Claim Missing Document
Check
Articles

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SAMARINDA TEMA: ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Yahya Putra Sakfal Parenta; Adhi Widyarthara; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, mengalami pertumbuhan signifikan penduduk, terutama di Gang Nibung, memunculkan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak, khususnya bagi MBR. Dengan konsep arsitektur bioklimatik, rumah susun sederhana sewa bertujuan untuk mengurangi biaya MBR melalui pengelolaan air hujan, serta menanggulangi permukiman kumuh dan memperhatikan aspek lingkungan. Metode Arsitektur Bioklimatik digunakan dengan deskriptif kualitatif dan seleksi bahan material yang tepat. Desain bangunan disesuaikan untuk efisiensi energi tanpa merusak lingkungan. Rumah susun ini menawarkan beragam tipe unit hunian dan fasilitas penunjang, serta meggunakan konsep ventilasi silang dan interior berwarna terang, menciptakan hunian yang nyaman dan fungsional. Rumah susun ini tidak hanya memberikan tempat tinggal yang terjangkau, tetapi juga berperan meningkatkan kualitas permukiman dan lingkungan.
ECO WASTE CENTER KABUPATEN MALANG TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Siti Fathimah; Gatot Adi Susilo; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eco Waste Center merupakan sebuah bangunan pengolahan sampah yang mana di dalam satu kawasan terdapat bangunan pengolahan, edukasi tentang proses pengolahan sampah dan juga tempat penjualan hasil produk daur ulang sampah secara langsung. Dengan Latar belakang permasalahan sampah yang terjadi dikabupaten malang dan masih kurangnya tempat pengolahan sampah daur ulang, serta kurangnya edukasi masyarakat mengenai daur ulang sampah yang mampu menghasilkan nilai jual, sehingga munculah ide Eco Waste Center. Kabupaten Malang berada dekat dengan daerah pantai, sehingga tema bangunan yang di ambil adalah arsitektur tropis. Dengan pengembangan metode consept-base yang di kembangkan dalam penyelesaian masalah bau yang mungkin terjadi karna tumpukan sampah dan bagaimana merancang bangunan pengolahan sampah di tengah pemukiman warga agar tidak mengganggu aktivitas warga. Data yngng di dapat dari survei, studipresedent dan juga studi literatur.
SMART APARTEMENT DI MALANG TEMA ARSITEKTUR KEBERLANJUTAN Reza Farezi Hermawan; Adhi Widyarthara; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan keterbatasan lahan di kawasan perkotaan yang semakin meningkat dan tingginya potensi radiasi matahari di Malang perkotaan, integrasi teknologi canggih dalam desain bangunan menjadi krusial untuk mencapai efisiensi energi dan keberlanjutan. Perancangan ini mengevaluasi penerapan metodologi force-based dan teknologi pintar pada bangunan mid-rise di Kecamatan Lowokwaru, yang dirancang sebagai hunian vertikal dengan tema arsitektur berkelanjutan. Perancangan ini menganalisis tiga bangunan yang telah menerapkan teknologi manajemen otomatis dan perangkat IoT. Pendekatan force-based digunakan untuk menganalisis distribusi gaya eksternal pada struktur, seperti beban mati, beban hidup, angin, dan gempa, guna memastikan stabilitas dan keamanan bangunan. Hasil Perancangan menunjukkan bahwa penerapan teknologi pintar dan pendekatan force-based dapat meningkatkan efisiensi energi, mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan respons bangunan terhadap gaya eksternal dan kebutuhan penghuni. Implementasi hunian vertikal ini sangat relevan di Malang perkotaan, di mana keterbatasan lahan menjadi tantangan utama, berbeda dengan Malang Kabupaten yang masih memiliki lahan lebih luas. Perancangan ini memberikan wawasan penting tentang peran teknologi dan metodologi force-based dalam mendukung arsitektur berkelanjutan dan menghadapi tantangan urbanisasi di kawasan perkotaan seperti Malang.
EX-CONVICT TRAINING CENTER TEMA: SUSTAINABLE ARCHITECTURE Melly Rosita Dewi; Bayu Teguh Ujianto; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah mantan napi yang suka keluar masuk penjara merupakan hal yang sudah lama ada dan masih belum ada solusi untuk menangani masalah tersebut. Dengan dirancanganya sebuah training center khusus untuk para mantan napi di Malang ini yang berfokus untuk mengembangkan hardskill dan soft skill ini diharapkan dapat membantu para mantan napi agar lebih bisa meningkatkan kualitas sehingga bisa menjadi individu yang lebih baik untuk masyarakat. Perancangan ini menggunakan metode force-based framework karena perancangan memiliki banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Perancangan training center ini akan menggunakan pendekatan sustainable architecture yang berfokus pada bentuk bangunan dan penataan dalam ruang karena selain memperhatikan efek pada lingkungan juga memperhatikan kebutuhan pengguna bangunan. Rancangan training center ini akan diwujudkan dengan fasilitas berupa kelas dan tiga macam workshop pelatihan yang mempertimbangkan penataan perabot yang memperhatikan aktivitas dan sirkulasi pengguna, selain itu juga bentuk bangunan didesain sedemikian rupa untuk bisa memberikan kenyamanan termal yang tidak berlebih, memberikan akses penghawaan yang cukup dengan memanfaatkan cross- ventilasi, penggunaan skylight, dan menggunakan fasad yang mudah dikenali.
TAMAN BURUNG DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR BIOFILIK Moch Rizqa Al Chasani; Gatot Adi Susilo; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya ancaman perburuan burung liar semakin melengkapi status rentannnya kelangsungan hidup burung-burung di indonesia. Untuk mennghadapi ancaman ini maka, harus menyediakan habitat atau tempat khusus bagi jenis-jenis burung yang terancam punah. Kota malang, yang memiliki banyak tempat wisata dan edukasi tetapi, belum banyak memiliki tempat wisata hewan khususnya burung yang berfungsi untuk tempat konservasi dan edukasi. Perancangan Taman Burung di Kota Malang diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif objek wisata di kota malang serta memiliki peran kontribusi dalam melestarikan dan membudayakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kekayaan alam nusantara. Inovasi dan pembaruan pada perancangan taman burung ini yaitu merancang taman burung pertama yang ada di kota malang yang dimana taman burung ini menyediakan berbagai macam burung dan pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan burung-burung yangada di taman burung ini.
Pusat Kebudayaan Di Kabupaten Malang Tema: Arsitektur Neo-Vernakular Allan Hermawan; Lalu Mulyadi; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia kini menghadapi tantangan dalam melestarikan warisan tradisionalnya. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, banyak budaya lokal, termasuk budaya Malang di Jawa Timur, mulai dilupakan. Malang yang dikenal sebagai tujuan wisata dengan kekayaan budayanya dan warisan arsitekturalnya, mengalami penurunan apresiasi termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam arsitektur tradisional, karena generasi muda kurang menyadari pentingnya budaya tersebut dan lebih cenderung memilih budaya baru yang dianggap lebih praktis. Untuk mengatasi masalah ini, penerapan tema neo-vernakular dalam desain dapat menjadi solusi. Tema ini bertujuan untuk mempertahankan dan menghidupkan kembali budaya lokal dengan memadukan elemen-elemen desain modern ke dalam bentuk arsitektur. Sehingga nilai-nilai budaya tetap terjaga dan relevan dengan perkembangan zaman.
EDUWISATA SAPI PERAH DI KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Alga Lintang Pratama; Gaguk Sukowiyono; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu di Jawa Timur dikenal sebagai produsen susu utama, didukung oleh iklim dan alam yang ideal untuk peternakan sapi perah. Meskipun produksi susu menjadi pilar ekonomi utama, konsumsi susu per kapita di Indonesia masih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Tantangannya adalah meningkatkan produksi dan kualitas susu untuk memenuhi kebutuhan lokal dan memperluas pasar. Salah satu solusi adalah mengembangkan tempat pengolahan susu berbasis wisata edukasi, seperti Cimory Dairy Land di Lembang. Dengan menggabungkan pendekatan Force Based framework oleh Plowright (2014) yang mempertimbangkan konteks dan budaya lokal, diharapkan peternakan sapi perah dapat terus berinovasi dan meningkatkan kontribusinya terhadap kebutuhan susu di Indonesia.
Occupational Safety, Health, and Awareness as Determinants of Productivity: A PLS-SEM Study of Construction Workers in Malang Fifi Damayanti; Suhudi; Sigit Febrianto, Redi
Asian Journal Science and Engineering Vol. 4 No. 1 (2025): Asian Journal Science and Engineering
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/ajse.v4i1.1855

Abstract

This study investigates the influence of Occupational Safety and Health (OSH) practices—comprising Occupational Safety, Occupational Health, and OSH Awareness—on worker productivity within construction projects in Malang, Indonesia. Using a quantitative approach with survey data from 63 construction workers and analyzed through Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), the findings reveal that all three OSH components have a significant and positive impact on productivity. Occupational Health emerged as the strongest predictor (β = 0.377), followed by Occupational Safety (β = 0.350) and OSH Awareness (β = 0.312). Collectively, these variables explain 81% of the variance in worker productivity (R² = 0.810), underscoring the central role of OSH implementation in project performance. The study highlights that tangible investments in worker health and safety are not only ethical imperatives but also strategic drivers of efficiency. It concludes by recommending that construction managers treat OSH not as a regulatory formality, but as a critical asset for enhancing workforce output.