Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Lapisan Fiberglass Pada Kekuatan Bending Gading Kapal Kayu Tradisional Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Pawara, Muhammad Uswah; Hidayat, Taufik; Suardi, Suardi; Rajagukguk, Pernando Anju
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2586

Abstract

Struktur gading pada kapal kayu tradisional memiliki bentuk khusus mengikuti bentuk lambung yang akan dikuatkan. Bentuknya yang melengkung menyebabkan pengadaannya membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga berpengaruh pada waktu pembangunan kapal. Selain memperhatikan bentuk, ukuran penampang kayu juga menjadi salah satu pertimbangan pengadaan material kayu. Kejadian yang paling sering terjadi yaitu ukuran penampang tidak sesuai dengan perencanaan atau lebih kecil. Olehnya itu, pada artikel ini dilakukan simulasi penambahan ukuran penampang pada gading kapal menggunakan fiberglass. Penambahan dilakukan hingga mencapai luasan penampang yang dibutuhkan. Simulasi ini bertujuan untuk melihat kekuatan bending yang dimiliki antara gading kayu murni dengan gading kayu berlaminasi fiberglass. Simulasi ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen di laboratorium menggunakan alat Destructive Test (DT). Penambahan laminasi fiberglass untuk menutupi kekurangan 10% luas penampang kayu. Dari hasil pengujian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa gading kayu berlaminasi fiberglass memiliki kekuatan bending yang lebih baik jika dibandingkan dengan kekuatan bending gading kayu utuh. Tingkat perbandingan kekuatan bending antara kedua gading tersebut mencapai 41.384%.
Experimental Test of Tensile Strength of Barge Deck Plate Welded Joints Alamsyah; Indah Sari, Fitria; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Pawara, Muhammad Uswah; Mubarak, Azhar Aras; Hijriah
International Journal of Metacentre Vol. 2 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Naval Architecture Departement, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

American Standard Testing and Material (ASTM) A36 is a low carbon steel, and commonly used as material of shipbuilding. Joining of steel can cause decreasing of its strength. The purpose of this study was to determine the tensile strength of joints of ASTM A36, consisting of square butt, single bevel butt, and single vee butt joints. The  research methode is experimental.  The specimens are made of steel for the ship's decks, which are connected using three types of joints. Each type of connection involves as many as three specimens, so there are a total of nine specimens. Before the tensile test is carried out, the specimen is subjected to a penetrant test to detect weld defects. It was detected that the specimen had broken off at the weld joint. The experiment result shows that the strongest joint from tensile strength point of view is single vee butt joint (198.80 MPa), followed by single bevel butt joint (182.19 MPa) and, square butt joint (168.51 MPa).
Application of Tensile Testing on Ulin Wood And Bungur Wood as Main Materials for 20 GT Traditional Fishing Vessel Hull Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Alamsyah; Burliyanto, Decky; Suardi
International Journal of Metacentre Vol. 3 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Naval Architecture Departement, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing boats in North Penajam Paser are made by combining 2 types of wood in the hull. This combination of wood types is carried out to save the material procurement budget. Bungur wood is the alternative choice for shipyards for hull material combined with Ulin wood. For this reason, this paper shows the differences in the tensile strength performance of these 2 types of traditional wooden ship hull materials. The experimental method of destructive testing of the type of Tensile test was applied in this study. Where the experimental results show that the tensile strength of the crepe is 22% lower than the tensile strength of ulin wood. Meanwhile, in terms of stiffness, crepe wood is superior to ulin wood, where the difference reaches 22.22%. Bungur wood still has the potential to be used for wooden ships with an LoA (length over all) value of <15 meters or for ships that have a lower hydrostatic load than that which can be accepted by Bungur wood.
Turning Trash into Blessings: EcoBrick Impact Analysis Workshop for Teenagers at Miftakhul Huda Mosque, Balikpapan Pontoh, Arief Nugraha; Syaputra, Eko Agung; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 3 No. 6 (2024): December 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmf.v3i6.13009

Abstract

The EcoBrick program, a collaboration between Remaja Masjid Miftakhul Huda in Balikpapan and the Kalimantan Institute of Technology (ITK), aims to reduce plastic waste through training on converting waste into alternative building materials. The program includes socialization, theoretical training, production practices, discussions, and exhibitions. Evaluations using pre-tests and post-tests show significant improvements in participants' understanding, skills, and awareness of waste management. This program empowers communities while providing innovative solutions for reducing plastic waste. Consequently, EcoBrick has market potential as an eco-friendly product, enhancing environmental quality.
APLIKASI DESIGN SAFETY PLAN DI LINGKUNGAN RT.14 KARANG JOANG DALAM MENDUKUNG KEAMANAN DAN KESELAMATAN JIWA MASYARAKAT Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Sherina Fitri Hariani; Elfin Zulmi Azhar; Fiesta Olivia; Rara Gusnia Nurulhaini; Ahmad Razzan; Gom Gom Mulia Yehezkiel Tambunan; Abiyyu Harly Saputra; Suardi; Muhammad Uswah Pawara
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT) Vol. 5 No. 1 (2024): PIKAT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/pikat.v5i1.1112

Abstract

Keamanan dan keselamatan jiwa merupakan aspek yang yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari hari. Ketika beraktiftas, semua instrument pendukung keamanan dan keselamatan harus terpenuhi. Selain instrument untuk perlengkapan diri sendiri, instrumen pendukung yang terdapat di lingkungan harus memadai. Seluruh instrument pendukung sebaiknya dituangkan dalam sebuah desain safety plan agar masyarakat bisa mengetahui, memahami dan mengaplikaikan setiap instrument pendukung keamanan dan keselamatan jiwa yang tersedia. Tujuan dari pembuatan safety plan yaitu untuk memberikan gambaran awal tindakan yang harus dieksekusi jika sewaktu-waktu terjadi kejadian yang mengancam jiwa manusia seperti bencana alam, non alam dan sosial. Olehnya itu, diperlukan sebuah desain perencanaan penanganan bencana pada setiap kawasan pemukiman. Salah satu daerah di Balikpapan yang belum memiliki desain safety plan yaitu lingkungan RT 14 khususnya Perumahan Batu Ratna Indah Residence. Selain itu, Kawasan ini adalah wilayah terdampak banjir jika curah hujan tinggi. Kurangnya kesadaran akan pentingan desain safety plan sebagai wujud mitigasi bencana menjadi fenomena di wilayah ini. Sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang bisa mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya perencanaan antisipasi bencana. Sebuah konsep kegiatan berupa penyuluhan perencanaan safety plan akan dilakukan dilokasi ini. Selain itu, desain safety plan yang direncanakan akan coba diaplikasikan di lingkungan tersebut dengan menyiapkan beberapa marka jalur evakuasi dan rambu keselamatan lainnya.
Preliminary Design and Energy Production of a Mobile Floating Structure (MFS) for Offshore Wind Turbines in Indonesian Waters Pawara, Muhammad Uswah; Sitorus, Chris Jeremy Verian; Hariyono, Hariyono; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Alamsyah, Alamsyah; Hidayat, Taufik; Suardi, Suardi; Syadzali, Abdul Mujib; Mahmuddin, Faisal
EPI International Journal of Engineering Vol 8 No 1 (2025): Volume 8 Number 1, Februari 2025
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Mobile Floating Structure (MFS) is an innovative floating wind turbine concept that utilizes a catamaran hull design to enhance mobility and operational efficiency. Unlike stationary platforms, the MFS can relocate to areas with higher wind energy density, making it a promising solution for optimizing wind energy harvesting in offshore environments. This study focuses on the preliminary design and energy production of the MFS. Maxsurf is used to analyze hydrostatics and assess the hydrodynamic performance of the MFS hull after the dimension of the MFS is determine with key considerations including rotor diameter and the weight of the wind turbine. Furthermore, four wind turbines are installed in the MFS. Those aspect were integrated into the design process to ensure realistic operational adaptability. As result. the resulting dimensions of the MFS were determined utilizing Maxsurf. Moreover, different with the previous study that use satellite data, the present study employs reanalysis data to estimate the energy density and power production of MFS. the energy density map is also produced in the present study to determine the monthly location of the MFS. The energy production of the MFS with four turbines has been calculated, and the energy production map is also drawn. Finally, the energy production of the MFS in the chosen location has also been estimated. The energy production map can be utilized to develop MFS in other location.
Aplikasi Teknologi Pengelasan dalam Mendukung Industri Rumah Tangga di Karang Joang, Balikpapan Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Suardi; Alamsyah; Nurcholik, Samsu Dlukha; Pawara, Muhammad Uswah
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062023.05

Abstract

Salah satu teknologi saat ini yang banyak digunakan untuk menghasilkan pendapatan yaitu teknologi penyambungan material logam yang biasanya disebut pengelasan (welding). Salah satu contoh produk hasil pengelasan yang kini punya pasar (market) dan menjadi opsi berwirausaha yaitu kanopi rumah. Namun, produk hasil pengelasan lain yang dapat dikomersilkan masih banyak seperti rak sepatu, tiang lampu dan lain-lain. Semakin berkembangnya Kota Balikpapan dengan masifnya pembangunan kawasan perumahan dari tahun ke tahun menjadikan permintaan produk hasil las sangat tinggi. Dengan demikian, untuk memenuhi permintaan pasar yang begitu besar terhadap kebutuhan keahlian mengelas, maka perlu dilakukan pelatihan kepada masyarakat terkait pemanfaatan teknologi pengelasan ini. Dalam hal ini, masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan pelatihan dan unjuk kerja teknologi pengelasan yaitu salah satu kelompok masyarakat yang terdapat di Kelurahan Karang Joang. Karang Joang sebagai salah satu kelurahan di kecamatan Balikpapan Utara menjadi salah satu daerah yang memiliki pembangunan perumahan yang sangat tinggi utamanya di wilayah jalan Batu Ratna KM. 11. Terdapat kurang lebih 9 perumahan yang saat ini masih melakukan tahap pembangunan yang terbentang sepanjang ± 3 KM. Olehnya itu, tingkat kebutuhan akan produk hasil las sangat tinggi. Mitra yang akan dijadikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu kelompok Pengurus Mushollah Baitussalam Karang Joang KM. 11 yang terdiri dari 20 orang anggota pengurus. Mitra ini dipilih karena anggota pengurus belum memiliki pemahaman dan keterampilan terkait teknologi pengelasan. Selain itu, potensi usaha produk hasil las untuk di kawasan ini sangat tinggi. Mitra diberikan bekal penyuluhan teori teknologi pengelasan dan kewirausahaan. Selain itu mitra berkesempatan unjuk kerja mengelas dan berhasil menghasilkan produk hasil las berupa tiang lampu dari bahan pipa carbon steel sebanyak 15 batang.
Pelatihan Pengukuran Kapasitas Gross Tonnage (GT) pada Kapal Kayu Tradisional KUB. Mitra Nelayan Muara Baru di Penajam Paser Utara Pawara, Muhammad Uswah; Naufal, Daffa Ahmad; Baratau, Irentya Anugra; Fitri, Ade; Simatupang, Gusrawati, Sander V S; Dwiyanti, Diva Syahirah; Siagian, Firman Veryvicasi Vernando; Lumbantoruan, Hendra Eliakim; Alamsyah; Syadzali, Abdul Mujib; Suardi; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Bancin, Sutomo
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062023.06

Abstract

Setiap kapal sebelum dioperasikan wajib dilakukan pengukuran untuk menentukan ukuran panjang, lebar, dalam dan tonase kapal sesuai dengan metode pengukuran kapal yang telah diatur dalam PM Perhubungan Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pengukuran Kapal. Salah satu ukuran utama kapal yang harus dihitung pada kapal yang dibuat adalah Gross Tonage (GT) yang berfungsi untuk pendataan kapal dan system administrasi yang berkaitan dengan pajak, sewa pelabuhan, asuransi dan docking space. Melalui program pengabdian ini kami bermaksud untuk mengadakan pelatihan pengukuran kapasitas Gross Tonage pada kapal nelayan traditional. Manfaat yang diperoleh dari program pelatihan ini adalah peningkatan kemampuan mitra sebagai pemilik kapal dan masyarakat untuk mampu menghitung tonase kapal yang dimiliki. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah nelayan pada Kelompok Usaha Bersama (KUB). Mitra Nelayan Muara Baru di Muara Tunan, Tanjung Tengah, Penajam Paser Utara. Harapannya, para nelayan yang merupakan anggota dari kelompok nelayan tersebut melalui kegiatan ini akan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah berkaitan dengan sertifikasi kesempurnaan kapal. Program-program untuk pengembangan kualitas dan peningkatan produksi kapal tradisional dapat berjalan seiring yaitu dengan memanfaatkan data ukuran utama kapal untuk analisa unjuk kerja kapal tradisional.
Analysis of Gross Tonnage (GT) Capacity Installed On Traditional Wooden Ships In Penajam Paser Utara Manik, Aljoiden; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Pawara, Muhammad Uswah; Nurcholik, Samsu Dlukha; Ikhwani, Rodlian Jamal
Indonesian Journal of Maritime Technology Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 1 Issue 2, December 2023
Publisher : Naval Architecture Department, Kalimantan Institut of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/ismatech.v1i2.1059

Abstract

To identify the GT of traditional wooden boats built at PPU, an investigation of the GT on the boat is carried out. The GT of the North Penajam Paser traditional wooden ship was identified using domestic regulations issued by the government through the Ministry of Transportation, PM No. 45 of 2021 and PP No. 85 of 2021 concerning PNBP of the Directorate General of Sea Transportation. Before being operated, every ship must be measured to determine the length, width, depth and tonnage of the ship in accordance with the ship measurement method. According to Law number 20 of 1997, "Non-Tax State Revenue (PNBP) is all Central Government revenue that does not come from revenues taxation". ship data studied for determining gross tonnage, Lpp: 17.76m, LoA: 21.90 m, Lwl: 19.06m, B: 4m, H: 2m, T: 1.40m, Cb: 0.50. Calculating ship tonnage or calculating gross tonnage and net tonnage has two methods, namely the empirical method and the analytical method. The analytical ship GT value is 14.16 and the empirical ship GT is 14.79. The total amount of PNPB on ships based on analytics is IDR 5,600,704.74. The total empirical PNPB amount is IDR 8,43,031.01. The difference between analytical and empirical PNBP is IDR 242,327.01. The difference between GT based on analytical and GT empirical methods is 0.63. the comparison level between the two methods is 4%.
Strength Evaluation of Combined New and Old Plates Welded Joint: Case of Anggada XV Tug Boat Nurcholik, Samsu Dlukha; Wahyuda, Wahyuda; Hidayat, Taufik; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Kurniawati, Diniar Mungil; Saadiyah, Devy Setiorini; Awali , Jatmoko; Rohimsyah, Fikan Mubarok; Trimulyono, Andi; Kusuma, Andhi Indira
Indonesian Journal of Maritime Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Issue 1, June 2024
Publisher : Naval Architecture Department, Kalimantan Institut of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/ismatech.v2i1.1069

Abstract

Naval grade plate is designed for shipbuilding due to its strength. In the shipyard, old plates have been used because surplusage of the previous project. However, the mechanical properties of old plate compared to new plate have not been clarified yet. In this study, a comparative investigation shielded metal arc welding (SMAW) of old plate and new plate was performed. A spectroscopy test was used to obtain the chemical properties of the old plate and the new plate. Furthermore, tensile and hardness tests were performed to investigate the mechanical properties It was concluded that (1) the chemical properties of the old and new plates are almost similar and (2) the average value of tensile strength of the old-old plate, new-new plate, and new-old plate are 451.3, 487, 454,3 N/mm2, respectively. (3) then, the average hardness test of HAZ of old plate, new plate, and weld metal are 73.2, 78.3, 83.2 HRB, respectively. From the results, it can be concluded that using old plates for shipbuilding is still reliable.