p-Index From 2020 - 2025
7.275
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Keberartian Pendidikan Formal dalam Proses Self-Socialization Remaja Dalam Era Digital Pada Abad 21 Lisye Salamor
Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol 2, No 1 (2018): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbkt.v2i1.238

Abstract

Changes in society and culture affect youth as part of society. The digital age of the 21st century has contributed enormously to the development of human resources, but from these advances, it also plays a negative impact on the development of human resources, especially adolescents in their development. The virtue of self-socialization in adolescents toward the negative is a shared responsibility between the school as a formal education institution and the family. Partnership in developing youth resources between these two community institutions is very important for the achievement of educational goals in adolescent self-development.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN JURISPRUDENTIAL PADA MATA PELAJARAN PKn Lisye Salamor
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page1-16

Abstract

Mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang sangat penting bagi pembangunan karakter bangsa dan sebagai komponen utama pendidikan, tetapi disisi lain siswa menganggap bahwa PKn sebagai mata pelajaran yang membosankan bahkan cenderung tidak disukai siswa karena materi dan metodenya memang tidak menantang siswa secara intelektual. Hal ini timbul diakibatkan secara substantive mata pelajaran PKn kurang menyentuh kebutuhan siswa/cara penyajiannya tidak membangkitkan minat belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran jurisprodential merupakan salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam memberdayakan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran PKn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development dengan menggunakan model pembelajaran jurisprudential. Beberapa hasil temuan dalam penelitian ini yang dapat diungkapkan antara lain : pertama, siswa lebih termotivasi untuk belajar mengkaji dan menganalisa isu-isu atau wacana yang dikembangkan guru sebelum memulai proses pembelajaran, sehingga terjadi proses inquiry. Kedua, siswa memiliki keberanian untuk berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pandangannya terhadap isu atau wacana yang dikembangkan. Ketiga, siswa memperoleh pemahaman tentang perbedaan pendapat dan sikap demokratis. Keempat, siswa mampu mengembangkan kemampuan berpik kritis tanpa pemaksaan dari guru ataupun siswa lainnya. Kelima, melalui diskusi kelompok dan tugas kelompok siswa memiliki pemahaman tentang pentingnya kerjasama dalam kelompok.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL INKUIRI Samuel Patra Ritiauw; Lisye Salamor
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page42-56

Abstract

Kurikulum 2013 pada sekolah dasar mengembangkan prinsip pembelajaran terintegrasi di mana posisi pembelajaran IPS sebagai pengait antar mata pelajara. Dengan berpatokan pada prinsip tersebut, maka sesungguhnya pembelajaran di sekolah dasar diberikan kesempatan yang seluasnya agar guru dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Untuk menjembatani pembelajaran tersebut, maka model pembelajaran sosial inkuiri merupakan salah satu model yang tepat dalam menumbuhkan keterampilan berpikir dan jiwa sosial siswa sekolah dasar.
IMPLEMENTASI MODEL CLASSROOM COMMUNITY PARTNERSHIP (CCP) BERBASIS BUDAYA UKMU MORITARI SOLILAKTADALAM MENINGKATKAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN PADA SISWA SD KRISTEN JERILI KECAMATAN TEON NILA SERUA lisye Salamor; Nathalia Yohanna Johannes; Yoan Liliefna
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 7 No 1 (2019): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol7issue1page72-90

Abstract

Budaya Ukmu Moritari Solilakta sebagai bagian yang terintegrasi dalam kehidupan Masyarakat di TNS, merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Perkembangan global dengan interaksi masyarakat yang berorietasi pada media virtual, menjadi ancaman bagi budaya tersebut. Pelembagaan melalui proses internalisasi dalam pembelajaran PPKn dengan model pembelajaran Classroom Community Patnership (CCP) Pada siswa SD Kristen Jerili. Dengan menggunakan Pendekatan Tindakan Kelas, Pada Tahapan hasil Uji Coba telah menggambarkan peningkatan secara signifikan. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, Melalui Penggunaan Model Pembelajaran CCP, Hasil belajar Siswa SD Kristen Jerili dapat ditingkatkan.
PERAN KELUARGA DAN PEMERINTAH NEGERI PASSO DALAM MENDISIPLINKAN JAM BELAJAR ANAK Nathalia Yohana Johannes; Lisye Salamor; Sindy Seimahurua
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 8 No 2 (2020): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol8issue2page140-148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, melakukan kajian tentang peran keluarga dan Pemerintah Negeri Passo dalam mendisiplinkan jam belajar anak. Metode peneltian yang digunakan adalah kualitati deskriptif. Dari hasil penelitian terlihat bahwa keluarga dan pemerintah Negeri Passo mmepunyai peran yang besar dalam mendisiplinkan jam belajar anak. Pemerintah memiliki program untuk mendisiplinkan anak, tetapi untuk bisa menjadi disiplin terpulang kembali pada diri anak.
STRATEGI SEKOLAH DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEMITRAAN DENGAN KELUARGA SENDIRI PADA SD NEGERI 2 HULALIU Nathalia Yohana Johannes; Lisye Salamor; Eukaristy Stevania Taihuttu
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 9 No 1 (2021): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol9issue1page1-10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang strategi sekolah dalam penguatan pendidikan karakter bagi siswa SD Negeri 2 Hulaliu dengan memaksimalkan peran orang tua. Metode peneltian yang digunakan adalah kualitati deskriptif. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penerapan strategi sekolah dalam penguatan pendidikan karakter di SD Negeri 2 Hulaliu, sekolah memberikan ruang bagi orang tua murid agar dapat membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan temannya.
ANALISIS PEMAHAMAN SISWA TERHADAP NILAI NASIONALISME DALAM LAGU INDONESIA RAYA Lendry Sekawael; Lisye Salamor; Remon Bakker
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 10 No 1 (2022): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol10issue1page1-11

Abstract

Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap aspek Nilai Nasionalisme yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia raya.penelitian ini merupakan penilitian kualitatif deskriptif. subejek Penelitian dalam Penelitian ini adalah 8 siswa kelas XII IPA3 , dan 2 orang Guru PPKN, wakasek kurikulum serta kepalah sekolah yang menjadi informan. Hasil penelitian yang ditemukan adalah Pemahaman Siswa Terhadap Nilai Nasionalisme Yang Terkandung Dalam Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bahwa Siswa SMA Kristen YPKPM Ambon memiliki pemahaman yang baik terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya khususnya stanza pertama, namun pada stanza ke dua dan ke tiga mereka tidak mengetahui syair lagu tersebut. Sehingga berdampak pada pemahaman terhadap makna nilai nasionalisme dari lagu Indonesia Raya tersebut. Stanza pertama Lagu Indonesia Raya dinyanyikan setiap upacara bendera disekolah dalam menyanyikan lagu ini siswa memiliki sikap tegak atau sikap siap yang merupakan sikap yang wajib ditunjukan dalam menghormati dan menghargai lagu kebangsaan tersebut. Siswa kemudian mengkaji dan memahami ternyata nilai nasionalisme dapat dijumpai dalam lagu Indonesia raya oleh karena, guru PKn sudah mengenalkan konsep nasionalisme kepada siswa dengan demikian siswa sudah mudah memahami nilai-nilai nasionalisme dari lagu Indonesia Raya baik stanza 1, 2 dan 3. Peran guru PKn dalam membina nilai Nasionalisme yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya bahwa Nilai Nasionalisme yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia raya perlu di pahami oleh siswa oleh sebab itu dalam materi-materi pembelajaran yang memuat nilai-nilai nasionalisme, guru PKn aktif dalam mengenalkan nilai-nilai nasionalime dengan kenyataan atau objek lain yang memiliki hubungan dengan nilai nasionalisme tersebut. Guru PKn harus menunjukan sikap nasionalisme terlebih dahulu. Seperti peribahasa Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari yang bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh guru, akan ditiru oleh murid, Oleh sebab itu guru harus menjadi contoh dan teladan, selain itu juga guru harus kreaktif dalam menggunakan model-model pembelajaran dan mengunakan bahan-bahan ajar yang menyetuh langsung pada objek dari pembelajaran yang diajarkan. Proses pembinaan nilai Nasionalisme bagi siswa melalui pendidikan kewarganegaraan hal ini dikarenakan kurikulum PKn menghendaki sikap siswa harus sesuai dengan Pancasila salah satunya siswa harus memiliki sikap nasionalisme. Upaya sekolah dalam membentuk sikap Nasionalisme yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya yaitu mengagendakan dalam program atau kegiatan yang senantiasa di lakukan dalam membina sikap nasionalisme yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya bagi siswa di sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ialah kegiatan ekstrakulikuler dan non kulikuler yang dilakukan dalam menyiapkan dan membentuk siswa untuk memiliki semangat dan jiwa nasionalisme.
Evaluasi Kepala Sekolah tentang Kinerja Guru PKn yang Sudah Sertifikasi dan yang Belum Sertifikasi di Sekolah SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat Kecamatan Taniwel Timur Bella I Mananuwe; Lisye Salamor; Jumiati Tuharea
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.824 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4131

Abstract

Guru sebagai salah satu sumber belajar memegang peran yang sangat penting, keberadaan guru pada satuan pendidikan dalam hal ini sekolah berkontribusi besar dalam pembagian sumber daya manusia. Pengembangan profesionalisme kinerja guru menjadi salah satu indikator yang menentukan bagaimana keberadaan guru, untuk mengukur hal tersebut, maka proses evaluasi terhadap kinerja guru sangat di perlukan dan tindakan ini di lakukan oleh kepala sekolah dari gambaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) proses evaluasi Kepala Sekolah bagi guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat, 3) upaya Kepala Sekolah dalam menangani kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat. Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang guru di antaranya Kepala Sekolah, 1 orang Wakasek kurikulum, 2 orang Guru yang sudah sertifikasi dan 2 orang Guru yang belum sertifikas, dan sebagai informan adalah Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisa data deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses evaluasi Kepala Sekolah bagi guru Pkn yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB dilakukan oleh kepala sekolah dibantu beberapa guru senior atau guru yang dianggap mampu untuk mengevaluasi guru, dan hasil evaluasi dapat disampaikan saat rapat internal guru-guru yang dilaksanakan tiga bulan sekali. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB adalah kepala sekolah, sarana prasarana serta factor fisik guru. Upaya Kepala Sekolah dalam menangani kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB dalam menangani kinerja guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum sertifikasi dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pengawasan dan evaluasi, melakukan rapat evaluasi kinerja guru tiga bulan sekali, memenuhi kebutuhan guru, memberikan nasehat dan motivasi. Saran diharapkan guru tersertifikasi dan non sertifikasi yang sudah melaksanakan tugasnya dengan profesional dapat diberikan penghargaan sebagai reword terhadap kinerjanya. Kepala sekolah dapat melakukan evaluasi dengan benar, dan rutin sehingga kinerja guru dapat diperbaiki sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan. Pihak sekolah lebih optimalkan kinerja guru sertifikasi terutama, sebab guru sertifikasi sudah diberikan sertifikasi sebagai guru yang professional yang diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam proses belajar mengajar.
PEMANFAATAN APLIKASI RUANG GURU BERBANTUAN ZOOM CLOUD MEETING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Samuel Patra Ritiauw; Elsinora Mahananingtyas; Lisye Salamor; Ni Ketut Sayang
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i1.10645

Abstract

Penelitian ini ditulis untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aplikasi ruang guru berbantuan zoom cloud meeting serta dampaknya dalam meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan mixed methods, yang dimulai dengan penelitian kualitatif untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aplikasi ruang guru berbantuan zoom cloud meeting dan diakhiri dengan penelitian kuantitatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sekolah dasar. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres 19 Ambon yang berjumlah 20 siswa, dengan bentuk desain eksperimen yang digunakan adalah one-group pretest-posstest design. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan aplikasi ruang guru berbantuan zoom cloud meeting dapat diimplementasikan dengan baik oleh guru melalui langkah-langkah pembelajaran yang dihasilkan, serta dapat menumbuhkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena terdapat empat fitur belajar pada aplikasi ruang guru diantaranya fitur video animasi, fitur quiz, fitur latihan soal/pembahasan dan fitur rangkuman materi. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pemanfaatan aplikasi ruang guru berbantuan zoom cloud meeting dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar dimana terdapat 11 siswa yang ketuntasan klasikalnya berada peda kriteria tinggi atau mencapai 55% dan 9 siswa ketuntasan klasikalnya berada pada kriteria sedang atau mencapai 45%. Dengan demikian, maka pemanfaatkan aplikasi ruang guru berbantuan zoom cloud meeting dapat meningkatkan suasana belajar dan proses belajar yang menyenangkan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres 19 Ambon
Model Pembelajaran Classroom Community Partnership (CCP) Dalam Pembelajaran PPKn Lisye Salamor
Inovasi Kurikulum Vol 12, No 2 (2015): Inovasi Kurikulum, August 2015
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v12i2.48230

Abstract

Classroom Learning Community Partnership Model (CCP) as an innovative learning product iiseful in integrating a variety of learning resources in civic education at primaty schools. Research and development method in the process ofdeveloping the model, has proven successful in improving the social cognitive skills with parents involvment as a the source and models a of of learning in the learning process.