Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Survey Dan Pemeriksaan Kesehatan Gigi Dalam Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Kelurahan Tobimeita Nia Afdilla; Aisyah Fachruddin; Nuraisya Nuraisya; Nur Awalia Putri Zainal; Muhammad Asman Setiawan; Asmawati Asmawati
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2023): NADIKAMI: Juli 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan layanan kesehatan yang terkhusus kepada kesehatan gigi dan mulut pada kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang opimal . Tujuan Pengabdian ini untuk mengetahui jumlah DMF-T, OHI-S, GI dan memberikan pemahaman dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Metode pengabdian dengan melakukan pemeriksaan DMF-T, def-t, OHI-S, GI pada kelompok masyarakat di kelurahan Tobimeita. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan presentase DMF-T yaitu 5,8 dengan kategori tinggi, OHI-S yaitu kategori baik = 30,2 %, Sedang = 51,2%, Buruk 18,6%, GI yaitu 0,8 dengan kategori peradangan ringan.
GAMBARAN KETERAMPILAN MENYIKAT GIGI MELALUI PROGRAM UKGS PADA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR NEGERI 6 KENDARI Setiawan, Muhammad Asman; Asir, Wa Ode; Faizal, Prayoga Ridha; Zainal, Nur Awalia Putri
JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi
Publisher : KESEHATAN GIGI POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan masalah yang perlu diperhatikan dengan serius terutama pada anak usia dini hingga dewasa. Masalah yang paling banyak ditemukan adalah karies gigi. Menyikat gigi sangat berperan penting untuk pencegahan perkembangan bakteri yang bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, menyikat gigi juga dapat membersihkan gigi dan mulut anak. Salah satu program alternatif untuk mengatasi masalah karies ini adalah upaya promotif preventif dengan memberdayakan dokter gigi, Puskesmas dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di seluruh Indonesia. Program UKGS merupakan salah satu pokok dari Puskesmas yang saling berkaitan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada siswa Sekolah Dasar (SD). Metode Penelitian : Metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Jenis penlitian yang menggambarkan objek penelitian yaitu deskriptif. Hasil Penelitian : Kategori tingkat keterampilan sangat baik sebanyak 16 orang (26,7%), baik sebanyak 21 orang (35%), cukup sebanyak 19 orang (31,7%), dan perlu bimbingan sebanyak 4 orang (6,6%). Kesimpulan : maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dari 60 sampel terdapat tingkat keterampilan menyikat gigi dengan kriteria sangat baik sebesar 26,7%, dengan kriteria baik sebesar 35%, dengan kriteria cukup sebesar 31,7% dan dengan kriteria perlu bimbingan 6,6%.
Potensi Ekstrak Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) Sebagai Bahan Aktif Sediaan Gargarisma dalam Mencegah Pertumbuhan Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Asmawati; Gunawan, Muh. Arfandy; Setiawan Jumain, Muhammad Asman; Dewi, Ratnasari
Media Farmasi Vol 20 No 2 (2024): Media Farmasi Edisi Oktober 2024
Publisher : Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v20i2.526

Abstract

Potential of Elephant Ginger Extract (Zingiber officinale var. Roscoe) as an active ingredient in Gargarisma preparation in inhibiting the growth of Strptococcus mutans which causes dental caries Ginger plants are known to contain chemical compounds in the form of phenols and flavonoids where these compounds have potential antibacterial power. This study aims to formulate elephant ginger extract into gargarisma preparations and determine the stability of the physical quality as well as to determine the antibacterial potential of gargarisma elephant ginger extract preparations optimally. Elephant ginger was extracted using the maceration method, then dried using a freeze-drying device. Then formulation into gargarisma preparations whit concentrations of 5%, 10%, and 20% elephant ginger extract followed by evaluation of the preparation including pH test, organoleptic test, and viscosity test as well as antibacterial power test. The results of each study have an average value before and after the Cycling test, namely the pH test with 5% concentration: 6.13 and 6.06; concentration 10%: 5.92 and 5.96; concentration 20%: 5.96 and 5.91, on the viscosity test 5% concentration: 1.86cps and 2.19cps; concentration 10%: 2.05cps and 2.45cps; concentration 20%: 2.55cps and 3.06cps, the organoleptic test did not change. From the results of the inhibition test, the average value was obtained at a concentration of 5%: 9mm; concentration 10%: 14.33mm; concentration 20%: 17.67mm. it can be concluded that 5%, 10%, and 20% concentrated ginger extract can be formulated into elephant ginger preparations with gargarisma constraint and fulfils the physical quality requirements of gargarisma preparations as well as for the antibacterial power test, the significance value (p<0,05) indicates a significant difference. Each concentration. At a concentration of 10%, it had an optimal effect in inhibiting the growth of Streptococcus mutans. Tanaman Jahe Gajah diketahui mengandung senyawa kimia berupa fenol, flavonoid dimana senyawa tersebut memiliki potensi daya antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak jahe gajah menjadi sediaan gargarisma dan mengetahui stabilitas mutu fisik serta untuk mengetahui potensi antibakteri dari sediaan gargarisma ekstrak jahe gajah secara optimal. Jahe gajah diekstraksi menggunakan metode maserasi, kemudian dikeringkan menggunakan alat freeze drying, lalu diformulasi menjadi sediaan gargarisma dengan konsentrasi ekstrak jahe gajah 5%, 10%, dan 20% dilanjutkan dengan evaluasi sediaan meliputi uji pH, uji organoleptik, dan uji viskositas serta uji daya antibakteri. Hasil penelitian masing-masing memiliki nilai rata-rata sebelum dan sesudah Cycling test yaitu pada uji pH konsentrasi 5%: 6,13 dan 6,06; konsentrasi 10%: 5,92 dan 5,96; konsentrasi 20%: 5,96 dan 5,91, pada uji viskositas konsentrasi 5%: 1,86cps dan 2,19cps; konsentrasi 10%: 2,05cps dan 2,45cps; konsentrasi 20%: 2,55cps dan 3,06cps, pada uji organoleptik tidak mengalami perubahan. Dari hasil pengujian daya hambat didapatkan nilai rata-rata pada konsentrasi 5%: 9mm, konsentrasi 10%: 14,33mm, konsentrasi 20%: 17,67mm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe gajah dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dapat diformulasi menjadi sediaan gargarisma dan memenuhi syarat mutu fisik sediaan gargarisma serta untuk uj daya antibakteri diperoleh nilai Signifikansi (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna tiap konsentrasi. Pada konsentrasi 10% sudah memberikan efek yang optimal dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Melakukan Penyuluhan Serta Pemeriksaan Karies Gigi Dan Ohi-S Pada Masyarakat Desa Rambu-Rambu Jaya: The Importance of Maintaining Dental and Oral Health by Counseling and Examining Dental Caries and OHI-S in the Rambu-Rambu Jaya Village Community Afdilla, Nia; Sofyan, Suhikma; Nuraisya, Nuraisya; Erfiani, Merry; Setiawan, Muh. Asman; Zainal, Nur Awalia Putri; Welliam, Desih; Rasak, Adriatman; Asmawati, Asmawati; Faizal, Prayoga Ridha
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): NADIKAMI: Januari 2025
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memiliki Kesehatan yang optimal adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu atau kelompok agar memiliki kualitas hidup dan masa usia yang panjang. Untuk mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya perlu adanya upaya kesehatan, baik upaya individu maupun masyarakat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut karena kesehatan gigi dan mulut mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengetahui jumlah skor OHIS, DMF-T dan def-t pada masyarakat di Desa Telaga Biru. Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada masyarakat di Desa Desa Rambu-Rambu Jaya, Kecamatan ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan nilai DMF-T yang dialami masyarakat termasuk dalam kategori sedang, def-t masuk dalam kategori sedang, dan skor OHI-S masyarakat mayoritas sedang.
Kebiasaan Menyirih dengan Status Gingiva pada Masyarakat Muna Sulawesi Tenggara asmawati, asmawati; Nur Awalia Putri Zainal; Muhammad Asman Setiawan; Suhikma Sofyan
JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi
Publisher : KESEHATAN GIGI POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang paling luar. Peradangan Gingiva terjadikarena faktor lokal dan sistemik. Menyirih merupakan proses meramu campuran dari daun sirih, kapursirih, pinang, gambir, dan tembakau. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan menyirihdengan status gingiva pada masyarakat lansia di Kelurahan Walambenowite Kecamatan ParigiKabupaten Muna Sulawesi tenggara. Variabel dalam penelitian ini adalah masyarakat lansia wanitayang menyirih dan status gingiva. Jenis penelitian survei analitik dengan metode cross sectional.Sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kelurahan Walambeniwite Kecamatan Parigi KabupatenMuna Sulawesi Tenggara yang berjumlah 36 orang, dengan lama menyirih sekitar 30 sampai dengan40 tahun. Hasil Pemeriksaan status gingiva diketauhi peradangan sedang 14% dan peradangan beratsebanyak 86%.
UJI EFEKTIVITAS REBUSAN KAYU SIWAK (Salvadora persica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans setiawan, muh asman
THERA-DENT (jurnal terapis gigi dan mulut) Vol. 5 No. 1 (2024): THERA-DENT (Jurnal Terapis Gigi dan Mulut)
Publisher : AKG Puskesad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62040/thera-dent.v5i1.22

Abstract

Latar belakang: Siwak (Salvadora persica) merupakan tanaman yang umum dijumpai di Timur Tengah dan banyak digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut. Bagian yang digunakan pada siwak berupa batang, ranting, dan akar. Beberapa penelitian menunjukkan banyak manfaat klinis dari siwak. Siwak berperan membunuh bakteri penyebab karies gigi (Streptococcus mutans) dan penyebab terjadinya penyakit gingival (Lactobacilus acidophilus). Metode : jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode sumuran. Rancangan ini terdiri dari 3 perlakuan, yaitu 30%, 40%, dan 60%, serta 2 kontrol yaitu kontrol positif dan negatif dengan 3 kali replikasi yang di inkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37℃. Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 60% memiliki rata-rata diameter zona hambat paling besar yaitu 29,16 mm dengan daya hambat sangat kuat, Listerine siwak sebagai kontrol positif sebesar 27,16 mm dengan daya hambat sangat kuat, konsentrasi 40% sebesar 23,83 mm memiliki respon daya hambat sangat kuat dan konsentrasi 30% memiliki rata-rata diameter zona hambat terkecil yaitu sebesar 19,16 mm dengan respon daya hambat kuat. untuk kontrol negative (aquades steril) tidak memiliki daya hambat atau diameter zona hambat 0. Kesimpulan : Rebusan kayu siwak (Salvadora persica) memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi 30%, 40%, dan 60% yang ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar sumuran. Kata Kunci: Kayu siwak, Karies gigi, Streptococcus mutans
Hubungan Frekuensi Makanan Kariogenik Dengan Prevalensi Karies Gigi Di SD Negeri 81 Kendari setiawan, muh asman
THERA-DENT (jurnal terapis gigi dan mulut) Vol. 5 No. 2 (2024): THERA-DENT (Jurnal Terapis Gigi dan Mulut)
Publisher : AKG Puskesad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62040/thera-dent.v5i2.27

Abstract

Latar Belakang: Kares gigi adalah penyakit yang umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, baik pada gigi susu maupun gigi permanen. Karies gigi ditandai dengan kerusakan jaringan mulai dari permukaan gigi (ceruk, fisure, dan inter proksimal) meluas ke pulpa. Salah satu penyebab terjadinya karies gigi yaitu substrat atau makanan yang bersifat kariogenik. Makanan kariogenik mengandung karbohidrat sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi apabila dikonsumsi secara terus menerus. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan frekuensi makanan kariogenik dengan prevelensi karies gigi pada anak SD Negeri 81 Kendari. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian survei dengan menggunakan kuesioner. Data uji secara statisik menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti. Hasil: didapatkan nilai -value sebesar 0,001 < ɑ = 0,05, yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makanan kariogenik dengan prevalensi karies gigi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara frekuensi makanan kariogenik dengan prevalensi karies gigi.
Pengembangan Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masyarakat Pesisir Jalil, Muh. Alfi Syahrin; Faizal, Prayoga Ridha; Ramdhani, Astri; Setiawan, Muh Asman; Afdilla, Nia; Sofyan, Suhikmah; Nuraisyah; Razak, Adriatman
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 5 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62728/jtcsa.v5i1.645

Abstract

Oral health promotion is a preventive effort aimed at increasing awareness and healthy behaviors from an early age. This study was conducted in Bajo Soropia Indah Village to evaluate the effectiveness of oral health promotion in improving children's knowledge and tooth brushing habits. The methods used included health education, demonstration of proper tooth brushing techniques, topical fluoride application, and plaque index examination as an indicator of oral hygiene. The results showed that all child participants (n=6) had poor plaque index scores (100%). Following the implementation of the health promotion program, an increase in knowledge and a shift in behavior regarding oral hygiene are expected. The findings emphasize the importance of educational interventions and routine check-ups in preventing dental and oral diseases among children in remote areas. Community-based health promotion programs have proven to be a relevant approach in improving children's oral health status.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Wundu Watu(Alpinia Monopleura) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans (Atcc 25175) Penyebab Karies Gigi AFDILLA, NIA; Muh. Asman Setiawan; Prayoga Ridha Faizal
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 7 (2) Juni 2025)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v7i2.345

Abstract

Alpinia monopleura is a plant that belongs to the Alpinia genus family which is a large genus of the Zingiberaceae family, which is widespread in many tropical regions including Indonesia. Antimicrobial compounds owned by wundu watu leaves include volatile oils, lignin, saponins, flavonoids, diterpenoids, and phenylpropanoids. The purpose of this study was to determine the inhibition of wundu watu leaves (Alpinia monopleura) against the growth of Streptococcus mutans bacteria. The type of research used is laboratory experimental, namely 5 treatment groups where 3 groups of Wundu watu leaf extracts with concentrations of 20%, 40%, and 60%, and 2 control groups, namely positive control (Amoxillin), and negative control (sterile Aquades). The inhibition test was carried out using the well method against Streptococcus mutans bacteria for 24 hours and then incubated at 37ºC which then measured the inhibition (mm). Measurement of the inhibition test was carried out using a caliper. The results showed that wundu watu leaf extract (Alpinia monopleura) can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria with a weak category with an average diameter of the inhibition zone for concentrations of 20% which is 00 mm, 40% which is 0.3 mm, 60% which is 1.38 mm, positive control Amoxilllin which is 22.54 mm and negative control sterile distilled water which is 0.0 mm. Based on the Kruskall Wallis test results obtained sig 0,011 (sig < 0.05), it can be concluded that there is a significant difference in the diameter of the inhibition zone at various concentrations.
Formulasi dan Evaluasi Produk Gigi Mouthwash Ekstrak Rimpang Walay (Zingiberaceae) untuk Pengobatan Plak dan Karies Gigi Jumain, Muhammad Asman Setiawan; Sofyan, Suhikma; Daud, Nur Saadah; Setiawan, Muhammad Azdar; Tee, Selfyana Austin; Nurhikmah, Eny; Fauziah, Yulianti; Musdalipah, Musdalipah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.693

Abstract

Zingiberaceae merupakan salah satu family tumbuhan terbesar yang diyakini memiliki potensi aktivitas biologis yang tinggi untuk mengatasi berbagai penyakit. Beberapa generasi Zingiberaceae, seperti Cinnamomum, Meistera, dan Wurfbainia, telah diidentifikasi. Tumbuhan walay (Zingiberaceae) merupakan salah satu tanaman endemik Sulawesi Tenggara yang memiliki khasiat sebagai pengobatan. Skrining fitokimia rimpang walay menunjukkan kandungan senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid dan terpenoid dan memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Bacillus subtilis. Formulasi produk gigi menggunakan bahan dasar herbal sedang menjadi sorotan utama dalam upaya mengurangi peradangan gusi. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan perawatan gigi dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan gigi, termasuk dalam pemilihan bentuk produk gigi yang sesuai. Salah satu produk yang digunakan ialah mouthwash. Penelitian ini bertujuan untuk formulasi mouthwash berbasis herbal rimpang walay dan efektivitasnya sebagai antibakteri penyebab plak dan karies gigi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Ekstrak rimpang walay dibuat dalam bentuk Mouthwash dengan tiga formula konsentrasi A(10%), B(20%) dan C(30%). Pengujian evaluasi sediaan dilakukan dengan parameter pengujian yaitu uji organoleptik, homogenitas, pH, dan kejernihan. Selanjutnya sediaan dilakukan pengujian antibakteri pada Streptococcus mutans ATCC 25175. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak rimpang walay pada formula A, B, C dapat dibuat sediaan mouthwash dan memenuhi persyaratan evaluasi sediaan, yaitu sediaan memiliki aroma mentol, berwarna bening kecoklatan, tekstur cair, homogen, pH berkisar 6-7. Aktivitas antibakteri pada bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175 memiliki daya hambat dengan diameter zona bening secara berturut-turut pada konsentrasi 10%, 20%, dan 30% sebesar 6,47 mm, 9,3 mm dan 12,57 mm serta kontrol positif (moutwash herbal x) sebesar 1,49 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sediaan mouthwash dapat digunakan sebagai produk gigi untuk pengobatan plak dan karies gigi.