Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PERAWATAN MESIN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA CV. JULANG MARCHING Bayu Huda Kurniawan; Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.031 KB)

Abstract

CV. Julang Marching merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan alat musik drum. Pihak maintenance telah menerapkan kebijakan perawatan Namun pada kenyataannya proses dari produksi sering mengalami kendala dikarenakan sering mengalami permasalahan breakdown mesin yang tinggi. Metode yang dapat digunakan adalah metode Fault Tree Analysis (FTA), metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya dengan melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Masih banyak tindakan preventive maintenance yang tidak sesuai dengan komponen kritis dari perhitungan RPN yaitu pada mesin pemotong, mesin bubut dan mesin frais. Tindakan perawatan yang tepat adalah untuk memasukkan komponen kritis yang belum masuk dalam kategori tindakan preventive maintenance.
INTEGRASI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE TECHNIQUE OF ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK PEMILIHAN PEMASOK KAYU (STUDI KASUS PADA PT. YOGYA INDO GLOBAL) Josly Alton Bunga; Muhammad Yusuf; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.4 KB)

Abstract

Pemilihan pemasok merupakan salah satu hal penting dalam aktivitas pembelian dan pembelian merupakan aktivitas penting bagi perusahaan. Pembelian bahan baku, dan persediaan merepresentasikan porsi yang cukup besar pada produk jadi.Beberapa alasan penggunaan metode AHP dan metode TOPSIS dalam penelitian ini adalah masalah pemilihan memasok yang dihadapi oleh perusahaan merupakan masalah multi kriteria. Penyelesaian masalah dalampenelitian ini menggunakan dua data utama yaitu data bobot kepentingan kriteria dan data alternatif ditinjau dari masing-masing kriteria. Proses identifikasi kriteria dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori Garvin dan teori Kotler. Teori Garvin berkaitan dengan karakteristik mutu produk. Sedangkan, Teori Kotler berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan. Ditinjau dari hasil urutan berdasarkan bobot kepentingan kriteria pengiriman tepat waktumerupakan suatu kriteria yang paling utama bagi perusahaan. Kriteria utama selanjutnya adalah biaya, kriteria biaya mempunyai urutan ketiga yang termasuk kriteria utama dikarenakan semakin murah harga bahan baku semakin dipilih oleh perusahaan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS, maka pemasok yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok CV. Morodadi, nilainya adalah 0,77589 atau 46,042 %.
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA MESIN SHAVING GUNA MENGURANGI SIX BIG LOSSES DENGAN MAINTENANCE VALUE STREAM MAPPING (MVSM) DI PT ADI SATRIA ABADI Fiki Fardani; Muhammad Yusuf; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.79 KB)

Abstract

PT Adi Satria Abadi merupakan perusahan yang memproduksi kulit penyamakan. Proses dari awal hingga menjadi kulit lembaran semua menggunakan mesin. Mesin/peralatan yang digunakan perlu dijaga kondisinya agar terhindardari kerusakan. Dari hasil wawancara permasalahan yang dihadapi adalah downtime pada mesin. Downtime yangbesar sangat berdampak pada tingkat efektif dan efisien mesin. Hal yang dapat meningkatkan tingkat efektif danefisien perlu menganalisis Total Productive Maintenance dengan pengukuran Overall Equipment Effectiveness(OEE). Langkah yang dilakukan adalah mengukur OEE serta mengurangi six big losses terbesar. Setelah itumendapatkan penyebab permasalahan yang terjadi dengan fishbone diagram dan Maintenance Value StreamMapping. Hasil identifikasi dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat efektivitas sertadiperoleh nilai OEE rata-rata dari bulan Juli–Desember 2016 mesin flamar sangok 1300 sebesar 68,89%, dan mesinflamar watanabe 1100 sebesar 48,28%. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalahperformance rate dengan faktor prosentase six big losses pada reduce speed loss 54,50% dari seluruh time loss. Darihasil simulasi menggunakan bantuan software ARENA yang dilakukan diperoleh pengingkatan nilai reduce speedloss 2,75jam menjadi 2,25jam atau terjadi pengingkatan 0,5 jam.
ANALISIS DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI PRODUK GULA MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT. MADUBARU Dewi Paramitasari; Muhammad Yusuf
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.394 KB)

Abstract

PT. Madubaru merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan dan pembuatan gula. Selama ini perusahaan hanya melakukan pengiriman produk sesuai dengan jumlah barang yang dipesan tanpa melakukan suatu perencanaan kebutuhan produk. Hal tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman maupun kekosongan stok pada daerah distribusi apabila produk yang dipesan tidak dapat didistribusikan secara tepat waktu maupun tepatjumlah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peramalan jumlah permintaan produk untuk tiga bulan yang akan datang dari setiap lokasi distribusi dan mengetahui perencanaan kebutuhan distribusi produk yang optimal ke setiap lokasi distribusi. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah meramalkan permintaan yang akan datang dengan metode peramalan sesuai pola data dari masing-masing lokasi distribusi. Selanjutnya, membuat Rencana Induk Penjualan (RIP), menentukan teknik ukuran lot, dan safety stock. Tahap yang terakhir yaitu perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP). Berdasarkan perhitungan DRP yang telah dilakukan, diketahui teknik ukuran lot yang dipilih berdasarkan total biaya terkecil untuk setiap lokasi distribusi. Adapun teknik yang dipilih untuk Pamela Swalayan, Lotte Mart, dan Toko Progo yaitu Lot for Lot (LFL). Lion Superindo (Jl. Parangtritis) dan Govinda menggunakan Economic Order Quantity (EOQ). Lion Superindo (Sultan Agung), Lion Superindo (Perintis Kemerdekaan), Arta MM, dan Mirota Nayan Kampus menggunakan Periodic Order Quantity (POQ).
ANALISIS DAMPAK SISTEM SHIFT KERJA TERHADAP PERFORMANSI KARYAWAN (STUDI KASUS MINIMARKET INDOMARET) Kurnia Itsnaini; Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.43 KB)

Abstract

Minimarket Indomaret merupakan salah satu dari beberapa minimarket yang ada di Yogyakarta yang menggunakan sistem 3 shift untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan yang baik serta member rasa nyaman kepada setiap konsumen dalamberbelanja. Tetapi tidak jarang karyawan akan menrima dampak, yaitu seperti keluhan stress, penyakit akibat kerja, penurunan adaptasi, dan kelelahan yang berlebihan dari penerapan sistem 3 shift tersebut yang akan berpengaruhkepada kondisi kesehatan dan performansi mereka. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dampak diberlakukannya sistem shift terhadap kondisi dan performansi karyawan, mencari perbedaan keluhan/kelelahan dan konsuimsi energi yang diperoleh karyawan untuksetiap shiftnya, serta melakukan perancangan perbaikan shift kerja. Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat keluhan/kelelahan dan konsumsi energi karyawan untuk setiap shiftnya adalah One Way Anova. Serta untuk mengetahui konsumsi energi karyawan dan perbaikan shift kerja digunakan pendekatan ergonomi. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa shift malam mengalami tingkat keluhan/kelelahan dan konsumsi energi tertinggi dibandingkan dengan shift lainnya. Tingkat rata-rata keluhan/kelelahan untuk shift pagi sebesar 1,8760, shift siang sebesar 2,0447, dan shift malam 2,3973. Rata-rata konsumsi energi yang dibutuhkan untuk shift pagi sebesar 0,3473 kkal/menit, shift siang sebesar 0,3918 kkal/menit, dan shift malam sebesar 0,6161 kkal/menit.
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE COBB DOUGLAS DAN METODE HABBERSTAD (POSPAC) (Studi Kasus di Pabrik Pengecoran Logam “PT Baja Kurnia”) Firman Tejo Supriyanto; Muhammad Yusuf; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.755 KB)

Abstract

Produktivitas merupakan bagian yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran suatu organisasi. Produktivitas yang baik tentu mampu meningkatkan performa dan kinerja perusahaan. Permasalahan produktivitasjuga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh PT. Baja Kurnia. Pengukuran produktivitas produksi yang berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas memperoleh hasil indeks efisiensi produksi yang sebesar 5.059,384 pada tahun 2009-2012. Perubahan produksi elastisitas output dari input pada PT Baja Kurnia memperoleh hasil α sebesar 0,409 dan β sebesar 0,275 pada tahun 2009-2012. Peningkatan produktivitas total disebabkan oleh peningkatan nilai input setiap tahunnya. Rasio profitabilitas dan produktivitas (Habberstad) tertinggi ditunjukkan pada tahun 2012, yaitu profit margin sebesar 0,181, return of asset sebesar 0,132 dan return of equity sebesar 0,161. Produktivitas produksi terbesar adalah 2,969 pada tahun 2012. Produktivitas organisasi terbesar adalah 161,409 pada tahun 2012. Produktivitas penjualan adalah 9,407 pada tahun 2012. Produktivitas produk terbesar adalah 1,205 pada tahun 2010. Produktivitas tenaga kerja terbesar adalah 6,074 pada tahun 2012. Produktivitas modal terbesar adalah 0,921 pada tahun 2010.
USULAN PEMILIHAN METODE UPAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM HALSEY, ROWAN & TAYLOR DI PT. SAPTA SENTOSA JAYA ABADI Wahyu Triyono; Muhammad Yusuf; Titin Isna Oesman
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.329 KB)

Abstract

PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan crude palm oil (minyak kelapa sawit). Perusahaan tersebut memiliki beberapa stasiun dengan pembidangan khusus. Salah satu stasiun tersebut adalah Loading Ram. Stasiun tersebut adalah stasiun penting yang berfungsi menyortir buah kelapa sawit. Stasiun Loading Ram menerapkan penerimaan karyawan lepas atau harian yang setiap dua minggu sekali dilakukan pergantian karyawan baru. Karyawan menerima upah berdasarkan jumlah output bongkar kelapa sawit dan waktu pengerjaan tanpa tambahan bonus. Peninjauan kembali sistim pengupahan menggunakan metode Halsey, Rowan dan Taylor. Ketiga metode tersebut menerapkan sistem pengupahan dengan pemberian bonus yang berbeda sesuai tingkat efisiensi waktu kerja. Penelitian ini bermaksud membandingkan ketiga metode tersebut, sehingga diketahui metode yang lebih tepat dari metode yang diberlakukan di perusahaan. Hasil analisis dan uji statistik dari ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa metode Rowan mempunyai tingkat bonus yang lebih tinggi dibanding Metode Halsey dan Taylor. Terkait keluhan karyawan atas pengupahan di stasiun Loading Ram, Metode Rowan dianggap lebih tepat untuk diterapkan di perusahaan karena dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT Danopal Ariantama; Muhammad Yusuf; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.465 KB)

Abstract

Industri Kecil Menengah (IKM) Telaga Jaya yang berada di kabupaten Pesisir Barat memproduksi keripik singkong yang meningkat setiap tahun. Melihat potensi permintaan dan prospek pengembangan serta pemasaran keripik singkong di kabupaten Pesisir Barat, IKM Telaga Jaya berpeluang untuk mengembangkan usahanya namunbelum memiliki perizinan dan kemasan yang digunakan juga masih sangat sederhana untuk itu perlu dilakukanpenelitian yang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen danorganisasi serta aspek keuangan dan pengembangan kemasan agar lebih menarik.Peluang pasar IKM Telaga Jaya menunjukan peningkatan. Investasi awal pada tahun 2011 sebesar Rp 141.471.000,- sumber dana pada bulan pertama modal sendiri Rp 7.813.000,- dan pinjaman dari PNPM sebesar Rp 25.000.000. Pinjaman dibayar perbulan Rp 956.000,- dengan bunga pinjaman 15%. Mengalami kerugian pada awal tahun sebesar Rp 28.636.000,- dan aliran kas bersih negatif sebesar Rp 26.286.000,-.Hasil analisis terhadap kriteria penilaian bisnis diperoleh Break Event Point (BEP) dalam unit (BEPQ) 2.717 kg lebih kecil dari produksi, penjualan dan kapasitas maksimal perusahaan. Net Present Value (NVP) > 0 yaitu Rp 108.773.516,-. Internal Rate of Return (IRR) 21,79% > suku bunga pinjaman 15%. Profitability Index (PI) 2,3 >1(satu). Payback Periode (PP) selama 3(tiga) tahun 11 bulan lebih pendek dari umur ekonomis usaha yaitu 5(lima) tahun. Bisnis keripik singkong dinyatakan layak dan diharapkan IKM Telaga Jaya dapat mengembangkan usaha dan dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah dan meberikan lapangan pekerjaan lebih luas lagi kepada masyarakat.
USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE WILSON (STUDI KASUS DI USAHA CERAH BAKERY) Toloni Gulo; Joko Susetyo; Muhammad Yusuf
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.146 KB)

Abstract

Cerah Bakery memproduksi empat (4) jenis roti yaitu Slice coklat, roti Kelapa, roti Ketawa dan kue Pia. Keempat jenis roti tersebut diproduksi dalam jumlah yang sama setiap bulan. Pada bulan Januari 2015, permintaan roti Cerah Bakery sebanyak 22400 bungkus dan permintaannya terus meningkat mulai dari 4% sampai dengan 7% setiap bulan. Penggunaan bahan baku terus meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan produk roti Cerah Bakery. Oleh karena itu, pengendalian persediaan bahan baku sangat penting untuk mengurangi biaya persediaan. Cerah Bakery memesan bahan baku sesuai dengan kebutuhan pada saat tersebut juga. Sehingga, jika terjadi peningkatan permintaan maka kekurangan bahan baku (out of stock) tidak dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jumlah pemesanan paling ekonomis dan biaya persediaan terkecil dengan metode Wilson. Metode Wilson juga dapat menentukan frekuensi pemesanan dalam satu bulan atau satu tahun. Cerah Bakery cocok menerapkan metode Wilson karena sederhana dan mudah diaplikasikan pada industri kecil dan menengah. Hasil perhitungan jumlah pemesanan paling ekonomis adalah tepung terigu sebanyak 2886,49 kg, gula 828,01 kg, kacang hijau 227,6 kg, wijen 178,54 kg, kelapa 381 buah, coklat 94,66 bungkus, margarin 81,9 kg, ragi instant 32,2 bungkus dan garam 146,136 bungkus.frekuensi pemesanan yang paling ekonomis dalam satu tahun yaitu : tepung terigu 2 kali pemesanan, gula 2 kali pemesanan, kacang hijau 3 kali pemesanan, wijen 3 kali pemesanan, kelapa 3 kali pemesanan, coklat 2 kali pemesanan, margarin 4 kali pemesanan, ragi instant 3 kali pemesanan dan garam 2 kali pemesanan. Metode Wilson menghasilkan total biaya persediaan sebesar Rp 94.205.789 sedangkan dengan metode perusahaan adalah Rp 96.517.794. sehingga, metode Wilson dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp 2.312.005. keuntungan lain dari penerapan metode Wilson adalah menghindari kekurangan persediaan perusahaan.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) DAN OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) Dircia Fernandes Correia; Muhammad Yusuf; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.113 KB)

Abstract

PT. Mitra Rekatama Mandiri adalah perusahaan yang memproduksi spare part, alat – alat pertanian dan pertambangan.Pada penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis postur pekerja pada para pekerja di bagiandevisi pengangkatan cairan logam dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan OvakoWorking Posture Analysis (OWAS).Pengamatan postur tubuh dengan metode RULA skor total divisi pengangkatan cairan logam pada bagian tubuh kanan dan kiri masing-masing memiliki skor total antara lain : Pada pencairan dan peleburan logam bagian tubuh kanan memiliki skor 7 dan bagian tubuh kiri memiliki skor 7. Pada pembuatan cetakan bagian tubuh kanan memiliki skor 7 dan bagian tubuh kiri memiliki skor 7.Pada penuangan cairan logam bagian tubuh kanan memilikiskor 7 dan bagian tubuh kiri memiliki skor 7.Itu menunjukan adanya resiko yang tinggi bagi pekerja, sehingga perlu tindakan secepatnya agar resiko pekerjaan tidak terus berlanjut.Berdasarkan metode OWAS pada devisi pengangkatan cairan logam, penentuan skor postur kerja pada pencairan dan peleburan termasuk kategori risiko 2 (perlu dilakukan perbaikan), pembuatan cetakan termasuk dalam kategori risiko 2 (perlu dilakukan perbaikan), penuangan cairan logam termasuk dalam kategori risiko 4 (perbaikan perlu dilakukan sekarang juga).