Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

EFEKTIVITAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PARALEGAL DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LBH-APIK BALI Ni Putu Noni Suharyanti Noni; Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari; I Made Nistra
Jurnal Analisis Hukum Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terkendalanya akses akibat luasnya wilayah Indonesia menghambat pemberian bantuan hukum bagi masyarakat, sehingga banyak masyarakat miskin tidak mendapatkan haknya. Hal ini mendorong dibentuknya Paralegal di seluruh Indonesia. Keberadaan paralegal sebagai pemberi bantuan hukum diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 1 Tahun 2018. LBH-APIK Bali sebagai salah satu organisasi Pemberi Bantuan Hukum yang sangat eksis keberadannya dalam memberikan bantuan hukum telah membentuk beberapa kelompok Paralegal untuk dapat ditugaskan dalam pemberian bantuan hukum di Provinsi Bali. Oleh karena itu, perlu ditelaah secara mendalam terkait pengaturan hukum tentang peran Paralegal dalam pemberian bantuan hukum dan efektivitas peran Paralegal dalam pemberian bantuan hukum di LBH-APIK Bali berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 1 Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan yakni jenis Penelitian Hukum Empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paralegal hanya berwenang memberikan bantuan hukum secara non litigasi dengan ketentuan terlebih dahulu terdaftar di Lembaga Bantuan Hukum atau Lembaga lain yang memiliki izin dalam pemberian bantuan hukum yang terakreditasi oleh Kemenkumham, mendapatkan pelatihan keparalegalan oleh Lembaga yang menaungi, serta memiliki legalitas berupa kartu keanggotaan yang dikeluarkan oleh Lembaga yang menaungi. Terkait efektifivitas peran Paralegal dalam pemberian bantuan hukum di LBH-APIK Bali berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 1 Tahun 2018 masih menemukan beberapa kendala baik internal maupun eksternal.
PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENGAWASI PENYELENGGARAAN PENYIARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Ni Putu Noni Suharyanti; Kadek Endra Setiawan
Jurnal Aktual Justice Vol 6 No 1 (2021): Aktual Justice
Publisher : Magister Hukum Pascasarjana Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/aktualjustice.v6i1.622

Abstract

In order to support the government in overcoming the Covid-19 outbreak, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) has issued several policies related to broadcasting, especially on television. This policy was taken considering that television is still the media with the most audience reach and has a high duplication power in society. Therefore, in every program broadcast to the public, adherence to health protocols is a must. Based on this, it is necessary to examine in depth the role of KPI in overseeing broadcasting and the synergy between Central and Regional KPIs in overseeing broadcasting during the Covid-19 pandemic. The results showed that the KPI in supervising broadcasting during the Covid-19 pandemic played an optimal role in regulating and supervising broadcast content by issuing policies to broadcast the socialization of prevention of the spread of Covid-19 either through Public Service Ads (ILM) or other programs by television and radio. In addition, KPI also issued KPI Decree (KKPI) Number 12 of 2020 concerning Support of Broadcasting Institutions in Efforts to Prevent and Overcome the Spread of Covid-19. Then to follow up on the Circular on news related to the Covid-19 Virus, the Central KPI along with Regional KPI throughout Indonesia conveyed and reminded all Broadcasting Institutions to remain guided by broadcasting rules in broadcasting institutions to convey useful and accountable information.
PENGATURAN HUKUM MENGENAI HARGA MINIMAL PEMBELIAN HUNIAN OLEH ORANG ASING YANG BERKEDUDUKAN DI INDONESIA Ni Putu Noni Suharyanti; Putu Angga Pratama Sukma
Yurispruden: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang Vol 2, No 1 (2019): Yurispruden : Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.646 KB) | DOI: 10.33474/yur.v2i1.1661

Abstract

Abstrak Mobilitas orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia semakin meningkat, selain mempunyai tujuan wisata, ada pula yang berminat untuk berbisnis, melakukan investasi, dan mengemban tugas dari negaranya. Terkait kebutuhan hunian oleh orang asing, maka secara hierarki dan sistematis berdasarkan delegatif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 Pasal 42 huruf b membentuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2015.  Subtantif peraturan pelaksana ini tidak akan efektif bila dilihat dari substansi validitas suatu norma keharusan (sollen) yang berarti daya mengikatnya masih pantas dan menjadi telah untuk dilanggar oleh orang asing dan secara skeptis norma tersebut menimbulkan kerancuan dalam hal pelaksanan secara praktis sehingga hukum tidak dapat memfungsikan hukum untuk menata perubahan. Kata Kunci : Pengaturan, Pembelian Hunian, Orang Asing.  Abatract The mobility of foreigners entering the territory of Indonesia is increasing, besides having tourist destinations, there are also those who are interested in doing business, making investments, and carrying out duties from their country Regarding residential needs by foreigners, it is hierarchi and systematic based on the delegation of The Act Number 5 Year 1960 Article 42 letter b establishes Government Regulation Number 103 of 2015. This substantive implementing regulation will not be effective when viewed from the substance of validity norms of necessity (sollen) which means that the binding power is still appropriate and has been violated by foreigners and skeptic the norm creates confusion in terms of practical implementation so that the law cannot function the law to organize change. Keywords: Regulation , Residential Purchases, Foreigners
SINERGY OF DESA PAKRAMAN INTARAN AND ADMINISTRATIVE VILLAGE OF SANUR IN STRUCTURING THE IMMIGRANTS Ni Luh Gede Yogi Arthani; Ni Putu Noni Suharyanti
KERTHA WICAKSANA Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/kw.12.2.2018.124-132

Abstract

Bali as one of the target areas of urbanization and mobilization is inseparable to the issues of immigrants. Sanur area, particularly the one that is known as a tourist area, has been most the target of the visits of immigrants seeking to improve the economy. Sanur Desa Pakraman Intaran of Denpasar has undergone transformation from a fishing village into a village that relies on tourism sector. Ideally, the immigrants or called as tamiu are obliged to report themselves to the head of the neighborhood or local prajuru adat/banjar for the creation of an orderly administration. However, in practice there are immigrants who have not cared to work on the rules. To overcome the problem, it is necessary to the efforts in the form of structuring the immigrants. Structuring the immigrants necessarily requires synergy between the village of service with pakraman in order to create the same understanding, vision and mission in order to control the immigrants.
IMPLEMENTATION OF THE MINIMUM PRICE SETTING FOR FOREIGN PURCHASES BY FOREIGNERS Putu Angga Pratama Sukma; Ni Putu Noni Suharyanti
International Journal of Applied Science and Sustainable Development (IJASSD) Vol. 3 No. 1 (2021): International Journal of Applied Science and Sustainable Development (IJASSD)
Publisher : Unmas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.511 KB)

Abstract

Globalization has resulted in the increased mobility of foreigners to Indonesia. The foreigner has objectives such as investing, carrying out business needs, and carrying out tasks, then hierarchically and systematically based on the delegation of Law of the Republic of Indonesia Number 5 of 1960 Article 42 letter b to form Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 103 of 2015. Substantive of this implementing regulation it will not be effective if it is seen from the substance of the validity of a mandatory norm, which means that its binding power is still appropriate and has been violated by foreigners and skeptically, this norm creates confusion in terms of practical implementation and in technical implementation in the form of deeds as the basis for There is an agreement when the form of deed required in connection with the extension of the ownership of a single house on land with usufructuary rights to the right of ownership is not clearly regulated so that the law cannot function the law to regulate changes.
ASPEK HUKUM GOLONGAN PUTIH DALAM PEMILIHAN UMUM Ni Putu Noni Suharyanti
Jurnal AKSES Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Akses
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.341 KB) | DOI: 10.47329/jurnalakses.v12i2.685

Abstract

In the implementation of elections in Indonesia, both legislative elections, presidential elections or regional head elections, there is always a phenomenon of white group voters or often known as "golput". The existence of these abstentions turned out to be pro-contra in society because they were considered to have implications for the development of democracy in Indonesia. People also often wonder whether the attitude of abstentions can be subject to sanctions or punishment. Based on this background, problems can be formulated which are the implications of abstentions in the development of democracy in Indonesia and how the legal aspects of abstentions in general elections. This study uses normative legal research. In the framework of developing democracy in Indonesia, the existence of abstentions certainly has implications especially for the electoral process which is part of the implementation of democracy. However, the attitude of abstentions in general elections based on the Act cannot be punished because the attitude of abstentions is a political right, so that those who have the opportunity to be punished according to the Act are those who influence or invite others not to exercise their right to vote (abstentions).
STRATEGI BIJAK MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DALAM MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA BEDULU, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR Ni Putu Noni Suharyanti; Putu Angga Pratama Sukma; Dyo Rama Saputra
Jurnal AKSES Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Akses
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.47 KB) | DOI: 10.47329/jurnalakses.v13i1.746

Abstract

Fenomena berita bohong (hoax) di Indonesia terkait pandemi Covid-19 telah mebingungkan masyarakat hingga menimbulkan kecemasan berlebihan yang mengakibatkan stres dan gangguan mental yang berdampak pada turunnya imunitas dan kondisi kesehatan. Observasi yang dilakukan khususnya di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, menunjukkan beberapa permasalahan psikologi akibat beredarnya berita hoax di media sosial. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan orang tua dalam memilih berita yang benar tentang pandemi Covid-19 di media sosial serta kurangnya interaksi atau keikutsertaan anak-anak muda dalam membantu para orang tua untuk bijak menggunakan media sosial. Solusi untuk menangani dampak psikologi tersebut dilaksanakan melalui program kerja pengabdian masyarakat yang meliputi edukasi tentang media sosial secara luring dan daring yang menargetkan para anak muda dan orang tua, melakukan praktek tentang cara menggunakan media sosial dengan baik dan benar, serta memperkenalkan teknik relaksasi sederhana seperti yoga dan senam tertawa untuk mengurangi kecemasan berlebihan pada masa pandemi Covid-19. Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial serta menurunkan dampak psikologis yang ditimbulkan oleh berita hoax yang beredar di media sosial. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi, pelatihan, dan praktek yang diselenggarakan secara luring dan daring. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bedulu mampu memahami secara mendalam tentang cara memilih dan memilah informasi di media sosial, meningkatnya interaksi antara anak dengan orang tua dalam berbagi informasi positif yang beredar di media sosial, serta mampu mengelola stres dan emosi dengan baik dalam menghadapi pandemi Covid-19.
PEMIDANAAN TERHADAP PEMBIARAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA) Andri Setiawan Ni Putu Noni Suharyanti
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 1 No. 1 (2021): Edisi April: JURNAL HUKUM MAHASISWA
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.074 KB) | DOI: 10.36733/jhm.v1i1.2595

Abstract

Peran serta masyarakat yang terpayungi oleh UU ini memberikan legitimasi bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika yang sifatya tidak diwajibkan sedangkan di dalam Pasal 131 UU No.35 Tahun 2009 di atur tentang kewajiban masyarakat melaporkan tindak pidana Narkotika. rumusan masalah pertama, Bagaimanakah pemidanaan terhadap pembiaran penyalahgunaan narkotika (Studi Kasus Pengadilan Negeri Semarapura) dan yang kedua Bagaimanakah pertimbangan putusan hakim dalam menjatuhkan pemidanaan terhadap pembiaran penyalahgunaan narkotika (Studi Kasus Pengadilan Negeri Semarapura. Penelitian ini memuat penelitian hukum empiris, dengan menggunakan sifat penelitian deskriptif. Pertanggungjawaban pidana terhadap orang yang mengetahui peredaran Narkotika tetapi tidak melaporkan dalam Putusan Pengadilan Negeri Semarapura Nomor 78/PID.SUS/2019/PN.Srp di laksanakan dengan pemidanaan terhadap Terdakwa Luh Nila Emaliani yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Dasar hukum pertimbangan hukum dalam menjatuhkan putusan terhadap delik tidak melaporkan adanya penyalahgunaan Narkotika oleh terdakwa Luh Nila Emaliani dalam perkara No.78/Pid.Sus/2019/PN.Srp adalah: Adanya tuntutan dari Penuntut Umum, Fakta bahwa terdakwa tidak didampingi penasihat hukum, Adanya surat dakwaan, Adanya pembuktian berdasarkan alat bukti.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TERHADAP KESALAHAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN OBAT DI APOTEK GUNA MEDIKA Dhella Tasya Putri; Ni Putu Noni Suharyanti
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 1 No. 2 (2021): EDISI OKTOBER
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.712 KB)

Abstract

Where the legal research was aimed to know consumers legal protection against errors of drug administration by pharmatics and to determine the legal arrangements for negligence in administering drugs by pharmatic to consumers. This legal writing is a normative research. Based on the result on the study, it can be concluded that the pharmatics responsibility arises when there is negligence in carrying out his profession as a relationship between pharamacis and patients in administering drug at the pharmacy. Based on Article 360 KUHP paragraph (1) and (2), the responsibility of pharmacist and pharmacist assistants is neligence that has been done in carrying out their pharmaceutical duties.
UPAYA KEPOLISIAN SEKTOR SUKAWATI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN SEPEDA MOTOR DI KECAMATAN SUKAWATI Gusti Made Aditya Bayu Wisesa; Ni Putu Noni Suharyanti
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 2 No. 1 (2022): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.099 KB)

Abstract

Tindak Pidana pencurian sepeda motor di kecamatan Sukawati tiap tahunnya mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah data kasus tindak pidana pencurian sepeda motor di kecamatan Sukawati, mengetahui upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Sukawati dalam menanggulangi Tindak Pidana pencurian sepeda motor di kecamatan Sukawati, mengetahui faktor internal dan eksternal penghambat upaya Kepolisian Sektor Sukawati dalam menanggulangi Tindak Pidana pencurian sepeda motor di kecamatan Sukawati. Metode penelitian menggunakan metode penelitian hukum Empiris. Sifat penelitian menggunakan sifat penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, sekunder dan bahan hukum tresier, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu data kasus pencurian sepeda motor di kecamatan Sukawati terhitung tahun 2017-2019 mengalami penurunan, namun pada tahun 2019-2021 terdapat kenaikan kasus yang tidak terlalu signifikan. Upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Sukawai adalah upaya preventif berupa pencegahan dan upaya represif berupa penindakan. Faktor internal penghambat upaya Kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pencurian sepeda motor yaitu faktor hukum, faktor anggaran dan faktor tersangka yang tidak kooperatif, sedangkan faktor eksternalnya yaitu faktor barang bukti, faktor masyarakat yang kurang tanggap, faktor sarana pendukung di TKP, dan faktor jaringan pencurian yang luas.