Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENINGKATAN PEMAHAMAN PETANI DALAM PENGELOLAAN USAHATANI SAWIT RAKYAT BERKELANJUTAN DI DESA SUMBUL KECAMATAN STM HILIR, DELI SERDANG, SUMATERA UTARA Hotden Leonardo Nainggolan; Albina Ginting; Susana Tabah Trina; Ferlist Rio Siahaan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1865-1878

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani dalam mengelola usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan, yang dilaksanakan bulan Nopember 2020 di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan pengabdian diikuti 25 petani kelapa sawit rakyat sebagai partisipan. Metode kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan partisipatif melalui penyuluhan yang meliputi, ceramah, diskusi dan evaluasi. Berdasarkan kegiatan disimpulkan; terjadi peningkatan petani yang paham bahwa faktor ekologi-biofisik konservasi merupakan indikator penting dalam pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penanaman penutup lahan dapat memperbaiki tingkat kesuburan lahan; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa tumpang sari merupakan tindakan konservasi; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penggunaan pupuk anorganik terus-menerus akan merusak struktur lahan usahatani; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penggunaan pupuk organik pada lahannya merupakan  tindakan konservasi; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa keikutsertaan dalam kelompok tani atau koperasi berperan dalam pengembangan dan pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan. Berdasarkan kesimpulan disarankan; agar pemerintah melakukan penyuluhan secara rutin kepada petani kelapa sawit rakyat; agar pemerintah melakukan pelatihan kepada petani kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor pertanian dan membantu petani kelapa sawit rakyat  dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung usahatani secara berkelanjutan.
PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) BAGI PENDAPATAN PETANI: LITERATURE REVIEW Omirais Lawolo; Hotden Leonardo Nainggolan; Albina Ginting; Yanto Raya Tampubolon; Ritha Tarigan
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 4 (2022): Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) adalah program Kementrian Pertanian berupa fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani penggarap, petani pemilik, rumah tangga tani maupun buruh tani untuk mengatasi kemiskinan dan menciptaan lapangan kerja di perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur terkait program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) bagi pendapatan petani. Penelitian ini mengkaji hasil-hasil   penelitian yang sudah dipublikasikan pada jurnal ilmiah, buku dan sumber terpercaya. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengalaman langsung, melainkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu. Metode analisis data berdasarkan hasil penelitian terpublikasi yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian jurnal dikumpulkan dan dibuat ringkasan meliputi nama peneliti, tahun terbit, tujuan penelitian, metode penelitian, dan ringkasan hasil atau temuan. Dalam 10 tahun terakhir terdapat sembilan literatur yang membahas tentang program usaha agribisnis pedesaan  yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi sinta dengan pencarian melalui portal google scholar dan research gate dengan mengetik kata kunci “program pengembangan usaha agribisnis pedesaan”. Hasil penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis critical appraisal untuk menganalisis dari inti artikel jurnal, sehingga mengetahui persamaan dan perbedaan dari artikel-artikel jurnal dimaksud.
Impact of the COVID-19 Pandemic on the Socio-Economic Conditions of Farmers and Alternatives for Their Recovery in Deli Serdang District Hotden Leonardo Nainggolan; Albina Ginting; Susana Tabah Trina; Yanto Raya Tampubolon; Tavi Supriana
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i3.47274

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused various negative impacts on people, both those living in urban areas and farmers in rural areas. This study aims to determine the socio-economic impact of the COVID-19 pandemic on farmers and to find alternative approaches to recovering the socio-economic conditions of farmers in the District of Deli Serdang, North Sumatra Province. The research was conducted from June to November 2021 in the District of Deli Serdang. The data used in this research are primary and secondary data, which were analyzed by descriptive methods with qualitative and quantitative approaches to determine the pandemic's impact on social and economic conditions. Statistical tests were carried out to compare the socio-economic conditions of farmers before and during the pandemic with the t-test. Based on the study's findings, it was determined that the COVID-19 pandemic had negatively impacted farmers' socio-economic conditions, which are demonstrated by a decline in their frequency of social interactions, frequency of community visits, family income, and level of savings during the pandemic. Moreover, the recovery of the social-economic conditions of farmers during the COVID-19 pandemic has been achieved through farmer empowerment activities, market development, and institutional and capital sources aspects. Based on the research results, there are three recommendations. Restoration of the socio-economic conditions of farmers will be optimal if carried out collaboratively between the government, the private sector, and the farmers themselves. The government must optimize the empowerment of farmers through training, counseling, and innovation in farming technology. Private institutions are expected to participate in socialization and counseling about optimal farming development during the COVID-19 pandemic.
Peran Guru Bidang Studi Ilmu Sosial Dalam Menguatkan Pendidikan Karakter Terhadap Generasi Z Anni Novanta Sinulingga; Grevel Odes Silaban; Hendry Sihombing; Masrial Zebua; Yosua Marasi Parningotan Siagian; Hotden Leonardo Nainggolan; Tongam Sihol Nababan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14252

Abstract

Generasi Z merupakan peserta didik yang lahir pada tahun 1996-2009. Generasi Z merupakan generasi yang mahir terhadap kemajuan teknologi. Pendidikan karakter wajib berjalan dengan pandangan kognitif, afektif, ataupun psikomotorik dalam menyiapkan generasi muda untuk keberlangsungan kehidupan warga serta bangsa yang lebih bagus di era depan. Tujuannya dilakukan penelitian ini adalah mengetahui peran guru Bidang Studi Ilmu Sosial dalam membentuk karakter peserta didik generasi Z. Keteladanan guru Bidang Studi Ilmu Sosial dalam membentuk karakter peserta didik generasi Z. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan kajian berbagai literature yang diperoleh sesuai dengan pokok bahasan. Hasil kajian pembahasan menunjukkan bahwa keteladanan guru dapat dilakukan oleh seluruh guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, sebab apa yang dilakukan ialah cikal akan guru yang bisa digugu dan ditiru. Guru yang baik kehadirannya selalu dinantikan dan dirindukan oleh anak didiknya. Kesimpulan dari hasil kajian adalah bahwa keteladanan berbentuk tutur, tindakan, watak, serta performa buat diaplikasikan yang mempunyai akibat positif yang amat besar untuk kemajuan kepribadian partisipan ajar. Guru menjadi role model kepada peserta didik di dalam mengajarkan pendidikan karakter.
PEMAHAMAN PETANI TENTANG ASPEK KONSERVASI DAN ASPEK SOSIAL-EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT RAKYAT BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SINEMBAH TANJUNG MUDA (STM) HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Hotden Leonardo Nainggolan; Albina Ginting; Susana Tabah Trina; Yanto Raya Tampubolon; Ferlist Rio Siahaan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i3.953-963

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuian petani tentang aspek konservasi dan sosial-ekonomi dalam pengembangan atau pembudidayaan usahatani sawit rakyat berkelanjutan. Pengabdian ini diadakan pada Nopember 2020  di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, yang berlokasi di Desa Sumbul. Kegiatan pengabdian diikuti 20 petani partisipan. Metode yang adalah penyuluhan melalui; ceramah, focus group discussion (FGD) dilanjutkan proses evaluasi. Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan diambil kesimpulan; a) Petani partisipan yang memahami konsep perkebunan berkelanjutan meningkat dan yang paham bahwa pengelolaan atau budidaya kelapa sawit berkelanjutan berdampak bagi peningkatan pendapatan petani juga meningkat; b) terjadi peningakan petani partisipan yang memahami aspek konservasi lingkungan penting  dalam pengembangan sawit rakyat  berkelanjutan; c) Terdapat peningkatan  petani partisipan yang paham bahwa penggunaan pupuk kimiawi berbahaya bagi kondisi usahatani dan lingkungan; d) Terjadi peningkatan partisipan yang memahami bahwa kondisi sosial dan ekonomi merupakan merupakan indikator penting pengembangan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan.
Analisis Pendapatan Usahatani dan Strategi Peningkatan Pemahaman Petani Atas Biaya Lingkungan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia Hotden Leonardo Nainggolan; Fepi Efta Pioni Sidabalok; Basa Rohana Saing; Intan Mustika Bakkara; Agnes Gracia L. Tobing; Samuel Alfredo Sianturi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.869 KB) | DOI: 10.37637/ab.v6i1.1164

Abstract

Pengelolaan perkebunan usahatani kelapa sawit rakyat telah menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan, dengan demikian dituntut kepedulian petani dengan menyisihkan pendapatannya untuk biaya lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan usahatani dan strategi peningkatan pemahaman petani atas biaya lingkungan usahatani kelapa sawit rakyat.  Penelitian dilakukan bulan April - September 2022, di Kabupaten Batu Bara yang  ditentukan secara sengaja. Populasi penelitian adalah petani kelapa sawit rakyat sebanyak 16.435 kepala keluarga. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan formula Slovin yaitu sebanyak 44 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yang dianalisis secara deskriptif, dengan metode analisis biaya, analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) rata-rata biaya produksi usahatani kelapa sawit sebesar Rp1.906.499/ bulan, dengan rata-rata pendapatan Rp1.554.990/bulan; b) rata-rata biaya lingkungan yang harus ditanggung petani sebesar Rp 449.430/bulan; c) 45,5% responden tidak paham tentang konsep biaya lingkungan. Responden yang tidak paham tentang; komponen biaya lingkungan, pentingnya biaya lingkungan, dan tidak paham menghitung biaya lingkungan masing-masing 54,5%; d) 52,3% responden tidak paham akan pengaruh biaya lingkungan terhadap pendapatan, serta 50,0% responden yang tidak mampu menyisihkan pendapatan untuk biaya lingkungan; e) Strategi yang dapat diterapkan meningkatkan pemahaman petani atas biaya lingkungan adalah strategi agresif. Berdasarkan kesimpulan disarankan agar petani diberikan pelatihan agar pemahaman petani terkait  biaya lingkungan meningkat, dan pemerintah hendaknya melakukan penyuluhan bagi petani tentang usahatani kelapa sawit ramah lingkungan.  
Pendapatan dan Tingkat Kemiskinan Petani di Kawasan Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Hotden Leonardo Nainggolan; Albina Ginting; Sarma Insani Bakkara; Yanto Raya Tampubolon; Susana Tabah Trina
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.348

Abstract

Produksi usaha tani yang tidak maksimal dan fluktuatif di kawasan Danau Toba, akan turut berdampak pada pendapatan dan tingkat kemiskinan petani. Urgensi penelitian ini adalah mengetahui tingkat pendapatan, pengeluaran petani, dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan, pengeluaran dan tingkat kemiskinan petani di Kawasan Danau Toba. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir, pada bulan Agustus hingga November 2021. Populasi penelitian adalah petani di Desa Pardomuan Motung, Sigapiton dan Sirungkungon dengan total 286 kepala keluarga (KK) populasi. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan metode Slovin, yaitu sebanyak 39 responden, dengan perincian, Desa Pardomuan 12 responden, Desa Sigapiton 16 responden, dan Desa Sirungkungon 11 responden. Dalam penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh melalui survey dan wawancara dengan responden dan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi resmi lainnya. Data dianalisis secara deskriptif, dengan analisis pendapatan dan analisis kemiskinan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) pendapatan usaha tani pangan berkontribusi sebesar 56% dan pendapatan usaha tani perkebunan rakyat berkontribusi 44% terhadap total pendapatan usaha tani keluarga petani; b) rata-rata pengeluaran non-pangan lebih kecil dari rata-rata pengeluaran pangan, c) rata-rata pengeluaran perkapita petani sebesar 359,3 kg setara beras/ tahun; d) terdapat 51,28 % petani yang dikategorikan keluarga miskin, dan 41,03% petani dikategorikan keluarga nyaris miskin. Berdasarkan kesimpulan disarankan agar petani membentuk kelompok tani yang berperan sebagai sarana informasi dan berdiskusi dalam rangka pengembangan usahataninya. Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi petani, yang meliputi bibit yang bersertifikat, pupuk bersubsidi, obat-obatan dan inovasi dan teknologi usaha tani.
Analisis pendapatan dan ketahanan pangan nelayan tradisional di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara Nainggolan, Hotden Leonardo; Tampubolon, Marina Mariana; Ginting, Albina; Tampubolon, Yanto R.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i2.81

Abstract

Low income fishermen tend to have weak purchasing power and reflect the difficulty in accessing food needs, especially since food prices have increased. This study aims to analyze the income and food security of traditional fishermen in Sibolga City, North Sumatra Province. The research was conducted in Sibolga City, from March to July 2023 and the research location was determined deliberately. The population in this study were traditional fishermen in the Subdistrict of South Sibolga, consisting of 645 households. The sample in this study was determined using the slovin formula and based on calculations, a sample of 42 respondents was obtained. The data used in this study are primary and secondary data and then analyzed using descriptive methods.  Based on the research results concluded; a) the average income of traditional fishermen is IDR3,025,921/month, and income outside the sea is IDR954,762/month; b) expenditure of traditional fishermen for food consumption averages IDR1,626,417.86/month, with a proportion of food expenditure to total consumption of 59%. Spending on non-food items averages IDR1,130,142.86/month; c) Approximately 60% of respondents have a proportion of food expenditure > 60.0%, with an average consumption of IDR1,729,482/ month, with an average consumption of non-food IDR877,960/ month; d) As many as 40% of respondents had a proportion of food expenditure < 60.0%, with an average expenditure of IDR 1,474,853/ month, and non-food consumption expenditure of IDR1,501,000/ month. Based on the research results it is suggested; a) so that the government provides ongoing training and counseling to traditional fishermen in Sibolga City related to increased production and income; b) so that the government also provides training and counseling to traditional fishermen related to increasing family food security; c) so that the government provides facilities and infrastructure assistance to traditional fishermen in the context of increasing their income.
Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor Pendorong Serta Penghambat Pengelolaan Usahatani Kopi di Kabupaten Toba Samosir Nainggolan, Hotden Leonardo
AGRIMOR Vol 9 No 2 (2024): AGRIMOR - April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ag.v9i2.2294

Abstract

The low use of farming technology, lack of knowledge of coffee farmers causes the productivity of this farming to be not optimal. This study aims to analyze the income of coffee farming and the factors driving and inhibiting the management of coffee farming in Districtc of Toba Samosir, which was carried out from January to April 2023. The data used were primary data and secondary data which were analyzed descriptively. The results showed; a) The average production cost of coffee farming is IDR3,385,056.00/year and the average income of farmers is IDR14,963,610.67/year/ha; b) The most dominant driving factors for coffee farming management are; coffee farming as a support source of family income and high motivation of farmers, c) The most dominant inhibiting factor in the management of coffee farming is the limited capital for farming and the lack of mastery of technology. In accordance with the results of the study suggested; a) So that farmers carry out optimal maintenance of their farms, b) So that local governments provide counseling to farmers, provide capital assistance and subsidies for fertilizers and medicines for farmers and provide technology training for farmers including the establishment of farming cooperatives.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KETAHANAN PANGAN NELAYAN TRADISIONAL DI KOTA SIBOLGA, PROVINSI SUMATERA UTARA Nainggolan, Hotden Leonardo; Tampubolon, Marina Mariana; Ginting, Albina; Tampubolon, Yanto R; Panjaitan, Susana Tabah Trina
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 4 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.4.214-221

Abstract

Pendapatan nelayan yang rendah cenderung memiliki daya beli yang lemah dan mencerminkan sulitnya mengakses kebutuhan akan pangan, apalagi harga pangan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan ketahanan pangan nelayan tradisional di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di Kota Sibolga, pada Juli s/d Nopember 2021 dan lokasi  penelitian ditentukan secara sengaja. Populasi  dalam penelitian  adalah nelayan tradisional yang berada di Kecamatan Sibolga Selatan sebanyak 645 kepala keluarga (kk).  Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan formula slovin dan berdasarkan perhitungan diperoleh sampel sebanyak 42 responden.  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.  Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) rata-rata pendapatan nelayan tradisional sebesar Rp3.025.921/bulan, dan pendapatan diluar melaut dengan rata-rata Rp954.762/bulan;  b) pengeluaran nelayan tradisional untuk konsumsi pangan rata-rata Rp1.626.417,86/bulan, dengan proporsi pengeluaran pangan terhadap total konsumsi  59%. Pengeluaran untuk non-pangan rata-rata Rp1.130.142,86/bulan; c) Sekitar 60 % responden memiliki proporsi pengeluaran pangan > 60,0%, dengan rata-rata konsumsi Rp1.729.482/ bulan, dengan rata-rata konsumsi non-pangan Rp877.960/ bulan; d) Sebanyak 40% responden memiliki proporsi pengeluaran pangan<60,0%, dengan rata-rata pengeluaran Rp1.474.853/ bulan, dan  pengeluaran konsumsi non-pangan  Rp1.501.000/ bulan.  Berdasarkan hasil penelitian disarankan; a) agar pemerintah memberikan pelatihan dan penyuluhan yang  berkelanjutan kepada nelayan tradisional di Kota Sibolga terkait dengan peningkatan produksi dan pendapatan nelayan; b) agar pemerintah juga memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada nelayan tradisional terkait dengan peningkatan keahanan pangan keluarga; c) agar pemerintah memberikan bantuan sarana dan prasarana serta kemudahan akses modal bagi nelayan tradisional dalam rangka peningkatan pendapatannya.