Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang dijadikan media untuk merefleksikan gambaran sosial yang terjadi di masyarakat. Sastrawan Mesir, Najib Mahfudz cukup banyak menulis karya-karya yang menyinggung soal realitas masyarakat di Mesir, salah satunya adalah mengenai kekuasaan. Novel al-Karnak karya Najib Mahfudz adalah karya memorial yang menggambarkan situasi dan kehidupan sosial serta sejarah Mesir di akhir 1960-an. Dalam novel al-Karnak disampaikan adanya gugatan dan kegusaran penulis terhadap praktik pemerintah yang sedang berjalan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai representasi kekuasaan dalam novel al-Karnak menggunakan analisis wacana Michel Foucault. Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis Michel Foucault. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menjelaskan data penelitiannya secara deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam novel al-Karnak terdapat representasi kekuasaan yang terjadi di Mesir, salah satunya potret kekacauan dan ketidaknyamanan masyarakat Mesir di akhir tahun 1960-an, lalu sikap otoriter pemerintah Mesir akibat berbeda faham politik. Penyebaran wacana kekuasaan melalui budaya dan nilai-nilai Islam dan membuat agama memainkan peran yang lebih besar. Tujuannya adalah memperoleh dukungan politik dari massa Mesir. Penguasa melakukan pendisplinan dan hukuman penjara untuk membuat individu patuh dan takut, seperti yang dialami tokoh Hilmi Hamada, Ismail al-Syekh, dan Zainab Diyab. Akibat penyebaran wacana sosialisme mengakibatkan wacana lain terpinggirkan, seperti demokrasi dan kebebasan.