Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA EDUKASI DAN SKRINING KADAR GULA DARAH PUASA DAN KAITANNYA DENGAN KADAR SEBUM DAN AIR PADA POPULASI LANJUT USIA Moniaga, Catharina Sagita; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Wijaya, Dean Ascha; Jap, Ayleen Nathalie; Mashadi, Fladys Jashinta
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21440

Abstract

Kulit kering adalah masalah umum pada orang lanjut usia (lansia) dengan dampak signifikan pada kualitas hidup. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain penuaan alami, paparan sinar matahari, dan penyakit kronis penyerta. Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang terkait erat dengan kulit kering. Tingkat gula darah yang tinggi dan HbA1c yang tidak terkendali dapat menimbulkan pruritus kronis dan masalah neuropati yang mengurangi produksi sebum, dan selanjutnya mengganggu fungsi kulit. Tingkat hidrasi kulit adalah faktor penting dalam mengatasi kulit kering, terutama pada lansia. Pengabdian kesehatan di Panti Lanjut Usia Santa Anna diikuti sebanyak 30 peserta dengan rerata usia 73,7 tahun. Kadar sebum yang menunjukan kulit kering terdapat pada 23 responden (76,7%) sementara kadar air yang menunjukan kulit kering didapatkan pada 23 responden (76,7%). Kadar gula darah puasa menunjukan kondisi diabetes pada 2 responden dan prediabetes sebanyak 6 responden. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelembaban kulit pada kondisi peningkatan kadar gula darah.
Kegiatan Skrining Intensitas Gatal pada Populasi Lanjut Usia di Panti Lansia St. Anna Ruslim, Welly Hartono; Firmansyah, Yohanes; Moniaga, Catharina Sagita; Mashadi, Fladys Jashinta; Gunaidi, Farell Christian; Gracieene Gracienne; Nathaniel, Fernando
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 2 (2024): Juni Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i2.1622

Abstract

Pruritus, or itching, is a common symptom in seniors that has a significant impact on their quality of life. Primary skin disorders such as xerosis, atopic dermatitis, and scabies, as well as systemic diseases such as cancer, chronic renal failure, cholestasis, hyperthyroidism, diabetes mellitus, iron deficiency anemia, and certain medications, can cause this condition. Chronic pruritus, which is common in individuals over 60 years of age, can cause discomfort, sleep disturbances, and psychological stress. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to screen for pruritus intensity in the elderly in St. Anna. One individual (2.4%) reported mild pruritus, while 12 individuals (29.3%) reported severe pruritus. Routine assessment using the 12-PSS provides important information for managing pruritus in the elderly, meeting clinical and research needs, and improving patient care and quality of life.
Penelusuran Profil Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pria dan Wanita Usia Produktif di SMA Kalam Kudus II, Duri Kosambi, Jakarta Sari, Triyana; Satyo, Yovian Timothy; Mashadi, Fladys Jashinta; Destra, Edwin
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 2 (2024): Juni Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i2.1630

Abstract

Temporary blood sugar is the level of glucose in the blood that measured without considering the time of the last meal, and often used to detect diabetes mellitus or impaired glucose tolerance. This community service activity aims to describe the distribution of blood sugar levels in 68 men and women of productive age at  Kalam Kudus II High School, Jakarta. This community service activity is carried out using the Plan-Do-Check-Action method. The results showed that the majority of respondents had normal fasting blood sugar levels (97.1%), with an average of 113.26 mg/dL and a median of 104 mg/dL. Lifestyle factors, nutrition, genetics, and chronic medical conditions can affect blood sugar levels at any time. Regular monitoring of blood sugar levels is essential for early detection and management of diabetes mellitus, which can prevent serious complications such as cardiovascular disease and nephropathy. Prevention strategies include a healthy diet, physical activity, patient education, and appropriate medical interventions. Comprehensive public health programs are needed to increase awareness and management of diabetes, as well as improve the quality of life of individuals affected by this disease.  
Pencegahan Diabetes Mellitus dengan Pemeriksaan Dini Kadar Gula Darah Puasa pada Kelompok Usia Dewasa Martin, Alfianto; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Satyo, Yovian Timothy; Mashadi, Fladys Jashinta
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/eyh90k15

Abstract

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah akibat defisiensi insulin atau resistensi insulin, yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ-organ vital. Pemeriksaan kadar gula darah puasa menjadi langkah krusial dalam pencegahan dan deteksi dini diabetes mellitus, khususnya pada kelompok usia dewasa yang berisiko tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dewasa terkait risiko diabetes melalui edukasi dan pemeriksaan kadar gula darah puasa sebagai upaya preventif. Metode yang digunakan adalah pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang meliputi perencanaan edukasi tentang faktor risiko diabetes, pelaksanaan skrining kadar gula darah puasa, evaluasi efektivitas penyuluhan, dan tindak lanjut berdasarkan hasil pemeriksaan. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 40 individu usia dewasa dengan rata-rata kadar gula darah puasa 117,91 mg/dL. Pemeriksaan gula darah puasa berkala berperan penting sebagai langkah deteksi dini dan pengendalian diabetes, serta peran edukasi dalam meningkatkan kesadaran untuk penerapan pola hidup sehat. Skrining gula darah puasa juga merupakan metode yang efektif untuk mengidentifikasi risiko diabetes dan mendorong perubahan gaya hidup preventif di kelompok usia dewasa.
Skrining dan Edukasi Hipertensi pada Populasi Dewasa di Masyarakat: Hypertension Screening and Education in the Adult Population in the Community Martin, Alfianto; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Mashadi, Fladys Jashinta; Felicia, Ivana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Vol 4 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jpmbd.v4i2.93

Abstract

Hipertensi salah satu penyakit tidak menular utama yang sering tidak terdeteksi yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada ginjal dan sistem kardiovaskular. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah disabilitas dan kematian akibat hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan skrining tekanan darah pada 107 peserta usia dewasa di Kelurahan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara menggunakan tensimeter digital. Hasil skrining menunjukkan bahwa 28.04% peserta mengalami hipertensi, 46.73% pre-hipertensi, dan 25.23% memiliki tekanan darah normal. Dari hasil skrining langsung dilakukan kelas edukasi pada peserta tentang  faktor risiko hipertensi, pencegahan dengan pola hidup sehat, penerapan diet DASH dan aktivitas fisik rutin.  Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya deteksi dini dan pengelolaan hipertensi. Deteksi dini dan edukasi perlu dijadikan program rutin untuk mencegah komplikasi hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kegiatan Skrining Intensitas Gatal pada Populasi Lanjut Usia di Panti Lansia St. Anna Ruslim, Welly Hartono; Firmansyah, Yohanes; Moniaga, Catharina Sagita; Mashadi, Fladys Jashinta; Gunaidi, Farell Christian; Gracieene Gracienne; Nathaniel, Fernando
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 2 (2024): Juni Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i2.1622

Abstract

Pruritus, or itching, is a common symptom in seniors that has a significant impact on their quality of life. Primary skin disorders such as xerosis, atopic dermatitis, and scabies, as well as systemic diseases such as cancer, chronic renal failure, cholestasis, hyperthyroidism, diabetes mellitus, iron deficiency anemia, and certain medications, can cause this condition. Chronic pruritus, which is common in individuals over 60 years of age, can cause discomfort, sleep disturbances, and psychological stress. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to screen for pruritus intensity in the elderly in St. Anna. One individual (2.4%) reported mild pruritus, while 12 individuals (29.3%) reported severe pruritus. Routine assessment using the 12-PSS provides important information for managing pruritus in the elderly, meeting clinical and research needs, and improving patient care and quality of life.
Penelusuran Profil Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pria dan Wanita Usia Produktif di SMA Kalam Kudus II, Duri Kosambi, Jakarta Sari, Triyana; Satyo, Yovian Timothy; Mashadi, Fladys Jashinta; Destra, Edwin
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 2 (2024): Juni Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i2.1630

Abstract

Temporary blood sugar is the level of glucose in the blood that measured without considering the time of the last meal, and often used to detect diabetes mellitus or impaired glucose tolerance. This community service activity aims to describe the distribution of blood sugar levels in 68 men and women of productive age at  Kalam Kudus II High School, Jakarta. This community service activity is carried out using the Plan-Do-Check-Action method. The results showed that the majority of respondents had normal fasting blood sugar levels (97.1%), with an average of 113.26 mg/dL and a median of 104 mg/dL. Lifestyle factors, nutrition, genetics, and chronic medical conditions can affect blood sugar levels at any time. Regular monitoring of blood sugar levels is essential for early detection and management of diabetes mellitus, which can prevent serious complications such as cardiovascular disease and nephropathy. Prevention strategies include a healthy diet, physical activity, patient education, and appropriate medical interventions. Comprehensive public health programs are needed to increase awareness and management of diabetes, as well as improve the quality of life of individuals affected by this disease.  
An Observational study of Skin Hydration with Its Risk Factors on Pruritus Severity Level in The Elderly at Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Nursing Home, Ciracas, East Jakarta, Indonesia Mashadi, Fladys Jashinta; Moniaga, Catharina Sagita
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i12.16018

Abstract

ABSTRACT The increasing elderly population increases the prevalence of health problems associated with the aging of the elderly. Aging causes the alteration of the skin function as a barrier in the elderly, which affects the skin hydration and can be influenced by various factors. Decreasing skin hydration causes dry skin. Dry skin can increase the risk and severity of pruritic skin, which is one of the most common skin problems in the elderly. Pruritus triggers the elders to scratch their skin and could result in opened wounds, which could lead to infection and a lower quality of life. To get a description of the skin hydration along with its risk factors’ data distribution (such as age, total daily liquid consumption, daily moisturizer usage frequency, and hot water usage for bathing) on the elders with and without pruritus, as well as on each of the pruritus severity levels of the elders at Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Nursing Home.  This research used an observational-descriptive approach using a cross-sectional method. In total, there are 41 elders at Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Nursing Home who participated in this research. The sampling technique used was total sampling. The data were collected through interviews using 12-items pruritus severity scale questionnaires and measurements with Large LCD BIA Skin Analyzer for skin hydration values. The data were analyzed using a univariate analysis. Crosstabs will be made between variables to be observed in more detail about the possibilities of interrelationships between the variables. From the 41 elders at Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Nursing Home, there were 16 elders (39%) without pruritus and 25 elders (61%) with pruritus, which composed of 6 elders (24%) with mild pruritus, 15 elders (60%) with moderate pruritus, and 4 elders (16%) with severe pruritus. The mean of skin hydration of the elders without pruritus was 52.7% and with pruritus was 44.5%. Among the elders with pruritus, the mean of skin hydration of them with mild pruritus was 48%, moderate pruritus was 45.5%, and severe pruritus was 35.6%. This data showed that the population of elders with pruritus was increasing along with an increase in age. Our data also showed that the majority of the elders had a total daily liquid consumption of less than eight glasses and it was increasing along with an increase in pruritus severity level. Further, the data showed that the majority of elders with pruritus never used daily moisturizer and always used hot water for daily bathing. The mean of skin hydration of the elders without pruritus was 52.7% and that of the elders with pruritus was 44.5%. The lowering of the skin hydration level was in parallel with the increase of the pruritus severity of the elders. There was an increase in the population of the elders with pruritus along with an increase in age. The percentage of elders with a total daily liquid consumption of less than eight glasses was increasing along with an increase in pruritus severity levels. The majority of the elders with pruritus never used daily moisturizer and always used hot water for daily bathing. Keywords: Skin Hydration, Pruritus Severity Level, Elderly, Age, Liquid Consumption, Moisturizer Usage, Hot Water
Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Air dan Sebum Kulit di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh Sutedja, Gina Triana; Tan, Sukmawati Tansil; Yogie, Giovanno Sebastian; Firmansyah, Yohanes; Wijaya, Dean Ascha; Satyanegara, William Gilbert; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Moniaga, Catharina Sagita; Santoso, Alexander Halim; Mashadi, Fladys Jashinta
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11612

Abstract

ABSTRACT Skin is the largest organ in the human body and plays various important roles. Skin characteristics, including pigmentation, hydration, texture, and various other parameters, differ for each individual. Skin properties are influenced by various parameters, one of which is the body mass index (BMI). This cross-sectional study aimed to determine the description of skin hydration status and its correlation with BMI, among subjects in RW 08 Cipondoh. Skin hydration status was measured using the over the counter (OTC) skin analyzer. Body mass index was calculated and measured based on standard procedures. Out of 101 respondents, the average age was 51.38 years with 75.2% of respondents being female. The mean BMI was 26.12 kg/m², predominantly falling into obesity level 1 (41.6%). The mean oil and water hydration were 22.99% and 42.96%, respectively. The Spearman statistical test results showed a negative correlation between body mass index and water hydration, with a correlation coefficient power of 0.498 significantly, and oil hydration, with 0.107 insignificantly. This study concludes that the higher the BMI, the worse is the individual's skin hydration status. Keywords: Body Mass Index, Hydration Status  ABSTRAK Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan memiliki berbagai peranan penting. Karakteristik kulit mencakup pigmen, hidrasi, tekstur, dan berbagai parameter lainnya berbeda-beda pada setiap individu. Sifat kulit tergantung pada berbagai parameter, salah satunya adalah indeks massa tubuh (IMT). Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status hidrasi kulit dan korelasinya dengan IMT di RW 08 Cipondoh. Pengukuran status hidrasi kulit dilakukan dengan menggunakan alat over the counter (OTC) skin analyzer. Indeks masa tubuh dihitung dan diukur berdasar prosedur standar. Dari 101 responden, rata-rata usia adalah 51,38 tahun dengan 75,2% responden adalah perempuan. Rerata IMT didapatkan sebesar 26,12 kg/m2, didominasi oleh obesitas tingkat 1 (41,6%). Rerata hidrasi sebum dan air, masing-masing sebesar  22,99% dan 42,96%. Hasil uji statistik Spearman menunjukan hasil korelasi negatif antara indeks masa tubuh dengan hidrasi air dengan kekuatan korelasi 0,498 secara signifikan dan hidrasi sebum sebesar 0,107 secara tidak signifikan. Penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi nilai IMT, maka semakin menurun status hidrasi kulit seseorang. Kata Kunci: Kadar Hidrasi, Indeks Masa Tubuh
Hubungan Kadar Vitamin D dengan Kejadian Insomnia Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna Biromo, Anastasia Ratnawati; Tadjudin, Noer Saelan; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Kurniawan, Joshua; Jap, Ayleen Nathalie; Mashadi, Fladys Jashinta; Fransisco, Melkior Michael; Soebrata, Linginda
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13516

Abstract

ABSTRACT Vitamin D deficiency is a public health problem that affects everyone regardless of their age. It is linked to various health problems, and one of them is sleep problem. Nearly 60% of elderly have sleep problems, with insomnia being the most frequently reported symptom. Insomnia can lead to physical, mental, behaviour problems, and increasing risk of having diabetes and cardiovascular disease. To find the association between vitamin D and insomnia in elderly. This research uses cross sectional study to find association between vitamin D and insomnia in elderly who live in Santa Anna’s nursing home. Respondents who met the inclusion criterias were measured for vitamin D and then filling out Insomnia Severity Index (ISI) questionnaire. Statistical analysis used is the Mann-Whitney test. Twenty-seven participants met the inclusion criteria, with the mean age of 75,59 (SD 7,42) years and vitamin D level 19,93 (SD 6,87) ng/ml. There was no significant difference in vitamin D level between non-insomnia and insomnia (p-value 0,979). However, from this study we found that lower vitamin D serum was associated with the increasing risk of insomnia. Vitamin D deficiency should be taken into account when treating elderly with sleep disorder. Health practitioners should consider Vitamin D supplementation as adjunctive treatment in sleep problems. Keywords: Insomnia, Elderly, Vitamin D  ABSTRAK Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan umum yang dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang usia. Defisiensi vitamin D dihubungkan dengan berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan tidur. Gangguan tidur pada lansia merupakan masalah yang sering ditemui, dimana hampir 60% lansia mengalami gangguan tidur. Insomnia dapat menyebabkan gangguan fisik, mental, perilaku, dan meningkatkan risiko penyakit diabetes serta kardiovaskular. Meneliti hubungan vitamin D dengan kejadian insomnia pada lansia. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang mencari hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian insomnia pada orang lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengukuran kadar vitamin D dan pengisian kuesioner Insomnia Severity Index (ISI) untuk insomnia. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Sebanyak 27 responden memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 75,59 (SD 7,42) tahun, dengan kadar vitamin D 19,93 (SD 6,87) ng/ml. Hasil analisis statistik tidak mendapatkan perbedaan rerata kadar vitamin D yang bermakna antara kelompok dengan atau tanpa insomnia (p-value 0,979), meski demikian pada penelitian ini didapatkan bahwa defisiensi vitamin D berisiko meningkatkan terjadinya insomnia. Defisiensi vitamin D harus dipertimbangkan dalam manajemen lanjut usia dengan gangguan tidur. Suplementasi vitamin D dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada lanjut usia yang mengalami gangguan tidur. Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Vitamin D