Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Land use changes effect by slash and burn cultivation to understory diversity composition and soil degradation Setiawan, Adi; Pamungkas, Bayu Aji; Ito, Satoshi; Ramadhan, Varotama Putra; Lestariningsih, Iva Dewi; Khumairoh, Uma; Arifin, Syamsul; Wicaksono, Karuniawan Puji; Udayana, Cicik; Kurniawan, Yani; Tyasmoro, Setyono Yudo; Saitama, Akbar; Permanasari, Paramyta Nila; Syib'li, Muhammad Akhid; Aini, Luqman Qurata
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 4 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.114.6153

Abstract

This study contributes to understanding ecological changes in land use following slash-and-burn land clearing. This study aimed to compare the richness and density of plant species and soil fertility in farmland cultivated for one year (1 Y), three years (3 Y), and five years (5 Y) after slash-and-burn, with the conditions in the secondary forest (SF) in Berau Regency of East Kalimantan. Understory plant taxon types, numbers, and soil organic matter were measured in each region using a series of nested plots. The size of each observation plot was 20 x 100 m. Data on understory vegetation composition was collected using 1 x 1 m mini plots at 20 sampling points and divided into five blocks, with a 10 m spacing between sampling points on each property. Understory vegetation species and cover percentage, litter cover percentage, open soil percentage, and soil fertility were measured for each observation plot. The results showed that the land cover percentage increased each year during the 5 years transition from secondary forest to farmland. Furthermore, within the 5 years, there was a change in understory species, particularly the presence of grasses and sedges at 3 and 5 years after the land use change. However, the transition from secondary forest to farmland within 5 years did not alter soil organic matter and total nitrogen.
Sistem Urban Farming Sukini (Cucurbita pepo L.) dengan Pemanfaatan Kompos Limbah Rumah Tangga Ikbal, Andi Muhtadin Dwi Putra; permanasari, Paramyta Nila; Saitama , Akbar; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.02.01

Abstract

Sukini (Cucurbita pepo L.) mengandung beberapa senyawa bioaktif, seperti fenol, flavonoid, asam amino, vitamin c dan mineral, sehingga menyebabkan kebutuhan sukini menjadi meningkat. Maka dari itu, diperlukan konsep urban farming agar permintaan masyarakat terpenuhi. Konsep ini dapat mengurangi limbah perkotaan dan mengolahnya menjadi kompos. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal, diperlukan tambahan pupuk organik dan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan menentukan rekomendasi kompos limbah rumah tangga dan dosis NPK pada tanaman sukini. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga April 2023, bertempat di Desa Ngudi, Kelurahan Tawangargo, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri dari faktor pertama yaitu komposisi kompos limbah rumah tangga 100% Tanah, 15%, 30% dan 45% Kompos. Faktor kedua yaitu dosis NPK 2, 4, 6 dan 8 g polibag-1. Hasil penelitian berpengaruh pada 45% kompos dengan dosis NPK 8 g polibag-1 terhadap panjang tanaman, jumlah bunga jantan, jumlah bunga betina, jumlah buah, dan fruit set. Serta berpengaruh terhadap bobot segar buah dan bobot kering total sebesar 105% dan 46,08%. Partisi berat kering menunjukkan persentase berat kering lebih besar pada bagian buah, batang dan daun sebesar 73%; 12,44% dan 11,82%.
Efisiensi Intersepsi Radiasi Matahari (Ei) pada Berbagai Mulsa dan Tata Letak Tanaman terhadap Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Kultivar Talenta Pertiwi Hemida Kusumaningrum; Suryanto, Agus; permanasari, Paramyta Nila
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.02.04

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Budidaya jagung manis di Indonesia masih mengalami kendala yaitu penangkapan radiasi matahari yang rendah. Permasalahan tersebut dapat diatasi antara lain dengan aplikasi berbagai jenis mulsa dan penerapan tata letak tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Efisiensi Intersepsi radiasi matahari (Ei) pada berbagai jenis mulsa dan tata letak tanaman yang tepat terhadap produksi tanaman jagung manis kultivar Talenta Pertiwi. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga April 2023 di kebun praktikum PSDKU Universitas Brawijaya, Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi perlakuan mulsa plastik perak-perak + baris ganda dan mulsa plastik hitam perak + baris ganda mampu memberikan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik terhadap panjang tanaman, luas daun per tanaman, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, bobot segar tongkol dengan kelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, dan Efisiensi Intersepsi radiasi matahari (Ei) dibandingkan tanpa mulsa, mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam putih baik baris tunggal maupun baris ganda.  
Pengaruh Waktu Tanam dan Varietas Cabai Besar pada Tumpang Sari dengan Bawang Merah salman, anisah; permanasari, Paramyta Nila; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.02.05

Abstract

Sistem tanam tumpang sari bawang merah dan cabai besar merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat dikembangkan. Bawang merah ditumpangsarikan dengan cabai besar untuk pengoptimalan lahan dan pemanfaatan ruang tumbuh. Sehingga pada saat panen, petani dapat memperoleh hasil yang menguntungkan dibandingkan penanaman secara monokultur. Penelitian dilaksanakan pada bulan September–Desember 2021 di Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan monokultur bawang merah (P0), monokultur cabai besar varietas Gada MK (P1), monokultur cabai besar varietas Baja MC F1 (P2), cabai besar varietas Gada MK dan bawang merah ditanam secara bersamaan (P3), cabai besar varietas Gada MK ditanam 15 HST setelah bawang merah (P4), cabai besar varietas Gada MK yang ditanam 30 HST setelah bawang merah (P5), cabai besar varietas Baja MC F1 dan bawang merah ditanam secara bersamaan (P6), cabai besar varietas Baja MC F1 ditanam 15 HST setelah bawang merah (P7), cabai besar varietas Baja MC F1 ditanam 30 HST setelah bawang merah (P8) dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai besar varietas Baja MC F1 yang ditanam 30 HST setelah bawang merah menghasilkan jumlah umbi, bobot basah dan bobot kering bawang merah tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Peningkatan Hasil dan Kualitas Tomat Cherry (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) Melalui Penambahan KNO3 Pada Sistem Hidroponik Fatwa, Austin; Permanasari, Paramyta Nila; Aini, Nurul
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 10 (2024): Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Tomat cherry (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari famili Solanaceae yang budidayanya mengedepankan hasil dan kualitas. KNO3 merupakan pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk memperbaiki kualitas buah baik rasa maupun ukuran buah, meningkatkan produksi buah, dan nilai gizi buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi penambahan KNO3 yang memberikan pengaruh paling baik terhadap hasil dan kualitas tomat cherry. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2023 bertempat di green house hidroponik Fakultas Pertanian, Universtas Brawijaya, Kota Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan penambahan KNO3 dengan berbagai konsentrasi, yang terdiri atas 5 level perlakuan sebagai berikut: A : kontrol tanpa penambahan KNO3, B : 2 g/l, C : 6 g/l, D : 10 g/l, dan E : 14 g/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan KNO3 berpengaruh terhadap jumlah daun majemuk, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per buah, diameter buah, dan kadar gula terlarut pada buah. Penambahan KNO3 10 g/l dan 14 g/l memberikan hasil yang baik pada jumlah daun majemuk, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah per buah, bobot buah per tanaman, kadar gula terlarut, dan diameter buah. Penambahan KNO3 14 g/l memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap 10 g/l, sehingga untuk efektivitas dapat dipilih konsentrasi 10 g/l.
Efisiensi Absorpsi Radiasi Matahari (Ea) pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Bisi 816 melalui Aplikasi Pupuk Hayati dan Anorganik Aprilia Wahyu Riskina; Permanasari, Paramyta Nila; Sudiarso, Sudiarso
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 3 (2025): Maret
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Tanaman jagung merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penggunaan pupuk anorganik melebihi dosis rekomendasi dan tanpa disertai penggunaan pupuk organik dapat menyebabkan masalah pada kondisi tanah. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ialah dengan pupuk hayati dan pupuk anorganik. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam meningkatkan efisiensi absorpsi radiasi matahari (Ea) dan hasil panen tanaman jagung (Zea mays L.) varietas BISI 816. Percobaan ini telah dilaksanakan pada Desember 2022 hingga April 2023 di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Percobaan faktorial yang dirancang dengan RAK terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I dosis pupuk hayati yaitu tanpa pupuk hayati (H0); 30 liter.ha-1 (H1); 60 liter.ha-1 (H2); 90 liter.ha-1 (H3). Faktor II dosis pupuk anorganik (NPK dan urea) yaitu tanpa pupuk anorganik (A0); NPK 150 kg.ha-1+ urea 100 kg.ha-1 (A1); NPK 300 kg.ha-1 + urea 200 kg.ha-1 (pupuk standar) (A2). Hasil percobaan menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian kombinasi pupuk hayati dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hasil percobaan menunjukkan kombinasi pupuk hayati 60 liter.ha-1 + NPK 300 kg.ha-1 + urea 200 kg.ha-1 berpengaruh nyata pada seluruh komponen pertumbuhan dan hasil yakni bobot tongkol tanpa kelobot sebesar 14,56 ton.ha-1 serta efisiensi absorpsi radiasi matahari (Ea) sebesar 78,08%.
Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Waktu Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Varietas Vima 1 (Vigna radiata L.). ramadhanty, dhia; Permanasari, Paramyta Nila; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 05 (2025): Mei
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman legum penting ketiga di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan tanaman yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan terhadap kacang hijau meningkat seiring dengan banyaknya olahan makanan yang menggunakan kacang hijau. Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman kacang hijau adalah kekurangan unsur dalam tanah dan keberadaan gulma. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengoptimalkan produksi tanaman kacang hijau adalah dengan pemberian pupuk NPK yang tepat, selain itu penyiangan gulma juga meningkatkan hasil produksi kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui interaksi dosis pupuk NPK dan waktu penyiangan gulma yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau varietas vima-1. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan percobaan faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama ialah perlakuan dosis pupuk NPK dan kedua ialah perlakuan waktu penyiangan gulma. Metode pengambilansampel berupa metode non destruktif. Analisis ragam menggunakan ANNOVA dengan taraf 5%. Uji Lanjut menggunakan beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis pupuk 250 kg.ha-1 memberikan hasil yang baik dan berpengaruh nyata terhadap bobot biji pertanaman dan bobot biji perhektar
Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Waktu Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Varietas Vima 1 (Vigna radiata L.). ramadhanty, dhia; Permanasari, Paramyta Nila; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 04 (2025): April
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Kacang hijau ( Vigna radiata L.) merupakan  tanaman legum penting ketiga di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan tanaman yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan terhadap kacang hijau meningkat seiring dengan banyaknya olahan makanan yang menggunakan kacang hijau. Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman kacang hijau adalah kekurangan unsur dalam tanah dan keberadaan gulma. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengoptimalkan produksi tanaman kacang hijau adalah dengan pemberian pupuk NPK yang tepat, selain itu penyiangan gulma juga meningkatkan hasil produksi kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dosis pupuk NPK dan waktu penyiangan gulma yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau varietas vima-1. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan percobaan faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama ialah perlakuan dosis pupuk NPK dan kedua ialah perlakuan waktu penyiangan gulma. Metode pengambilan sampel berupa metode non destruktif. Analisis ragam menggunakan ANNOVA dengan taraf 5%. Uji Lanjut menggunakan beda nyata  terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis pupuk 250 kg.ha-1 memberikan hasil yang baik dan berpengaruh nyata terhadap bobot biji per tanaman dan bobot biji per hektar.
Strategi Pengembangan Agrowisata Berbasis Tanaman Hias Di Desa Bokor Sitawati, Sitawati; Suryanto, Agus; Nurlaelih, Euis Elih; Permanasari, Paramyta Nila; Wicaksono, Karuniawan Puji; Baskara, Medha; Damaiyanti, Dewi Ratih Rizki
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i2.5107

Abstract

Desa Bokor memiliki potensi sebagai Desa Wisata berbasis pertanian dan bentang alam serta letak yang strategis pada jalur wisata. Pada pengabdian masyarakat sebelumnya sudah dilakukan peningkatan ketrampilan perbanyakan tanaman hias dan analisis TWIN dalam pengembangan Desa Wisata di Desa Bokor. Sehingga, dalam mendukung program desa sebagai Desa Wisata diperlukan lomba kreativitas dan edukasi edukasi tanaman hias untuk meningkatkan keindahan dan kualitas lingkungan Desa Bokor. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat adalah: 1) Memanfaatkan lahan kosong atau tegal kosong dan pekarangan untuk budidaya tanaman hias, 2) Meningkatkan kualitas lingkungan desa dan meningkatkan keindahan desa, dan 3) Menggiatkan dan memotivasi warga desa untuk mewujudkan Desa Wisata. Masyarakat mengetahui dan memahami teknologi budidaya tanaman hias, manfaat, dan luaran pada kegiatan ini adalah: a) Masyarakat mengetahui dan memahami teknologi budidaya tanaman hias, b) Masyarakat dapat mengoptimalkan lahan pekarangan untuk tempat budidaya tanaman hias, dan c) Masyarakat desa menjadi termotivasi untuk mewujudkan desa agrowisata.
The Willingness of Farmers to Adopt Innovations from Farmer-Owned Enterprises (BUMP) Wicaksono, Karuniawan Puji; Kusuma, Bayu Adi; Permanasari, Paramyta Nila; D.P, Della Aprillia; Dewi, Rahma Wilda Kusuma; Ramadhani, Mirza; Rohman, Ach. Ainur
HABITAT Vol. 35 No. 1 (2024): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2024.035.1.4

Abstract

A Method to increase the capacity of farmers is through farmer institutions. BUMP or know as (Farmer-Owned Enterprise) is one of the farmer institutions which incorporate in the agricultural commodity association. BUMP is helpful association for increasing farmer’s income and knowledge, facilitating farmers in obtaining production facilities and also capital, and facilitating the sale of crops to increase the productivity of agricultural products. However, behind the benefits provided, there are challenges that must be faced related to the willingness of farmers to adopt innovations. This study pays attention to how the influence of self-efficacy and attitude on the willingness to adopt is supported by the variables Perceived Ease of Use and Perceived Usefulness. This research was conducted in Dadaplangu Village, Ponggok District, Blitar Regency. Respondents in the study consist of 35 members of Gapoktan Rukun Sentosa who were taken by a saturated sampling technique. The result analysis of this study using SEM PLS showed that self-efficacy, attitude, perceived ease of use, and perceived usefulness influenced the farmers' willingness to adopt the innovation.