Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Internalization of Religious Values through Tadzkiroh and Khotmul Qur'an Programs to Reduce Sarcasm Behavior in Generation-Z (Case Study at SMA Informatika Serang City) Murniasih, Eri; Abdul Mujib; Hunainah
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 10 No 1 (2024): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/cp79ek09

Abstract

Sarcasm behavior is one of the social phenomena among Generation Z. Sarcasm, which is often used as a form of joking humor or criticism, can have a negative impact on interpersonal communication and individual mental health. This study aims to examine how the Tadzkiroh & Khotmul Qur'an program internalizes religious values in order to reduce sarcasm among Generation Z. This research uses a qualitative descriptive approach method with the type of case study conducted at SMA Informatika Serang City. Data were collected through in-depth interviews and program observations. The results showed that the internalization of religious values such as responsibility, honesty, empathy, and mutual respect and compassion in the Tadzkiroh & Khotmul Qur'an program includes three stages; value transformation, value transaction and value internalization which contribute to the prevention of sarcasm behavior among students. This article recommends the widespread implementation of similar programs in various educational institutions as a preventive effort against negative behavior and as a means of forming a noble young generation.
PSIKOLOGI BEHAVIORISME DAN NEO BEHAVIOR DALAM PEMBELAJARAN Ridwan Setiawan; Anis Fuad; Hunainah; Machdum Bachtiar
Jurnal Paris Langkis Vol 5 No 1 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v5i1.17454

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mewujudkan sesuatu pewarisan budaya dari satu generasi kepada genarasi yang lainnya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana psikologi behaviorisme dan neo behavior dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif kajian pustaka. Untuk hasilnya yaitu behaviorisme merupakan aliran ilmu psikologi yang berfokus pada perilaku. Aliran non-behavior dalam psikologi merujuk pada pendekatan-pendekatan yang tidak hanya fokus pada perilaku yang dapat diamati, melainkan juga memperhatikan proses mental. Perbedaan psikologi behaviorisme dan non behavior dalam pembelajaran yaitu fokus pembelajaran, motivasi belajar, tujuan pembelajaran, dan proses belajar. Tokoh-tokoh dalam psikologi behaviorisme dan non-behaviorisme yaitu John B. Watson, B.F. Skinner, Ivan Pavlov, Edward Thorndike, Jean Piaget, Lev Vygotsky, Abraham Maslow, dan Carl Rogers. Sejarah psikologi behaviorisme yaitu John Broades Watson sebagai tokoh utama dalam aliran behaviorisme pada tahun 1900-an. Untuk neo behaviorisme 1930-an hingga 1950-an mulai berkembang dengan tokoh-tokoh seperti B.F. Skinner. Teori dan aplikasi psikologi behaviorisme dan neo-behaviorisme memiliki dampak yang signifikan dalam konteks pembelajaran yaitu penguatan, pemodelan, pembentukan kondisi (shaping), dan pembelajaran berpola (Operant Conditioning). Plus psikologi behaviorisme yaitu pendekatan objektif, penguatan positif dan negatif, dan penerapan praktis, minusnya mengabaikan proses mental, keterbatasan kreativitas, dan risiko stagnasi. Neo behaviorisme dalam pembelajaran plus yaitu integrasi proses mental, penekanan pada pembelajaran berbasis pengalaman, dan fleksibilitas dalam metode. Minusnya yaitu kompleksitas dalam pengukuran, megeneralisasikan secara umum, dan tantangan dalam implementasi. Kata Kunci: Psikologi, Behaviorisme, Neo Behavior
TEORI FUNGSIONALISTIK DOMINAN MENURUT EDWARD LEE THORNDIKE DAN BURRHUS FREDERICK SKINNER Fauzul Adzim; Ayang Aji Putra; Hunainah; Machdum Bachtiar
Jurnal Paris Langkis Vol 5 No 1 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v5i1.17457

Abstract

Teori fungsionalistik dalam psikologi pendidikan berfokus pada bagaimana perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungan dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Edward Lee Thorndike, melalui hukum efeknya, menekankan bahwa perilaku yang diikuti oleh hasil yang memuaskan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti oleh hasil yang tidak menyenangkan cenderung dihindari. Pendekatannya ini menjadi landasan penting dalam pengembangan teori pembelajaran. Sementara itu, Burrhus Frederick Skinner lebih lanjut mengembangkan ide-ide Thorndike dengan memperkenalkan konsep penguatan dan punishing dalam teorinya tentang perilaku operan. Skinner berargumen bahwa perilaku dapat dimodifikasi melalui penguatan positif atau negatif, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap praktik pendidikan dan pelatihan. Keduanya menyoroti pentingnya hubungan antara lingkungan dan perilaku, serta implikasi teori ini dalam konteks pendidikan modern. Pembahasan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kontribusi kedua tokoh dalam teori fungsionalistik, serta relevansinya dalam praktik pendidikan saat ini. Kata Kunci: Teori, Fungsionalistik, Edward Lee Thondike, Burrhus Frederick Skinner
STUDI ANALISIS PERAN PSIKOLOGI KOGNITIF DAN HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN Imam Maulana Hidayat; Ahmad Hujaeri; Hunainah; Machdum Bachtiar
Jurnal Paris Langkis Vol 5 No 1 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v5i1.17568

Abstract

Artikel ini membahas aliran psikologi kognitif dan humanistik dalam konteks pembelajaran. Psikologi kognitif menekankan proses mental seperti perhatian, ingatan, dan pemecahan masalah, yang memengaruhi cara individu memahami dan mengasimilasi informasi. Sementara itu, psikologi humanistik menekankan pentingnya pengalaman subjektif dan kebutuhan individu untuk berkembang secara pribadi. Dalam pembelajaran, kedua pendekatan ini saling melengkapi dengan memberikan kerangka kerja yang menyeluruh. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana penerapan teori-teori dari kedua aliran ini dapat meningkatkan efektivitas proses belajar, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan kognitif dan emosional siswa. Sebagai kesimpulan, artikel ini menegaskan bahwa kombinasi psikologi kognitif dan humanistik dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan efektivitas pengajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh dan bermakna. Diharapkan, pemahaman yang lebih baik mengenai kedua pendekatan ini dapat mendorong para pendidik untuk menerapkan metode yang lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan siswa, sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan lebih optimal. Dengan demikian, pemanfaatan psikologi kognitif dan humanistik dalam pendidikan menjadi langkah penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang tinggi. Kata Kunci : psikologi kognitif, humanistik, pembelajaran
Role of AI Assistance In Academic Writing: A Case Study of Arabic Language Students From Prompt To Publication Setyawan, Cahya Edi; Hunainah; Nurhapsari Pradnya Paramita; Widi Astuti; Siti Rauhillah; Ahmad Taufiq
ALSINATUNA Vol 10 No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/alsinatuna.v10i2.10928

Abstract

This research aims to explore in depth how students of the Arabic Language Education Study Program utilize artificial intelligence (AI) in the academic writing process, and how such practices reshape pedagogical, cognitive, and ethical dimensions within higher education. This research use qualitative approach with an exploratory-interpretive case study design, data were collected through semi-structured interviews, limited participant observations, and analysis of student manuscripts before and after AI-assisted revisions. The findings reveal that students employ AI across three core functions: as a catalyst for  conceptual development and structural planning, as a linguistic and cohesive revision tool, and as a facilitator of academic self-efficacy. However, significant ethical dilemmas emerge, including ambiguity in intellectual attribution, unclear boundaries of AI contribution, and the absence of institutional regulation. Patterns of AI interaction varied by institutional context: reflective at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pragmatic at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, and philosophical at STAI Masjid Syuhada. This research recommends the development of AI literacy and digital ethics curricula, along with clear institutional policies regarding the use of AI in academic writing. Additionally, continuous training and equitable digital access are needed to ensure that AI integration occurs fairly and reflectively.
Efektifitas Penerapan Metode Demonstrasi Video Visual Dalam Kemampuan Siswa Pada Materi Praktik Ibadah Shalat Mutakin; Mufti Ali; Hunainah; Wasehudin

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/muallim.v7i1.6142

Abstract

ABSTRACT The purpose of this paper is to explain the reasons why the visual video demonstration technique works very well in teaching students the ability to practice prayer. This article discusses how to incorporate prayer into daily routines and provides a theoretical background on how to use t-test or anova to measure students' abilities in a visual video demonstration-based evaluation. An attempt to characterize the characteristics of students' abilities in prayer practice was carried out using the visual video demonstration approach. The True Experimental Pretest-Posttest Control Group Design was used in this study. This design involves randomly selecting two groups and administering a pretest to determine the initial conditions of each group. If there is no statistically significant difference between the experimental and control groups on the pretest, then the findings are satisfactory. The theoretical purpose of this experimental approach is to ascertain, by using the visual video demonstration technique (X), its effectiveness in improving students' abilities in the material of prayer practice (Y).
Moral Education According to Buya Hamka (Study of Surah Luqman 12-19 Al-Azhar Tafsir Study) M. Teguh Ciptadi; Hunainah; Ahmad Syarif
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v8i2.1411

Abstract

Moral education according to Buya Hamka, in the study of the interpretation of Surah Luqman 12-19, is a deep effort in understanding and implementing moral values contained in the verses of the Quran. His background was the desire to explain the moral messages contained in Surah Luqman to Muslims. The aim was to provide a deep understanding of the moral values taught by Luqman to his son, as explained in the Quran. The methods used include lectures, demonstrations, and examples, which are described in detail in the Tafsir of Al-Azhar. The results of the study show that moral education according to Hamka includes aspects such as tawhid, relationships with parents, social interaction, and the practice of moral values in everyday life. The conclusion is that moral education according to Hamka has a strong foundation in the Quran and sunnah, and is a guide for Muslims in living a noble moral life. It provides a deep understanding of the importance of morality in human life and how to apply it in daily practice
KENDALA TERJADINYA PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Ariyanti, Alya; Hunainah
Taruna Law: Journal of Law and Syariah Vol. 3 No. 02 (2025): Taruna Law: Journal of Law and Syariah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54298/tarunalaw.v3i02.496

Abstract

The implementation of the Child Protection Law (UUPA) in Indonesia faces a number of significant obstacles that hinder the achievement of the goal of protecting children's rights effectively. This study evaluates the main challenges that arise in the implementation of the UUPA. These obstacles include limitations in institutional resources and capacity (limited budget, lack of competent workers, and inadequate infrastructure); lack of coordination and synergy between institutions (overlapping authorities, weak referral mechanisms, and unintegrated data); variations in understanding and enforcement of the law (lack of understanding among officials and the community, and inconsistent enforcement); the existence of social stigma, patriarchal culture, and challenges in the digital world; and children's participation that has not reached optimal levels. This article concludes that the complexity of the issue requires comprehensive cooperation from all parties involved, including increasing the budget, strengthening capacity, adjusting institutions, disseminating broad laws, and adapting to new methods of crime. By addressing these challenges, it is hoped that the UUPA can operate more effectively in creating a safe environment and supporting the growth and development of children in Indonesia.