p-Index From 2020 - 2025
7.275
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Hidden Kuriculum (Kurikulum Tersembunyi) Sebagai Wujud Pendidikan Karakter (Studi pada SMK Al-Wathan Ambon) Susanti Umagap; Lisye Salamor; Titus Gaite
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3298

Abstract

Abstrak Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini bahwa untuk mengetahui bentuk dan aplikasi hidden curriculum di SMK Al-Wathan. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter melalui hidden curriculum di SMK Al-Wathan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan adalah Hidden curriculum lebih mengutamakan pada pengembangan pengembangan sikap, karakter, kecakapan, dan keterampilan yang berguna bagi siswa dan dapat melengkapi pendidikan yang kurang dalam kurikulum formal. Hidden curriculum merupakan penyeimbang dalam pembelajaran di kelas yang didominasi untuk pengembangan ranah kognitif dan psikomotorik. Lulusan yang dihasilkan dari sebuah produk pendidikan yang menerapkan hidden curriculum selain cerdas intelektual juga matang secara emosional. Kaitannya dengan hidden curriculum dan pendidikan karakter, sebenarnya telah menginternalisasi nilai-nilai dalam setiap aktivitas di sekolah. Namun, internalisasi kurikulum tersembunyi merupakan kurikulum yang tidak tertulis, tidak direncanakan secara terprogram tapi keberadaannya berpengaruh pada perubahan tingkah laku peserta didik. Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan, Karakter Abstract The purpose of this research is to find out the forms and applications of hidden curriculum in Al-Wathan. The type of research used is descriptive qualitative researchers, which aims to determine the character education of mela hidden curriculum at SMK Al Wathan. The data collection techniques in this study are observation, interviews and documentation. The results of the research found are Hidden curriculum prioritizes the development of attitude, Character skills, and skills that are useful for students and can complement the education that is lacking in the formal curriculum Hidden clericulum is a balancer in learning in the classroom which is dominated for the development of cognitive and psychomotor domains. Graduates are produced and an educational product that applies a hidden curriculum in addition to intellectual intelligence as well emotionally mature, in relation to the hidden curriculum and character education, in fact it has internalized values ​​in every activity in school, especially in learning activities. Kulum that is not written, is not programmed, but its existence affect behavior changes students. Keywords: Curriculum, Education. Character
Analisis Kebijakan Pemerintah di Sektor Transmigrasi dan Dampaknya terhadap Tanah Adat Desa Batlale Kabupaten Buru Tasijawa, Ita; Sialana, Fatimah; Salamor, Lisye
CIVICA: Jurnal Sains dan Humaniora Vol 13 No 1 (2024): Civica: Jurnal Sains dan Humaniora
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/civica.13.1.28-37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pemerintah di sektor transmigrasi dan dampaknya terhadap tanah ulayat masyarakat Desa Batlale, Kecamatan Airbuaya, Kabupaten Buru. Akar permasalahan konflik lahan di Batlale bermula pada tahun 2005 ketika masyarakat transmigran asal Jawa dimukimkan kembali di Dusun Karamat, lokasi yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Buru. Pada tahun 2016, pemerintah daerah kembali mengambil alih lahan seluas 260 hektar untuk pemukiman transmigrasi kedua. Namun, perolehan lahan ini tidak sesuai dengan batas yang telah ditentukan dan merambah wilayah adat. Konflik tersebut tidak hanya melibatkan kelompok individu tetapi juga masyarakat hukum adat terkait hak ulayat (tanah ulayat) mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan tokoh adat, warga masyarakat, perangkat desa, tokoh agama, dan perwakilan pemerintah daerah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sengketa lahan tersebut berawal dari pemberian tanah oleh suatu marga (soa fua) kepada Pemerintah Kabupaten Buru untuk keperluan transmigrasi. Namun, lahan yang ditunjuk tumpang tindih dengan pekarangan rumah tangga, kebun masyarakat, dan bahkan rumah seorang warga yang dirobohkan untuk mengakomodasi permukiman transmigran. Masyarakat Desa Batlale berharap proses penyelesaian akan memulihkan hak-hak mereka, terutama karena sebagian besar warga kini telah memiliki sertifikat tanah resmi.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar PPKn di SMP Negeri 5 Leksula pada Materi Kerjasama dalam Berbagai Bidang Solissa, Afrianti; Salamor, Lisye
CIVICA: Jurnal Sains dan Humaniora Vol 12 No 1 (2023): Civica: Jurnal Sains dan Humaniora
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/civica.12.1.43-53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Leksula, Kabupaten Buru Selatan, dengan 25 siswa kelas VII, terdiri dari 13 laki-laki dan 12 perempuan, selama tahun ajaran 2022/2023. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan metodologi yang digunakan, dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data meliputi tes untuk menilai hasil belajar dan daftar periksa observasi untuk memantau keterlibatan siswa. Analisis meliputi perhitungan nilai rata-rata dan penentuan jumlah siswa yang memenuhi Nilai Kelulusan Minimal (KKM) 65. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar siswa. Pada awalnya, hanya 36% siswa yang lulus pada tes pertama. Setelah penerapan pendekatan pembelajaran kolaboratif pada siklus pertama, tingkat kelulusan meningkat menjadi 52%. Pada siklus kedua, tingkat kelulusan meningkat lagi menjadi 92%, dengan 23 siswa berhasil menyelesaikan mata kuliah tersebut. Siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok, merasa lebih percaya diri dalam mengungkapkan gagasan, dan menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi pelajaran ketika pendekatan pembelajaran kolaboratif diterapkan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran kolaboratif secara efektif meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan di SMP Negeri 5 Leksula.