Rendahnya kesadaran dan ketidaktahuan masyarakat tentang HIV/AIDS serta tingginya stigma dan diskriminasi yang menyebabkan masyarakat enggan untuk melakukan tes menjadi salah satu faktor infeksi HIV yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Untuk membantu masyarakat melakukan diagnosis dini penyakit HIV/AIDS secara mandiri, maka dibuatlah sistem pendukung keputusan diagnosa HIV/AIDS dengan menerapkan metode forward chaining untuk membantu mengidentifikasi stadium penyakit HIV/AIDS berdasarkan gejala umum dan faktor risiko. Sistem ini juga menyediakan informasi tentang HIV/AIDS. Pengujian sistem ini menggunkan pengujian black-box dan kuesioner, hasil pengujian menggunakan pengujian kuesioner yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem memiliki tingkat kelayakan sekitar 75,3% dan pengujian akurasi sistem sebesar 80%.