Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Plasenta Previa Pada Ibu Bersalin di RSUD A W Sjahranie Samarinda Albertina, Meity; Sipasulta, Grace Carol
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Perdarahan salah satu komplikasi ibu hamil dan bersalin hingga terjadi kematian ibu antepartum maupunpostpartum. Plasenta previa penyebab perdarahan, plasenta letaknya abnormal mulai segmen bawah uterussampai menutupi seluruh permukaan jalan lahir disebabkan faktor usia ibu, paritas ibu serta endometrium cacat.Tujuan penelitian mengetahui hubungan faktor faktor penyebab dengan terjadi plasenta previa di RSUD AWSyahrani. Metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan case control data retrospektif. Datadikumpulkan melalui Rekam Medis RSUD. AW Syahrani 90 status. 45 status ibu bersalin mengalami plasentaprevia Januari sampai Desember 45 kasus secara purposive sampling. Sedangkan kelompok kontrol diambilsecara simple random sampling ibu bersalin normal 45 kasus. Analisis Univariat distribusi frekuensi, analisaBivariat uji Chi Square α 5%, Multivariat Uji Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan usia ibutidak ada hubungan, usia tidak beresiko 1,6 kali peluang terjadi plasenta previa, paritas ibu ada hubungan terjadiplasenta previa, dan endometrium cacat ada hubungan terjadinya plasenta previa serta 3,6 kali peluangmengalami plasenta previa. Paritas grande multipara merupakan variabel dominan terjadinya plasenta previa ibubersalin di RSUD AW Syahrani. Dapat disimpulkan bahwa usia ibu hamil dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahuntidak selalu penyebab terjadinya plasenta previa, paritas lbu dominan terjadinya plasenta previa ibu hamil danbersalin, endometrium cacat beresiko alami placenta previa. Diharapkan dapat meningkatkan penyuluhankesehatan mengenai faktor resiko terjadi plasenta previa dan cara klien mengenalinya, agar meningkatkanpengetahuan ibu dan keluarga di Poli KIA maupun ruang rawat serta menambah data based bagi pelayanankeperawatan maternitas di masyarakat Kaltim
Status Gizi Berhubungan Dengan Status Perkembangan Pada Anak Usia Toddler Sampai Dengan Pra Sekolah Sipasulta, Grace Carol; Andraini, Rus
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Anak usia todler s.d pra sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehinggakerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila padamasa ini anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila anaktidak memperoleh asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadiperiode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik masa ini atau masa selanjutnya.Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan status gizi dengan status perkembangan anak usia todlers.d pra sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode yang bersifat deskriptif analitikdengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Muara RapakBalikpapan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017. Jumlah sampel dalam penelitian inisebanyak 82 orang. Analisa univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi, Analisa bivariat dilakukan denganmenggunakan uji Chi Square (x2). Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antarafaktor status gizi dengan status perkembangan anak usia todler s.d pra sekolah (Pvalue = 0,000 < nilai α = 0,05).Disarankan perlu adanya peningkatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan kepada orang tua dandilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi statustumbuh kembang dan status gizi pada anak usia todler s.d pra sekolah
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Post Partum Sipasulta, Grace Carol; Afiyanti, Yati; Sabri, Luknis
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Ibu post partum akan mengalami penurunan berat badan secara alami antara 5 kg sampai 11 kg. Penelitian ini bertujuanmengetahui faktor – faktor yang menyebabkan penurunan berat badan pada ibu post partum. Penelitian deskriptifanalitik dengan desain mengunakan cross secsional pada 162 ibu post partum yang mempunyai bayi umur 6 sampai11bulan. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap penurunan berat badan ibu postpartum. Variabel yang dominan terhadap penurunan berat badan adalah ASI eksklusif. Ibu yang memberikan ASIeksklusif berpeluang 28.244 kali terjadi penurunan berat badan dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusifsetelah dikontrol istirahat dan interaksi ASI eksklusif dengan istirahat. Rekomendasi diharapkan perawat maternitasdapat menetapkan asuhan keperawatan pada ibu postpartum untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya
Implementation of Behavioral Theory in Learning of Competency-Based Nursing Practices Rasmun Rasmun; Joko Sapto Pramono; Hilda Hilda; Grace Carol Sipasulta
Health Notions Vol 2, No 8 (2018): August
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.06 KB) | DOI: 10.33846/hn.v2i8.269

Abstract

Nursing vocational education is an education that emphasizes the competence or performance of certain skills, which is supported by good attitudes and behavior and extensive knowledge of the area of expertise. So that later they can carry out the task of providing health services in accordance with community expectations. To get high skills during clinical learning it is necessary to apply a learning theory model that allows students to achieve these skills and skills. The implementation of the behavioral theory according to the author is a model theory that allows it to achieve the objectives of learning clinical practice based on competence. The emphasis on behavioral theory focuses on changing the mindset and behavior of a person, in this case, students will imitate or model the model. Learners learn by imitating the correct practices and then doing the same actions and doing so many repetitions. Students who are required to carry out a practicum program for 3 weeks with a duration of 18 days by practicing as many as 75 times the same actions, for example taking action in the form of a physical examination with all the right techniques and methods in different patients, can be ascertained students become teachers/proficient in need, and good attitude. Keywords: Nursing student, Behavioral theory in learning, Competency-based nursing practices, Imitation, Repetition
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF EFFICACY DALAM MEMERIKSAKAN KEHAMILAN DI KOTA BALIKPAPAN Nina Mardiana; Grace Carol Sipasulta; Meitty Albertina
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 3 No 2 (2018): Vol. 3 No. 2 November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.426 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v3i2.107

Abstract

Abstract In Indonesia, the utilization of antenatal services by health workers is only 66% and this figure decreases during childbirth, where the mother who examined her pregnancy to a health worker did not deliver her labor at a health facility, which amounted to 9.12%. This study aims to explain the relationship between knowledge and intention towards self efficacy of pregnant women in antenatal care in Balikpapan City. This type of research is Quasi Experiment Design with pre and post control group study. The study design used Non Equivalent Control Group. Samples were pregnant women with gestational age are entering the second trimester in Balikpapan City who visited twenty women cases and twenty women are control. The results of the study have a significant relationship between knowledge of Self efficacy P value: 0.043, there is a significant relationship between intention to self efficacy P value: 0.029. The conclusion of this study is that the self efficacy of pregnant women is high, pregnant women are not in high risk age, mothers with high parity and parity are both having high knowledge. There are still pregnant women who have high knowledge but do not have their pregnancies checked on health workers. Most mothers have the intention to have their pregnancies checked on health workers but there are still pregnant women who have their pregnancy checks less than the prescribed standard of at least 4 times during pregnancy. Keywords: Knowledge, Intention, Self efficacy. Abstrak Di Indonesia pemanfaatan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan hanya 66% dan angka ini menurun saat terjadi persalinan, dimana ibu yang memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan tidak melangsungkan persalinannya di fasilitas kesehatan, yaitu sebesar 9,12%. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan pengetahuan dan niat terhadap self efficacy ibu hamil dalam pelayanan antenatal di Kota Balikpapan. Jenis penelitian yang adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment Design) dengan pre dan post control group study. Rancangan penelitian menggunakan Non Equivalen Control Group.Sampel adalah ibu hamil dengan usia kehamilan memasuki tri mester II yang berada di Kota Balikpapan yang berkunjung ke puskesmas Muara Rapak sebanyak 20 orang dan kontrol ibu hamil sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan pengetahuan terhadap Self efficacyp-value : 0,043, ada hubungan yang signifikan niat terhadap self efficacyp-value : 0,029. Kesimpulan pada penelitian ini self efficacy ibu hamil tergolong tinggi, ibu hamil tidak dalam usia risiko tinggi, Ibu dengan paritas tinggi maupun paritas sedang sama-sama memiliki pengetahuan tinggi. Masih ada ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi tetapi tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan. Sebagian besar ibu memiliki niat untuk memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan tetapi masih ada ibu hamil yang melakukan pemeriksaaan kehamilannya kurang dari standar yang ditentukan yaitu minimal 4 kali selama kehamilan. Kata kunci : Pengetahuan, Niat, Self efficacy.
EFEKTIFITAS PENILAIAN MENGGUNAKAN ANTE NATAL RISK QUESTIONNAIRE TERHADAP KEJADIAN DEPRESI POSTPARTUM Grace Carol Sipasulta; Nurhayati Nurhayati
MNJ (Mahakam Nursing Journal) Vol 1 No 2 (2016): Nov 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.297 KB)

Abstract

Mental disorder after Childbirth, was often unknown. The fact that as many as 80% of women experience some mood disorders in time after pregnancy or the postpartum period. This study used a prospective cohort design. This design is intended to determine the effectiveness using of Antenatal Risk Questionnaire (ANRQ) in early detection risk and the incidence of postpartum depression in the setting of Ante Natal Care (ANC). Consecutive Sampling n=138 pregnant women, in third trimester, 33–37 weeks of pregnant, on seven inpatient of Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Balikpapan city. Data analysis used uni-variate analysis with frequency distribution, analysis bi-variate statistical Mc Nemar tests and Multivariate used Simple Linear Regression Risk Model Factors for confounding variables. By confounding variable controlled, pregnant women with a risk of depression can have a chance to experience postpartum depression 9.5 times compared pregnant women do not risk going depression. Conclusions and suggestions ANRQ tool is easy to use, can be received early psychosocial assessment and effective use of early detection of pregnant women may experience postpartum depression incidence but requires another combination if you want to get more data. Very helpful as a "screening interventions".
Pengaruh Konsumsi Puding Daun Kelakai terhadap Peningkatan Produksi ASI dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Besiq Grasiana, Gabriela; Endah Wahyutri; Nilam Noorma; Grace Carol Sipasulta
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v6i2.2291

Abstract

Air Susu Ibu  merupakan makanan yang paling baik untuk bayi yang langsung di produksi dari payudara ibu. Mengkonsumsi Daun Kelakai dapat meningkatkan produksi ASI dan kadar hemoglobin pada ibu menyusui.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi puding daun kelakai terhadap peningkatan produksi ASI dan kadar hemoglobin pada ibu menyusui di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Besiq. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian time series one group pretest-posttest design, dilakukan pada bulan April 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui sebanyak 20 orang. Penentuan sampel menggunakan Total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired t test, apabila diperoleh t hitung (nilai pvalue) < 0,05, maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil dari penelitian ini adalah Volume ASI sebelum perlakuan sebagian besar 50-100 ml (80,0%), volume ASI setelah perlakuan mengalami peningkatan sejak hari 1 hingga hari ke 7. Pada hari ke-7 volume ASI >100 ml (30,0%), sebagian besar 50-100 ml (70,0%). Kadar hemoglobin sebelum perlakuan sebagian besar (65,0%). Kadar hemoglobin setelah perlakuan sebagian besar normal (95,0%). Terdapat peningkatan Volume ASI pada ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan puding Daun Kelakai pada hari ke-7 (pValue = 0,00). Terdapat peningkatan kadar hemoglobin pada ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan puding Daun Kelakai pada hari ke-7 (pValue = 0,00). Kesimpulannya adalah Terdapat Pengaruh Konsumsi Puding Daun Kelakai terhadap Peningkatan Produksi ASI dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Besiq. Abstrak Mother's milk is the best food for babies which is produced directly from the mother's breasts. Consuming kelakai leaves can increase breast milk production and hemoglobin levels in breastfeeding mothers. The aim of this research is to determine the effect of consuming kelakai leaf pudding on increasing breast milk production and hemoglobin levels in breastfeeding mothers in the UPT Working Area. Besiq Health Center. This type of research is aquasi-experimental research with a time series one group pretest-posttest design, conducted in April 2022. The population in this study was 20 breastfeeding mothers. Determination of the sample using total sampling. The statistical test used is the Paired t test, if the calculated t (pvalue) <0.05 is obtained, then the Ha hypothesis is accepted and Ho is rejected. The results of this study were that the volume of breast milk before treatment was mostly 50-100 ml (80.0%), the volume of breast milk after treatment increased from day 1 to day 7. On day 7 the volume of breast milk was >100 ml (30.0%), mostly 50-100 ml (70.0%). Hemoglobin levels before treatment were mostly (65.0%). Hemoglobin levels after treatment were mostly normal (95.0%). There was an increase in breast milk volume in breastfeeding mothers before and after being given Kelakai Leaf pudding on day 7 (pValue = 0.00). There was an increase in hemoglobin levels in breastfeeding mothers before and after being given Kelakai Leaf pudding on day 7 (pValue = 0.00). The conclusion is that there is an effect of consuming kelakai leaf pudding on increasing breast milk production and hemoglobin levels in breastfeeding mothers in the Besiq Health Center UPT working area.
EDUKASI DAN PELATIHAN SKRINING STUNTING PADA IBU MEMILIKI BAYI DAN BALITA MELALUI PEMBERDAYAAN KADER DAN TENAGA KESEHATAN DI KELURAHAN MUARA RAPAK BALIKPAPAN UTARA Grace Carol Sipasulta; Rus Andraini; Endah Wijayanti; Genevieva Esmeraldine Tanihatu
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i7.9011

Abstract

Stunting is not just about height; it is very dangerous as it lowers children's learning abilities and causes mental retardation, as well as the emergence of chronic diseases, impacting both social and economic aspects. Effectively addressing stunting requires a holistic approach involving the government and the relevant community. In the Muara Rapak Village, North Balikpapan District, there are 15 cases of stunting among infants and toddlers, 10 pregnant women with anemia, 10 pregnant women with KEK, and 44 pregnant women at risk of stunting. In addition, the participation of Kelurahan partners such as cadres and community groups in the prevention and control of stunting has not been optimal. The general objective of this community service activity is to enhance the knowledge and services of partner targets regarding stunting prevention and control screening through Posyandu: Stunting Screening Training, as well as local ingredient-based "MPASI" and "PMBA". The method used includes educating mothers at the posyandu about stunting and measuring height and weight, training health cadres to prevent stunting, and making complementary foods and local-based baby food. The target health cadres in Muara Rapak Village, North Balikpapan District, have not yet received training and introduction to stunting prevention, totaling 40 people, as well as mothers with infants and toddlers. There are 2 out of 22 children aged 1 and 2 years who did not experience an increase in weight and require parental attention to ensure this does not occur in two consecutive months of weighing. Training helps health cadres improve their knowledge about stunting prevention. The average knowledge before education was 47.75% and after education was 90.15%, resulting in a knowledge increase of 70%. The preparation of complementary feeding (MPASI) and breastfeeding (PMBA) went well, with the food prepared for babies aged 6 months to 1 year being directly given to 11-month-old babies under observation, who enjoyed the food given. Evaluation over two months on the use of the Anthropometry Kit showed a 100% improvement, and the measurement of TB, BB of infants, toddlers, and the provision of MPASI and PMBA at the Posyandu also showed improvements. The increase in cadre knowledge is very much needed to prevent stunting with good screening
PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN MUARA RAPAK BALIKPAPAN Rahmawati Shoufiah; Grace Carol Sipasulta; Sri Hazanah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is one of the most common non-communicable diseases (NCDs) suffered by the world's population and is a major risk factor for various serious complications, such as stroke, kidney failure, and coronary heart disease. The Indonesian Ministry of Health has introduced a behavioral change approach known by the acronyms CERDIK and PATUH as an educational effort in the prevention and control of non-communicable diseases, including hypertension. Through this community service activity, it is hoped that positive changes will be created in the aspects of community knowledge, attitudes, and actions towards hypertension prevention, thereby supporting government efforts to reduce the incidence of hypertension and improve the quality of life of the community. The method used is providing health education through interactive counseling, pre-test and post-test, question and answer discussions held for 2 days and attended by 47 participants. The results of the pre-test and post-test showed an increase in community knowledge after being provided with Health Education on CERDIK and PATUH Behavior as Efforts to Prevent and Control Hypertension in Muara Rapak Village, Balikpapan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASUPAN GIZI SEIMBANG DAN PENILAIAN STATUS GIZI ANAK USIA DINI DI WILAYAH KERJA KELURAHAN GRAHA INDAH BALIKPAPAN Rus Andraini; Grace Carol Sipasulta; Rahmawati Shoufiah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang pada anak usia dini merupakan fondasi utama dalam menentukan kualitas tumbuh kembang anak yang optimal. Oleh karena itu, peran ibu sebagai pengelola utama asupan makanan anak sangat krusial dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi seimbang. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang asupan gizi seimbang dilakukan melalui kegiatan penyuluhan. Sebelum kegiatan penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan penilaian status gizi anak, dan hasil yang diperoleh disampaikan kepada orang tua, sebagai bentuk evaluasi penilaian status gizi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang asupan gizi seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa metode edukasi interaktif dan kontekstual efektif dalam mengubah pengetahuan sasaran. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi edukasi yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat sangat penting untuk mendukung program perbaikan gizi di tingkat keluarga, terutama bagi kelompok rentan seperti anak usia dini.