p-Index From 2020 - 2025
7.275
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Tari Seka dalam Kehidupan Masyarakat Babar Sebagai Perwujudan Nilai Persatuan Yosina Pelata; Jumiati Tuharea; Lisye Salamor
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.871 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3219

Abstract

Abstrak Bangsa Indonesia adalah suatu negara yang dikenal dengan nama nusantara, yang memiliki kurang lebih dari 17. 508 (besar dan kecil) dan pulau 6.044 pulau yang memiliki nama tentunya, terdiri jenis tarian yang jumlahnya berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus, mulai dari yang sederhana dan yang sampai sekarang terdapat di daerah-daerah pedalaman maupun pesisir serta pulau-pulau kecil yang jauh dari pusat lalu lintas kurturil, sampai kepada yang sangat indah dan kompleks. Dilihat dari aspek geografis, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia, (NKRI) memberikan gambaran yang jelas bahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang multicultural yang sangat perlu untuk dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk berbudaya, dan karena itu manusia tidak dapat hidup terlepas dari budaya yang dianutnya. Suatu budaya memiliki nilai, nilai-nilai budaya ini dalam kehidupan sehari-hari dan berfungsi memberikan arahan bagi tindakan manusia. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa. Salah satu tarian tradisional di Malaku khusus lagi di Maluku Barat Daya, Kecamatan Babar Barat di Pulau-Pulau Babar masih terpelihara dengan baik dan selalu dilakukan dengan masyarakat se-Pulau Babar adalah Tari Seka. Masyarakat Kepulauan Babar yang terdiri dari 25 (dua puluh lima) desa dan 3 (tiga) dusun, memiliki Tari Seka yang sudah di kenal sejak dahulu kala hingga sekarang. Tari Seka yang sudah dikenal sejak dahulu kala hingga sekarang, Tiap desa/negeri memiliki tari seka dengan latar belakang sejarah didasarkan pada konteks kehidupan masyarakat yang selalu bersetuhan dengan alam lingkungannya, karena manusia mempnyai bakat yang telah terkandung dalam gen-nya untuk mengembangakan berbagi macam perasaan hasrat nafsu serta emosi dalam kepribadian individualnya tetepi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang berada dalam sekitaran alam dan lingkungan social maupun budaya. Kata Kunci: Tari Seka, Masyarakat, Nilai Persatuan Abstract The Indonesian nation is a country known as the archipelago, which has approximately 17,508 (large and small) and 6,044 islands which have names of course, consisting of dance types that number in the tens and even hundreds, ranging from simple and which until now are found in inland and coastal areas and small islands far from the center of cultural traffic, to the very beautiful and complex. Judging from the geographical aspect, the Unitary State of the Republic of Indonesia, (NKRI) provides a clear picture that the State of Indonesia is a multicultural country that really needs to be maintained, developed and preserved. Humans are basically cultured creatures, and therefore humans cannot live apart from the culture they adhere to. A culture has values, these cultural values are in everyday life and serve to provide direction for human action. From the research results show that. One of the traditional dances in Maluku, especially in Southwest Maluku, West Babar District on Babar Islands, is still well preserved and is always performed with the people of Babar Island, namely the Seka Dance. The Babar Archipelago community, which consists of 25 (twenty five) villages and 3 (three) hamlets, has the Seka Dance which has been known since ancient times until now. Seka dance, which has been known since ancient times until now, every village / country has a seka dance with a historical background based on the context of people's lives who are always in contact with their natural environment, because humans have talents that have been contained in their genes to develop various kinds of feelings. passions and emotions in the individual personality, but the form and activation of the various contents of his personality is strongly influenced by various kinds of stimuli that are in the natural environment and the social and cultural environment Keywords: Seka Dance, Society, Unity Value
Hidden Kuriculum (Kurikulum Tersembunyi) Sebagai Wujud Pendidikan Karakter (Studi pada SMK Al-Wathan Ambon) Susanti Umagap; Lisye Salamor; Titus Gaite
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.641 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3298

Abstract

Abstrak Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini bahwa untuk mengetahui bentuk dan aplikasi hidden curriculum di SMK Al-Wathan. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter melalui hidden curriculum di SMK Al-Wathan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan adalah Hidden curriculum lebih mengutamakan pada pengembangan pengembangan sikap, karakter, kecakapan, dan keterampilan yang berguna bagi siswa dan dapat melengkapi pendidikan yang kurang dalam kurikulum formal. Hidden curriculum merupakan penyeimbang dalam pembelajaran di kelas yang didominasi untuk pengembangan ranah kognitif dan psikomotorik. Lulusan yang dihasilkan dari sebuah produk pendidikan yang menerapkan hidden curriculum selain cerdas intelektual juga matang secara emosional. Kaitannya dengan hidden curriculum dan pendidikan karakter, sebenarnya telah menginternalisasi nilai-nilai dalam setiap aktivitas di sekolah. Namun, internalisasi kurikulum tersembunyi merupakan kurikulum yang tidak tertulis, tidak direncanakan secara terprogram tapi keberadaannya berpengaruh pada perubahan tingkah laku peserta didik. Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan, Karakter Abstract The purpose of this research is to find out the forms and applications of hidden curriculum in Al-Wathan. The type of research used is descriptive qualitative researchers, which aims to determine the character education of mela hidden curriculum at SMK Al Wathan. The data collection techniques in this study are observation, interviews and documentation. The results of the research found are Hidden curriculum prioritizes the development of attitude, Character skills, and skills that are useful for students and can complement the education that is lacking in the formal curriculum Hidden clericulum is a balancer in learning in the classroom which is dominated for the development of cognitive and psychomotor domains. Graduates are produced and an educational product that applies a hidden curriculum in addition to intellectual intelligence as well emotionally mature, in relation to the hidden curriculum and character education, in fact it has internalized values ​​in every activity in school, especially in learning activities. Kulum that is not written, is not programmed, but its existence affect behavior changes students. Keywords: Curriculum, Education. Character
PENGARUH KEMAMPUAN LITERASI TERHADAP PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 64 AMBON Lisye Salamor; Titus Gaite; Fitrah Nur Bella
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 10 No 2 (2022): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol10issue2page311-317

Abstract

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat kuantitatif yang tujuannya untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan literasi terhadap pemahaman nilai-nilai pancasila pada siswa kelas II SD Negeri 64 Ambon. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian kelompok tunggal pre-test dan post-test. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh dari kemampuan literasi terhadap pemahaman nilai-nilai pancasila pada siswa kelas II, hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes tertulis siswa pada saat melakukan pre-test dan post-test. Literasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki para siswa. Dengan adanya kemampuan literasi siswa dapat memahami dan mengerti tentang suatu hal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata persentase hasil belajar siswa pada tes awal sebesar 56,42 dan tes akhir 87,85. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 31,43%. Peningkatan ini terjadi karena keterlaksanaan perlakuan/tindakan berupa literasi dapat berpengaruh terhadap pemahaman nilai-nilai pancasila pada siswa. Sedangkan dilihat dari skor N-gain mengalami peningkatan. Dapat ditunjukkan dari N-gain persen sebesar 57,1% berada pada kategori tinggi dan 42,8% pada kategori sedang. Untuk membuktikan lebih jauh secara statistic maka di uji hipotesis menggunakan uji sample t test. Dari hasil perhitungan uji sample t test diperoleh nilai signifikansi 0,000, angka ini jauh dibandingkan alpha yang ditetapkan yaitu 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan lebih baik pada pembelajaran menggunakan perlakuan/tindakan berupa literasi terhadap pemahaman nilai-nilai pancasila pada siswa.
Improving Social Skills through Project Based Blended Learning Model at SMAN 3 Ambon Riwan Ninilouw; Lisye Salamor; Ridwan Hatala
IJRAEL: International Journal of Religion Education and Law Vol 1, No 1 (2022): October 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.631 KB) | DOI: 10.57235/ijrael.v1i1.38

Abstract

Social skills are skills acquired through the learning process used in dealing with their environment in a good and appropriate way. Social skills are types of skills that include skills, mutual cooperation, please help and carry out activities as social beings to meet the needs of the community. Researchers have conducted a survey of the general condition of the research site. The research location in question is SMAN 3 Ambon. The results of the study show that students are more likely to increase their competence individually than to develop collectively or in groups. The purpose of this study was to determine the improvement of social skills through a project based blended learning model at SMAN 3 Ambon. This research is located in SMAN 3 Ambon which is located on Jln. Beach, Three Houses Village. Retrieval of information in this study through observation, tests and documentation. This research uses the CAR method, CAR is a research conducted by the teacher in the classroom itself through self-reflection with the aim of improving performance as a teacher, so that student learning outcomes increase. The results of this study, to improve social skills, teachers must develop learning models that can develop students' active character and can form cooperation with each other at school and in the community.
Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Seram Bagian Barat terhadap Kedudukan Pancasila Sebagai Falsafah Negara Ismunandar Payapo; Lisye Salamor; Fatima Sialana
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.2500

Abstract

Pancasila is a, the basis of the State (NKRI) in which there is a Jimisk Pancasila was formulated as the basis of the State after a long debate by the panding fathers at the BPUPKI session on June 1, 1945, and on August 18, 1945 tanzeal the 1945 Constitution was passed, including the preamble to the 1945 Constitution, Pancasila was taken from traditional values ​​and cultural values. and religious values ​​contained in the outlook of life of the Indonesian people. In other words, the elements contained in Pancasila come from the views of the Indonesian people themselves. Today, students as the next generation of the nation should be able to understand the meaning contained in the art of Pancasila, Panela An understanding of the values ​​contained in Pancasila is very necessary as a reflection of the life of the Indonesian people. Pancasila as the philosophy of the State is very necessary in life, as a nation and as a state, so that we always practice or implement the values ​​of Pancasila in our lives as citizens of a Satar State.has permanently become an inseparable part of the life of the Indonesian Nation Unnik that we as the next generation of the Nation must be able to maintain these values,
The Role of INPEX Masela in the Study of Children's Education in the Tanimbar Islands Regency in Higher Education Yuliana Takdare; Lisye Salamor; Titus Gaite
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i2.602

Abstract

This study aims to determine the role of INPEX Masela in the study of children's education in Tanimbar Islands Regency (KKT) in Higher Education. KKT students, what are the views of the parents of KKT students in receiving the Inpex Masela scholarship. The technique used in this research is snowball sampling. The results of the interviews showed that the INPEX Masela company, which collaborated with Pattimura University, held a scholarship program and had it handed over to students from KKT at Unpatti College. INPEX Masela is a multinational company engaged in the upstream oil and gas (oil and gas) industry. The assistance program is in two categories, namely the Tuition Fee Scholarship and Thesis Preparation Assistance Scholarship. The role and function of INPEX Masela is very important in providing educational assistance (scholarships), but seen from the operation of this program, the average KKT student did not experience the INPEX Masela scholarship assistance. Parents' point of view regarding the problem above is how INPEX is able to realize assistance by prioritizing children in KKT areas.
Analysis of Generation Z's Understanding of the Lolik Lalen Fedak Fena symbol Against the Development of Education in Namrole District, South Buru Regency Naldo Seleky; Lisye Salamor; Jumiati Tuharea
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i2.925

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that aims to determine the meaning of the cultural symbol lolik lalen fedak fena for generation Z, to determine generation Z's understanding of the lolik lalen fedak fena symbol and to determine the relationship between the lolik lalen fedak fena symbol and the development of education in Namrole District, South Buru Regency . This research was conducted in Namrole District. Primary data collection was carried out through interviews with a number of informants who were considered to be directly involved. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results of this interview can show that the lolik lalen fedak fena symbol which is a unifying symbol for the people of Namrole District has a very important meaning and significance for the life of the people of Namrole District. Where the meaning of this symbol is to unite the heart to build the country. The implied meaning behind this symbol is to remain united in heart, hand in hand, in building the country regardless of race, ethnicity, religion and culture. This symbol is a unifying principle for the people of Namrole, just as Pancasila is the way of life for the Indonesian people, the people of Namrole District, whose culture is still so strong that it makes Namrole District an area that adheres to culture and continues to maintain and preserve what has become the pride of the community as a community. rich in culture. A culture that both want to build without having to look at each other's backgrounds or differences. This symbol is present in the midst of existing diversity or diversity as a unifying symbol. Because the people of Namrole have the belief that without unity there will be no progress.
Saka Mese Nusa Sebagai Perwujudan Nilai Persatuan pada Masyarakat Seram Bagian Barat Maya Sapasuru; Lisye Salamor; Remon Bakker
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v2i1.586

Abstract

Penelitian ini menunjukkan bahwa Pemahaman Masyarakat Seram Bagian Barat terhadap semboyan saka mese nusa sebagai perwujudan nilai persatuan. pemahaman masyarakat mengenai arti dan makna yang memiliki tujuan, harapan, cita-cita, kesamaan pandangan sebagai bagian dari tata nilai kemasyarakatan yang dipelihara sebagai wujud kehormatan negeri, walaupun terdapat keegoisme kelompok masyarakat tertentu, namun Saka Mese Nusa tetap terjaga sebagai implementasi solidaritas masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan berupa data yang berasal dari naskah wawancara,catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. lokasi penelitian ini adalah di Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Teknik analisa data yang dipergunakan adalah teknik analisa deskriptif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa semboyan saka mese nusa menjadi perwujudan nilai kesatuan dengan cara tetap mempertahankan nilai-nilai persatuan yang telah ada (pela dan gandong). Masyarakat secara bersama mendukung kebijakan dan kinerja pemerintah terkait nilai persatuan.
Peran Pemerintah dan Masyarakat Negeri Porto Haria dalam Menjaga Perdamaian Sialana, Deny; Tutuarima, Fricean; Salamor, Lisye
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.3878

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi pemerintah serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemerintah dan masyarakat Negeri Porto dan Negeri Haria dalam menjaga perdamaian. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran keadaan sebenarnyadengan menggunakan teknik pengumpulan data yakni wawancara dan dokumentasi.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Negeri Porto dan Negeri Haria telah melakukan tindakan-tindakan nyata dalam masyarakat guna menjaga perdamaian antar Negeri. Faktor yang mempengaruhi pemerintah dan masyarakat Negeri Porto dan Negeri Haria yaitu faktor penghambat seperti sulit untuk membangun rasa kepercayaan, kepentingan lain diluar Pemerintah, adanya profokasi dan lain-lain. Sedangkan faktor pendukung seperti Kerja sama antar kedua Negeri, Tidak mencari masalah dengan mengaku-ngaku hak wilayah.
Evaluasi Kepala Sekolah tentang Kinerja Guru PKn yang Sudah Sertifikasi dan yang Belum Sertifikasi di Sekolah SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat Kecamatan Taniwel Timur Mananuwe, Bella I; Salamor, Lisye; Tuharea, Jumiati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4131

Abstract

Guru sebagai salah satu sumber belajar memegang peran yang sangat penting, keberadaan guru pada satuan pendidikan dalam hal ini sekolah berkontribusi besar dalam pembagian sumber daya manusia. Pengembangan profesionalisme kinerja guru menjadi salah satu indikator yang menentukan bagaimana keberadaan guru, untuk mengukur hal tersebut, maka proses evaluasi terhadap kinerja guru sangat di perlukan dan tindakan ini di lakukan oleh kepala sekolah dari gambaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) proses evaluasi Kepala Sekolah bagi guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat, 3) upaya Kepala Sekolah dalam menangani kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 Seram Bagian Barat. Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang guru di antaranya Kepala Sekolah, 1 orang Wakasek kurikulum, 2 orang Guru yang sudah sertifikasi dan 2 orang Guru yang belum sertifikas, dan sebagai informan adalah Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisa data deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses evaluasi Kepala Sekolah bagi guru Pkn yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB dilakukan oleh kepala sekolah dibantu beberapa guru senior atau guru yang dianggap mampu untuk mengevaluasi guru, dan hasil evaluasi dapat disampaikan saat rapat internal guru-guru yang dilaksanakan tiga bulan sekali. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB adalah kepala sekolah, sarana prasarana serta factor fisik guru. Upaya Kepala Sekolah dalam menangani kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMA Negeri 19 SBB dalam menangani kinerja guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum sertifikasi dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pengawasan dan evaluasi, melakukan rapat evaluasi kinerja guru tiga bulan sekali, memenuhi kebutuhan guru, memberikan nasehat dan motivasi. Saran diharapkan guru tersertifikasi dan non sertifikasi yang sudah melaksanakan tugasnya dengan profesional dapat diberikan penghargaan sebagai reword terhadap kinerjanya. Kepala sekolah dapat melakukan evaluasi dengan benar, dan rutin sehingga kinerja guru dapat diperbaiki sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan. Pihak sekolah lebih optimalkan kinerja guru sertifikasi terutama, sebab guru sertifikasi sudah diberikan sertifikasi sebagai guru yang professional yang diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam proses belajar mengajar.