Regina Ayu Fristiyanti
Magister of Midwifery, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang, East Java, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Correlation between Secreted Aspartyl Protease-5 (SAP5) on Increasing Vaginal Acidity in Vulvovaginal Candidiasis Nur Sophia Matin; Regina Ayu Fristiyanti; Safrina Dewi Ratnaningrum; Nurdiana Nurdiana; Sanarto Santoso; Bambang Rahardjo
Asian Journal of Health Research Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 No 2 (August) 2023
Publisher : Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55561/ajhr.v2i2.116

Abstract

Introduction: Vulvovaginal candidiasis (VVC) is an infection of the vaginal mucosa that extends to the vulva due to excessive growth of Candida albicans, causing a progressive decrease of Lactobacillus spp., as the main of normal flora. Decrease in the number of Lactobacillus spp. causes a reduction of lactic acid production that it was causing increasing vaginal pH. The increase in pH is due to the progressive growth of C. albicans colonies in the vaginal mucosa. In addition, the mechanism of candidiasis is also influenced by the secretion of virulence factors by C. albicans. Secreted Aspartyl Protease-5 (SAP5) is the dominant virulence factor that plays a role in changing the morphology of yeast cells into hyphae. This study aims to identify the correlation between SAP5 levels and vaginal pH. Material and Methods: This research was conducted in vivo using a sample of Rattus norvegicus with a posttest randomized experimental group design approach. This study has two groups, i.e., Negative Control (NC) and Positive Control group (PC). SAP5 and pH samples were taken from vaginal fluids and then measured using ELISA and a digital pH meter. The statistical analysis used was Pearson Correlation to analyze the correlation between SAP5 and pH levels. Results: There was a strong correlation (R=0.846) that means the increase of SAP5 is related to the increase of vaginal acidity in the PC group. Conclusion: The increase in SAP5 levels is directly followed by an increase in the pH value of vaginal fluids,
Pengenalan Pemeriksaan Penunjang untuk Kelainan Payudara: Deteksi Dini pada Remaja Putri di Pondok Pesantren KH. A. Wahid Hasyim Bangil Utami Ambarsari; Paramita Sari; Regina Ayu Fristiyanti; Nur Sophia Matin; M. Djali Yusup Iskandar; Rizqi Wahyu Romadhon MS
Journal of Community Development Diversity Vol. 1 No. 1 (2025): Maret
Publisher : PT Pro Panoramic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64595/jcdd.148

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita. Kanker payudara telah menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita, dan sebagian besar kasus terdeteksi pada stadium lanjut. Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian pada pasien kanker payudara. Selain itu, semakin dini terdeteksi, semakin cepat pula peluang pengobatan muncul, yang pada akhirnya meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup. Selain itu, hingga saat ini kesadaran perempuan untuk melakukan skrining, baik secara mandiri maupun menggunakan teknologi sebagai penunjang pemeriksaan, masih relatif rendah. Hal ini menjadi landasan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa “Pengenalan Pemeriksaan Suportif Kelainan Payudara: Deteksi Dini Kanker Payudara pada Remaja Putri di Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim” sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perempuan mengenai pemeriksaan penunjang klinis yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan payudara. Selain bertujuan untuk menambah pengetahuan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peserta terhadap risiko kanker payudara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penjelasan materi dan sesi tanya jawab. Pengukuran tingkat pengetahuan peserta dan tingkat keberhasilan pelaksanaan program dinilai melalui pre-test dan post-test yang dilanjutkan dengan analisis kuantitatif. Terdapat persentase peningkatan rata-rata skor pretest dan posttest sebesar 78,75%. Berdasarkan hasil uji Paired T test menunjukkan p-value sebesar 0,00 (p < 0,05). Merujuk pada hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi dengan metode yang dipilih dapat meningkatkan peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan, dan hal ini sejalan dengan target luaran yang ditetapkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat.