbstrakCityscape Photography kota Jakarta denganMenggunakanTeknik Slow Speed Penulis bertujuan untuk mendeskripsikan kota Jakarta sebagai ide penciptaan karya cityscape fotografi berupa gedung-gedung, objek wisata atau pusat keramaian, lampu-lampu kendaraan, susana kota, berciri khas kota Jakarta. Dengan menggunakan metode eksplorasi dan improvisasi untuk melihat dan mempelajari situasi kondisi untuk menentukan sudut pandang terhadap objek pemotretan.Proses visualisasi karya fotografi dikerjakan dengan menggunakan alat kamera, lensa wide-angle, tripod, remote dan teknik ruang tajam luas dikombinasikan dengan teknik slow speed. Untuk menampilkan keseluruhan objek dan slow speed digunakan untuk menimbulkan efek garis dari lampu kendaraan dan gedung yang menjadi terlihat megah sehingga dihasilkan karya yang estetik.Karya-karya karya yang disajikan dalam judul Keindahan Kota Jakarta Sebagai Objek Penciptaaan Karya Cityscape Fotografi dengan menggunakan teknik slow speed adalah bukti nyata wajah kota Jakarta pada malam, dan dini hari kota Jakarta. Konsep pada penciptaan foto adalah keindahan kota Jakarta meliputi gedung-gedung, kendaraan yang berlalu lalang, lampu-lampu kota, gedung-gedung pencakar langit, pusat keramaian, sudut-sudut kota, suasana kota, ciri khas kota yang menjadi pemandangan menarik di kota Jakarta. Karya fotografi yang dihasilkan seluruhnya berjumlah 7 foto, judul foto antara lain: Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno, Waduk Setia Budi, Halte Bundaran HI. 
KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI DI KOTA JAMBI DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER Tomi Gunawan; Silviana Amanda Aurelia Tahalea
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 17 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.297 KB) | DOI: 10.25105/dim.v17i2.8829

Abstract

Abstract The Indonesian government has staken some measure to stop the spread of COVID-19 in its territory includes the implementation of large-scale social restrictions (in Indonesian: Pembatasan Sosial Berskala Besar, abbreviated PSBB) for some regencies and cities. However, this program has affected the economic slowdown. Therefore, the government began to apply new normal, a condition where the community can carry out daily activities by implementing health protocols. Jambi is one oft he provinces that exposed tot he COVID-19 virus, so the local government urges its citizens to carry out normal daily life activities and follow the health protocol issued by the Central Government. The objective of this Final Assignment is to create work of photography describing the life of people in Jambi City during the pandemic in documentary photography displayed in black and white pictures. The method used is an observationof the community activities in Jambi, literature review, and finding references relevant tot he topic. This photography work shows the atmosphere of Jambi city during the COVID-19 pandemic where the people carry out their daily activities by implementing health protocols such as wearing a mask, washing hands and social distancing. There are also pictures showing people who violate the health protocol.AbstrakBerbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran Virus COVID-19, namun belum berhasil. Salah satu yang diupayakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 adalah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Namun PSBB tersebut berdampak pada melambatnya perputaran ekonomi. Untuk itu pemerintah mewacanakan kehidupan new normal, artinya masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Jambi adalah salah satu provinsi yang terpapar virus COVID-19, sehingga Provinsi Jambi khususnya kota Jambi menghimbau kepada warganya dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal, namun wajib mengikuti protokol kesehatan yang telah dikeluarkan Pemerintah Pusat.Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah menghasilkan karya berupa foto yangmenggambarkan tentang kehidupan masyarakat Jambi dimasa pandemi dalam bentuk fotografi dokumenter, foto dalam bentuk foto hitam putih (black & white). Metode yang digunakan adalah mengobservasi kegiatan masyarakat di Kota Jambi, mencari literatur yang berkaitan dengan topik, serta mencari referensi yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Karya yang dihasilkan memperlihatkan suasana di Kota Jambi dimasa pandemi COVID-19, dimana masyarakat pada umumnya melakukan aktivitas kesehariannya sudah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, jaga jarak dan lain-lain, walaupun masih ditemui ada masyarakat yang melanggar himbauan tersebut.
STUDI NARATIF DALAM FOTOGRAFI CERITA KEHIDUPAN JOHN KEI Fransiskus Xaverius Chrisendi Wemaf; Silviana Amanda Tahalea
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1362.595 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v6i1.9133

Abstract

AbstractNarrative Study of John Kei’s Life Story Photography. John Refra is a man coming from Southeast Maluku. The word “Kei” in his nickname came from his hometown name, which is Kei Island in Southeast Maluku. He was born on September 10th, 1969. In 1990, he moved to the capital city of Jakarta. From then, he started his new life and career. To complete this final paper, researcher tries to make another side of John Kei’s life into story photography. Story photography is an approach of telling a story using some photos and additional text to elaborate the context or the background. The aim of this paper is to promote John Kei’s personal life story and environment in a form of story photography which is expected to become a learning material for general society because it tells people that to be a better human being is not an easy thing to do. Researcher uses the literature review, observation, and interview method. The objects of this research are John Kei’s activities (6 photos) and the togetherness of John Kei with his family (3 photos). The photography technique used in this research is the narrative story photography technique which is aimed to lead the readers to follow the photo’s plot made by the researcher. As for the photo method, researcher uses the black and white photo. The result of this final paper is the description of facts and data about John Kei, his environment depiction, daily activities, and dressing style. Keywords: John Kei, narative study, story photography AbstrakStudi Naratif Dalam Fotografi Cerita Kehidupan John Kei. John Refra adalah pria asal Maluku Tenggara. Kata “Kei” di belakang panggilannya merujuk pada kampung kelahirannya, yaitu di Pulau Kei, Maluku Tenggara. John Refra lahir pada tanggal 10 September 1969. Pada tahun 1990, John Kei merantau ke ibu kota Jakarta. Dari situ dimulainya kehidupan seor­ang John Kei. Dalam perancangan Tugas Akhir ini, dibuat karya sisi lain kehidupan John Kei dalam fotografi cerita. Fotografi cerita adalah pendekatan bercerita dengan menggunakan beberapa foto dan tambahan teks untuk menjelaskan konteks atau latar belakang. Tujuan dari karya ini adalah mengangkat kisah kehidupan pribadi John Kei dan lingkungannya dalam bentuk  foto cerita, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi masyarakat pada umumnya bahwa proses berubah menjadi manusia yang lebih baik tidak mudah. Metode yang digunakan dalam membuat karya ini adalah studi pustaka, observasi, dan wawancara dengan narasumber. Objek dalam karya foto ini adalah aktivitas John Kei sebanyak 6 foto dan kebersamaan John Kei dengan keluarganya sebanyak 3 foto. Teknik foto yang digunakan adalah teknik fotografi cerita naratif dengan tujuan menggiring pembaca untuk mengikuti alur foto yang dibuat. Metode foto yang digunakan adalah foto hitam putih. Hasil dari karya tugas akhir ini adalah mendeskripsikan data dan fakta mengenai John Kei, gambaran lingkungan, kegiatan sehari-hari, dan termasuk berpakaiannya.Kata kunci: John Kei, studi naratif, fotografi cerita
PROSES BELAJAR SEORANG ANAK TUNARUNGU MELALUI PENDEKATAN PHOTO STORY Aloysius Mirecelio Gitta Purwanto; Erlina Novianti; Silviana Amanda A. Tahalea
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2315.219 KB)

Abstract

AbstractThe Learning Process of a Deaf Kid Through Photo Story Approach. Photo storyis a subsidiary of photojournalism. Photo story is an arrangement of photos that canconvey a strong message, arouse enthusiasm, present a moving message, entertain, andprovoke debate. Photo stories are an approach to storytelling by using several photosand additional text to explain context or background. The photo technique taken is blackand white to symbolize the silent world of deaf children that is different from the othernormal world. The purpose of this research is to document Justin’s learning process andsocial life at SD-LB Pangudi Luhur, West Jakarta, and to visualize Justin as a student ofSLB PL in narrative photo stories. The method used in this research is observation andalso study literature. Based on the results of the research, the photo stories in this paperare a collection of more than 10 photos arranged in such a way and are interrelatedto tell a phenomenon or an event from the author’s point of view. This story photois narrative. The author takes a candid photoshoot of Justin to capture the essenceof Justin’s person and behavior. In black and white photo techniques, recognizing thecharacter of the light to show the gradation of the photo is very important. Black andwhite photos are taken by the author to depict a world that is quiet, a little gloomy,without color, for most deaf children to live their lives.Keywords: journalism, black and white, deaf, photo stories, narrativeAbstrakProses Belajar Seorang Anak Tunarungu Melalui Pendekatan Photo Story. Photostory merupakan genre foto cabang dari foto jurnalistik. Photo story merupakan fotosusunan foto yang mampu menyampaikan pesan yang kuat, membangkitkan semangat,menghadirkan pesan haru, menghibur, hingga memancing perdebatan. Foto cerita adalahpendekatan bercerita dengan menggunakan beberapa foto dan tambahan teks untukmenjelaskan konteks atau latar belakang. Teknik foto yang diambil adalah hitam-putihuntuk melambangkan dunia sunyi dari anak-anak tunarungu yang berbeda dengan dunianormal yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan prosesbelajar dan kehidupan sosial Justin di SD-LB Pangudi Luhur Jakarta Barat dan untukmemvisualisasikan Justin sebagai pelajar dari SLB PL dalam photo story. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini dengan observasi dan juga studi literatur. Berdasarkanhasil penelitian, foto cerita dalam tulisan ini adalah merupakan kumpulan lebih dari10 foto yang disusun sedemikian rupa dan saling terkait menceritakan fenomena atausuatu peristiwa dari sudut pandang penulis. Foto cerita ini bersifat foto naratif. Penulismelakukan pemotretan secara candid terhadap Justin untuk menangkap esensi daripribadi dan perilaku Justin. Dalam teknik foto hitam putih, mengenali karakter cahayauntuk menampilkan gradasi foto sangatlah penting. Foto warna hitam dan putih diambiloleh penulis untuk menggambarkan dunia yang sunyi, sedikit suram, tanpa warna, bagisebagian besar anak tunarungu dalam menjalani hidupnya.Kata kunci: foto cerita, available lighting, hitam dan putih, tunarungu
GERAKAN DEMO REFORMASI DIKORUPSI DALAM FOTO JURNAL DI JAKARTA Malcheni Sangrawati; Erlina Novianti; Silviana Amanda Aurelia
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2524.649 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v7i2.12873

Abstract

Photography journalistic is use as factual media in the form of visuals that provide interesting information. The Reform corruption demonstrations demanded the preparation (RKUHP) and RUU KPK. At the photo of the Corruption Reform Demonstration, the writer uses the theory of journalistic photography as a photo that is valuable for information as well as news and uses the EDFAT and Decisive moment methods. The research objective is to document the situation of the corruption demonstration that uses the EDFAT method in journalistic as well as providing factual information. The research method was carried out by observation. The author observed existing photos as well as literature studies for data collection. The results of the research are photo works that use journalistic by paying attention to the EDFAT method in the photo taking design, as well as the decisive moment theory in taking an appropriate event.  Keywords: Decisive moment, Democracy,  EDFAT,  Journalistic photography.