Pendahuluan. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini juga merupakan masa pembentukan konsep diri. namun, pada masa ini juga merupakan masa yang rentan terjadi krisis identitas. Remaja perlu mempersiapkan diri agar dapat membentuk konsep diri yang baik, karena ketidaksiapan remaja dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan emosional dan sosial mereka, sehingga dapat mengganggu proses pembentukan konsep diri. Sehingga penting untuk menyediakan dukungan yang tepat, termasuk pendekatan yang menghargai perasaan mereka, memberikan informasi yang akurat tentang perubahan yang terjadi, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan pengelolaan stres dan resiliensi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik dan konsep diri remaja Metode. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Jumlah responden dalan penelitian ini sebanyak 365 remaja. Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengkaji data karakteristik dan konsep diri. Karakteristik yang dikaji dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, dan indeks massa tubuh (IMT). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan 53,15% responden berusia 19 tahun, 90% perempuan, dan 183 remaja memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal. Dalam penelitian ini juga didapatkan 55% remaja memiliki konsep diri positif. Kesimpulan. Remaja mayoritas berusia 19 tahun dengan jenis kelamin perempuan, memiliki IMT normal dan konsep diri yang positif.