Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Acathina fulica) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KITOSAN ,, Ridwanto; Utama, Fazrul Amin; Syahputra, Ricky Andi
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 17, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak, Bekicot (Achatina fulica) termasuk keong darat yang memakan berbagai tanaman termasuk tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama bagi tanaman. Banyaknya tanaman yang mati meneyebabkan petani menggunakan pestisida untuk membasmi hewan ini, sehingga hewan ini mati dan meninggalkan cangkangnya. Cangkang yang ditinggalkan akan membusuk sehingga akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu altenatif pemanfaatan limbah cangkang bekicot (Achatina fulica) yang memilki nilai ekonomis tinggi yaitu pengolahan menjadi kitosan. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah cangkang bekicot menjadi kitosan, menganalisa gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR dan uji kadar air, kadar abu dan rendemen.Berdasarkan spektra FTIR yang dihasilkan telah terkonversi kitin menjadi  kitosan dengan nilai derajat deasetilasi 65%. Hasil karakteristik kitosan yang diperoleh kadar air, kadar abu dan rendemen secara berurutan sebesar 7,33; 1,99; 15,6%.
PEMANFAATAN MINYAK BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN Yuniarti, Rafita; Daulay, Anny Sartika; Syahputra, Ricky Andi; Pasaribu, Mesi Wilia Afrima
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biji karet (Havea brasiliensis) selama ini tidak memiliki nilai ekonomis, hanya dijadikan benih generatif pohon karet dan selebihnya terbuang menjadi limbah berserakan di sekitar pohon karet. Biji karet mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan sabun. Pengambilan minyak dari biji karet dilakukan dengan metode ekstraksi sokletasi lalu pemisahan dari pelarutnya menggunakan alat rotary evaporator. Selanjutnya dilakukan analisa kandungan minyak biji karet menggunakan GC-MS dan metode pembuatan sabun mengikuti formula Hambali dengan melakukan pengujian terhadap sabun yang sesuai dengan persyaratan Standart Nasional Indonesia (SNI) 06-3532-1994, meliputi: pengujian organoleptis, kadar air, pH, minyak mineral, tinggi busa, alkali bebas, dan uji iritasi. Hasil ekstraksi biji karet didapat rata-rata minyak 3,36 g dengan kadar minyak 14,12%, analisa GC-MS menunjukan bahwa biji karet mengandung asam palmiat, stearat, linoleat. Berdasarkan hasil pengujian organoleptis, sabun yang dihasilkan transparan, pengujian kadar air: F1, F2, F3 memiliki kadar air lebih sedikit yaitu 5%. Pada uji pH: semua formula memenuhi syarat SNI yaitu pada pH 8-11, minyak mineral: semua formula memenuhi syarat SNI yaitu negatif, tinggi busa: kestabilan tertinggi pada F7, alkali bebas: F1, F2 lebih kecil yaitu 0,039%, dan pada hasil uji iritasi: semua formulasi menunjukan hasil negatif. Secara keseluruhan sabun transparan yang dihasilkan memenuhi persyaratan SNI
PEMANFAATAN MINYAK BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN Yuniarti, Rafita; Daulay, Anny Sartika; Syahputra, Ricky Andi; Pasaribu, Mesi Willia Afrima
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 17, No 2 (2017): SEPTEMBER 2017
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biji karet (Havea brasiliensis) selama ini tidak memiliki nilai ekonomis, hanya dijadikan benih generatif pohon karet dan selebihnya terbuang menjadi limbah berserakan di sekitar pohon karet. Biji karet mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan sabun. Pengambilan minyak dari biji karet dilakukan dengan metode ekstraksi sokletasi lalu pemisahan dari pelarutnya menggunakan alat rotary evaporator. Selanjutnya dilakukan analisa kandungan minyak biji karet menggunakan GC-MS dan metode pembuatan sabun mengikuti formula Hambali dengan melakukan pengujian terhadap sabun yang sesuai dengan persyaratan Standart Nasional Indonesia (SNI) 06-3532-1994, meliputi: pengujian organoleptis, kadar air, pH, minyak mineral, tinggi busa, alkali bebas, dan uji iritasi. Hasil ekstraksi biji karet didapat rata-rata minyak 3,36 g dengan kadar minyak 14,12%, analisa GC-MS menunjukan bahwa biji karet mengandung asam palmiat, stearat, linoleat. Berdasarkan hasil pengujian organoleptis, sabun yang dihasilkan transparan, pengujian kadar air: F1, F2, F3 memiliki kadar air lebih sedikit yaitu 5%. Pada uji pH: semua formula memenuhi syarat SNI yaitu pada pH 8-11, minyak mineral: semua formula memenuhi syarat SNI yaitu negatif, tinggi busa: kestabilan tertinggi pada F7, alkali bebas: F1, F2 lebih kecil yaitu 0,039%, dan pada hasil uji iritasi: semua formulasi menunjukan hasil negatif. Secara keseluruhan sabun transparan yang dihasilkan memenuhi persyaratan SNI.
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Acathina fulica) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KITOSAN ., Ridwanto; Utama, Fazrul Amin; Syahputra, Ricky Andi
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 16, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bekicot (Achatina fulica) termasuk keong darat yang memakan berbagai tanaman termasuk tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama bagi tanaman. Banyaknya tanaman yang mati menyebabkan petani menggunakan pestisida untuk membasmi hewan ini, sehingga hewan ini mati dan meninggalkan cangkangnya. Cangkang yang ditinggalkan akan membusuk sehingga akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu altenatif pemanfaatan limbah cangkang bekicot (Achatina fulica) yang memilki nilai ekonomis tinggi yaitu pengolahan menjadi kitosan. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah cangkang bekicot menjadi kitosan, menganalisa gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR dan uji kadar air, kadar abu dan rendemen.Berdasarkan spektra FTIR yang dihasilkan telah terkonversi kitin menjadi kitosan dengan nilai derajat deasetilasi 65%. Hasil karakteristik kitosan yang diperoleh kadar air, kadar abu dan rendemen secara berurutan sebesar 7,33; 1,99; 15,6%.
Extraction And Phytochemical Screening of Ethanol Extract And Simplicia of Moringa Leaf (Moringa Oleifera Lam.) From Sidikalang, North Sumatera Ricky Andi Syahputra; Ani Sutiani; Pasar Maulim Silitonga; Zulmai Rani; Amelia Kudadiri
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 2 No. 6 (2021): November 2021
Publisher : Publisher Cv. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v2i6.381

Abstract

Moringa leaf is a plant that has many uses that comes from the family Moringaceae and it is a tropical plant that is familiar to Indonesian people. Pharmacologically, this plant extract is reported to have antimicrobial and fungicide and it is rich in antioxidants. This metabolite compound contained in Moringa leaves has the potential as an antioxidant, antibacterial, functional and others. This study aims to determine the simplicia characterization of Moringa leaves and to determine the secondary metabolites contained in Moringa leaves, both Moringa leaf powder and Moringa leaf extract. The method of this research is experimental including the simplicia making and ethanol extract of Moringa leaves by maceration method, simplicia characterization and phytochemical screening. The results of the simplicia characterization of Moringa leaves for ethanol soluble extract content was 10,9% and water-soluble extract content was 15,8%, ash content was 9,6% and acid insoluble ash content was 0,6% and water content was 8%. The results of this study also showed that the simplicia powder and ethanol extract of Moringa leaves contained flavonoid, tannin, alkaloid, steroid and saponin.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN TANAMAN HIDROPONIK DI UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH MEDAN Ricky Andi Syahputra; Bambang Hermanto; Alistraja Dison Silalahi; Dian Habibie
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 4 (2018): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i4.13001

Abstract

AbstrakKegiatan ini merupakan implementasi dari Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) yang befokus kepada inisiasi Agredusains di Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah (UMN) Al Washliyah di Kota Medan. Program ini meliputi bidang Agribisnis, Edukasi dan Sains dengan pemanfaatan potensi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UMN Al Washliyah khususnya dalam bidang pertanian (rumah kasa) maka program ini melakukan pendampingan dalam mengembangkan tanaman hidroponik di Fakultas Pertanian. Program ini bertujuan untuk mempercepat program unggulan UMN Al Washliyah dalam bidang pertanian khususnya dalam budidaya tanaman. Tanaman hidroponik yang dikembangkan yaitu sawi botol. Metode pelaksanaan yaitu dimulai dari sosialisasi, perakitan rangkaian alat hidroponik, pembibitan hingga panen. Pembibitan dilakukan selama 2 minggu selanjutnya dilakukan pemindahan bibit pada media hidroponik kemudian dalam waktu 6-8 minggu sawi botol dapat dipanen. Sawi botol yang dihasilkan memiliki kualitas yang unggul yang dilihat dari kesuburan tanaman sawi botol.Kata Kunci: Pendampingan, Agribisnis, Tanaman Hidroponik, Sawi Botol.AbstractThis program is an implementation of the Campus Intellectual Business Development funded by the ministry of research, technology and higher education. This program covers the areas of Agribusiness, education and science. The potential infrastructure owned by Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah in particular in the field of agriculture (House of gauze) then this program doing mentoring in developing a hydroponic plant at the Faculty Agriculture. The program aims to accelerate the program's flagship UMN Al Washliyah in agriculture particularly in cultivation. Hydroponic plants developed namely mustard bottle. The method of execution starting from assembling a series of hydroponic nursery, tools to harvest. The nursery is done during the next 2 weeks done the transfer of seedlings on hydroponic media then within 6-8 weeks the mustard bottle can be harvested. Mustard bottles produced has a superior quality that is seen from the fertility of crops mustard bottle.Keywords: Mentoring, Agribusiness, Hydroponic Plants, Mustard Bottle.
Review Journal Thermodynamics Carbon Active Adsorption Empty Fruit bunch of Heavy Metal from Liquid Waste Kurnia Sandi; Ricky Andi Syahputra; Moondra Zubir
Indonesian Journal of Chemical Science and Technology (IJCST) Vol 3, No 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ijcst.v3i2.19530

Abstract

Research on metal adsorption isotherms with activated carbon oil palm empty fruit bunches in liquid waste. Oil palm empty fruit bunches are used as adsorbent for metal absorption. Oil palm empty fruit bunches are prepared at 105O C for 24 hours to get a constant weight then are characterized by SEM. Oil palm empty fruit bunches are heated at temperatures (400O C – 700O C) to get activated carbon. Re-characterization using SEM at optimum conditions shows that the pore surface is expanding. Then with a batch method for metal absorption (Cu, Pb, Hg) and analyzed using AAS. The most common absorption of activated carbon of oil palm empty fruit bunches is Cu (II). Based on the Langmuir and Freundlich R2 models close to 1, which means that multi-layer adsorption occurs.
Battery Construction From Lime Orange Ricky Andi Syahputra; Siti Rahmah; Minda Shafina Syafei; Firda Nur Hidayah; Maria Enjelita Simanjuntak; Robeka Hutasoit; Yonas Alexandry Sitorus; Zeny Afriska Barutu
Indonesian Journal of Chemical Science and Technology (IJCST) Vol 3, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ijcst.v3i1.18314

Abstract

Acidic battery electrolytes, thus fruits that are acidic and contain lots of KCl can be used as an alternative to Citrus or orange electrolytes is one type of fruit that is famous for its acidity because it contains a lot of citric acids (C6H8O7). Oranges also contain calcium, phosphorus, and iron. Another advantage of citrus fruit is its abundant availability, and the waste of orange peel also has acid content, which can also be used as a bio-battery material. It concluded that lime could flow electric current because it contains chemicals such as citric acid, amino acids, glycosides, and calcium: phosphorus. Lime is a lot of ingredients and benefits that are useful for our health. Besides, lime contains chemical elements. Chemical elements found in lime can produce an electric current because it contains citric acid, amino acids, glycosides, phosphorus, etc. Thus, the lime can turn on the lights after being connected in series.
Analysis of Corrosion Rate With Addition of Pumps in Commercial Steel in Sea Water Media Rini Selly; Ricky Andi Syahputra; Moondra Zubir; Lisnawaty Simatupang; Erpida Ompusunggu; Jesicca Aprilyani; Nopita Sitompul
Indonesian Journal of Chemical Science and Technology (IJCST) Vol 3, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ijcst.v3i1.18339

Abstract

Corrosion or rusting is very common in metals is a decrease in the ability of a metal due to the environment or chemicals. Sea water is a corrosive environment for metals because it contains sodium chloride (NaCl), calcium sulfate (CaSO4), calcium carbonate (CaCO3), and dissolved oxygen (O2) which affect the corrosion process of the material. The presence of dissolved oxygen will cause the rate of corrosion in metals to increase with increasing oxygen content (O2), the solubility of oxygen in water is a function of pressure, temperature and chloride content. The process of corrosion is almost the same for all materials, especially in metals occurs slowly but surely, corrosion can cause a material to have a limited service life, where the material expected to be used for a long time turns out to have a shorter life span than the average usage life.
IbM PENINGKATAN KARAKTER ISLAMI ANAK DI DESA TANJUNG REJO DENGAN BANTUAN ORANG TUA YANG KREATIF MELALUI PENDIDIKAN KIMIA Ricky Andi Syahputra
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2017): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v1i2.218

Abstract

IbM Peningkatan karakter islami anak di Desa Tanjung Rejo melalui Pendidikan Kimia telah dilaksanakan. Kegiatan ini bertujuan: 1) meningkatkan pengetahuan kelompok mitra dalam meningkatkan karakter islami anak dengan bantuan orang tua yang kreatif melalui pendidikan kimia. 2) meningkatkan pengetahuan kelompok mitra dalam menyusun pedoman karakter islami anak melalui pendidikan kimia. Metode pelaksanaan yang akan dilakukan dalam kegiatan IbM ini meliputi: Metode pendekatan dengan kemitraan dan pelaksanaan program meliputi kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Hasil yang telah dicapai yaitu: 1) Kelompok mitra telah memiliki pengetahuan tentang karakter anak secara islami melalui pendidikan kimia. 2) Kelompok mitra telah memiliki ketrampilan dalam menyusun pedoman dalam mendidik karakter anak melalui pendidikan kimia. Pelaksanaan kegiatan IbM di Desa Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan berjalan dengan baik, indikator keberhasilan kegiatan dapat dilihat dari kelompok mitra telah berhasil membuat pedoman pendidikan anak dan peran serta kelompok mitra dalam kegiatan yang dilaksanakan sangat aktif.
Co-Authors Ahmad Nasir Pulungan Alistraja Dison Silalahi Amelia Kudadiri Amelia, Pidia Anastasya Sihaloho, Oksari Ani Sutiani Ani Sutiani Anny Sartika Daulay Arief Wahyudi, Arief Azhari, Ichwan Bakti Dwi Waluyo Bambang Hermanto Desri Berliana Daeli Eddiyanto Eddiyanto Erpida Ompusunggu Estin Nofiyanti Feronica Agustina Ginting Firda Nur Hidayah Florentina Maria Panda, Florentina Maria Freddy Tua Musa Panggabean Gatut Ari Wardani Ginting, Elfrida Habibie, Dian Hasibuan, Molani Paulina Hasibuan Hastihamira, Mira Hesti Fibriasari Hutahaean, Harvei Desmon Iis Siti Jahro Indra, Indra Jamalum Purba Jesicca Aprilyani Kurnia Sandi Maria Enjelita Simanjuntak Marini Damanik Marudut Sinaga Menti Irawati Purba Minda Shafina Syafei Moondra Zubir Moondra Zubir Mufti Sudibyo, Mufti Mutiara Agustina Nst Nanda Pratiwi Nopita Sitompul Nora Susanti Nurhidah, Mia Pasar Maulim Silitonga Pasaribu, Mesi Wilia Afrima Pasaribu, Mesi Willia Afrima Puji Prastowo, Puji Pulungan, Ahmad Shafwan S Purba, Menti Irawati Rafita Yuniarti Rahmad Gultom Ratu Evina Dibyantini Ratu Evina Dibyantini Restuati, Martina Ridwanto Ridwanto Rini Selly Rini Selly Riyanto, R Benny Robeka Hutasoit Santi Sari, Ratih Permana Serimawarni Serimawarni Setiawati, Nanda Ayu Sihite, Onggal Simatupang, Lisnawaty Siti Rahmah Siti Rahmah Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Sutiani, Ani Syarifuddin Syarifuddin Utama, Fazrul Amin Winda Trisna Wulandari, Winda Trisna Yonas Alexandry Sitorus Yusnidar, Erika Zeny Afriska Barutu Zuhairiah Nasution, Zuhairiah Zulmai Rani