Lansia membutuhkan makanan yang bersifat fungsional, bergizi, dan mudah dicerna untuk memenuhi kecukupan gizi demi mempertahankan kesehatan dalam mengurangi dampak penurunan fungsi anatomi dan fisiologis pada sistem pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase tepung komposit dan suhu pengeringan tepung pasca instanisasi yang tepat pada pembuatan bubur instan yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi lansia. Desain percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor pertama yaitu persentase tempung komposit (kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau) pada tiga taraf yaitu A1 (21%:15%:24%), A2 (18%:18%:24%), dan A3 (15%:21%:24), sedangkan faktor kedua yaitu suhu pengeringan menggunakan dua taraf yaitu B1 (60◦C) dan B2 (70◦C). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan pada SPSS 20. Penelitian ini menghasilkan bubur instan terbaik yaitu perlakuan A1B1 dengan kadar serat pangan 14,1% dan kalsium 518,69 mg/100 g. Secara keseluruhan bubur instan ini disukai lansia dan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi lansia.