Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

TINJAUAN PERUBAHAN KEBIJAKAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Awaludin Al-Azhar, Afif; Suratman, Suratman; Yogopriyatno, Jatmiko; Sartika, Sartika
PESIRAH: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2023): PESIRAH: Jurnal Administrasi Publik
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, FISIP, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/pjap.v4i2.110

Abstract

There have been changes in human rights-based public service policy as efforts to advance human rights and improve service quality in Indonesia. Therefore, this study aims to identify existing changes, factors driving policy changes, policy implementation in the field, and challenges arising in policy implementation. The research method used is descriptive qualitative, with data collected from observations, interviews, and documentation. The results show changes in human rights-based public service policy, including the addition of definitions, human rights principles, scope, stages of forming P2HAM, P2HAM criteria, involvement of academics and civil society in assessments, and no longer focusing on the term 'appreciation' but using the term 'P2HAM Work Unit'. Factors driving public policy changes include the government's responsibility in enforcing human rights, evaluation of existing regulations, and the need for terminological changes. Moreover, the implementation of human rights-based public services in the field is not optimal due to challenges such as inadequate resource availability, absence of sanction regulations, lack of work programs and budget plans, and deviant practices in public service provision. Based on the research results, practical or managerial implications emphasize the importance of adaptation and innovation in policy and operational management to enhance the quality and effectiveness of human rights-based public services.
Analisis Kepuasan Masyarakat pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Aldi Al Caesar, Muhammad; Suratman, Suratman; Yogopriyatno, Jatmiko
PESIRAH: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2023): PESIRAH: Jurnal Administrasi Publik
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, FISIP, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/pjap.v4i2.121

Abstract

Research was conducted at Muara Bangkahulu Community Health Center, Bengkulu City, to analyze community satisfaction with health workers. A descriptive qualitative approach was used in this study through observation, interview and documentation activities to conduct data collection. The study found that the services provided were generally satisfactory in terms of competence and meeting community needs, although some patients were dissatisfied with the behavior of health workers. Routine information dissemination and vaccination of under-fives were identified as supporting factors, while factors such as lack of seating, lack of medical personnel and medical equipment, and punctuality of officers were identified as inhibiting factors.
ANALISIS DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL PROVINSI BENGKULU Fakhriansyah, Rifqi; Hakim, Kahar; Yogopriyatno, Jatmiko
Widyanata Vol 20 No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54836/widyanata.v20i2.1147

Abstract

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang berkaitan dengan Analisis Disiplin Kerja Pegawai Di Dinas Sosial Provinsi Bengkulu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Disiplin Kerja Pegawai Di Dinas Sosial Provinsi Bengkulu. Dengan batasan penelitian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan prosedur analisis data. Sembilan pegawai Dinas Sosial Provinsi Bengkulu menjadi informan sekaligus. Temuan penelitian ini didasarkan pada pembatasan (a). Datang ke tempat kerja dan mematuhi aturan jam kerja umumnya sangat baik, tetapi beberapa karyawan masih kesulitan untuk melapor kerja pada waktu yang ditentukan. Mungkin ada penyebab khusus untuk ini, jadi penting untuk mengidentifikasinya (b).Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah hal yang mutlak benar; dalam skenario ini, pejabat sipil harus memberikan pelayanan yang baik dan akurat. Pegawai telah menjaga barang milik Negara dengan menjaga dan memeliharanya sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kerugian, yang dapat diterima apabila memanfaatkan dan memelihara barang tersebut dengan sebaik-baiknya.
ANALISIS PROSES PENYUSUNAN RENCANA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BENGKULU Permata Sari, Cindy Nur; ., Suratman; Yogopriyatno, Jatmiko; Artayasa, I Made
Widyanata Vol 20 No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54836/widyanata.v20i2.1149

Abstract

Perencanaan pembangunan perlu dibuat agar cita-cita dari suatu daerah dapat tercapai dengan baik. Untuk itu penelitian ini kemudian bertujuan mengetahui proses penyusunan rencana kerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Aspek penelitian berpedoman pada teori proses perencanaan yang dikemukakan oleh Handoko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan diketahui dalam menetapkan keputusan tentang keinginan dinas, hal yang dilakukan adalah mengajukan usulan kepada pemerintah. Kemudian dalam menetapkan keputusan terkait kebutuhan organisasi dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah serta surat keputusan gubernur. Pada aspek merumuskan keadaan saat ini diketahui identifikasi pemahaman akan posisi organisasi saat ini dari tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan cara memahami dengan baik peraturan pemerintah, visi dan misi dinas, melakukan tugas dan fungsi bidang. Kemudian mengenai identifikasi pemahaman dinas akan posisi organisasi dan sumber daya yang tersedia diketahui bahwa saat ini sumber daya manusia serta fasilitas yang ada di dinas rata-rata sudah cukup baik. Pada aspek mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, diketahui bahwa pada faktor lingkungan internal kemudahan yang dimiliki dinas adalah SDM yang baik, kemudian hambatan yang dimiliki dapat diatasi dengan. Kemudian pada faktor lingkungan eksternal yang menjadi kemudahan serta hambatan adalah antusiasme masyarakat. Pada aspek mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan, dalam melakukan pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan dilakukan berdasarkan dengan visi, misi dan juga strategi yang sudah disusun oleh dinas. Pihak yang terlibat dalam pembuatan perencanaan adalah Bappeda, biro keuangan dan biro administrasi. Lalu, dalam melakukan penilaian alternatif kegiatan didasarkan pada kegiatan yang bersifat memajukan serta mensejahterakan masyarakat. Lalu, melakukan pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan pada anggaran serta prioritas yang ada pada tahun tersebut.
EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI IBU HAMIL DAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMI KABUPATEN LAHAT Wiranti, Zarah; ., Suratman; Yogopriyatno, Jatmiko
Widyanata Vol 20 No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54836/widyanata.v20i2.1150

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir di Puskesmas Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat. Jenis penelitian ini adalah penelitian dekskriptif kualitatif dan tipe penelitian menggunakan fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, informan sebanyak 4 orang yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu : reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan dengan informan bidan, perawat, ibu hamil dan ibu bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan aspek penelitian yaitu kualitas pelayanan, kuantitas pelayanan, dan waktu pelayanan. Diperoleh bahwa, Kualitas pelayanan termasuk sangat efektif karena dimana pelayanan yang dilakukan tenaga medis selalu berpedoman pada SOP yang telah di tetapkan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir di Puskesmas Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat serta kesopanan dan keramahan antara perawat dan pasien sudah diterapkan dengan baik. Kuantitas pelayanan untuk pasie ibu hamil sudah sangat efektif karena ibu hamil telah memahami pentingnya pemeriksaan selama masa kehamilan agar ibu hamil dapat mengetahui perkembangan bayi dalam kandungannya serta resiko yang akan terjadi nanti. Sedangkan Kuantitas pelayanan untuk bayi baru lahir masih kurang efektif karena beberapa ibu hamil memilih untuk melahirkan di rumah sakit dari pada di puskesmas. Waktu pelayanan pasien sudah termasuk cukup efektif karena Puskesmas Kecamatan Tanjung Sakti Pumi telah menggunakan antrian elektronik untuk pemeriksaan pasien ibu hamil dan pemeriksaan lainnya. Kemudian untuk waktu pelayanan bayi baru lahir juga sudah cukup efektif karena pelayanan dilakukan oleh bidan yang professional.
EVALUASI PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA DI KABUPATEN KEPAHIANG Al-Zuhdi, Muhammad Rifqi; Hakim, Kahar; Yogopriyatno, Jatmiko; Artayasa, I Made
Widyanata Vol 20 No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54836/widyanata.v20i2.1151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Kabupaten Kepahiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Aspek penelitian diadopsi dari Wayne Parsons yaitu menilai evaluasi dari dua sisi yakini output dan outcome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek output, telah terealisasi 10 program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca benacana di Kabupaten Kepahiang, keterlaksanakan program yang sesuai dengan SOP, anggaran yang hampir 100% terealisasikan, namun untuk SDM dan fasilitas masih tergolong kurang, masih minimnya SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitas sementara, untuk Outcome sudah menunjukkan respon yang baik dari masyarakat dengan program-program yang sudah mampu membantu masyarakat dalam beraktivitas pasca bencana dan partsipasi masyarakat terlihat dari aktivitas gotong royong, namun untuk pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara aktip dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana termasuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tergolong masih rendah. Adapun rekomendasi untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepahiang agar menambah dan melatih SDM yang ada, menambah sarana prasarana, mengadakan sosialisai terkait pemahaman masyarakat terhadap penanganan bencana guna menambah pemahaman masyarakat dan menjalin kerja sama dengan mitra swasta dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana di Kabupaten Kepahiang.
The Role of the Tourism Office in Managing the Suban Air Panas Tourism Saputra, Ade Marta; Aminudin, Achmad; Yogopriyatno, Jatmiko
SENGKUNI Journal (Social Science and Humanities Studies) Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sengkuni.4.2.203 - 212

Abstract

This study aims to analyze the lack of role of the Tourism Office of Rejang Lebong Regency in managing the Suban Air Hot Tourism. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of the study show that in the motivating aspect it is known that the ability of the Tourism Office in mobilizing other people does not play an optimal role, it can be seen from the socialization that is carried out indirectly, guidance and training that is less successful, strengthening tourism promotion which is not carried out massively this is due to budget constraints . In the aspect of the Facilitator shows that the existing facilities and infrastructure at the Suban Air Hot Tourism object look rundown and there has been no increase in terms of facilities and infrastructure, this is due to budget constraints. In the Dynamics aspect, it shows that the Tourism Office's ability to synergize parties that can help tourism development, for example the community, government and the private sector do not play an optimal role, seen in the absence of the private sector or investors coming in because of the regional regulation number 30 concerning levies. The researcher concluded that the role of the Pariwsata Service in the management of Hot Air Suban tourism in Rejang Lebong Regency did not play an optimal role. As for recommendations for the Rejang Lebong Regency Tourism Office to conduct socialization directly to the community, provide guidance and training on a regular basis and guide until they can, promote Suban Air Hot Tourism with interesting content and involve influencers, improve facilities and infrastructure, review Regional Regulations Number 30 concerning tourism fees, implementing a public private partnership to manage the Suban Air Panas Tourism.
Peran Kepemimpinan Dalam Mobilisasi Gerakan Human initiative Di Kota Bengkulu Setiawan, Deni; Yogopriyatno, Jatmiko; Hardayani, Yorry
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol. 13 No. 1 (2024): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/apzbzs95

Abstract

In facing the challenges of poverty and low education levels in Bengkulu Province, the HOME Learning Center program is an important intervention to increase the capacity of orphans and poor children. In the context of social movements, leadership has a crucial role in inspiring, building commitment, and mobilizing resources. Therefore, this study aims to describe the role of leadership in advancing the Human initiative movement in Bengkulu City, especially in quality education programs for orphans. Through qualitative research methods using observation, interviews, and documentation, this study highlights the contribution of the Head of Human initiative Volunteer (HIVE) Bengkulu in inspiring members, mobilizing resources, and building a wide network to support the program. The results show that the leadership applied by the chairman of HIVE is democratic and participatory, which respects the opinions and abilities of each member, and empowers them according to their respective interests and expertise. The recommendations put forward to maintain the contribution of leadership in advancing the Human initiative movement in Bengkulu City are to develop sustainable leadership training programs and fostering generations of young leaders.
PERAN MANAJERIAL KEPALA BIDANG DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BENGKULU Meiko, Wanhuri; Yogopriyatno, Jatmiko; Hardayani, Yorry
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol. 13 No. 1 (2024): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/z5jteg24

Abstract

The performance of employees within BAPPEDA Bengkulu City was found to have a number of employees who have not been able to carry out their duties properly because their understanding of their main duties and functions is still low, and there is still domination from superiors to subordinates. Therefore, this study aims to describe and describe the managerial role of the head of the field within BAPPEDA Bengkulu City, by adopting the theory of managerial roles proposed by Mitzberg (1990) which divides these roles into three roles namely; interpersonal, informational, and decisional. The approach used in this research is descriptive qualitative, with data collection through observation, interviews, and documentation. Analysis of the data collected was carried out simultaneously through data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results showed that the managerial role of the head of the field at BAPPEDA Bengkulu City has not been optimized due to the constrained implementation of the minformasiomnal role and the decision-making role of the head of the field. This happens because the dissemination of information often does not reach all employees because it is not conveyed in a way that is easily understood and relevant, and there is still dominance by the head of the field in decision making. To optimize the managerial role in decision-making needs to be balanced with increasing subordinate participation and adopting a more collaborative and inclusive approach to optimize the managerial role and improve overall organizational performance.
Stakeholders Mapping in The Implementation of Anti-Bullying Policies in the School Environment Lubuklinggau City Anisa; Yogopriyatno, Jatmiko; Hardayani, Yorry
Indonesian Journal of Social Science Research Vol 5 No 1 (2024): Indonesian Journal of Social Science Research (IJSSR)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijssr.05.01.24

Abstract

The research aims to find the actors who play a role, their perceptions, and how patterns of interdependence work together in implementing anti-bullying policies in the school environment. The research framework adopted the concept of network governance related to actors, perceptions, and patterns of independence and roles in policy implementation. The research was conducted for six months using qualitative methods with 19 informants from regional apparatus organizations, task forces and public and private schools, parents and related organizations. Data were collected through FGDs, interviews, documentation and observation. Triangulation of sources and actors was conducted for data validity and reliability. Data analysis was conducted interactively through data display, reduction, and conclusion drawing. The results showed that the actors involved in reducing the stunting rate in Kaur Regency were identified as 19 actors from the government, semi-government, private sector, and social community The perception of actors related to the field of anti-bullying in the school environment generally regarding the context and content of anti-bullying policies in the school environment found a gap in the form of the reluctance / attitude of victims of bullying to report cases of bullying that occurred. The research recommends strengthening the participation model, increasing campaigns, building an information technology-based complaint system and open government data.