Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TANTANGAN DAN PELUANG MANAJEMEN PELATIHAN DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA MEDAN: PERSPEKTIF TENAGA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROGRAM Sani Susanti; Anugrah Setiawan; Fira Aprilia; Miranda Afriza; Wahyu Nur Ihsan; Tari Patunnisa
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan nonformal memiliki peran strategis dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan formal. Salah satu lembaga yang berperan penting dalam pendidikan nonformal adalah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), yang menyediakan berbagai program pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan peluang dalam manajemen pelatihan di SKB Kota Medan dari perspektif tenaga pendidik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta analisis data sekunder dari literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam manajemen pelatihan di SKB meliputi keterbatasan sumber daya manusia, minimnya fasilitas pendukung, keterbatasan anggaran, serta rendahnya partisipasi masyarakat. Selain itu, rendahnya insentif bagi tenaga pendidik juga menjadi kendala yang mempengaruhi efektivitas program pelatihan. Namun, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti kolaborasi dengan pihak eksternal, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan pasar kerja. Dengan penerapan manajemen pelatihan yang efektif, SKB dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi tenaga pendidik, serta daya saing lulusannya di dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaan SKB agar lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI Anugrah Setiawan; Sugianto Sugianto
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Agama Islam memiliki peran integral dalam membentuk karakter dan moralitas mahasiswa, malalui mata kuliah PAI mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga diajarkan untuk menginternalisasikan nilai nilai moral dalam kehidupan sehari hari.Dengan pendekatan yang tepat dalam pengajaran dan dukungan dari lembaga pendidikan, diharapkan mahasiswa dapat menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan jenis motede penelitian studi pustaka atau library research. Peneliti menganalisis literatur tertulis sebagai sumber utama berupa buku, serta jurnal penelitian.Berdasarkan kajian literatur ini, bahwa pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam bersumber pada nilai agama, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Impementasi karakter dalam Pendidikan Agama Islam melalui pengajaran, keteladanan, pembiasaan untuk membina karakter Mahasiswa.
Faktor Rendahnya Self-Efficacy Pada PesertaPelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Menjahit Dewi Sani Susanti; Anugrah Setiawan; Yolanda Pretty Marpaung; Reny Furnawati Sitanggang; Tri Mawar Sianturi; Amenobelia Sitepu
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan kurangnya kepercayaan diri bagi peserta pelatihan di LKP Dewi yang ingin membuka usaha jahit sendiri merupakan permasalahan yang kompleks. Selain melibatkan aspek teknis dalam bidang menjahit, tantangan tersebut juga mencakup aspek psikologis, praktis, dan finansial. Meskipun peserta memiliki keterampilan teknis yang memadai, keraguan tentang kemampuan mengelola bisnis, kekhawatiran terkait finansial, dan ketakutan akan kegagalan dapat menjadi penghambat dalam mencapai kesuksesan bisnis. Dalam konteks ini, pendekatan holistik yang mencakup penguatan mental, pendampingan, pendidikan bisnis, dan membangun komunitas solid menjadi krusial dalam membantu peserta mengatasi kurangnya kepercayaan diri dan meraih kesuksesan dalam usaha jahit mereka.