Claim Missing Document
Check
Articles

Rancang Bangun Mesin Pencampur Ampas Tahu dan Ragi Dengan Kapasitas 25 Kg Angga Septian Dwiyanto; FATKUR RHOHMAN
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 5 No. 3 (2021): Seminar Nasional Inovasi Teknologi 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v5i3.1127

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan limbah dan pengolahan limbah. Usaha tahu di Kabupaten Kediri khususnya di Desa Padangan, Kecamatan kayen Kidul.UMKM milik Bu Juminar adalah salah satu sentra produksi tempe bungkil. Tempe bungkil sendiri adalah jenis tempe yang bahan dasarnya berasal dari olahan limbah tahu padat / ampas kedelai yang dihasilkan dari sisa proses pembuatan tahu. Pada proses pengolahannya secara umum masih menggunakan metode tradisional yang memakan waktu cukup lama. Proses terpenting pembuatan tempe bungkil yang menentukan mutu tempe adalah proses pencampuran ragi dengan ampas kedelai, perlu pengerjaan yang optimal guna menjaga kualitas tempe. Untuk tetap mempertahankan mutunya, perlu untuk diberikan pengenalan teknologi sederhana dalam proses produksi tempe bungkil berupa mesin pencampur. Permasalahan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana merancang alat pencampur ragi dan ampas tahu dengan kapasitas 25 Kg? (2) Bagaimana cara kerja mesin pencampur ragi dan ampas tahu menggunakan motor listrik?. Pada perancangan ini, metode yang digunakan adalah studi pustaka dan pengamatan. Kesimpulan dari hasil perancangan ini adalah kecepatan putaran mesin pencampur menggunakan kecepatan motor listrik bertenaga 0,75 HP, bertenaga 2800rpm dengan transisi gearbox 1 : 10 dan mesin pencampur dalam perancanagan ini merupakan penggerak motor listrik AC 220V yang menghasilkan kapasitas 2,08kg/menit.
Karakteristik Hasil Proses Pyrolysis Jenis Plastik Pet 50%, HDPE 25% dan PP 25% Menggunakan Katalis Alam Metode SPSS Dan MATLAB Teofani Bagus Prasetiyo; FATKUR RHOHMAN
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 5 No. 3 (2021): Seminar Nasional Inovasi Teknologi 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v5i3.1128

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena semakin menumpuknya sampah plastik yang sulit terurai sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bahan bakar alternatif hasil proses dari proses pirolisis plastic PET, HDPE, dan PP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental nyata. Dengan bahan sebagai variabel bebas dan viskositas, densitas dan flash point sebagai variabel terikat serta suhu kondensor dan tekanan pada reaktor sebagai variabel kontrol. Dari Hasil penelitian yang telah dilakukan, pada temperatur 250ºC minyak hasil pirolisis berwarna merah tua jernih, mempunyai nilai viskositas 1,15 cSt, Densitas 0,072Kg/m3,Flash point 1,7ºC dan memiliki nilai kalor 10,831 . selanjutnya pada temperatur 300ºC minyak hasil pirolisis berwarna merah tua jernih tanpa adanya endapan dengan nilai viskositas 1,21 cSt, Densitas 0,073Kg/m3, Flash point 2ºC dan memiliki nilai kalor 10,672 . Pada temperatur 350ºC minyak pirolisis berwarna hitam pekat karena adanya endapan seperti pada suhu 300ºC tetapi mempunyai nilai viskositas 1,29 cSt, Densitas 0,074Kg/m3, Flash point2,7 C dan memiliki nilai kalor 10,559. pada temperatur 400ºC minyak hasil pirolisis berwarna pekat dan terdapat banyak endapan dan mempunyai nilai viskositas 1,32 cSt, Densitas 0,075Kg/m3, Flash point3,3ºC dan memiliki nilai kalor 10,271.Dari ketiga sifat karakteristik bahan plastik campuran PET 50% PP 25% dan HDPE 25% memiliki temperatur optimum yang berbeda. Sifat karakteristik yang dimiliki bahan plastik Campuran PET 50% PP 25% dan HDPE 25% memiliki nilai viskositas, densitas, dan flash point terendah rata-rata pada temperatur 2000C. Dalam penelitian ini kualitas cairan hasil pirolisis yang terbaik adalah dengan warna merah jernih tanpa adanya endapan.
Analisa Kebutuhan Daya Pada Mesin Pemarut Kelapa Kapasitas 20 Kg/Jam Ahmad Adi Nugroho; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2489

Abstract

Kelapa memiliki peranan penting sebagai bahan baku makanan atau bahan industry yang biasanya kelapa diolah terlebih dahulu menjadi santan minyak kopra dan biodiesel. semua produk olahan tersebut berawal dari santan yang dihasilkan melalui proses pemarutan buah kelapa kemudian diambil dan diperas diambil sarinya. Salah satu tahapan proses pembuatan santan yaitu proses pemarutan kelapa yang dapat dilakukan menggunakan mesin pemarut kelapa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganlisa kebutuhan daya pada mesin pemarut kelapa. Metode yang digunakan diantaranya dokumentasi, studi literature, dan observasi dilapangan. Berdasarkan analisa data dapat diketahui jumlah momen inersia massa dari masing masing kompenen pemarut sebesar 1,92x 10ˉ⁴, kgm². Hasil dari perhitungan kecepatan sudut sebesar 345 rad/s perhitungan gaya 9,8 N torsi sebesar 0,311 Nm dan Rpm yang diharapkan dari mesin pemarut 3300 Rpm, sehingga diperoleh hasil dari kebutuhan daya mesin pemarut kelapa sebesar: 0,195 Hp atau 145 watt dari perhitungan tersebut maka motor dengan daya 0,25 Hp dapat digunakan untuk menggerakan mekanisme pemarut. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan daya pada mesin pemarut adalah 145 watt.
Rancang Bangun Alat Pemeras Kelapa Semi Otomatis Kapasitas 20 KG/jam Enrile Bayu Rismawan; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2491

Abstract

Pohon kelapa kelapa sering dijuluki pohon surga karena dari setiap bagian tanamannya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi sebagain kebutuhan kehidupan manusia. Habitat paling dominan adalah kawasan pantai hingga ketinggian 600m dari permukaan laut, oleh karenanya mudah ditemukan diseluruh wilayah Indonesia. Setelah melakukan pengamatan dan data pengumpulan di berbagai pelaku usaha jasa pemeras kelapa dan pelaku usaha yang menggunakan mesin pemeras kelapa untuk diambil santannya mereka mengeluh besarnya biaya yang dikeluarkan setiap bulanya untuk membeli bahan bakar minyak untuk menghidupkan mesin motor bakar, setiap bulan mereka rata- rata menghabiskan 300 ribu untuk membeli bahan bakarnya itu pun belum termasuk biaya perawatanya, selain itu biaya perawatan motor bakar juga lebih banyak dibanding dengan motor listrik pelanggan mereka juga mengeluhkan waktu dan tenaga terbuang untuk memeras santan secara manual. Dari latang belakang teresebut maka tercetuslah ide untuk membuat alat yang bertema alat pemarut dan pemeras kelapa bersistem semi otomatis kapasitas 20 kg/jam dengan daya yang rendah dan terjangkau bagi semua kalangan tetap bisa menampung beban kapasitas pemarutan yang cukup banyak. Mesin pemeras santan dirancang dan dibuat dengan ulir sebagai alat pemerasnya. Prinsip kerja dari alat pemeras ini yaitu pertama pastikan motor lpenggerak terhubung dengan listrik, setelah itu masukan parutan kelapa kedalam corong mesin pemeras kemudia parutan kelapa akan berputar dan dimasukan kedalam ulir tabung press, kemudian ulir berjalan dengan prinsipnya ada daya penekanan, maka santan akan keluar terpisah melalui saringan dan ampas keluar melalui saluran pembuangan ampas kelapa. Berdasarkan uji coba apada alat pemeras kelapa didapat beberapa data yaitu ; untuk memeras 20 kg kelapa membutuhkan waktu sekitar 59-60 menit jadi setiap 1 kg kelapa membutuhkan waktu sekitar 3 menit.
RANCANG BANGUN ALAT PEMANGGANG ELEKTRIK BERBASIS DIMMER DAYA 300 WATT Desta Tri Ramadan; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2499

Abstract

Saat ini banyak UMKM mikro di bidang makanan salah satunya yaitu angkringan. Banyak di daerah tempat angkringan dapat di temui. Angkringan tidak Cuma menghidangkan minuman tetapi juga menghidangkan berbagai sate-satean, Dari kuisioner yang di bagikan kepada 30 penjual angkringan, dan hasilnya 25 orang masih ragu untuk menggunakan pemanggang elektrik dikarenakan biaya perawatan yg mahal dan juga tidak tahan karat. Dari masalah tersebut saya mengembangkan alat pemanggang elektrik daya 300watt, ternyata setelah saya membuat rancangan dan hasilnya waktu yang dibutuhkan lebih lama,dari pemnggang konvensional, saran untuk mempercepat panas membutuhkan daya yang besar
Rancang Bangun Alat Pencacah Sampah Kertas Dengan Ketebalan 5 mm Budi Setiawan; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2500

Abstract

Berbagai persoalan yang menyangkut masalah kehidupan masyarakat akan selalu muncul seiring dengan perkembangan jaman. Masalah-masalah dominan yang sering menjadi polemik dalam kehidupan masyarakat adalah masalah sampah limbah kertas yang erat kaitannya dengan lingkungan. Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang besar didunia dan dikenal dengan negara kepulauan yang terletak didaerah tropis dan memiliki kemampuan ekonomi yang besar untuk masa yang akan datang Sampah atau limbah kertas merupakan masalah yang sangat serius bagi lingkungan, dikarenakan kertas merupakan bahan yang sulit terurai. Menurut data Kementerian Linkungan Hidup (KLHK) tahun 2020, Indonesia menghasilkan 34,5 juta ton sampah pertahunnya, dan 12% nya merupakan sampah kertas/karton. Dari angka tersebut, 43% nya masih belum terkelola dan menjadi limbah yang merusak lingkungan. Pendekatan yang digunakan penelitian ini yaitu dari objek mesin pencacah dilakukan observasi untuk mendapatkan data. Proses observasi dilakukan secara bertahap sebagai data acuan untuk mengetahui kebutuhan mesin tersebut. 1. Membantu dalam proses daur ulang sampah khususnya kertas 2. Dapat dipakai untuk home industri karena konstruksinya yang sederhana dan harganya yang relatif murah. 3. Mengurangi sampah kertas dan mengurangi sampah kertas yang sulit terurai sehingga menggangu ekosistem lingkungan. alat ini mempercepat proses pencacahan kertas dan kapasitas yang lumayan banyak
Rancang Bangun Alat Penyempurnaan Bentuk Bulatan Pada Mesin Pembuat Tahu Bulat Dengan Sistem Spiral Aditya Susela; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i2.2602

Abstract

Tahu Bulat merupakan salah satu jajanan kaki lima yang terbuat dari olahan kacang kedelai yang dibuat menjadi sebuah tahu lalu dibentuk kembali menjadi bulatan-bulatan berukuran sedang. Proses pembuatan tahu bulat dengan menggunakan mesin diharapkan ukurannya dapat menjadi lebih presisi dan waktu yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan dengan cara manual. Proses pembuatan tahu bulat dengan menggunakan mesin juga membutuhkan alat agar bentuk bulatan menjadi sempurna. Alat yang digunakan untuk penyempurnaan bentuk bulatan pada mesin pembuat tahu bulat menggunakan sistem spiral. Dengan melakukan perancangan atau mendesain ulang alat yang sudah ada dengan melakukan pembaruan bentuk alat dengan ukuran dimensi yang lebih kecil dan lebih efisien dibandingkan dengan alat sebelumnya yang bertujuan untuk memudahkan pengecekan dan juga perawatan alat penyempurnaan bentuk tahu bulat. Hasil uji coba setelah masuk alat penyempurna tahu bulat hasil bulatan menjadi sempurna, mempercepat hasil bulatan dan meningkatkan hasil produksi.
ANALISA KEBUTUHAN DAYA MESIN PEMOTONG PISANG PADA PEMBUATAN KERIPIK PISANG KAPASITAS 120 KG/JAM Reza Aulia Rahman; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i2.2611

Abstract

Mesin pemotong pisang adalah mesin yang dirancang sebagai pemotong pisang yang dapat memotong pisang dalam bentuk tipis berukuran 2 mm, proses pemotongan pisang tersebut terdapat dua macam bentuk pemotongan yaitu horizontal dan vertikal. Pada peneletian tentang analisa kebutuhan daya pada mesin ini terdapat beberapa tahap yaitu, studi literatur, perhitungan alat, perakitan alat, dan kesimpulan. Kebutuhan daya pada mesin ini sebesar 51,14 watt, torsi 1,760 Nm, dan gaya sebesar 11,76 newton. Penggerak utama pada mesin pemotong pisang menggunkan motor listrik DC berkapsitas ¼ HP atau 0,18376 kW dengan kecepatan putar 1400 rpm untuk menggerakan pulley penggerak dengan pulley yang digerakan terhubung dengan poros untuk menggerakan dudukan pisau pemotong pisang.
Rancang Bangun Rangka Mesin Pemotong Adonan Kerupuk Rambak Tapioka Dengan Sistem Mekanik Otomatis Kapasitas 100 Kg/Jam Muhammad Daris Muslim; M. Muslimin Ilham; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 7 No. 1 (2023): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v7i1.3465

Abstract

Latar belakang : Usaha mikro krupuk tapioka merupakan bisnis rumahan yang banyak digeluti oleh beberapa keluarga di Kabupaten Kediri. Usaha rumahan tersebut biasanya menghadapi masalah yang sama: efisiensi dan produktivitas yang rendah. Problem ini terjadi karena bagian dari proses pembuatan kerupuk tapioka yang masih tradisional yang membutuhkan waktu yang lama untuk dipotong dan diiris. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai pendekatan utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang atau mendesain sesuatu. rancang bangun rangka pemotong kerupuk. Hasil dari penelitian ini saya dapat melakukan perancangan bangun rangka mesin pemotong adonan krupuk tapioka dibuat dengan kecepatan potong mencapai 100 kg/jam.
Analisa Ekonomi Pengembangan Mesin pada Proses Produksi Jenang Ketan Berkapasitas 20 Yogariestya Hanggara; Fatkur Rhohman
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 7 No. 2 (2023): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v7i2.3489

Abstract

Indonesia memiliki makanan khas daerah salah satunya jenang ketan. Proses pembuatan jenang ketan yang masih secara konvensional menggunakan tenaga manusia untuk mengaduk jenang selama 8 – 12 jam. Maka dari itu diciptakanlah alat pengaduk jenang dengan menggunakan mesin. Agar, proses pengadukan lebih efektif dan efisien, biaya produksi yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Dengan adanya masalah tersebut peneliti mengambil judul “Analisa Ekonomi Pengembangan Mesin Pada Proses Produksi Jenang Ketan Berkapasitas 20 Kg” guna mengetahui perbandingan biaya produksi yang dikeluarkan antara proses pembuatan jenang konvensional dengan menggunakan alat. Metode yang digunakan dengan menganalisa ekonomi produksi dengan menghitung biaya depresiasi mesin, biaya tenaga kerja, biaya perawatan dan juga biaya listrik. Juga menganalisa Titik Pulang Pokok untuk mengetahui perbandingan biaya produksinya. Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang dilakukan dapat disimpulkan, dengan menggunakan bantuan mesin alat pengaduk jenang ketan biaya produksi yang dikerluarkan berkurang, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan pekerjaannya menjadi lebih ringan..