Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan Metode FMEA dalam Menganalisis Kerusakan pada Portable Toilet PT. App-Duri Puji, Ari Andriyas; Ulum, Panji; Rizky, Andika
xxxx-xxxx
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

- PT Ardian Pratama Perkasa adalah perusahaan bergerak dibidang General Supplier, Jasa, Konstruksi, Sanitasi dan Pemeliharaan Sumur Minyak. Dalam hal penyediaan Portable Toilet  sering terjadi kerusakan yang disebabkan oleh perawatan dan pemeliharaan yang kurang. Adapun jenis kerusakan pada Portable Toilet adalah Casis yang berkarat dan keropos, tangki air bocor,  pompa otomatis rusak, handle pitu rusak, blower mati, shower bocor, jenjang toilet keropos, tempat sabun lepas, dll. Untuk meminimalisir kerusakan ini digunakan metode FMEA. FMEA berguna dalam mengidentifikasi critical failure mode atau untuk mengidentifikasi kerusakan yang dominan pada Portable Toilet. Sehingga didapatkan hasil bahwa Kerusakan yang dominan pada portable toilet terdapat 6 kerusakan yaitu : anak kunci tidak berfungsi, pipa bocor, handel pintu rusak, pompa otomatis rusak, closet flush duduk bocor, dan tangki air bocor. Mode kegagalan potensial pada portable toilet terdapat 6 riskio kritis yaitu: tekanan air terlalu tinggi, factor cuaca, overhead, mesin cepat panas, generator rusak, dan karet flush tersumbat.Kata kunci: kerusakan, FMEA, penyediaan, pemeliharaan, toilet portable
Pendampingan Character Building Warga Binaan Pemasyarakatan Klas IIB Muara Bungo Sari, Mela; Afriani, Fina; Sofa, Ade; Yasmir, Yasmir; Tarjo, Tarjo; Ulum, Panji; Rahmi, Helva; Juniarsih, Delvita; Elsyra, Nova
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 4 (2024): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i4.932

Abstract

Character Building Warga Binaan Pemasyarakatan bertujuan agar terjadi peningkatan potensi dasar Narapidana agar berfikiran baik, berperilaku baik, memperoleh persepktif baru dan bersikap optimis akan masa depan, Penerapan perilaku hidup sehat dengan menjaga pola hidup sehari-hari, berkurangnya jumlah residivis, penerimaan diri terhadap kekurangan dan kelebihan, serta kemampuan untuk kontrol diri dan memiliki tujuan serta prinsip hidup. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan 2 macam metode, pertama metode Diseminasi dan kedua metode Pendampingan. Pendampingan yang diberikan berupa Refleksi Diri agar membantu narapidana memperoleh perspektif baru dan hikmah dari hal-hal yang telah dialami dan bersikap optimis akan masa depan. Berbagai penerapan metode tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan, inisiatif dan kemauan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk berkomitmen dalam membentuk diri yang positif dengan memperbaiki diri baik dari aspek Kesehatan, agama, hukum dan psikologis.
Bridging the Gap: The Role of Village Funds and Social Capital in Empowering Communities in Rantau Duku, Jambi, Indonesia Panji Ulum; Helva Rahmi; Syah Amin Albadry; Deni Handani; Feri Antoni; H. Burhanuddin; Hamirul
Indonesian Community Empowerment Journal Vol. 4 No. 2 (2024): Indonesian Community Empowerment Journal
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/icejournal.v4i2.62

Abstract

This community service initiative explores the synergistic relationship between village funds and social capital in empowering communities in Rantau Duku, Jambi, Indonesia. Recognizing the potential of village funds as a catalyst for development and the vital role of social capital in facilitating collective action, this project aimed to enhance community capacity to effectively utilize these resources for local development. This project employed a participatory action research (PAR) approach, involving community members in all stages of the initiative. The intervention included capacity-building workshops on village fund management, participatory planning, and conflict resolution, along with facilitating community dialogues to strengthen social cohesion and trust. The project resulted in increased community participation in village development planning and budgeting processes, improved transparency and accountability in village fund management, and enhanced social cohesion among community members. Several community-led initiatives were successfully implemented, including infrastructure improvements, economic empowerment programs, and social welfare programs. In conclusion, this initiative demonstrates the transformative potential of combining village funds with strong social capital to empower communities. By fostering community ownership and participation, and strengthening social cohesion, this approach can effectively contribute to sustainable and equitable development in rural Indonesia.
Factors Influencing Consumer Adoption of Mobile Payment Systems in Jambi, Indonesia: A Technology Acceptance Model Approach Delvita Juniarsih; Panji Ulum; Darmawanto; Eva Marlina; Hamirul; Feri Antoni
Enigma in Economics Vol. 2 No. 2 (2024): Enigma in Economics
Publisher : Enigma Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61996/economy.v2i2.72

Abstract

Mobile payment systems (MPS) are rapidly transforming financial transactions in Indonesia, including in Jambi Province. However, the adoption rate varies significantly. This study investigates the factors influencing consumer adoption of MPS in Jambi, Indonesia, using the Technology Acceptance Model (TAM) as a theoretical framework. A quantitative approach was employed, involving a survey of 300 consumers in Jambi Province. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to examine the relationships between perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, trust, perceived risk, and the intention to use MPS. The findings revealed that perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, and trust positively influence the intention to use MPS. Conversely, perceived risk negatively affects adoption intention. This study provides valuable insights for policymakers, financial institutions, and mobile payment providers to promote MPS adoption in Jambi. Strategies should focus on enhancing the perceived usefulness and ease of use of MPS, building trust, leveraging social influence, and mitigating perceived risks.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN KOPERASI DI DESA BANGUN HARJO KUAMANG KUNING Ira Widyastuti; Syah Amin Albadry; Deni Handani; Sasmita Rusnaini; Panji Ulum; Siti Rahmiati; Ade Sofa; Mardansyah Mardansyah; Haesdhona Haesdhona
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3933

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa bangun harjo. Dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami prosedur pembentukan koperasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Indonesia. Jumlah masyarakat yang tidak memahami manfaat dan tujuan bergabung dalam koperasi adalah masalah yang sering ditemui. Banyak masyarakat di desa tidak memiliki koperasi unit desa (KUD) ataupun bentuk koperasi lainnya. Meskipun demikian, desa memiliki banyak potensi untuk menghasilkan produk rumah tangga dan produk pertanian dari kelompok usaha kecil yang ada di masyarakat. Sementara itu, materi yang disampaikan memberikan pemaparan teoritis dan praktis, tanya jawab dan diskusi menentukan sejauh mana peserta memahami proses pendampingan pembentukan koperasi. serta masyarakat bisa menyadari betapa pentingnya memahami proses pembentukan koperasi sesuai dengan Undang-Undang perkoperasian No.25/1992. Hasil dari evaluasi kegiatan pengabdian pendampingan pembentukan Koperasi Desa menunjukkan bahwa masyarakat telah memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat koperasi Desa, lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang cara membentuk koperasi Desa, dan lebih banyak kesadaran dan keinginan untuk bergabung dengan koperasi