Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Kondisi Oseanografi dan Tutupan Karang di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang Caddi, Kota Makassar Lapong, Muhammad Imran; Noor, Rahmat Januar; Fathuddin, Fathuddin; Alansar, Toufik
Lutjanus Vol 28 No 2 (2023): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v28i2.726

Abstract

Keberadaan ekosistem karang sangat bergantung terhadap kondisi oseanografi suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi hidrooseanografi dan tutupan karang di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang Caddi yang termasuk di wilayah Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan penelitian survei dengan melakukan pengambilan data oseanografi secara insitu (kecerahan, arus, gelombang, suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut) dan eksitu (TSS, Nitrat, Fosfat) sedangkan pengamatan kondisi tutupan karang diamati dengan metode Underwater Photo Transect. Analisis data oseanografi dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan baku mutu (Lampiran VIII PP 21/2022) sedangkan data tutupan karang dianalisis untuk menentukan kondisi tutupan karang hidup. Hasil analisis menunjukkan kondisi oseanografi di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang Caddi sesuai dengan baku mutu air laut untuk biota karang. Kondisi tutupan karang hidup di Pulau Barrang Lompo berkisar 37,87% - 66,13% termasuk kategori Sedang hingga Baik sedangkan di Pulau Barrang Caddi berkisar 11,07% - 32,47% termasuk kategori Rusak hingga Sedang. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa parameter oseanografi yang berkaitan erat dengan kondisi tutupan karang yaitu fosfat dan kecepatan arus.
Suitability of Rehabilitation Locations and Mangrove Growth on the Sunda Strait Coast, Case Study of Panimbangjaya Village, Pandeglang Regency, Banten Province Susanto, Adi; Nurdin, Hery Sutrawan; Khalifa, Muta Ali; Munandar, Erik; Syafrie, Hendrawan; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti; Raihan, Ahmad
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 1 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i1.2057

Abstract

The coast of the Sunda Strait is vulnerable to the impacts of climate change and tsunami disasters, such as what happened in 2018. The most severe impact of the tsunami waves was reported by the people in Panimbang District and Sumur District. The condition of mangrove forests which continues to be degraded is unable to reduce the energy of tsunami waves so the losses are even greater. This research aims to evaluate mangrove rehabilitation activities carried out in Panimbangjaya Village, Panimbang District. Determination of rehabilitation locations is based on feasibility criteria taking into account environmental parameters and water quality. In the four month phase after planting on 1 ha of land, the growth of the planted mangrove seedlings was very good with a survival rate reaching 94%. However, the long dry season due to El-Nino caused dryness in the rehabilitation area and seedling death could not be avoided. The surviving seedlings have been able to adapt and continue to grow to a height of up to 75 cm. One year after planting, the survival rate is 25%.
Pengenalan Teknologi Tunnel untuk Produksi Garam di Desa Panimbangjaya Kabupaten Pandeglang Susanto, Adi; Hermawan, Dodi; Syabana, Mohamad Ana; Nurdin, Hery Sutrawan; Munandar, Erik; Khalifa, Muta Ali; Syafrie, Hendrawan; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti; Komariyah, Dedeh; Solahudin, Edo Ahmad
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i2.1117

Abstract

Salah satu potensi sumber daya perikanan dan kelautan di Selat Sunda yang belum dimanfaatkan dengan optimal adalah produksi garam. Padahal kebutuhan garam di pesisir Selat Sunda khususnya di Kabupaten Pandeglang sangat tinggi, khususnya untuk kebutuhan usaha pengolahan ikan. Keterbatasan teknologi dan kapasitas masyarakat untuk dapat memproduksi garam khususnya di Desa Panimbangjaya menjadi kendala utama yang perlu diselesaikan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan introduksi teknologi tunnel untuk memproduksi garam di Desa Panimbangjaya. Introduksi teknologi tunnel garam telah dilakukan pada Bulan Juli 2024 dengan luasan tunnel 80 m² yang dibagi menjadi empat meja kristalisasi. Peningkatan kapasitas kelompok melalui penyuluhan dan pendampingan produksi garam telah dilakukan dan dalam satu siklus dapat menghasilkan garam dengan berat 12 kg per meja kristalisasi. Peningkatan kualitas air baku yang akan digunakan untuk produki garam masih diperlukan sehingga dalam satu siklus diharapkan dapat meningkatkan volume garam yang dihasilkan. Garam yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan garam pada usaha pengolahan ikan asin di Desa Panimbangjaya. Tumbuh dan berkembangnya produksi garam dengan sistem tunnel diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan, menumbuhkan pusat ekonomi baru sehingga kebutuhan garam di Desa Panimbangjaya tidak lagi bergantung pada pasokan garam dari Indramayu dan Cirebon.
The Relationship Between Water and Sediment Quality on Mangrove Growth in Panimbang District, Banten Province Fairuz, Najla Tasya; Irnawati, Ririn; Khalifa, Muta Ali; Susanto, Adi; Nurdin, Hery Sutrawan; Munandar, Erik; Syafrie, Hendrawan; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti; Raihan, Ahmad
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 2 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i2.2346

Abstract

The coastal area of Panimbang, severely impacted by the 2018 Sunda Strait tsunami, has been the focus of rehabilitation due to its vulnerability from the absence of natural barriers like mangroves, which are crucial in mitigating tsunami effects. Through the Mangrove Blue Carbon program, 10,000 mangrove seedlings were planted in Panimbang Jaya Village to restore the coastal ecosystem. This study evaluates the relationship between sediment characteristics and mangrove growth. Measurements included water quality (temperature, pH, salinity), mangrove growth indicators (height, stem diameter, branch and leaf counts), and sediment characteristics (texture, organic carbon, nitrogen, and phosphorus). Results showed water quality supported mangrove growth. Temperature increased from 30.96°C (2023) to 32.6°C (2024) due to El Niño but remained within tolerance limits. pH rose from 7.54 to 8.02 (optimal 6–9), and salinity increased from 16.66‰ to 19.34‰ (tolerance 10–30‰). Sediment texture was predominantly sandy (>90%) with low fertility, indicated by organic carbon (1.5–3.2%), nitrogen (0.2–0.6%), and phosphorus (0.01–0.04%). Mangrove growth improved significantly, with height increasing from 120–150 cm to 160–210 cm, stem diameter from 2.0–3.2 cm to 3.5–4.8 cm, branch count from 5–8 to 8–12, and leaf count from 20–35 to 35–50. Mangrove growth correlated with clay texture and carbon-rich sediment despite low fertility, while optimal water quality still supported their. This emphasizes the need for ongoing monitoring and sustainable rehabilitation efforts to ensure the success of ecosystem restoration.
Analisis Pertumbuhan Mangrove Hasil Rehabilitasi di Kawasan Wisata Mangrove Lantebung Kota Makassar Nuryamin, Nuryamin; Nasdwiana, Nasdwiana; Nirwan, Nirwan; Subhan, Andi Muhammad; Alansar, Toufik; Megawanto, Rony
Lutjanus Vol 30 No 1 (2025): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v30i1.949

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem perairan yang memliki peranan penting. Namun, mangrove sangat peka terhadap adanya gangguan sehingga rentan mengalami kerusakan. Beberapa faktor utama penyebab kerusakan mangrove yaitu penebangan, pencemaran dan konversi lahan. Oleh karena itu, perlunya upaya rehabilitasi mangrove untuk memulihkan fungsi ekologis dan mendukung keberlanjutan kehidupan masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan rehabilitasi mangrove di Kawasan Wisata Lantebung Kota Makassar. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli 2023 – Februari 2024 di Kawasan Wisata Lantebung, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Metode yang digunakan yaitu teknik purposive sampling, dengan jenis sampel Rhizophora sp.. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelangsungan hidup mangrove Rhizophora sp. yaitu sebesar 89% (persentase tumbuh ≥ 70%), yang dikategorikan berhasil berdasarkan No.P.70/Menhut-II/2008. Untuk pertumbuhan tinggi tanaman yaitu rata-rata sebesar 4 cm perbulan, sedangkan untuk pertambahan jumlah daun yakni sebanyak 7 helai per bulan. Beberapa parameter lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove yaitu terdiri dari suhu, salinitas, pH, substrat dan pasang surut.Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa rehabilitasi yang dilakukan di Kawasan Wisata Mangrove Lantebung Kota Makassar tergolong berhasil dan layak di replikasi, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan kebijakan pengelolaan konservasi berbasis masyarakat
PENGELOLAAN PESISIR SELAT SUNDA MELALUI PENANAMAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM (BLUE CARBON) Susanto, Adi; Nurdin, Hery Sutrawan; Khalifa, Muta Ali; Munandar, Erik; Syafrie, Hendrawan; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti; Raihan, Ahmad
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 5 No 2 (2023): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v5i2.5711

Abstract

Pesisir Selat Sunda merupakan salah satu daerah yang paling terdampak tsunami Selat Sunda pada tahun 2018, khususnya pada wilayah Panimbang dan Sumur. Dampak tsunami yang cukup besar dirasakan yaitu pada wilayah yang tidak terlindung ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memilki peran yang cukup besar sebagai barrier alami di wilayah pesisir dan berperan dalam mengurangi dampak pemanasan global (blue carbon). Oleh karena itu, sebagai upaya mitigasi terhadap ancaman tsunami serta pemanasan global maka perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove di Pesisir Selat Sunda. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Panimbang Jaya dan Desa Cigorondong. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) Survei dan sosialisasi 2) Aksi penanaman mangrove dan 3) Penguatan kelompok masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya adalah ketersediaan lahan penanaman mangrove yang sesuai dalam hal daya dukung lingkungan. Dalam kegiatan ini juga diperoleh hasil berupa peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove. Aksi penanaman mangrove yang dilakukan yaitu sebanyak 8.000 bibit di Desa Panimbang Jaya dan 10.000 bibit di Desa Cigorondong. Adapun penguatan masyarkata yang dilakukan yaitu pembentukan kelompok serta kerjasama dengan kelompok masyarakat sekitar sebagai mitra lokal dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
KARAKTERISTIK DAN UJI ANTIBAKTERI GARAM HASIL TUNNEL DARI DESA PANIMBANG JAYA, KECAMATAN PANIMBANG, KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN Pratama, Ginanjar; Firmansyah, Alfito; Sandi, Akbar Kurnia; Khalifa, Muta Ali; Saad, Moch; Haryati, Sakinah; Adit, Rifki Prayoga; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v6i1.34264

Abstract

Usaha garam yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Panimbang Jaya menggunakan teknologi tunnel garam belum diketahui kandungannya, sehingga perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui karakteristiknya.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik garam hasil tunnel dan analisis antibakterinya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif komparatif yang membandingkan hasil karakteristik dengan SNI garam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi kadar air garam 1,45%, NaCl 96,76%, serta bagian yang tidak larut dalam air sebanyak 0,12%. Keseluruhan hasil tersebut masih dalam batas standar SNI. Hasil antibakteri didapatkan bahwa pada konsentrasi 10% garam dapat digunakan untuk mereduksi/membunuh bakteri. Berdasarkan hasil tersebut garam hasil tunnel yang diproduksi dari Desa Panimbang Jaya memiliki potensi untuk dijadikan garam konsumsi
NILAI GIZI DAN TINGKAT KESUKAAN OLAHAN DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius) DARI DESA UJUNGJAYA, KABUPATEN PANDEGLANG Aditia, Rifki Prayoga; Haryati, Sakinah; Khalifa, Muta Ali; Saad, Moch; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti; Pratama, Ginanjar
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v6i1.34261

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan gizi dan tingkat kesukaan olahan daun jeruju yang diproduksi oleh masyarakat Desa Ujungjaya. Sampel yang akan diuji ada dua, yaitu keripik daun jeruju dan keripik nori daun jeruju. Pengujian yang dilakukan berupa analisis kandungan gizi dan tingkat kesukaan. Hasil analisis kandungan gizi dapat diketahui bahwa olahan daun jeruju memiliki kadar air 4,14-5,15%, protein 3,03-9,31%, lemak 25,75-32,49%, abu 1,62-2,39% dan karbohidrat 57,95-58,17%. Panelis memberikan nilai minimal 7 (suka) pada uji tingkat kesukaan produk olahan daun jeruju
PERBANDINGAN STOK KARBON PADA VEGETASI MANGROVE ALAMI DAN HASIL REHABILITASI DI PROVINSI BANTEN Susanto, Adi; Khalifa, Muta Ali; Munandar, Erik; Nurdin, Hery Sutrawan; Syafrie, Hendrawan; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Supadminingsih, Fahresa Nugraheni; Irnawati, Ririn; Rahmawati, Ani; Meata, Bhatara Ayi; Putra, Achmad Noerkhaerin; Alansar, Toufik; Sulistyono, Bakti
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v15i1.20345

Abstract

Rehabilitasi mangrove dilakukan dalam rangka mengembalikan jasa ekosistem mangrove yang hilang akibat dari kerusakan ekosistem. Salah satu jasa ekosistem yang dipulihkan adalah kemampuan vegetasi mangrove untuk menyerap karbon. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan stok karbon pada vegetasi mangrove alami dan hasil rehabilitasi di Provinsi Banten. Penelitian dilakukan pada 3 stasiun: Pertama Lontar sebagai stasiun pengamatan pada vegetasi mangrove hasil rehabilitasi; Kedua, Citeureup sebagai stasiun pengamatan vegetasi mangrove alami yang berada di muara sungai; Ketiga, Cigorondong sebagai stasiun pengamatan vegetasi mangrove alami sempadan pantai. Pengamatan dilakukan pada minimal 2 plot 10x10 m2 tiap stasiun, dengan parameter jenis mangrove dan lingkar batang yang dicatat menggunakan aplikasi MonMang 2.0. Hasil pengamatan pada ketiga stasiun ditemukan 7 spesies alami dan 1 spesies hasil rehabilitasi. Stok karbon tertinggi (129,89 – 177,08 ton/ha) ditemukan pada jenis mangrove Avicennia marina yang merupakan spesies alami dari stasiun Lontar dan Cigorondong. Sedangkan spesies rehabilitasi Rhizophora stylosa hanya terdapat stok karbon sebesar 20,38 ton/ha, nilai ini lebih kecil dari beberapa spesies alami lain. Hal ini dikarenakan biomassa tegakan mangrove jenis R. stylosa juga lebih kecil yang dipengaruhi oleh diameter batang yang kecil. Diameter batang yang kecil ini diduga karena pola penanaman yang terlalu rapat sehingga terjadi persaingan intraspesifik antar mangrove. Selain pengukuran stok karbon pada vegetasi, perlu juga dilakukan pengukuran stok pada kolam penyimpanan karbon lain.