The role of community empowerment is considered important in efforts to improve the quality of education in rural and urban schools with a qualitative approach. Data in this study were collected through interviews and documentation from several schools in both areas. The results of the study indicate that community involvement, both in the form of moral support, material support, and provision of additional resources, has a significant impact on student motivation and achievement, but there are fundamental differences between rural and urban areas in terms of community participation. In rural areas, the main educational challenges are limited access to information, inadequate infrastructure, low levels of community participation, and lack of time and community understanding of education policies. While in urban areas, communities have better access to information, higher participation, and infrastructure that supports educational innovation. This study concludes that improving the quality of education in rural areas requires a more inclusive and flexible approach, such as the use of appropriate technology and socialization of policies at the right time for the community. While in urban areas, the focus can be directed at developing collaborative programs with various stakeholders to strengthen the quality of education. ABSTRAKPeran pemberdayaan masyarakat dianggap penting dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah pedesaan dan perkotaan dengan pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi dari beberapa sekolah di kedua wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat, baik dalam bentuk dukungan moral, material, maupun penyediaan sumber daya tambahan, berdampak signifikan pada motivasi dan prestasi siswa, namun terdapat perbedaan mendasar antara pedesaan dan perkotaan dalam hal partisipasi masyarakat. Di pedesaan, tantangan pendidikan yang utama adalah akses informasi yang terbatas, infrastruktur yang kurang memadai, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat, serta kurangnya waktu dan pemahaman masyarakat tentang kebijakan pendidikan. Sementara di perkotaan, masyarakat memiliki akses informasi yang lebih baik, partisipasi yang lebih tinggi, dan infrastruktur yang mendukung inovasi pendidikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan mutu pendidikan di pedesaan memerlukan pendekatan yang lebih inklusif dan fleksibel, seperti pemanfaatan teknologi yang sesuai dan sosialisasi kebijakan di waktu yang tepat bagi masyarakat. Sedangkan di perkotaan, fokus dapat diarahkan pada pengembangan program kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat kualitas pendidikan.