Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuskripta

Gambaran Umum Naskah Koleksi Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur - Kuningan R. Dewi Kanti Setianingsih Ira Indrawardana; R. Emmy Ratna Gumilang Damiasih; Euis Kurniasih
Manuskripta Vol 6 No 2 (2016): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.084 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v6i2.58

Abstract

Karuhun Urang indigenous people community (AKUR) has a manuscript which is kept in National Culture Building, Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur-Kunigan. This article aims to describe the general description about how the manuscript is got and utilized, the problems in maintaining the manuscript and the identification of manuscript. Paseban Tri Panca Tunggal manuscript collection is a handwriting of Prince Madrais which contains a set of life guidance especially for the members of Karuhun Urang indigenous people community. The number of manuscript is estimated for more than 30.000 pages.It is written in Sundanese with cacarakan characters with some unique varitaion made by the writer. For the time being, the manuscript is the fragile condition. Therefore, it needs cooperation with the manuscript expert to save the manuscript. --- Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) memiliki warisan naskah yang tersimpan di Cagar Budaya Nasional Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur-Kuningan. Makalah ini bertujuan untuk mendeksripsikan gambaran umum tentang naskah koleksi Paseban Tri Panca Tunggal yang meliputi cara pemerolehan, pemanfaatan, permasalahan yang dihadapi dalam perawatan naskah, dan identifikasi koleksi naskah. Naskah koleksi Paseban Tri Panca Tunggal merupakan tulisan tangan Pangeran Madrais yang mengandung ajaran tuntunan kehidupan yang menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Adat Karuhun Urang pada khususnya. Jumlah naskah yang tersimpan diperkirakan lebih dari 30.000 halaman. Naskah tersebut berbahasa Sunda dan aksara yang digunakan adalah aksara cacarakan dengan beberapa variasi khas penulis. Kondisi koleksi naskah saat ini dalam keadaan rapuh, sehingga diperlukan kerjasama dengan ahli pernaskahan sehingga naskah tersebut dapat terselamatkan.
Penyelamatan Naskah-naskah Karya Pangeran Madrais dengan Teknik Digitalisasi Tedi Permadi; Emmy Ratna Gumilang Damiasih; Euis Kurniasih
Manuskripta Vol 8 No 2 (2018): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.687 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v8i2.121

Abstract

Masyarakat Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda are Sundanese community doctrines based in Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur Sub-Distric, Kuningan Distric, West Java Province. Sundanese teachings that are used as a guide in carrying out customs and traditions are the teachings of Prince Madrais Sadewa Alibassa Kusumaningrat; in the form of speech and writing. Prince Madrais's writing, now in the category of manuscripts, the condition is worrying and has not received proper care and repair. One effort to save the content of the manuscript is the technique of digitizing the manuscript. The problems faced by the manager of Paseban Tri Panca Tunggal in the rescue of manuscripts, are now handled by the knowledge of care and the way of codification; good places and tools for storing manuscripts and the ability to maintain and digitize the manuscript. These efforts expected to provide an understanding of the characteristics, roles, functions, and meaning of the Prince Madrais Manuscript’s in the whole journey of the Nusantara written tradition; can further be utilized to serve as one of the reference sources of the nation's cultural development. -- Masyarakat Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda adalah penganut ajaran Sunda yang berpusat di Paseban Tri Panca Tunggal, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ajaran Sunda yang dijadikan pedoman dalam menjalankan adat dan tradisi adalah ajaran Pangeran Madrais Sadewa Alibassa Kusumaningrat yang berupa tuturan dan tulisan. Tulisan tangan Pangeran Madrais yang sekarang termasuk kategori naskah kuno, kondisinya mengkhawatirkan dan belum mendapat perawatan serta perbaikan sebagaimana mestinya. Permasalahan yang dihadapi pengelola Paseban Tri Panca Tunggal dalam penyelamatan naskah sekarang tertangani dengan adanya pengetahuan perawatan naskah, tempat dan alat yang baik untuk menyimpan naskah, dan kemampuan merawat dan mendokumentasikan naskah. Salah satu upaya pelestarian naskah-naskah tersebut adalah dengan teknik digitalisasi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang karakteristik, peran, fungsi, dan makna naskah karya Pangeran Madrais dalam keseluruhan perjalanan tradisi tulis Nusantara; lebih lanjut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber rujukan pengembangan budaya bangsa.