Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Tren Penyakit Tertinggi Berdasarkan Laporan Surveilans Terpadu 2021-2023 di Provinsi Sulawesi Selatan Hardianti, Andi; Fitri, A. Ulfiana; Atiqa, Ulfa Diya
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 2 (2025): April 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i2.1734

Abstract

Upaya pelaksanaan surveilans yang baik akan berkontribusi menurunkan jumlah kesakitan dan mendeteksi tren penyakit. Surveilans juga dijadikan evaluasi program dan acuan dalam perencanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit. Berdasarkan surveilans terpadu penyakit, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran tren dan pola penyakit. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini. Data tersebut kemudian dianalisis secara desriptif untuk melihat Gambaran tren dan pola penyakit selama 2021-2023. diare merupakan penyakit dengan kasus tertinggi selama tahun 2021-2023. Kasus diare yang tercatat dalam surveilans terpadu penyakit tahun 2021 yaitu 16117 kasus, tahun 2022 yaitu 48523 kasus, dan tahun 2023 yaitu 65854 kasus. Kemudian, kasus tertinggi kedua selama 2022-2023 adalah suspect TB Paru dengan kasus 22611 tahun 2022 dan 34822 kasus tahun 2023. Sedangkan kasus tertinggi kedua pada tahun 2021 adalah influenza like illness (ILI) sebanyak 9755 kasus. Hasil analisis terhadap 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa penyakit menular masih menjadi masalah utama. Surveilans penyakit terpadu dapat dijadikan dasar dalam membuat program untuk pencegahan penyakit menular.
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien di RSUD H Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar : Relationship between Service Quality and Patient Loyalty at H Padjonga Dg Ngalle Regional Hospital, Takalar Regency Devina Costantia Sagita Lestari; Andi Ulfiana Fitri; Samsiana; Irwandi Rachman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 5: Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i5.7693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2024. Penelitian ini dilakukan di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dengan menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 378 Responden. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan kuesioner. Hasil analisis bivariat menunjukkan Bahwa Bukti Fisik (P=0,029), Kehandalan (P=0,003), Daya Tanggap (P=0,024), Jaminan (P=0,016), dan Empati (P=0,008). Maka dapat disimpulkan bahwa Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati memiliki hubungan yang bermakna (signifikan) terhadap loyalitas pasien di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar.
Pengaruh Dimensi Jaminan (Assurance) terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Sibulue Pasca Terakreditasi Paripurna Istiqamah, Nurul Fajriah; Masrsyani, Wilia; Fitri, A. Ulfiana; Ismaniar, Nur Inayah
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2025): Mar-Apr
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i2.351

Abstract

Puskesmas diharapkan dapat memberikan dan mengembangkan strategi perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Kepuasan konsumen merupakan modal dasar untuk membentuk loyalitas yang bisa dijadikan sebagai salah satu senjata untuk menaikan keunggulan bersaing suatu perusahaan yang bergerak di sektor jasa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan kesehatan pada variabel jaminan terhadap kepuasan pasien di puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang, sampel penelitian ini adalah pasien baru yang berkunjung ke Puskesmas Sibule yaitu sebanyak 193 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh variabel jaminan terhadap kepuasan pasien dengan nilai signifikan adalah 0,022 < 0,05 dan nilai t hitung 2,314 > ttabel 1,973. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel jaminan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Sibulue pasca terakreditasi paripurna.
Perspektif Masyarakat Kota Makassar Tentang Kebijakan Terbaru BPJS Kesehatan 2025: Studi Penyakit Dan Pelayanan Yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan: Makassar city community perspectives on the latest bpjs health policy 2025: a study of diseases and services not covered by BPJS Fitri, A. Ulfiana; Istiqamah, Nurul Fajriah; Handayani, Meliana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif masyarakat Kota Makassar terhadap kebijakan terbaru BPJS Kesehatan tahun 2025, khususnya mengenai penyakit dan layanan yang tidak ditanggung. Perubahan kebijakan ini, yang mencakup penghapusan beberapa jenis layanan kesehatan dan penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, penelitian ini melibatkan masyarakat pengguna BPJS Kesehatan serta tenaga medis di fasilitas kesehatan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya memahami perubahan kebijakan tersebut, dengan banyaknya ketidakpahaman terkait jenis layanan yang tidak ditanggung oleh BPJS. Selain itu, dampak ekonomi dari kebijakan ini dirasakan lebih besar oleh peserta mandiri dan pekerja harian, sementara peserta yang iurannya ditanggung perusahaan cenderung tidak terpengaruh. Sosialisasi yang kurang efektif menjadi tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini. Masyarakat berharap agar BPJS dapat memperluas cakupan layanan serta memberikan sosialisasi yang lebih intensif agar tidak terjadi kesalahpahaman.