Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Fasilitas Sosial Pada Perumahan Komersial: (Studi Kasus: Perumahan PP di Kota Malang) Redi Sigit Febrianto; Gatot Adi Susilo; Feny Arafah
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2022): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i1.4190

Abstract

Perumahan PP merupakan salah satu perumahan komersial di Kota Malang. Perumahan komersial merujuk pada definisi rumah yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman). Beberapa jenis rumah lain menurut UU No. 1 Tahun 2011 pasal 29 adalah: rumah umum; rumah swadaya; rumah khusus dan rumah negara.
PERANCANGAN GEDUNG PUSAT KREATIF MANDALIKA DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Muhammad Mansur; Lalu Mulyadi; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Pusat Kreatif di Mandalika kabupaten Lombok Tengah merupakan perwujudan keinginan masyarakat dan pemerintah provinsi NTB untuk menampung kegiatan yang berkaitan dengan badan ekonomi kreatif khususnya di sektor Kuliner, Fashion, Kriya dan Seni Pertunjukan. Pelaku industri kreatif di lombok mengalami peningkatan sehingga fasilitas bangunan pusat kreatif sangat di perlukan. Pemilihan tema arsitektur neo vernakular yang merupakan pembaharuan dari arsitektur lokal dengan kemasan yang modern pada perancangan gedung pusat kreatif mandalika merupakan bentuk dari menjaga kearifan lokal. Metode perancangan yang di gunakan adalah mencari isu/latar belakang, pemilihan lokasi, studi literatur fungsi dan tema, Program rancangan, analisa, konsep dan gambar hasil rancangan. Konsep bentuk mengambil dari bentuk arsitektur lokal lombok yaitu bale lumbung. Kemudian struktur utama menggunakan rangka kaku beton bertulang, struktur atas rangka ruang dengan material besi hollow , dan struktur bawah pondasi bore pile dan menerus, konsep tata masa bangunan terdiri dari 3 bangunan yaitu bangunan utama, Pengelola dan Amphitheater.
SENTRA KERAJINAN DAN CENDRAMATA DI KOTA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Intan Fadhilah; Breeze Maringka; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra kerajinan dan cendramata di Kota Banjarmasin merupakan keinginan masyarakat lokal untuk memperkenalkan hasil kerajinan khas Banjar serta mempelajari cara membuat kerajinan dengan belajar anyaman purun yang merupakan khas dari Banjarmasin. Selain itu, fasilitas ini juga untuk meningkatkan ekonomi kreatif serta menjadi wadah pemasaran yang memadai di Kota Seribu Sungai ini. Kota Banjarmasin di dominasi oleh bangunan-bangunan panggung dengan atap bubungan tinggi. Dalam perancangan desain bangunan ini menggunakan tema Arsitektur Neo-vernakular, sehingga penerapan desain tersebut dapat dijumpai dari penggunaan Atap bubungan pada penerapannya. Konsep bangunan berfokus pada penerapan tema yang disesuaikan dengan lokasi yang dipilih yaitu Kota Banjarmasin. Pada penerapan strukturnya, bangunan ini menggunakan struktur yang disesuaikan dengan jenis tanah rawa di Kota Banjarmasin. Penataan ruang dalam di tata dengan memanfaatkan material yang memberikan kesan alami pada ruangan dan memiliki pola linear pada tatanan ruangnya. Dengan demikian fasilitas yang disediakan diharapkan bisa menjadi salah satu wadah pemasaran yang dapat berkembang dengan baik bagi para penjual kerajinan di Kota Banjarmasin dalam mengembangkan usahanya. Dan diharapkan pula, fasilitas ini mampu mengembangkan kerajinan serta memperkenalkan cendramata khas Banjar ke masyarakat luas.
APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Mochamad Syahriel Ari Purnomo; Breeze Maringka; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berangkat dari permasalahan yang timbul dan menjadi fokus perhatian di tengah-tengah masyarakat Kota Malang, akhir-akhir ini yaitu antara jumlah pendatang baru khususnya mahasiswa yang semakin tahun semakin bertambah dengan jumlah fasilitas huni yang kurang memadai menjadi sebuah polemik yang tak kunjung ada titik temu. Permasalahan lain yang menjadi perhatian adalah kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Malang. Dampak yang ditimbulkan yaitu banyaknya bangunan baru yang dibangun secara horizontal, dan presentase RTH yang semakin tahun semakin berkurang. Penulis membuat alternatif dengan merancang fasilitas komersial apartemen mahasiswa dengan menggunakan pendekatan arsitektur hijau. Metode dalam perancangan yang penulis telah buat yaitu menggunakan metode mixed method. Penulis merancang sebuah apartemen mahasiswa dengan menggabungkan tema Arsitektur Hijau menjadikan objek rancangan yang memenuhi persyaratan GBCI. Poin penting yang ditekankan pada kategori efisiensi dan konservasi energi, tepat guna lahan, serta konservasi air. Hasil yang diharapkan yaitu fasilitas ini nantinya mampu menjadi titik terang dan juga sebagai jawaban dari beberapa isu yang ada di Kota Malang tentang banyaknya permintaan fasilitas hunian sewa serta kurangnya presentasi RTH yang ada.
PERANCANGAN KAMPUNG TERAPUNG di PULAU BUNGIN NTB TEMA: ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Rahmat Febriansyah; Lalu Mulyadi; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya lahan ditambah dengan kondisi padat penduduk di pulau bungin menjadi tantangan masyarakat khususnya dalam pembangunan hunian, disisi lain kondisi lingkungan sekitar pulau mulai tercemar akibat aktifitas manusia didalamnya sehingga mengharuskan masyarakat pulau bungin diharuskan beradaptasi dengan perubahan lingkungan tersebut, sehingga dibutuhkan suatu rancangan permukiman baru yang menerapkan konsep berkelanjutan. Kampung terapung merupakan permukiman terapung dengan sarana dan prasarana serta utilitas yang ada didalamnya. Perancangan ini bertujuan untuk memberi alternatif rancangan perkampungan baru dengan tipologi terapung yang mampu merespon lingkungan. Menerapkan tema arsitektur berkelanjutan yang memiliki memiliki tiga tujuan utama yaitu keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam merancang dimulai dari pemahaman obyek, pengumpulan data, analisis serta tahap konsep. Bentuk, tata ruang dan struktur bangunan merupakan representasi dari bangunan sekitar dengan penataan lanskap serta utilitas yang berusaha untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Dengan demikian rancangan ini diharapkan mampu mendukung konsep pembangunan berkelanjutan dengan membentuk kebiasaan baru bangunan dan penggunanya yang tanggap terhadap lingkungannya.
Gedung Pendidikan Seni Kota Tarakan Kalimantan Utara Tema: Arsitektur Modern Batari Kharisma Lubis; Gatot Adi Susilo; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kota Tarakan dalam meningkatkan mutu Pendidikan menginginkan adanya penambahan Gedung Pendidikan. Pembangunan Gedung ini selain untuk meningkatkan mutu pelajar di bidang akademik juga untuk meningkatkan pendidikan di bidang non akademik. Selain itu terdapat pula isu akan diadakannya Iraw Tengkayu secara Rutin setiap tahunnya. Perayaan adat ini banyak menarik siswa-siswi untuk belajar kesenian. Dari Fenomenan yang terjadi di Kota Tarakan, diperlukan adanya Gedung pendidkan seni yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan non-formal. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan Gedung ini menggunakan 4 tahapan yaitu, pengumpulan data, analisis, Konsep dan kemudian mendapatkan sebuah hasil akhir sebuah desain dari Gedung kesenian. Tema yang digunakan pada perancangan ini yaitu Arsitektur Modern dengan penerapan Form Follows Function pada bangunannya. Gedung Ini nantinya akan memiliki beberapa fasilitas yaitu, studio fotografi, studio Lukis, studio music, studio tari, teater dan galeri Lukis serta fotografi. Dari fasilitas tersebut diharapkan dapat mewadahi kegiatan kesenian di Kota Tarakan.
Penentuan Analisa Tapak Secara Makro, Messo dan Mikro Dalam Proses Penetapan Tapak.: Studi Kasus: Desa Wisata Taman Sangaloh Ghoustan Putra; Redi Sigit Febrianto; Budi Fathoni
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.4442

Abstract

Desa Wisata adalah gagasan desa mandiri yang tanggap terhadap potensi desa dan minat wisatawan. Desa Mangliawan yang terletak di kabupaten Malang memiliki potensi wisata desa berupa destinasi Taman Wisata Taman Sangaloh. Namun Potensi ini tidak di iringi oleh ketersediaanya fasilitator pendamping dalam pengembangan desa wisata ini. Berbekal dari latar belakang tersebut desa Mangliawan membutuhkan sebuah gagasan metode pendekatan sosial yang berbasis masyarakat yang dapat memberikan kontribusi gagasan melalui forum diskusi, FGD maupun bentuk metode pendekatan sosial yang lain dalam pengembangan desa Mangliawan khususnya Kawasan wisata taman Sengaloh. Penentuan Analisa Tapak secara Makro, Messo dan mikro adalaha salah satu proses metode pendekatan yang digunakan fasilitator dalam mendampingi desa. Pada ulasan literatur ini, di dapatkan metode penetapan Analisa tapak dengan data primer dan sekunder melaui FGD (Focus Grup Discussion).
HOTEL SUNSET DI JEMBRANA, PROVINSI BALI TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Dicky Winanto; Gatot Adi Susilo; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel Sunset dirancang ini dilatar belakangi dimana dikawasan Jembrana memiliki daya tarik dengan wisata alamnya yang tidak di imbangi dengan fasilitas akomodasi yang ada di jembrana, respon dalam permasalahan tersebut dengan menyediakan akomodasi hotel yang memiliki fasilitas lengkap bagi wisatawan yang berwisata khususnya di daerah Kabupaten Jembrana. Perancangan hotel mengambil tema arsitektur tropis yaitu dimana suatu konsep bangunan mampu beradaptasi dengan iklim tropis. Adapun teori yang digunakan dari Tri Harso Karyo “sebuah konsep konstruksi yang mengacu pada kondisi iklim yang dimana desain bangunan akan menyelesaikan kondisi iklim tropis seperti panas matahari, suhu tinggi, hujan dan kelembaban tinggi. Metode perancangan diawali dari studi fungsi, studi tema, studi data, analisa dan konsep rancangan. Pendekatan arsitektur tropis diharapakan mampu menjadi suatu bangunan yang bisa beradaptasi dengan alam iklim tropis di daerah tersebut. Diharapkan fasilitas hotel nantinya mampu menjadi tempat istirahat untuk para wisatawan yang berlibur di Bali.
MERANCANG ASRAMA MAHASISWA DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Antoneta W.D. Lende; Adhi Widyarthara; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asrama mahasiswa merupakan tempat tinggal sementara yang dirancang bagi sejumlah orang yang terdiri atas kamar-kamar yang di bangun sesuai dengan standar khusus dan jenjang usia penghuninya. Seperti yang diketahui sekarang ini banyak bentuk,tata ruang maupun fasilitas asrama mahasiswa yang belum memadai sehingga sangat mempengaruhi kenyamanan penghuninya,hal tersebut menjadi alasan beberapa mahasiswa lebih memilih tinggal di kost-kostan maupun mengontrak rumah. Dalam penelitian kali ini akan dibahas mengenai bentuk dan tata ruang asrama mahasiswa menggunakan metode penelitian dengan penerapan arsitektur tropis sesuai dengan kondisi tapak yang akan dirancang.Hal tersebut sangat penting diperhatikan dalam merancang asrama mahasiwa karena akan sangat berpengaruh pada kondisi,suasana serta kenyamanan termal penghuninya.
EDUWISATA KERAJINAN KAYU KOPI DI DESA BATURETNO TEMA ARSITEKTUR ORGANIK Aprilia Hartini Rianingtyas; Debby Budi Susanti; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eduwisata Kerajinan Kayu Kopi di Desa Baturetno ini sebagai suatu manifestasi impian masyarakat lokal dengan tujuan sebagai wadah dalam menunjang sektor perekonomian dengan memanfaatkan potensi wisata desa dan menitikberatkan pada industri kerajinan kayu kopi. Berlimpahnya potensi, komoditas lokal dan permasalahan terkait menjadi pendorong bahwa pembangunan sektor wisata berbasis edukasi sebagai bentuk pengenalan desa sangat diperlukan. Pembangunan dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar tanpa merusak potensi lokal, menyuguhkan desain yang memiliki keterikatan antar bangunan dan tapak merupakan prinsip arsitektur organik yang diaplikasikan. Akumulasi data primer seperti observasi, wawancara dan dokumentasi hingga data sekunder pemanfaatan studi literatur dan preseden menjadi metode perancangan yang dipilih. Konsep yang diterapkan berupa kesatuan antar ruang dalam dan ruang luar, bentuk bangunan yang terinspirasi dari alam dan penggunaan material alami hingga struktur yang tidak merusak potensi lokal. Oleh karena itu, berdasar dari permasalahan yang diambil hingga konsep akhir yang diterapkan bisa menjadi promotor desain Eduwisata Kerajinan Kayu Kopi sesuai pengaplikasian dalam konteks arsitektur organik.