Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PELAKSANAAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Yululano, Yitromusa Joshua; Lolo, Widya Astuty; Rundengan, Gerald
PHARMACON Vol 9, No 4 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.31365

Abstract

ABSTRACT The Indonesian government issued Minister of Health Regulation No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 which requires writing prescriptions with generic names in government health facilities. In addition, the government also compiled the National Formulary as a reference in drug selection as stated in Minister of Health Regulation No. 129/MENKES/SK/II/2008 concerning the Minimum Service Standard of Hospital.  However, there are still many government health facilities that still use non-generic drugs in BPJS prescriptions. The study was conducted to measure the percentage of prescription writing in generic names and the suitability of recipes with the National Formulary in outpatient BPJS patients in Manado Bhayangkara Hospital. The method used is descriptive analysis by taking 392 recipe sheets as samples. The results showed that the average percentage of prescription writing for the period December 2019 - May 2020 with a generic name was 81.38% and conformity to the National Formulary was 58.68%.  Recipes that fully use generic names and conform to the National Formulary only have an average percentage of 57.41%.  Based on the results obtained, it can be concluded that the writing of recipes in generic names has met the standards, but compliance with national formularies has not yet reached the established standards. Keywords: Health BPJS, National Formulary, Generic Drug  ABSTRAK Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 yang mewajibkan penulisan resep dengan nama generik di fasilitas kesehatan pemerintah. Disamping itu,  pemerintah  juga  menyusun formularium nasional  sebagai  acuan  dalam  pemilihan obat sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Namun, masih banyak fasilitisas kesehatan pemerintah yang masih menggunakan obat bukan generik dalam resep BPJS. Penelitian  dilakukan  untuk mengukur persentase penulisan resep dalam nama generik dan kesesuaian resep dengan formularium nasional pada pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Metode  yang  digunakan  adalah  analisis deskriptif  dengan  pengambilan  392  lembar  resep  sebagai  sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase penulisan resep periode Desember  2019 – Mei 2020 dengan nama generik sebesar 81,38% dan kesesuaian dengan Formularium  Nasional  sebesar 58,68%. Resep yang sepenuhnya menggunakan nama generik dan sesuai  formularium nasional hanya memiliki persentase rata-rata sebesar 57,41%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penulisan resep dalam nama generik telah memenuhi standar, akan tetapi kesesuaian dengan formularium nasional belum mencapai standar yang ditetapkan. Kata kunci: BPJS Kesehatan, Formularium Nasional, Obat Generik
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN PADA APOTEK KIMIA FARMA DI KOTA KOTAMOBAGU Boky, Harmita; Lolo, Widya Astuty; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 10, No 2 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.34031

Abstract

ABSTRACTPharmaceutical serviced have an important role in creating quality health to improve the quality of life of patients. The research purposed to measure the percentage of compliance wit the implementation of pharmaceutical serviced at Kimia Farma Pharmacy in Kotamobagu City, based on the Regulation of the Indonesia minister of health regulation Number 73/ 2016. This research used quantitative method with descriptive approach. The population in this study were all Kimia Farma Pharmacy in Kotamobagu City. The sampling technique used was saturated sampling Data were obtained through observation and filling out questionnaires. Based on the research results, it is known that the resource management of Pharmacy A, B, C has a percentage of 96% and Pharmacy D of 92%. The percentage of pharmaceutical services at Pharmacy A and C is 100%, Pharmacy B is 97% and Pharmacy D is 87%. Based on the research results, it is known that all Kimia Farma pharmacies in Kotamobagu City are categorized as good, including the aspects of resource management and clinical pharmacy services. Keywords : Pharmacy, Pharmacist, Pharmaceutical Service Standards ABSTRAKPelayanan kefarmasian berperan penting dalam mewujudkan kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persentase kesesuaian penerapan standar pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma di Kota  Kotamobagu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rupublik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh Apotek Kimia Farma di Kota Kotamobagu.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Pengambilan data melalui observasi langsung dan pengisian kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui pengelolaan sumber daya Apotek A, B, C memiliki persentase sebesar 96 % dan Apotek D sebesar 92 %. Persentase pelayanan kefarmasian pada Apotek A dan C sebesar 100%, Apotek B sebesar 97 % dan Apotek D sebesar 87 %. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa seluruh apotek Kimia Farma di Kota Kotamobagu dikategorikan baik yang meliputi aspek pengelolaan sumber daya dan pelayanan farmasi klinik. Kata kunci : Apotek, Apoteker, Standar Pelayanan Kefarmasian
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JKN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KECAMATAN LANGOWAN Massie, Aprilia; Lolo, Widya Astuty; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 9, No 4 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.31371

Abstract

ABSTRACTService quality is closely related to patient satisfaction and is an important indicator for pharmaceutical services. Good quality service will give satisfaction to patients so that it affects patients to return to the Public health center The purpose of this study was to determine the comparison of the satisfaction levels of outpatient JKN participants with pharmaceutical services at the Langowan District Health Center. The results showed that the overall average value of patient satisfaction at the Tumaratas Health Center was (-0.49) while at the Walantakan Health Center it was (-0.62) with the difference between the two health centers of (-0.13), so it can be concluded that Patient satisfaction level is more satisfying at Public health center Tumaratas compared to Public health center Walantakan Keywords : Public health center, National health insurance, satisfaction level  ABSTRAKKualitas pelayanan sangat erat kaitannya dengan kepuasan pasien dan merupakan indikator penting bagi pelayanan kefarmasian. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada pasien sehingga mempengaruhi pasien untuk kembali lagi ke puskesmas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan Tingkat  Kepuasan pasien peserta JKN rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Langowan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner diberikan kepada 265 dan 226 responden. Hasil penelitian diperoleh rata-rata secara keseluruhan nilai kepuasan pasien di Puskesmas Tumaratas didapatkan sebesar (-0,49) sedangkan di Puskesmas Walantakan sebesar (-0,62) dengan selisih antara kedua puskesmas sebesar (-0,13), sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien lebih memuaskan pada Puskesmas Tumaratas di bandingkan pada Puskesmas Walantakan.                                          Kata kunci  : Puskesmas, JKN, Tingkat Kepuasan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Melalui Pelatihan Pembuatan Bio Spray Anti Nyamuk Di Kelurahan Mapanget Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Lolo, Widya Astuty; Wiyono, Weny Indayany
The Studies of Social Sciences Vol. 5 No. 2 (2023): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v5i2.51692

Abstract

Pada awal tahun 2023 telah tercatat sejumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Utara. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan melalui dinas terkait bekerjasama dengan masyarakat. Mitra pada program ini yaitu kelompok ibu-ibu PKK Kelurahan Mapanget Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Kegiatan ini dipandang perlu karena berdasarkan hasil survey diketahui bahwa kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat masih kurang, seperti membuang sampah di sembarang tempat maupun sanitasi lingkungan yang belum memadai sehingga banyak ditemukan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD. Salah satu upaya untuk menghindari gigitan nyamuk yaitu dengan menggunakan anti nyamuk sintetik yang mengandung bahan kimia yang digunakan dengan cara dibakar, semprot maupun dalam bentuk lotion. Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam insektisida anti nyamuk antara lain organoklorin, organofosfat, karbamat, piretroid, dan DEET. Bahan kimia ini akan berdampak buruk bagi kesehatan jika digunakan secara terus-menerus dan tidak terjangkau oleh semua warga karena harga yang relatif mahal. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini yaitu membuat bio spray anti nyamuk yang aman dengan memanfaatkan bahan alam di lingkungan tempat tinggal warga sehingga terjangkau dan mudah diperoleh. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain (1) ceramah untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit DBD, nyamuk Aedes Aegypti, pencegahan DBD, serta tanaman pengusir nyamuk; dan (2) pelatihan pembuatan bio spray anti nyamuk.  Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan diikuti oleh 57 orang peserta. Kegiatan ini menghasilkan produk bio spray anti nyamuk dengan dua jenis formula. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang DBD dan upaya pencegahannya serta masyarakat telah memiliki keterampilan dalam membuat bio spray anti nyamuk.
Pelatihan Literasi Kesehatan Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Status Kesehatan Keluarga Di Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Penginjil Desa Laikit Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara Lolo, Widya Astuty; Mpila, Deby Afriani; Aritonang, Henry F.
The Studies of Social Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v7i1.58499

Abstract

Literasi kesehatan bagi masyarakat merupakan hal yang sangat penting karena akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesehatan keluarga sebagai kelompok kecil dalam masyarakat yang selanjutnya berdampak luas ke lingkungannya. Salah satu pemicu prevalensi penyakit yang tinggi dapat timbul akibat ketidaktahuan masyarakat tentang informasi kesehatan yang berhubungan dengan terapi yang rasional.  Oleh karena itu, pemerintah melalui dinas terkait juga berkolaborasi dengan institusi pendidikan yang memiliki peran strategis terus berupaya mengedukasi masyarakat. Mitra pada kegiatan ini yaitu 2 (dua) wilayah Rohani di Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Penginjil Desa Laikit Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.  Berdasarkan survey, mitra sebagain besar merupakan kelompok dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah yang masih awam bahkan tidak tertarik untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan. Data statistik BPS Minahasa Utara juga menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin juga masih tinggi, dimana hal ini secara langsung berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat.  Kegiatan ini bertujuan agar mitra memiliki kesadaran tentang pentingnya literasi kesehatan, mampu mencari dan meneruskan informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi, mampu mengevaluasi kualitas informasi yang diperoleh, mampu merumuskan informasi yang diperoleh untuk mengatasi masalah yang dihadapi, serta mampu mengkomunikasikan informasi tersebut kepada orang lain.  Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dengan memberikan pelatihan dan pendampingan literasi kesehatan dengan memberdayakan kader kesehatan yang telah dibentuk.  Adapun  metode yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain (1) Pemaparan materi tentang literasi kesehatan; (2) Pelatihan swamedikasi; (3) dan Evaluasi. Luaran yang dicapai yaitu publikasi artikel ilmiah pada jurnal pengabdian masyarakat ber ISSN (The Studies of Social Sciences) dan publikasi pada media massa online (Website FMIPA Universitas Sam Ratulangi).
Evaluation of Drug Prescription Appropriateness for BPJS Kesehatan Patients Against the National Formulary at Noongan Regional General Hospital Kountur, Gabriela; Lolo, Widya Astuty; Rundengan, Gerald Edward
PHARMACON Vol. 13 No. 2 (2024): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.13.2024.49716

Abstract

The prescription of medication in healthcare facilities that collaborate with health social security administering agency refers to the National Formulary. Writing prescriptions that do not comply with the National Formulary can affect the quality of pharmaceutical services in hospitals and may result in rejected prescriptions for patients. The aim of this study was to determine the percentage of drug prescription compliance among BPJS Health patients with the National Formulary during the period of January to June in 2021 and 2022 at noongan regional general hospital, as well as to compare the percentage of prescription compliance between the years 2021 and 2022 during the same period. This research employed a descriptive design with retrospective data collection. The results of the study revealed an average percentage of prescription compliance with the National Formulary of 69.25% during the period of January to June 2021. However, during the period of January to June 2022, there was a decrease in the percentage to 67.22%. Therefore, it can be concluded that the compliance of prescription writing with the National Formulary has not yet reached the established standard.
Cost of Illness Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Lolo, Widya A.; Wiyono, Weny I.; Mpila, Deby A.
e-CliniC Vol. 12 No. 3 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i3.58444

Abstract

Abstract: Besides causing systemic damage to organs, hypertensive disease also has an impact on the health economy sector (double burden disease). This study aimed to determine the cost of illness of hypertensive inpatients and its suitability with INA-CBG's tariff. This was an analytical and observational study with a cross-sectional designh. Data were collected retrospectively from the medical records of hypertensive inpatients registered as members of Jaminan kesehatan Nasional (National Health Insurance) from January to June 2024 and from financial department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. Pharmaeconomic analysis was used based on hospital perspective and prevalence approach. The data were analyzed using one sample t-test to compare the congruence between cost of illness and INA-CBG’s tariff. There were 30 inpatients in this study, consisting of 10 males and 21 females. The results showed that the difference between total cost of illness and INA-CBG’s tariff was Rp.76,403,811. The one sample t-test showed that the congruence between cost of illness and INA-CBG’s tariff was significantly different based on the p-values of each code, as follows: 0.001 (I-17-14-I), 0.000 (I-17-14-II), and 0.000 (I-17-14-III). In conclusion, the total cost of illness of hypertensive inpatients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital was Rp. 251,287,311 with an average per patient of Rp. 8,376,244. Moreover, overall there is a significant difference between cost of illness and INA-CBG's tariff. Keywords: cost of illness; hypertensive inpatients; Indonesian Case-based Group    Abstrak: Penyakit hipertensi bukan hanya menyebabkan kerusakan sistemik di organ namun juga berdampak pada sektor ekonomi kesehatan (double burden disease). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran terapi pasien hipertensi (cost of illness) dan kesesuaiannya dengan tarif INA-CBG’s. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Data pasien hipertensi Jaminan kesehatan Nasional (JKN) rawat inap diperoleh secara retrospektif dari Bagian Rekam Medik dan Bagian Keuangan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Juni 2024. Analisis farmakoekonomi dilakukan dengan kajian berdasarkan perspektif rumah sakit dimana kategori biaya dalam perhitungan cost of illness menggunanakan biaya medis langsung dengan pendekatan secara prevalensi. Data analisis uji beda menggunakan one sample t-test untuk mengetahui perbandingan biaya cost of illness dengan tarif INA-CBG’s. Hasil penelitian mendapatkan 30 pasien sebagai sampel, terdiri dari 10 laki-laki dan 21 perempuan. Besaran selisih antara cost of illness dengan tarif INA-CBG’s sebesar Rp. 76.403.811. Kesesuaian antara cost of illness dengan tarif INA-CBG’s menggunakan one sample t-test berbeda bermakna dengan nilai p masing-masing kode ialah 0,001 (I-17-14-I); 0,000 (I-17-14-II); dan 0,000 (I-17-14-III). Simpulan penelitian ini ialah total cost of illness pasien hipertensi rawat inap RSUP Prof Dr. R. D. Kandou sebesar Rp. 251.287.311 dengan rerata per pasien sebesar Rp. 8.376.244. Terdapat perbedaan bermakna antara cost of illness dan tarif INA-CBG’s. Kata kunci: cost of illness; pasien hipertensi; Indonesian Case-based Group
Quality of Life of Hypertensive Patients Undergoing Chronic Disease Management Program during the COVID-19 Pandemic Lolo, Widya Astuty; Citraningtyas, Gayatri; Mpila, Deby Afriani; Wijaya, Heri; Poddar, Sandeep
Kesmas Vol. 17, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic has restricted some common activities for hypertensive patients undergoing the Chronic Disease Management Program/Program Pengelolaan Penyakit Kronis in primary health care, decreasing the quality of life. This study aimed to measure the quality of life of hypertensive patients undergoing the Chronic Disease Management Program at primary health care of Manado City, North Sulawesi Province, Indonesia, during the COVID-19 pandemic and determine the factors influencing hypertension such as sex, age, education, employment status, monthly income and duration of hypertension. This cross-sectional study was carried out on 150 hypertensive patients randomly sampled at primary health care from June to September 2021. The data were analyzed using the Mann-Whitney test. The quality of life of non-complicated hypertensive patients was higher than those with complications. The utility value and the visual analog scale of hypertensive patients with and without complications were 0.808±0.13 and 80.2±8.16 and 0.761±0.17 and 75.1±7.56, respectively. The quality of life of hypertensive patients without complication is better than that of hypertensive patients with complication.