Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Construction of Women's Beauty in Newspaper Advertisements in Batak Land, North Sumatra, 1940–1945 Lukitaningsih, Lukitaningsih; Sakdiah, Halimatun; Siregar, Mhd. Agung Permana; Akbar, Muhammad Fazlan; Amelia, Pidia; Lukitoyo, Pristi Suhendro
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Mahesa Research Center (PT. Mahesa Global Publishing)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v5i2.2296

Abstract

This research examines newspapers in North Sumatra that published beauty advertisements, catering to the aesthetic needs of individuals, especially women seeking self-care and beauty enhancement. The study aims to track the development in types and content of cosmetics advertisements and the advertising stages during the period from 1940 to 1945. Employing semiotics and discourse analysis, this research integrates data collection through interviews and analysis techniques to explore advertisements on women's beauty in mass media published in the Batak region of North Sumatra from 1940 to 1945. Advertisements in these media often depict European women, reflecting an ideology that positioned Europeans as inherently superior to natives. Through visual and narrative strategies, cosmetics advertisements propagated a concept of Western beauty to the indigenous population of the archipelago. This article discusses beauty concepts, such as the allure of a slim physique, a prominent nose, and curly hair, as conveyed by pre-independence media advertisements.
Penyelamatan Situs Kota Cina: Sebuah Tinjauan 1990 – 2004 Amelia, Pidia; Hutabarat, Yona Venelia; Cahyani, Nur; Pandiangan, Puttri Rosetia; Sitorus, Yosepine Elisabeth
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6387

Abstract

Situs Kota Cina merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai arkeologis yang sangat penting bagi sejarah maritim dunia, khususnya di Sumatera Utara. Penelitian dalam periode 1990 – 2004 ini menjadi masa yang cukup penting dalam pendataan artefak dan upaya pelestarian situs dengan berbagai tantangan yang melibatkan perubahan dari lingkungan, kebijakan pemerintah, serta partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika penyelamatan yang ada di Situs Kota Cina selama periode 1990 – 2004 yang menyoroti pada aktivitas penelitian dan ekskavasi yang dilakukan, kajian lingkungan dan stratigrafi, dan permasalahan dalam penyelamatan situs.
Penyelamatan Situs Kota Cina: Sebuah Tinjauan 1990 – 2004 Amelia, Pidia; Hutabarat, Yona Venelia; Cahyani, Nur; Pandiangan, Puttri Rosetia; Sitorus, Yosepine Elisabeth
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6387

Abstract

Situs Kota Cina merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai arkeologis yang sangat penting bagi sejarah maritim dunia, khususnya di Sumatera Utara. Penelitian dalam periode 1990 – 2004 ini menjadi masa yang cukup penting dalam pendataan artefak dan upaya pelestarian situs dengan berbagai tantangan yang melibatkan perubahan dari lingkungan, kebijakan pemerintah, serta partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika penyelamatan yang ada di Situs Kota Cina selama periode 1990 – 2004 yang menyoroti pada aktivitas penelitian dan ekskavasi yang dilakukan, kajian lingkungan dan stratigrafi, dan permasalahan dalam penyelamatan situs.
Tipologi Batang Tubuh Pisau Tumbuk Lada: Sebuah Analisis Makna pada Pusaka Melayu Amelia, Pidia; Lukitaningsih, Lukitaningsih; Purnamasari, Ika
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Mahesa Research Center (PT. Mahesa Global Publishing)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v4i3.1986

Abstract

This article discusses the meaning contained in the body of a Malay heritage weapon called the "Pisau Tumbuk Lada". In the past, pisau tumbuk lada were weapons that were very close to the lives of Malay people. Because it not only functions as a marker of social status, but also as a component of customs, traditions, religion, and completeness of daily life. Therefore, this weapon was used by everyone from kings, nobles, traditional leaders to ordinary people. The pisau tumbuk lada is also considered a symbol of the glory of the pepper trade in the Malay world which existed in the 15th – 20th century AD. The body of the pisau tumbuk lada consists of the upstream, karah, blade, and sheath. Each part of the body has a special meaning related to aesthetic, functional, and philosophical aspects. The manufacturing materials and decorative motifs contained therein also have great philosophical values.
STRATEGI PENYELAMATAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN ASAHAN Amelia, Pidia; Azhari, Ichwan; Fibriasari, Hesti; Syahputra, Ricky Andi; Setiawati, Nanda Ayu
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.30505

Abstract

Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki sejarah yang panjang dan penting. Mulai dari era kesultanan hingga era revolusi kemerdekaan. Dari sejarah yang Panjang tersebut telah meninggalkan berbagai jejak sejarah bendawi yang penting. Kabupaten Asahan memiliki potensi cagar budaya yang sangat besar dan memiliki nilai penting yang tinggi, diantaranya nilai penting pendidikan, agama, ilmu pengetahuan, sejarah, dan kebudayaan. Potensi cagar budaya yang terdapat di Kabupaten Asahan meliputi bangunan bersejarah, artefak tradisional, dan jejak sejarah lainnya. Kondisi kekinian dari seluruh objek cagar budaya Kabupaten Asahan penting untuk diketahui apakah saat ini dalam kondisi baik, terawat, rusak, telah berubah, atau bahkan telah hilang. Sehingga penting untuk dirancang strategi penyelamatan terhadap kelestarian cagar budaya tersebut. Penelitian ini mengusulkan strategi penyelamatan cagar budaya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi cagar budaya, menyusun strategi penyelamatan, dan melakukan kegiatan publikasi untuk memperkenalkan potensi cagar budaya kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historis dan arkeologis. Data akan dikumpulkan melalui studi pustaka, wawancara, observasi lapangan, dan analisis data. Hasil penelitian akan diinterpretasikan untuk merancang strategi penyelamatan cagar budaya.
MODIFIKASI KEARIFAN TRADISIONAL RUMAH IKAN (TUASAN) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN MISKIN DI DANAU SIOMBAK, KOTA MEDAN Azhari, Ichwan; Sudibyo, Mufti; Amelia, Pidia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.39945

Abstract

Danau Siombak merupakan danau buatan yang berada di Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara. AKibat ekosistemnya yang unik sebab terhubung langsung dengan arus pasang surut air laut, Danau Siombak memiliki biodiversitas yang cukup tinggi. Di Danau Siombak terdapat 54 spesies fitoplankton, 12 spesies zooplankton, 9 famili larva dan juvenile, 10 spesies moluska, 18 spesies krustase, 27 spesies ikan, dan 14 spesies mangrove. Sayangnya keberagaman jenis ikan dan keberlimpahan jumlahnya tidak berdampak pada signifikansi kesejahteraan ekonomi Masyarakat sekitar danau. Masayarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai nelayan hidup dalam kemiskinan. Bersama mitra yakni Medan Mangrove Park Siombak (MMPS) melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk pembuatan rumah ikan (rumpon / tuasan) di sekitar kawasan Danau Siombak. Pembuatan rumah ikan diharap akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi nelayan miskin di sekitar danau. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang merupakan suatu metode pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat yang menekankan pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Luaran yang ditargetkan adalah terbangunnya 40 rumah ikan yang akan diberikan pengelolaannya kepada mitra dan masyarakat. Diharapkan kehadiran rumah ikan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Danau Siombak.
The Meaning of Place in Historic Building (Case Study: Three Urban Heritage Tourism Destinations at Kesawan Medan) Permana, Sendi; Lubis, Darwin Parlaungan; Sugiharto; Marbun, Sahala Fransiskus; Amelia, Pidia
Jurnal Penelitian Geografi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpg.v13.i2.33539

Abstract

Based on the Regional Spatial Planning of Medan City for the years 2011-2031, several Cultural Heritage Areas have been established that include various historical buildings, one of which is located in the Old City area of Kesawan. The presence of historical buildings such as the Lonsum Building, Tjong A Fie, and Pos Bloc coexists with the rapid business and culinary activities on Ahmad Yani Street and Balai Kota Street. There are indications that a shift in visitation orientation has occurred where the meaning of tourism is stronger compared to a comprehensive exploration of history. The aim of this research is to analyze the meaning of place at three historical buildings and its implications for regional development. This research is qualitative with a geographical approach. In-depth interviews were conducted with 36 informants selected through purposive sampling. The research results show that the meaning of place in the three historical buildings is more dominated functionally, socially, and emotionally than by regional romanticism. The shift in the meaning of historical buildings is a consequence of the massive development of alternative tourism in urban areas. Therefore, it is necessary to reorganize the cultural heritage area involving elements of the community, government, and private sector, with the hope that the authentic value of historical buildings is not entirely eroded by the modernity of urban development.