Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pelatihan Pengaturan Sarapan Pagi pada Anak Sekolah di SDN Salakan I Potorono Banguntapan Bantul Sri Sularsih Endartiwi
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.41 KB) | DOI: 10.32504/.v1i1.157

Abstract

ABSTRACTSalakan Government Elementary School I is one of the primary schools in BanguntapanDistrict, Bantul Regency. In the school based on information from the principal that 45% of theirstudents are not used to breakfast. This condition is caused by parents who do not serve breakfast,children do not want to eat breakfast even though their parents have prepared breakfast, there arealso children who do not like breakfast because they are afraid of arriving late at school. Studentscan find out about breakfast and food that can be used for breakfast. Students are also expected tobe able to prepare food for breakfast. Used metode Counseling and training. Knowledge of SalakanGovernment Elementary School I Potorono students has increased knowledge after counseling andtraining on breakfast from 40% to 95%. Students can practice preparing a healthy and nutritiousbreakfast. Can conclusing Students' knowledge about breakfast improved after counseling andtraining.Keywords: breakfast, students
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS YOGYAKARTA Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 11 No. 1, Januari 2020
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.168 KB) | DOI: 10.34035/jk.v11i1.427

Abstract

Puskesmas Kotagede I Kodya Yogyakarta dan Puskesmas Bambanglipuro Kabupaten Bantul merupakan pelayanan publik yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di kedua puskesmas tersebut masih memberikan keluhan terkait dengan pelayanan seperti antrean di pendaftaran yang lama, ruang tunggu yang kurang karena pada waktu pasien banyak maka menunggu antreannya harus berdiri. Lama waktu tunggu antara 15 sampai 30 menit. Waktu tunggu di pelayanan farmasi atau obat juga lama kurang lebih 30 menit bahkan bisa sampai 1 jam pada waktu pengunjungnya banyak. Penelitian bertujuan untuk menentukan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas Yogyakarta. Jenis penelitian adalah penelitian survei dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien peserta BPJS Kesehatan yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kotagede I dan Bambanglipuro. Sampel diambil secara quota sampling sebanyak 100 peserta BPJS Kesehatan, dari Puskesmas Kotagede I sebanyak 50 orang dan dari Puskesmas Bambanglipuro Bantul sebanyak 50 orang. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kotagede I dan Bambanglipuro Bantul pada November 2018. Data dianalisis menggunakan perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil nilai indeks kepuasan masyarakat sebesar 3,04732 dan setelah dikonversikan sebesar 76,183 menunjukkan bahwa mutu pelayanan di Pelayanan Rawat Jalan Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Yogyakarta berada pada kategori “B” atau kinerja unit pelayanan “Baik”. Unsur pelayanan tertinggi adalah unsur keamanan pelayanan yaitu sebesar 3.12 dan yang terendah adalah unsur prosedur pelayanan senilai 2,94. Kesimpulan indeks kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan di puskesmas adalah Baik. Kotagede I Health Center, Yogyakarta District, and Bambanglipuro Health Center, Bantul District are public services that provide health services to the surrounding community. People who use health services in both health centers still give some complaints related to the services they receive such as queues at longtime registration, lack of waiting room because when there are many patients waiting for the queue to stand up. In addition, the waiting time at the time of the examination is also approximately 15 to 30 minutes. The waiting time in pharmaceutical or drug services also takes approximately 30 minutes or even up to 1 hour when there are many visitors. This study’s objective is to determine the Community Satisfaction Index that utilizes health services in Yogyakarta health centers. This type of research is survey research using quantitative descriptive methods with a cross-sectional research design. The population in this study were all patients participating who use outpatient services at the Kotagede I and Bambanglipuro Health Center. Samples were taken by quota sampling with a total of 100 patients, from the Kotagede I health center as many as 50 people and from the Bambanglipuro Health Center Bantul as many as 50 people. The study was conducted at the Kotagede I and Bambanglipuro Health Center in November 2018. Quantitative data were analyzed using the calculation of the Community Satisfaction Index and presented in tabular form. The results of the community satisfaction index of 3.04732 and after being converted were 76.183 indicating that the quality of service in the Outpatient Services at the Yogyakarta Public Health Center was in the "B" category or the "Good" service unit performance. The highest service element is obtained service security element that is equal to 3.12 and the lowest is service element worth 2.94.
INDIKASI ADVERSE SELECTION PADA PESERTA NON PBI MANDIRI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RS RAJAWALI CITRA BANTUL YOGYAKARTA Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 11, No 2 (2015): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.011 KB) | DOI: 10.31101/jkk.92

Abstract

This study aims to identify adverse selection on independent participants non PBI of National Health Insurance (JKN) in RS Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta. This research is quantitative descriptive with cross-sectional design.The results of the study show that in April 2014 the patients were hospitalized in the hospital Rajawali Citra has a of 100% month on the card printed with the date SEP BPJS is for 0-3 months. After BPJS applying for 7 days waiting period, it was found that in December 2014 to 9 peoples who have monthly difference of 0-3 months. In August 2015, after BPJS applying 14-days waiting period for patients who have a difference a month for 0-3 months between the date of the card printed with the date SEP BPJS it dropped to 3 people. This shows there is an indication of adverse selection on independent participants non PBI National Health Insurance (JKN) in RS Rajawali Citra Bantul. In addition, the application waiting period conducted by Health BPJS can suppress the occurrence of adverse selection on independent participants non PBI.Keywords: adverse selection, independent participants non PBI
Pelatihan Pemanfaatan Lidah Buaya Menjadi Makanan yang Bergizi Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 3, No 3 (2021): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v3i3.2045

Abstract

Lidah buaya merupakan tumbuhan super yang memiliki banyak manfaat baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Tanaman dengan nama ilmiah Aloe vera ini memiliki beragam vitamin seperti A, B, C, dan E serta 18 jenis asam amino di dalamnya. Lidah buaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat lidah buaya untuk kesehatan. Pelatihan pemanfaatan lidah buaya menjadi makanan bergizi berupa es kopyor dan cendol dawet. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu agar dapat memanfaatkan lidah buaya sebagai makanan bergizi. Pelatihan diberikan kepada ibu-ibu di Desa Caturharjo, Pandak, Bantul Yogyakarta. Kegiatan ini berupa pelatihan pemanfaatan lidah buaya menjadi makanan bergizi yang meliputi penyuluhan tentang manfaat lidah buaya, praktek pembuatan makanan bergizi menggunakan lidah buaya. Di akhir kegiatan, dilakukan post test. Hasil dari kegiatan ini adalah para ibu-ibu mengalami peningkatan pengetahuan tentang manfaat dan cara penggunaan serta pengolahan lidah buaya menjadi makanan yang bergizi.Kata Kunci: pemanfaatan lidah buaya, makanan bergizi
Pelatihan Pemanfaatan Lidah Buaya Menjadi Makanan yang Bergizi Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 3, No 3 (2021): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v3i3.2045

Abstract

Lidah buaya merupakan tumbuhan super yang memiliki banyak manfaat baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Tanaman dengan nama ilmiah Aloe vera ini memiliki beragam vitamin seperti A, B, C, dan E serta 18 jenis asam amino di dalamnya. Lidah buaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat lidah buaya untuk kesehatan. Pelatihan pemanfaatan lidah buaya menjadi makanan bergizi berupa es kopyor dan cendol dawet. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu agar dapat memanfaatkan lidah buaya sebagai makanan bergizi. Pelatihan diberikan kepada ibu-ibu di Desa Caturharjo, Pandak, Bantul Yogyakarta. Kegiatan ini berupa pelatihan pemanfaatan lidah buaya menjadi makanan bergizi yang meliputi penyuluhan tentang manfaat lidah buaya, praktek pembuatan makanan bergizi menggunakan lidah buaya. Di akhir kegiatan, dilakukan post test. Hasil dari kegiatan ini adalah para ibu-ibu mengalami peningkatan pengetahuan tentang manfaat dan cara penggunaan serta pengolahan lidah buaya menjadi makanan yang bergizi.Kata Kunci: pemanfaatan lidah buaya, makanan bergizi
Persepsi masyarakat terhadap kemauan untuk mendaftar menjadi peserta mandiri jaminan kesehatan nasional (JKN) Sri Sularsih Endartiwi
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 2, No 2: September 2018
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.972 KB) | DOI: 10.31101/jhes.381

Abstract

Masyarakat masih enggan untuk mendaftar menjadi peserta BPJS mandiri dengan alasan faktor ekonomi, kurangnya informasi dan memang masih belum berminat untuk mendaftar menjadi peserta BPJS secara mandiri. Penelitian ini adalah studi kasus dengan rancangan penelitian deskriptif  kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa masyarakat berminat untuk mendaftar menjadi peserta. Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat sehingga belum mendaftar menjadi peserta mandiri adalah ekonomi, pengaruh sosial masyarakat sekitar bahwa asuransi adalah riba, pelayanan bagi peserta yang diindikasikan terdapat diskriminasi dan pelayanan yang kurang memuaskan serta pengurusan persyaratan yang ribet. Masyarakat yang sudah mendaftar menjadi peserta mandiri menunjukkan adanya adverse selection.
Pengaruh Faktor Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kemauan Untuk Membayar Iuran JKN Di Masa Pandemi Covid-19 Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v11i2.405

Abstract

National Health Insurance participants from the independent participants in the City of Yogyakarta and Bantul Regency already have fairly good knowledge regarding the latest information related to the increase in the cost of contributions for NHI participants. Participants still have not fully accepted the increase in membership fees for the independent participants group due to the current Covid-19 pandemic which has an impact on the economic condition of the community. This condition makes approximately 20% have to pay monthly dues arrears. This type of research is a survey research using quantitative descriptive method with a cross sectional research design. The population in this study were independent participants of the National Health Insurance in Yogyakarta City and Bantul Regency. Samples were taken by quota sampling with a total of 30 participants in Yogyakarta City and 30 participants in Bantul Regency. So the number of samples in this study was 60 participants. Quantitative data were analyzed using Chi Square. The results of this study are that there is no influence of the knowledge factor on the willingness to pay the National Health Insurance contributions in Yogyakarta during the covid-19 pandemic, with a p-value of 0.690. There is also the influence of attitude factors on willingness to pay National Health Insurance contributions in Yogyakarta during the covid-19 pandemic, with a p-value of 0.045. Conclusion: there is no influence of knowledge factor on willingness to pay National Health Insurance contributions in Yogyakarta. There is also the influence of attitude factors on willingness to pay National Health Insurance contributions in Yogyakarta
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga dengan Pengelolaan Sampah Keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta : The Correlation Of Knowledge and Attitude of The Head of The Family With Family Waste Management in Prenggan Kotagede Yogyakarta Amyati; Sri Sularsih Endartiwi
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.876 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i2.128

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan metode yang harus diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah. Masyarakat membuang begitu saja sampah ke tempat sampah dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada petugas kebersihan dan urusan selesai. Setiap tahun volume sampah yang ditangani mengalami kenaikan, namun hal ini tidak seimbang dengan daya tampung TPA yaitu hanya sekitar 500 ton sampah. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta tahun 2021 sekitar 550 ton/hari sampah yang diangkut ke TPST Piyungan. Diprediksi jumlah sampah akan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini perlu ada penanganan sampah dari sumber penghasil sampahnya yaitu salah satunya rumah tangga. Perlu adanya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan sampah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Winong Kotagede Yogyakarta dan sampel yang digunakan sebanyak 60 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan Metode analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil Uji Chi-square diperoleh hasil p-sign = 0,931 (> a = 0,05) maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengelolaan sampah keluarga. Dari hasil chi-square nilai p-sign = 0,297 (>α = 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pengelolaan sampah keluarga. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan dan  sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta.  Waste management is a method that must be applied to reduce the negative impact of waste. People just throw garbage into the trash and hand over the next matter to the cleaners and the business is finished. Every year the volume of waste handled increases, but this is not balanced with the TPA's capacity of only about 500 tons of waste. Based on data from the Yogyakarta Environment Agency in 2021, around 550 tons/day of waste is transported to the Piyungan TPST. It is predicted that the amount of waste will continue to increase every year. It is necessary to handle waste from the source of the waste, one of which is the household. Community participation in waste management is needed. The purpose of the study was to determine the correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede Yogyakarta. This research method is an analytic survey research with a cross sectional approach. The population in this study was the head of the family in Winong Kotagede Yogyakarta and the sample used was 60 respondents. The sampling technique used in this study was purposive sampling with univariate and bivariate data analysis methods using the chi-square test. Research Results: Chi-square test results obtained p-sign = 0.931 (> a = 0.05) then Ha is rejected and Ho is accepted, meaning that there is no significant correlation between knowledge and family waste management. From the results of the chi-square p-sign value = 0.297 (>α = 0.05) so that Ha is rejected and Ho is accepted. This means that there is no significant correlation between attitude and family waste management. Conclusion: There is no correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede, Yogyakarta.
SOSIALISASI PEMANFAATAN APLIKASI MOBILE JKN PADA WARGA DUSUN MOJOSARI Totok Sundoro; Sri Sularsih Endartiwi; Suyatno Suyatno; Amirul Mustofa
HIKMAYO: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AMAYO Vol 2 No 1 (2023): HIKMAYO : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56606/hikmayo.v2i1.106

Abstract

Aplikasi Mobile JKN yang dapat diakses melalui smartphone merupakan salah satu inovasi terbaru yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Aplikasi ini dibuat bertujuan supaya memudahkan dalam pendaftaran online, serta memudahkan dalam akses untuk mendapatkan informasi terkait data kepesertaan, dan dapat melihat tagihan iuran peserta, serta untuk mendapatkan layanan FKTP atau FKTL. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosilisasi dan praktek tentang pemanfaatan fitur-fitur yang terkandung dalam aplikasi mobile JKN. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan dengan harapan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga Dusun Mojosari dalam penggunaan aplikasi mobile JKN. Obyek pengabdian masyarakat ini kegiatan adalah masyarakat di Dusun Mojosari. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan penjelasan ciri-ciri terdapat dalam aplikasi mobile JKN. Edukasi yang diberikan adalah tentang program jaminan kesehatan nasional (JKN) dan penggunaan aplikasi mobile JKN yang bertujuan agar masyarakat lebih mudah saat mengakses layanan jaminan kesehatan nasional. Hasil sosialisasi dapat diukur melalui kuesioner yang akan diberikan kepada peserta pada saat penyuluhan di Dusun Mojosari. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa 54% masyarakat merasa terfasilitasi dan terbantu dengan adanya aplikasi mobile JKN. Masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan fitur-fitur dalam aplikasi seluler JKN. Untuk tingkat kepuasan pengguna, 66% dari masyarakat menyatakan puas menggunakan aplikasi mobile JKN. Kesimpulan Ini Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sangat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatannya aplikasi seluler JKN
Analisis Tarif Pelayanan Kesehatan Di FKTP: Analysis Of Health Services Rates At FLHSF Woro Ispandiyah; Sri Sularsih Endartiwi; Hendi irawan; Muhammad Danang Fahrur Nur Fuad
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.228

Abstract

Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) merupakan pelayanan yang pertama bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2023 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Perubahan peraturan memberikan dampak bagi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam kegiatan operasionalnya dan penggunaan dana kapitasi pada FKTP. Tujuan adalah menganalisis perubahan peraturan tentang tarif pelayanan yang diimplementasikan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama meliputi Puskesmas, Klinik pratama dan Dokter Praktek perorangan. Metode Studi Kebijakan dengan melakukan analisis terhadap kebijakan standar tarif yang digunakan di FKTP sejak diberlakukannya program jaminan kesehatan yang menghasilkan output terhadap data yang ada, penjabaran dari penemuan hasil kajian. Penelitian dengan pencarian data atau bahan literatur dari peraturan kebijakan tentang tarif pelayanan kesehatan, artikel yang dijadikan suatu landasan dalam isi maupun pembahasan. Hasil penelitianya adanya perubahan Permenkes no 3 tahun 2023 tentang ketentuan tarif pelayanan kesehatan terdapat kenaikan biaya pelayanan dan aturan yang lebih spesifik. Nilai kapitasi yang baru dapat digunakan untuk biaya pembelian obat dan pengadaan bahan habis pakai. Penentuan besaran tarif pelayanan FKTP perlu dilakukan pengkajian selanjutnya dengan memperhatikan rasio kepesertaan, pembiayaan obat-obatan dan wilayah FKTP.First level health service facilities (LFHSF) are the first services for National Health Insurance (NHI) program participants. In 2023, the government issued a new policy, namely Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2023 concerning Health Service Tariff Standards in the implementation of health insurance programs. Changes in regulations have an impact on first-level health service providers in their operational activities and the use of capitation funds in FLHSF. The aim is to analyze changes in regulations regarding service rates implemented in first-level health facilities including Community Health Centers, Pratama Clinics and individual practicing doctors. Policy Study Method by analyzing the standard tariff policies used at FLHSF since the implementation of the health insurance program which produces output based on existing data, elaborating on the findings of the study results. Research by searching for data or literature material from policy regulations regarding health service rates, articles that serve as a basis for the content and discussion. The results of the research are changes to Minister of Health Regulation No. 3 of 2023 concerning health service tariff provisions, there are increases in service costs and more specific regulations. The new capitation value can be used for the costs of purchasing medicines and procuring consumables. Determining the tariff for FLHSF services needs to be further studied by taking into account membership ratios, funding for medicines and the FLHSF area. It is hoped that changes to health service tariff regulations at the FLHSF will be able to improve health services.