Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peningkatan Literasi Tentang Bahaya Seks Bebas Terhadap Kesehatan Reproduksi Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Mulawarman Rita Puspasari; Sholichin; Ruminem; Mayusef Sukmana; Dwi Nopriyanto
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The phenomenon of sexuality and adolescent reproductive health is very important to understand, but there is still a lack of information about these reproductive health issues because discussing them with adolescents is still considered taboo. The problem of promiscuous sexual behaviour in adolescents must be addressed by providing health education and education, as well as the effects of diseases that can be caused. In addition, efforts are needed to control premarital sexual habits. The problem of free sex is a major concern that we must prevent in the adolescent environment, because the impact will interfere during the life cycle of the teenager until he/she becomes an adult. the purpose of this community service activity is to increase Knowledge about Free Sex Prevention and have a positive attitude towards sex and activities that can divert attention from sexual needs in adolescents. Literacy improvement is carried out in the form of delivering material about the dangers of free sex on adolescent reproductive health. The implementation is in the form of providing material as a form of soft skills so that sexual behaviour that occurs among students can be controlled and does not have bad consequences for students. . Keywords: Improvement, Literacy, Free Sex, Student
Desa Tangguh Ekonomi Dan Kesehatan: Sosialisasi Aplikasi JAMRIDE Terhadap Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Sholichin; Mayusef Sukmana; Syahrun; Ruminem; Rita Puspa Sari; Dwi Nopriyanto; Anik Puji Rahayu
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 1 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various advances in various fields have occurred to date, these advances encourage people to continue to innovate. One of the advances that occurred in Penajam Paser Utara Regency was in the field of transportation. The progress that has occurred can be seen with the Jamride application (Penajam Ride) initiated by Penajam young people. However, based on conditions in the field, there are still many Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) who do not know and understand the benefits of joining as a partner of the application. Based on these considerations, it was initiated to carry out socialization regarding applications in Nenang sub-district. In addition, in order to increase brand value for the general public and UMKM in the region, a business logo design training webinar and a tutorial module for loggingo were also conducted, in the field of education and literacy, a reading corner activity was also created with the aim of increasing reading interest in children, besides that a video was made Education about anti-hoax campaigns and coaching videos in drug-prone areas. Jalso carried out other work programs on the environment, namely the implementation of community service work in the environment around the river and the installation of banners and videos appealing to protect the land and water environment, and educational videos on the use of narrow land as agricultural land with verticulture techniques for local residents
Deteksi Dini Risiko Luka Kaki Diabetik Menggunakan Pemeriksaan Sensasi Nyeri Sukmana, Mayusef; Metungku, Fanny; Sholichin; Bakhtiar, Rahmat; Riries Choiru Pramulia Yudia; Lanang Karunia; Syahrun; Riko
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit sistemik yang dapat mengakibatkan risiko penurunan sensasi suhu pada telapak kaki. Neuropati perifer merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien DM dan mengenai 50 % pasien DM tipe 2. Deteksi dini adanya gangguan sensasi pada neuropati diabetik dapat dilakukan melalui pemeriksaan kaki menggunakan monofilement test. Deteksi dini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya luka pada telapak kaki. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini untuk mendeteksi adanya kehilangan sensasi nyeri pada kaki. Metode:  Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Puskesmas Segiri Samarinda dan Klinik Media Farma Samarinda. Tahapan kegiatan terdiri dari pendidikan kesehatan deteksi dini risiko kaki diabetik dan senam kaki diabetes dengan metode demonstrasi dan pemeriksaan sensasi nyeri dengan monofilament. Evaluasi pendidikan kesehatan melalui observasi gerakan senam kaki diabetik dan hasil rata-rata pemeriksaan monofilament. Hasil: Masyarakat 95% mampu mengikuti gerakan senam kaki yang didemonstrasikan. Test monofilament hasil positif sebesar 96,5 % (55).  Kesimpulan: Hasil  pemeriksaan monofilament test mayoritas positif  dan diperlukan perawatan kaki lanjut untuk mencegah luka diabetik Kata kunci: diabetes mellitus, monofilament, sensasi nyeri
Penguatan Keterampilan Kedaruratan Melalui Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support bagi Alumni Prodi D3 Keperawatan FK UNMUL Syahrun, Syahrun; Metungku, Fanny; Khumaidi; Sholichin; Sukmana, Mayusef; Muda, Iskandar; Bahtiar; Puspa Sari, Rita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kategori negara berkembang memiliki perkembangan pesat dalam hal transportasi yang berdampak pada tingginya angka kecelakaan selain itu juga terjadi peningkatan kedaruratan penyakit jantung. Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) bagi perawat penting untuk meningkatkan keterampilan kedaruratan untuk menjawab tantangan kedaruratan tersebut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan keterampilan dasar trauma dan cardiac life support bagi masyarakat alumni. Pelatihan ini di ikuti oleh 41 peserta yang dilakukan selama enam hari dengan metode Blended Learning, meliputi dua hari belajar mandiri melalui e-learning, dua hari pertemuan online dengan zoom meeting,dua hari dengan tatap muka langsung. Dalam pelatihan diajarkan teori dan praktik dalam keterampilan pengkajian kedaruratan yang cepat dan tepat, keterampilan ekstrikasi korban, keterampilan resusitasi dan stabilisasi dan keterampilan dalam rujukan pada kasus trauma dan jantung. Metode evaluasi meliputi kemampuan peserta menyelesaikan pembelajaran e-learning, pretest dan posttest, dan ujian keterampilan individu dan kelompok. Hasil didapatkan kemampuan peserta menyelesaikan pembelajaran e-learning rata-rata hari pertama 33 % dan hari kedua 100 %. Nilai rata-rata pretest 35,1 point dan posttest sebesar 84 point. Kesimpulan: terdapat peningkatan kemampuan keterampilan dasar trauma dan cardiac life support bagi alumni. Identifikasi kedaruratan dapat meningkatkan angka harapaan hidup dan mencegah kecacatan.
Edukasi Pencegahan Penyakit Infeksi (Thypoid) Dengan Cuci Tangan Pada Siswa-Siswi SDN 009 Kelurahan Dadi Mulya Kota Samarinda Puspa Sari, Rita; Sukmana, Mayusef; Ruminem; Nopriyanto, Dwi; Sholichin
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam lingkungan sekolah, edukasi atau pendidikan Kesehatan, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit masih diperlukan, hal  ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa tentang perilaku hidup sehat dan bersih serta kurangnya menjaga lingkungan sekolah. Edukasi. Edukasi dalam bentuk penyuluhan (penyampaian informasi secara terstruktur) serta tanya jawab kepada siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 sebanyak 124 anak dengan diakhiri praktik melakukan cuci tangan 6 langkah dilakukan Bersama-sama tim pelaksana kegiatan pengabdian Masyarakat. Hasil pengukuran  tingkat pengetahuan sebelum dilakukan edukasi  diperoleh hasil tingkat pengetahuan baik sebanyak 78 Siswa (62,9%), tingkat pengetahuan cukup 33 siswa (26,6 %) dan tingkat pengetahuan kurang 13 siswa (11,5%), setelah edukasi hasil pengukuran tingkat pengetahuan diperoleh hasil tingkat pengetahuan baik  meningkat menjadi 33 siswa (83%), pengetahuan cukup 14 siswa (11,3%) dan tingkat pengetahuan kurang lebih sedikit menjadi 7 siswa (5,7%).  Untuk mencegah penyakit, kebiasaan mencuci tangan harus diterapkan secara konsisten. Selain itu, guru dan unit kesehatan sekolah (UKS/M) harus memberikan instruksi tentang cara mencuci tangan yang benar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Salah satu faktor yang mendukung kemampuan anak untuk mencuci tangan pakai sabun adalah ketersediaan lingkungan fisik yang mendukung, seperti sarana dan prasarana. Perilaku contoh dari tokoh masyarakat dan petugas kesehatan juga diperlukan untuk mengajar anak mencuci tangan Kata kunci: Edukasi, cuci tangan,  pencegahan, Penyakit Infeksi
PARTICIPATION OF HEALTH CAREERS AS IMPLEMENTATION OF NURSING CARE WITH COMMUNITY ATTITUDES IN EFFORTS TO PREVENT COVID-19 Sholichin; Damanik, Chrisyen; fittarsih, Niya; Purwanto, Puwanto
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v11i2.397

Abstract

Pendahuluan : Upaya pencegahan Covid-19 yang dapat dilakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat dalam hal ini adalah peran aktif kader kesehatan yang dapat menjadi role model dan memberikan contoh ke masyarakat. Sikap masyarakat merupakan faktor penting untuk mewujudkan perilaku yang efektif dalam pencegahan penularan penyakit Covid-19. Metode: Penelitian korelasional melalui pendekatan cross sectional. 109 responden yang terlibat dalam penelitian dengan teknik consecutive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Spearman Rho dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil : Responden penelitian didominasi laki-laki (n=69; 63,3%), berusia 36-45 tahun (n=45; 41,28%), berpendidikan SMA (n=45; 41,3%) dan bekerja petani(n=40; 36,69%). Skor rata-rata partisipasi kader adalah 70,01 dan sikap masyarakat adalah 56,56. Terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi kader kesehatan dengan sikap masyarakat dalam upaya pencegahan COVID-19 di Kecamatan Talisayan (p= 0,000; koefisien korelasi 0,364). Simpulan & Saran: Semakin baik partisipasi kader akan meningkatkan sikap masyarakat dalam pencegahan COVID-19. Diharapkan pemberdayaan masyarakat dilakukan secara optimal dalam pencegahan penularan COVID-19.
Karakteristik Sensoris dan Kandungan Gizi Beras Analog Berbahan Mocaf dan Sagu yang Disuplementasi Protein Tempe dan Ikan Kembung Alina Hizni; Sholichin; Rika Pitriani; Maudy Ahmalinda
Media Informasi Vol. 20 No. 2 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i2.349

Abstract

Latar Belakang: Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, mengalami peningkatan konsumsi seiring pertumbuhan penduduk. Salah satu alternatif mengurangi ketergantungan beras dengan pengembangan beras analog. Tujuan: Menganalisis karakteristik sesnsoris dan kandungan gizi beras analog berbahan mocaf dan sagu yang disuplementasi protein tempe dan ikan kembung. Metode: Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 formulasi beras analog termasuk kontrol serta 2 kali pengulangan. Adapun formulasi bahan baku mocaf : tepung sagu : tempe kedelai : ikan kembung yaitu F0 (50%:50%:0:0), F1 (40%:26,6%:16,7%:16,7%), F2 (33,3%:33,3%:16,7%:16,7%) dan F3 (26,6%:40%:16,7%:16,7%). Hasil: Pengujian tingkat kesukaan dilakukan terhadap beras analog yang telah dimasak (nasi analog) oleh 30 panelis agak terlatih. Berdasarkan uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan aroma yang signifikan antar formula (p = 0,023). Berdasarkan uji lanjut Mann Whitney diketahui aroma F0 berbeda signifikan dengan F2 (p = 0,006) dan aroma F0 berbeda signifikan dengan F3 (p = 0,012). Hasil uji Kruskal Wallis pada parameter warna, rasa, tekstur dan penilaian keseluruhan tidak ada perbedaan signifikan. Beras analog terbaik ditentukan berdasarkan penilaian organoleptik dan kandungan gizi. Berdasarkan penilaian organoleptik secara keseluruhan tidak ada perbedaan, sehingga penentuan produk terbaik berdasarkan kandungan gizi yaitu F2 dengan keunggulan kadar air terendah, kadar protein tertinggi serta karbohidrat dan energi tertinggi. Beras analog terbaik (F2) mengandung 6,33% air; 0,78% abu; 6,94% protein; 1,85% lemak; 84,1% karbohidrat; dan 0,10% serat. Kandungan energi sebesar 381 kkal/100 g memberikan kontribusi energi sebesar 19,1% terhadap kecukupan energi sehari orang Indonesia usia 1 – 80 tahun. Kesimpulan: Formula 2 adalah formula terbaik berdasarkan kandungan gizi.
Bran Bar Product Development for Athletes (Organoleptic Assessment and Nutritional Content) Sholichin; Hizni, Alina; Yuhandini, Diyah Sri
Media Informasi Vol. 21 No. 01 (2025): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i01.698

Abstract

Background: Rice milling produces a by-product of rice bran (8-12%) with good nutritional content, which can be used as raw material for making snack bars to optimize athlete performance. Objectives: The study aimed to analyze the organoleptic assessment and nutritional content of bran bars as snack bars for athletes. Methods: The research was conducted from May to November 2024 at the D III Nutrition Study Programme Cirebon and Saraswanti Indo Global Laboratory. Organoleptic assessment using a completely randomized design and 2 repetitions by 32 students who are active in sports, on the parameters of colour, aroma, taste, texture, and overall with a rating scale of 1 (very dislike), 2 (dislike), 3 (normal), 4 (like), and 5 (very like). Nutritional content analysis included moisture, ash, protein, fat, carbohydrate, fiber, iron, and energy content. The organoleptic assessment was analyzed using the one-way ANOVA test and Duncan's test to determine differences between treatments, while nutrient content was analyzed descriptively. Results: Organoleptic assessment showed significant differences between treatments in colour, aroma, taste, texture, and overall parameters (p-value 0.000 <0.05). The best formula based on organoleptic assessment was treatment P2 (average 3.96), almost the same as the control treatment (F0) (average 3.94). However, based on nutritional content, treatment F8 had the lowest water content (15.27 g), highest ash content (4.03 g), lowest fat content (16.28 g), highest protein content (9.24g), highest iron content (8.07 g) and high dietary fiber content (8.07 g). Conclusion: The best formula based on organoleptic assessment is F2, but based on nutritional content, F8 is the best formula.
Overview of Family Knowledge Level and Support Regarding Diet in Diabetes Mellitus Patient Dewi Astuti; Sukmana, Mayusef; Ahmad Abdul Ghofar Abdulloh; Sholichin
Mulawarman Nursing Indonesia Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Volume 3 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Lack of family understanding about the diabetes mellitus diet affects the support given to patients. Knowledge about diet and family support provided to diabetes mellitus patients is one of the main assets for patients to remain actively involved in the implementation of the diabetes mellitus diet. Purpose: This study aims to describe the level of family knowledge and support regarding diet in diabetes mellitus patients at Loa Janan Public Health Center. Method:  This research design is descriptive with a quantitative approach. A total of 30 respondents were selected using purposive sampling based on the inclusion criteria of families who have lived together for at least six months and reside in the working area of Loa Janan Public Health Center. Results: The study results on family knowledge and support regarding diet in diabetes mellitus patients at Loa Janan Public Health Center indicate a low level of knowledge among 14 respondents (47%) and good family support among 23 respondents (77%). Conclusions: The level of family knowledge falls into the low category, whereas family support is classified as good in diabetes mellitus patients. It is hoped that the findings of this study can help improve knowledge about diet.