This research aims to describe the forms of inclusion and exclusion of social actors in the film Filosofi Kopi: 3 Ben & Jody by Angga Dwimas Sangsoko usingTheo van Leeuwen’s critical disourse analysis approach. This research uses a qualitative approach using descriptive methods. The author obtained the data sources in this research from several internet platforms such as Netflix which can be accessed online. The results of this research show that there are 36 inclusions in the form of differentiation, objectivation, abstraction, nomination, categorization, assimilation, individualization, association, dissociation and 1 form of exclusion in the form of using passive constructions and no form of using nominalization constructions. Through this analysis, it was found that in the story of the film “Filosofi Kopi 3: Ben & Jody”, it shows more about the identity of social actors and shows how marginalized groups such as farmers experience oppression that they should not have, while the actors who is the main actor is the company not shown. The producer favors actors helping farmers to fight for their customary land by showing unpleasant acts such as oppression and forced labor. This can be seen from the large amount of inclusion data obtained by showing actors playing the role of victim. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripiskan bentuk-bentuk Inklusi dan Eksklusi aktor sosial dalam film Filosofi Kopi 3: Ben & Jody karya Angga Dwimas Sangsoko menggunakan Pendekatan analisis wacana kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh dari beberapa platform internet seperti Netflix yang dapat di akses secara online. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 36 inklusi dalam bentuk diferensiasi, objektivasi, abstraksi, nominasi, kategorisasi, asimilasi, individualisasi, asosiasi, disosiasi dan 1 bentuk eksklusi dalam bentuk penggunaan kontruksi pasif serta tidak ada bentuk penggunaan kontruksi nominalisasi. Melalui analisis tersebut, ditemukanlah pandangan bahwa dalam tuturan film “Filosofi Kopi3: Ben & Jody” ini, lebih banyak menampilkan bagaimana identitas aktor sosial dan memperlihatkan bagaimana kaum marginal seperti petani mendapatkan penindasan yang seharusnya tidak mereka dapatkan, sedangkan aktor yang menjadi pelaku utama yaitu perusahaan tidak diperlihatkan. Sang produser lebih memihak para aktor membantu para petani untuk memperjuangkan tanah ulayatnya dengan menampilkan perbuatan-perbuatan tidak menyenangkan seperti penindasan, dan kerja paksa, ini dapat dilihat dari banyaknya data inklusi yang diperoleh dengan menampilkan para aktor yang berperan sebagai korban.